Disclaimer:I am not, in any way, take any profit from the story and that all creative rights to the characters belong to their original creator(s). Spiral © Mizuno Eita & Shirodaira Kyou.

Summary:Sudah lama dia mengunci pintu dan menyusun ulang bahannya. Dulu seingatnya pintu itu terbuat dari kaca, transparan, cukup kuat, dan tak berkunci. Semua orang bebas untuk melihat ke dalam, apa saja yang mereka ingin tahu.


Kunci

blackpapillon


Sudah lama dia mengunci pintu dan menyusun ulang bahannya. Dulu seingatnya pintu itu terbuat dari kaca, transparan, cukup kuat, dan tak berkunci. Semua orang bebas untuk melihat ke dalam, apa saja yang mereka ingin tahu.

Tapi entah sejak kapan ia sudah mengubah semuanya. pintunya kini terkunci rapat. Bahkan ia mengubah bahannya dari besi yang sangat kuat. Belasan tahun seperti itu. Hingga orang tak ada yang berani mendekat. Hingga hanya ia yang paling tahu tentang dirinya sendiri. Dan ia menikmatinya biarpun sebenarnya sedikit merasa tersiksa.

Karena itu, seharusnya saat ia mendapati ada yang berhasil membobol pintunya, seharusnya ia tak suka.

Tapi, mengapa justru ia malah merasa lega?

"Narumi-san!"

Lamunan Ayumu buyar seketika. Seorang gadis berkepang dua, mata cokelatnya yang besar berkejap-wajah yang sudah sangat familiar. Anak lelaki itu mendengus kesal, mengetahui acaranya diganggu. "Hn."

Gadis itu merengut, memasang ekspresi kesal yang lucu. "Kau selalu saja begitu jika dipanggil, Narumi-san! Sekali-sekali, panggil aku secara sopan! Aku ini se-ni-or-mu, ingat?" Mata besar gadis itu berkejap lagi, kali ini ekspresinya benar-benar membuat Ayumu ingin tertawa.

"Hn." Ayumu bangkit, membuat gadis itu melompat mengitarinya, sebelum kemudian mengikutinya.

"Mau kemana, Narumi-san?"

"Keluar," sahut Ayumu dari pintu, "karena kau berisik."

"A-"

Sebelum gadis itu sempat melanjutkan omongannya, Ayumu segera menambahkan kalimat lain. "Sebaiknya jangan dibiasakan teriak-teriak seperti itu, atau kalau tidak, kau tidak akan pernah menikah."

wajah gadis itu merah padam sebelum kemudian mengejarnya dan memberi satu pukulan keras di bahu. Ayumu hanya menyeringai mendengar omelan gadis itu,yang langsung memberondongnya seperti senapan. Ah, keseharian yang wajar.

Mungkin, sejak awal ia mengunci pintu... adalah karena ia ingin ada yang membukanya.

Ada yang mau menerimanya apa adanya.

.

.

.

Beribu kali kukunci lagi, kutahan lagi, kututup lagi... kau selalu berhasil membukanya kembali.

Hanya kau saja.


end


AN pengen bikin more AyuHiyo fluff, tapi entah kenapa plotnya selalu saya simpen untuk SasuSaku… maafkan aku, Lala… /plak. Anyway, yang ini udah dibikin lama banget, dipost di thread drabble-nya Infantrum. Hope you enjoy this.

Terima kasih sudah membaca.

blackpapillon