Desclimer
.
Masashi Kishimoto
.
Tite Kubo
.
Chapter I
Kotae ni ikimasu
Start
Pagi cerah di desa konohagakure. Tapi, keramaian hari kamis ini masih terasa oleh naruto dkk. Di udara yang sejuk pagi ini, naruto sudah berada di lapangan untuk upacara. Eh…latihan maksudnya. Rock lee, hinata dan sakura sudah meramaikan lapangan.
"jurus seribu bayangan!" teriak naruto sambil memasang kuda-kudanya, dan memainkan tangannya. Beberapa saat kemudian, telah muncul wujud naruto yang telah difotocopy.
"ah…bosen, masa' hanya itu saja yang kamu bisa (digebukin fansnya naruto)" kata lee yang langsung membuat naruto melenyapkan bayangannya.
"heh…! Ini permulaan, sembarangan kamu" naruto sewot. Belum sempat lee menambahkan kata-katanya, sudah diserobot sakura.
"HEH ! kalian ini, kerjaannya berantem" sementara hinata hanya sebagai pendengar yang kebingungan.
"enak saja !" sangkal naruto bersamaan dengan lee. Mereka saling menatap. Sakura dan hinata tertawa kuda.
"apa…?" lagi-lagi kekompakkan naruto dan lee mengundang tawa sakura dan hinata yang menggelikan. Mata naruto sempat menatap sakura kesal, sebelum ia melangkah menjauh dari lee.
"hey…naruto ! kamu mau kemana?" hinata yang sedari tadi memperhatikan naruto memanggilnya disusul dengan pandangan aneh sakura dan lee juga senyum kesal naruto.
"WOY ! RAMBUT ORANGE!" suara couji yang memanggil naruto dengan sebutan rambut orange, dari kejauhan. Spontan saja naruto menengok dan langsung memberi death glare yang tidak berefek sama sekali. Lagi-lagi sakura dan hinata tertawa, kini diikuti oleh lee.
"NARUTO!" ulang couji. "kita perlu membahas suatu permasalahn nih…ber…" couji menghitung-hitung temannya dan melanjutkan "berlima". Naruto kembali menghampiri teman-temannya.
"tidak jadi pergi?" sindir lee. Naruto menatapnya kesal. "ada masalah apa?" suaranya yang lucu nan menggemaskan mengawali pertemuannya hari ini dengan couji.
"kalian tau?"
"jelas tidak!" jawab semuanya kompak.
"makanya akan ku beritahu" couji berkata dengan penuh basa-basi. Menyebalkan memang. Wajah teman-temannya langsung sweat drop dengan ucapan couji.
"tadi…aku lewat ruangan nenek sunade," ia menghela napas sedangkan teman-temannya mulai serius lagi.
"terus terus..!" lee memotong bagaikan tukang parkir (dilempar sandal sama fans-nya lee).
"terus,…aku denger … em…nama desa gitu, tapi entah dimana. Aku belum pernah mendengarnya." Jelasnya yang langsung diserobot oleh lee "lalu, apa masalahnya?"
"bikin kesal saja" sekali lagi, rock lee dan naruto berkata kompak seperti sudah membuat janji.
"sssssssttttt….!" Sakura dan hinata memberi isyarat untuk diam saat couji memulai posisi berceritanya.
"aku juga tak tau sih apa masalahnya"
"ah…" semua teman-temanya tergeletak lemas penuh kecewa.
"tapi…tapi…"semua temannya langsung concent lagi. Apalagi naruto. Sejak tadi ia berharap bahwa ia akan ditugaskan di desa aneh itu. Tentunya bersama sakura.
"tapi aku denger, sakura, aku dan hinata yang akan dikirim kesana…kalau tidak salah, namanya desa….eh…bukan desa tapi kota" jelas couji sambil mengingat-ingat. Wajah lee dan naruto yang sedari tadi menatap couji serius, kini menyiratkan rasa kecewa berat. Terutama pada naruto. Sedangkan sakura dan hinata masih berfikir akan kebenaran kabar baru tersebut. Hinata, dia terlihat murung setalah tahu kalau naruto tidak akan diikutsertakan bersamanya. Tapi, ia masih bisa berharap hingga terdengar panggilan dari nenek sunade untuk naruto, lee, sakura, dan hinata. Couji bingung, kenapa ia tidak dipanggil? Tapi wajah hinata berseri-seri penuh akan impiannya tadi.
