Naruto © Masashi Kishimoto.
Warning: OOC, AU, Typo(s), dll.
A/N : Aku masih belajar... Mohon bimbingannya~!
by Aisky
CHAPTER : 1 (PROLOGUE)
~A~
"Hei! Itu dia Sabaku no Gaara!"
Banyak anak perempuan berkata seperti ini saat sebuah mobil mewah berhenti di depan Konoha School. Seorang lelaki berambut merah dengan mata yang terlihat seperti panda membuka pintu mobil itu dan turun. Memuncaklah sorakan anak-anak perempuan, mereka seperti melihat malaikat turun dari mobil.
Namanya Gaara. Anak dari artis dan model ternama yaitu Sabaku Karuru.
"Gaara-kun!"
Gaara berjalan tanpa menoleh ke siapa pun. Pandangannya lurus ke depan, yaitu ke pintu sekolah. Gaara tak menghiraukan siapa-pun itu yang memanggil-manggil namanya.
Tapi jalan yang dilewati Gaara tak semulus yang dia kira. Di depannya ada seorang gadis kecil berambut pink kemerahan memakai jaket pink dan pita pink di kepalanya menunduk di depan Gaara.
Gaara hanya diam memperhatikan gerak-gerik anak ini. Gadis ini pun mengeluarkan sebuah amplop berwarna pink dengan notif love dan mengulurkannya ke depan Gaara. Terjadilah keheningan yang padahal tadi sangat berisik oleh teriakan anak perempuan.
"Te-terimalah!" kata gadis ini enggan mengangkat kepalanya untuk menatap Gaara.
Gaara mengambil amplop itu. Gadis ini tersenyum ke arah Gaara. Dan kembali terjadi sorakan besar dari kumpulan anak perempuan yang terlihat cemburu. Gaara langsung berjalan melewati anak ini, dia menaiki anak tangga kecil yang digunakan untuk mencapai pintu sekolah, lalu Gaara membuang amplop yang diberikan gadis tadi ke tong sampah di sampingnya.
Gadis ini menengok ke arah Gaara. Malu. Sangat malu. Itu yang dia rasakan.
~A~
"Oi, oi, oi! Gaara!"
Seorang laki-laki sebaya berambut kuning dengan tampang kucing datang menghampiri Gaara dan menepuk keras bahu Gaara. Gaara sama sekali tidak mau memberikan respon ke anak ini. Mungkin dia pikir terlalu bodoh untuk dilakukan.
"Tak kusangkah kabar kemarin itu benar! Ternyata kau benar ingin pindah ke sini!"
Gaara menengok pelan ke teman lamanya itu, "Kalau bukan karena ibu ku, aku tak mau, Naruto."
Lelaki berambut kuning yang diketahui bernama Naruto ini tertawa tanpa alasan yang begitu jelas. Gaara sendiri hanya bersikap pura-pura tidak kenal dengan Naruto yang sibuk tertawa dan bergerak-gerak aneh.
"Ngomong-ngomong, banyak yang bilang Sakura memberimu surat cinta ya?" tanya Naruto sesaat.
"Hn," jawab Gaara ambigu. "Sakura yang mana?"
"Itu, perempuan manis dengan rambut pink! Yang memberimu surat tadi! Dia manis bukan?"
"Yaa... Suratnya kubuang tadi," jawab Gaara santai, "Kau menyukainya ya. Mengakulah, baka."
"Kau selalu membuat ulah!"
"Hey, jawab pertanyaan ku, kau menyukainya kan. Karena itulah kau bertanya padaku."
"Banyak omong!"
"Dasar tukang bohong."
"Jaga omonganmu, baka! Aku tak suka berbohong!"
"Kau bohong lagi."
"Dasar tukang mainin perempuan"
"Apa kau bilang, Naruto?"
Debat politik antara Gaara dan Naruto pun tak kunjung selesai dikarenakan Naruto yang tak mau mengaku dan Gaara yang menginginkan pengakuan. Sepanjang koridor mereka terus berbicara, padahal banyak perempuan yang kagum pada sosok Gaara yang dingin.
Sampai akhirnya mereka berhenti di sebuah kelas. Ya itu kelas Gaara. Naruto yang berbeda kelas dengannya, langsung pamit dan berlari ke kelasnya. Tapi Gaara tidak jadi memasuki kelasnya. Dia memilih kantor guru terlebih dahulu untuk bertemu dengan wali kelasnya.