"aku dikabari oleh pihak soul society untuk mengirimkan anak buahku ke kota karakura" nenek sunade memberi penjelasan pada naruto cs, yang hanya bisa tercengang mendengar kata 'soul society. Dimana tempat itu?, pikir mereka. Tapi mereka bukan ditugaskan untuk pergi ke soul society, melainkan ke kota karakura.
"nenek sunade yakin, memasukkan aku ke dalam misi ini?" naruto yang sebenarnya merasa senang bertanya untuk memastikan.
"kalau kamu tidak mau juga tidak apa, masih ada couji, kiba dan yang lain yang bisa menyelesaikan hal ini lebih baik dari dirimu." Nenek sunade menjawab sinis, disusul dengan wajah masam si rambut orange.
"nenek sunade, memangnya kota karakura itu dimana?" hinata berkata lembut seraya berfikir di samping sakura. Lee masih bingung dan berfikir di depan nenek sunade.
"ada di sebelah selatan desa kita ini," kata nenek sunade santai.
"em…terus gimana cara kita tinggal di sana?" lee dengan bodohnya (digorok ama fansnya lee) melontarkan pertanyaan itu dan tak perlu dijawab oleh nenek sunade.
"kapan kita harus kesana?" sakura berkata tegas dan bersemangat. Mendengar itu, narutopun lebih terlihat yakin untuk menyelesaikan misi itu.
"sore ini!"
"HAH ?" sahut lee dan naruto yang sejak tadi tidak pernah serius. Sakura dan hinata menerimanya dengan biasa.
"kenapa?"
"hehe..tidak apa-apa nenek sunade."naruto menjawab dengan salting karena mendapat death glear dari nenek sundae.
"baiklah! Bisa kalian laksanakan?" nenek sunade menambahkan.
"kami siap!" jawab semuanya kompak dan bersahaja.
"hey…!" nenek sunade menghentikan langkah naruto cs yang baru saja akan keluar. "ha?" naruto dan kawan-kawan menoleh penuh tanda Tanya.
"nanti, kalian cari sendiri ya, orang yang membutuhkannya. Pakaiannya putih dan berambut putih" perkataan nenek sunade hanya direspon dengan wajah berfikir dari anak-anak itu, lalu keluar dari ruangan itu.
"hei… couji ! sepertinya kau salah ! bukan aku dan lee yang tidak ikut, tapi kau!" kata-kata naruto terdengar tak jelas, karena masih banyak mie ramen di mulutnya.
"ya sudahlah…aku juga sudah mendapat tugas bagus bersama guru gay" timpal couji yang mengundang rasa cemburu lee yang duduk di samping naruto. Praktis, lee langsung terbatuk.
Pukul 14.00, mereka mulai beraksi. Awalnya mereka hanya berjalan, tapi karena lelah, akhirnya mereka menggunakan shunpo. Hingga sampai di suatu tempat dengan pemandangan yang asri di sekelilingnya, naruto cs menghentikan shunpo mereka. Mereka memutuskan untuk berjalan biasa karena sudah banyak orang yang berlalu lalang di sana.
"mana orang berpakaian putih dengan rambut putih yang dimaksud oleh nenek sunade? Naruto mencari-cari dengan gaya sok pemimpinnya.
"pasti orangnya sudah tua"
"sssssttttt….!" Sakura men-stop kata-kata lee dan menunjuk kearah langit. Mereka jadi heran memandanginya. Tidak ada apa-apa di atas sana, tapi rasanya, ada yang aneh.
"monster!" kata hinata yang baru saja melihat hollow fishbone keluar dari lubang di atas langit. Naruto yang mendengar itu langsung melakukan shunpo ke atas langit, padahal tak melihat apa yang dikatakan oleh hinata.
BRUKKKK!
"AW…" teriaknya. bukannya mengalahkan si monster, dia malah bertabrakan entah dengan apa, dia pun tak dapat melihat. Sialan, pikir naruto.
~TBC~
Apakah yang bertabrakan dengan naruto itu? Mungkinkah itu hollow fishbone yang tak dapat dilihatnya? Atau orang yang sedang ia cari? Apapun makhluk itu, siapapun orang itu, jangan lupa review ya… ^^ (kalok judulnya salah lagi, gomen ne ^^)