Tapi sialnya Gaara anak baru di sekolah itu jadi dia tidak tau dimana ruangan itu berada. Terpaksa dia harus berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Padahal Gaara paling malas berbicara ke orang yang baru dia kenal.
"Permisi. Kantor guru dimana ya?," tanya Gaara kepada seorang siswi berambut kecoklatan pendek. Tapi anak ini sibuk melihat dan mencermati wajah Gaara. "H-hey?" Gaara pun memecahkan lamunan anak itu. Sehingga anak itu menjadi salah tingkah dan dia menutupi wajahnya sesaat. Lalu dia berbalik ke arah Gaara.
"Di u-ujung ko-koridor ini, sebelah kanan antara per-perpustakaan dan ru-ruang mus-musik.." jawab anak ini.
Gaara tak mengucap terima kasih, dia hanya memberi senyum tipis lalu berjalan sesuai perkataan anak tadi. Dan akhirnya dia menemui ruang yang dia cari, kantor guru. Gaara langsung masuk tanpa ragu-ragu. Dia mencari-cari guru yang bernama, Kakashi Hatake. Setelah itu, ada meja yang bernamakan 'Kakashi Hatake', Gaara pun mendekati meja itu. Dan tak lama ada seorang pria berambut abu-abu datang. Oh mungkin dia pemilik meja ini.
"Kakashi-sensei kah?" tanya Gaara.
"Ya, ada apa?" tanya balik Kakashi sambil membereskan buku-buku dan kertas yang ada di mejanya.
"Saya murid baru di kelas anda."
"Oh oke, kalau tak salah namamu... Sabaku Gaara?" tanya Kakashi lagi sambil menunjuk ke arah Gaara. Gaara pun mengangguk pelan tanda dia malas berbicara. Kakashi pun membawanya ke kelas. Lagipula ini sudah waktunya jam pelajaran pertama.
Gaara dan Kakashi berjalan ke kelas yang sempat ingin di masuki Gaara itu. "Jangan sungkan untuk berteman dengan anak-anak lainnya ya," pesan Kakashi saat di depan kelas. Kakashi pun membuka pintu kelas. Terlihat beberapa anak berdiri di atas meja, bergelantungan di gorden, menulis-nulis papan tulis, dan memainkan pesawat kertas. Tapi itu semua terhenti ketika para murid melihat Kakashi. Kakashi pun geleng-geleng sambil berjalan ke tengah kelas.
"Perkenalkan, hari ini kita kedatangan murid baru. Namanya Sabaku no Gaara. Oke Gaara, silakan duduk." Kata Kakashi memperkenalkan Gaara dengan kilat. Jadi Gaara pun tak usah berdiri terlalu lama di depan kelas kan bisa dia bilang kotor itu.
Gaara pun duduk di samping seorang perempuan berambut pink yang rasanya pernah dia lihat. Anak ini menundukan kepalanya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya yang membuat Gaara makin terheran-heran ada apa dengan anak ini.
"Sakura Haruno! Pelajaran telah dimulai! Jangan tidur!" pintah Kakashi sensei menunjuk anak berambut pink di sebelah Gaara itu.
Anak yang dipanggil Sakura Haruno itu pun mengangkat wajahnya, dia menengok ke arah Gaara yang sedang memperhatikannya. Tapi Gaara malah memalingkan wajahnya seakan enggan melihat Sakura.
"Oh, anak tadi pagi."
~A~
"Oi, oi, oi! Ku pikir Sakura anak yang tidak tertarik dengan laki-laki" Naruto memulai menggosip di tengah teman-temannya yang sedang makan. Sekarang jam istirahat jadi wajar kalau mereka sedang makan dan sebebasnya berinteraksi dengan teman yang lain.
"Bahkan ku kira dia bingung dengan gendernya, antara laki-laki atau perempuan!" lanjut lelaki yang bernama Kiba ini sambil memainkan garpu-nya. Yang dilanjutkan oleh tawaan.
"Memang seburuk itu dirinya?" tanya Gaara tenang.
"Sebenarnya, tidak juga. Tapi kau tau kan? Dia terlalu polos, kadang dia bisa saja dikerjai oleh satu kelas. Dia pun pernah kita kerjai kan! Haha bahkan sering!" balas Naruto sambil menatap geng-nya yaitu dirinya, Kiba dan Shikamaru. Dan mungkin Gaara akan jadi member geng ke-empat mereka jika Gaara terus berada di sana.
"Ya dikatakan dia terlalu lemah," sambung Shikamaru.
"Kau ingin coba mem-bully dirinya? Ini menyenangkan!" ujar Naruto menjitak Gaara tanpa alasan.
"Hn," Gaara mengangguk pelan.
"Baiklah! Aku, Shikamaru dan Kiba akan ke kelasmu saat bel pulang nanti!"
"Aaa..Kenapa aku harus ikut serta." Keluh Shikamaru dengan penuh kemalasan.
~A~
Sinar matahari yang tadinya menyinari muka bumi Jepang perlahan menghilang, warna kuning yang begitu panas berubah menjadi orange dan membuat suasana menjadi lebih tenang. Indahnya!
"Psstt! Sabaku baka!"
Seorang laki-laki berambut kuning alias Naruto dari depan pintu kelasnya secara diam-diam. Gaara yang menyadari bahwa Naruto memanggilnya langsung datang dan menghampiri Naruto dengan muka datar tanpa semangat sama sekali.
"Bagaimana? Jadi tidak?" tanya Naruto.
"Ya jadi."
"Kemana guru mu?"
"Tidak datang."
"Sekarang saja ya?"
"Yaa bolehlah."
"Jadi begini. Kau suruh Sakura untuk ke kamar mandi perempuan sekarang, bilang kalau Ino terkunci di kamar mandi dan tidak ada yang mau masuk karena dilarang Ino!" bisik Naruto sambil menjewer Gaara lagi-lagi tanpa alasan yang jelas. Mungkin Gaara sangat menggemaskan!
"Ino?"
"Ya! itu sahabatnya dulu, sekarang entahlah. Ayolah cepat, Shikamaru dan Kiba sudah bersiap-siap"
"Kau saja ah. Aku tak mengerti."
"Ah baka!"
Gaara pun ditarik keluar. Dan Naruto memberi isyarat agar Gaara pergi ke kamar mandi perempuan untuk menemui Shikamaru dan Kiba yang sudah siap. Naruto pun kembali ke incaran, yaitu Sakura yang sibuk menulis di mejanya. Naruto menyelonong masuk dan menggebrak meja Sakura lalu memberikan senyum yang mantap. Sejenak kelas yang ribut jadi hening dibuatnya.
"Sakura! Tadi kata Kakashi sensei, Ino terkunci di kamar mandi. Dan Kakashi sensei meminta ku untuk memanggil mu!" kata Naruto sedikit memelan.
"Be-benarkah? Apa dia baik-baik saja?" tanya Sakura seraya berdiri dari posisi duduknya.
"Iya! Cepatlah!"
Tanpa pikir panjang, Sakura berjalan ke arah kamar mandi perempuan. Dan Sakura pun tak menyadari kalau ada Kiba, Shikamaru dan Gaara yang berusaha ngumpat di tangga. Karena sebelum kamar mandi, ada tangga untuk naik ke lantai tiga dan turun ke lantai satu.
Setelah melihat sang korban memasuki kamar mandi. Kiba langsung beraksi, dia mendorong Shikamaru hingga terguling-guling di tangga dan dia mendekati kamar mandi. "Loh? Kuncinya mana nih?" tanya Kiba. Di belakang, Gaara dengan tenang meraih sebuah kunci yang terjatuh di dekatnya lalu melempar ke arah Kiba yang udah cekikikan. Kiba pun mengunci kamar mandi itu.
"Biar lebih seru, kuncinya sembunyiin." Kata Gaara meraih kembali kunci itu lalu melemparnya sembarang.
Mereka pun tertawa-tawa meski Gaara tak tertawa sama sekali, dia hanya memberi senyum tipis ke temannya itu. Sementara itu terlihat dari kejauhan tampang bodoh Naruto yang berlari sambil tertawa-tawa yang membuat Gaara dan Kiba malu.
"Oi, oi, oi! Hehe! Sekarang apa?"
=TBC=
Ahh~ akhirnya kesampaian buat GaaSaku walau setengah jadi.
Di chapter kedua nanti aku bakal berusaha menuangkan semua ini otak ke dalam tulisan ini. Jadi tolong REVIEW nya biar aku bisa makin semangat! Aku juga butuh saran dan kritik dari senpai-senpai sekalian ._. soalnya aku rasa ini aja masih banyak kesalahan.
Review ne jangan mampir baca aja ^^ /bow/
