=Awal Dari Masa Lalu=

Di Slyph teritority seorang pemain berjubah hitam putih tampak asyik berkeliling. Dia tidak menghiraukan wilayah yang dia jelajahi itu adalah wilayah sylph. Beberapa pemain lain melirik aneh ke arahnya. Ya, karena ini adalah Slyph teritority maka ras lain tidak ada yang berani menginjakkan kaki di sini. Apabila ras lain berada di sini dan mereka diserang oleh ras Slyph, maka mereka tidak bisa menyerang balik. Satu satunya tempat semua ras berkumpul tanpa bisa menyerang satu sama lain adalah Neutral teritority.

Pemain itu menghentikan langkahnya di sebuah toko. Dia masuk ke toko itu. Dibelakangnya ada 3 orang pemain lain yang sepertinya mengikutinya dari tadi. Selang beberapa menit kemudian, dia keluar lagi dan berhenti di depan toko itu.

"Jadi, kenapa kalian mengikutiku?"

"Hah. Jadi kau sadar kami ikuti"

Seseorang yang sepertinya pimpinan mereka menarik pedang diikuti 2 orang lainnya.

"serahkan semua uang dan itemmu sekarang juga. Kau tak bisa lari"

Death penalty di wilayah lawan adalah salah satu yang terburuk. Pemain yang mati di daerah lawan selain kehilangan semua uang dan item, juga kehilangan 50 Stats mereka. Diantara semua itu, tentu Stats lah yang paling berharga.

"jadi itu tujuan kalian? Maafkan aku, aku hanya bisa member kalian 100 yuild."

"baiklah kalau begitu"

Salah satu dari 3 orang itu menyerangnya. Namun serangan itu berhasil ditangkisnya.

"kalian jangan diam saja. Bantu aku membunuhnya"

Pemain yang diserang itu mendorong pemain yang menyerangnya sehingga membuat jatuh 2 penyerang lain.

"sial. Kau hebat juga"

Gumam pemimpin mereka disertai keluarnya cahaya putih dari pedangnya. Dia hendak mengeluaskan OSS.

Itu adalah OSS awal 1 hit. Serangan itu dengan mudahnya ditangkis pemain berjubah hitam putih itu

"jadi, hanya itu?"

Pedangnya mengeluarkan cahaya ungu kehitaman. Dia menggunakan OSS 3 hit. Serangan itu berhasil mendorong pemain yang mengerangnya hingga sekitar 5 meter.

"Jika ini bukan wilayah kalian, kalian sudah mati dari tadi"

"cih, jangan sombong kau spriggan sialan"

Mereka akan menyerang kembali.

"HENTIKAN!"

Sebuah suara berasal dari balik kerumunan orang yang menonton. Semua orang minggir untuk memberinya jalan.

"Apa yang kau lakukan di wilayah kami?"

Dia adalah pemimpin sylph, Sakuya.

"maaf, aku hanya membeli makanan yang hanya ada di wilayah ini."

"baiklah. Tapi sebaiknya kau harus didampingi oleh ras kami agar tidak terjadi keributan."

"tidak masalah"

Sakuya memanggil seseorang dari kerumunan.

"Leafa, kau bisa menjaga orang ini?"

Yang dipanggil Sakuya adalah Leafa. Salah satu orang terdekat dan orang yang dia percayai.

"ya. Tentu."

" baiklah. Sekarang kalian bertiga. Jika kalian masih berbuat seperti itu lagi, aku akan mengusir kalian dari wilayah ini." Katanya dengan nada jengkel

"Ma-maafkan kami"

"Semuanya bubar"

Kerumunan itu dibubarkan sakuya. Sekarang yang ada di situ hanyalah pemain berjubah hitam putih itu dan Leafa.

"Maaf sudah melibatkanmu Leafa."

"tidak apa. Ngomong ngomong kau siapa?"

"hmm… aku lupa id-ku. Tunggu… aku akan mengeceknya."

"hah? Bagaimana mungkin kau lupa?"

"yaa… karena id-ku sulit."

"bagaimana? Sudah?"

"ya. Id-ku 'XKCZ'"

"kau asal asalan saat membuat ID?"

"yap. Bgitulah"

"dasar. Ngomong-ngomong apa yang ingin kau beli?

"ku ingin membeli makananyang bentukya seperti batang ,rasanya enak walapun sedikit pedas."

Leafa teringat sesuatu. Sepertinya dulu dia pernah memakan makanan seperti itu.

"disana. Disana ada yang menjual seperti itu"

Leafa mearik XKCZ ke tempat yang dia katakan.

"disini? Bukannnya ni menjual perlengkapan?"

XKCZ terkejut saat tahu jika tempat yang menjual makanan dia cari ternyata toko perlengkapan. Dia membeli beberapa makanan dan mencicipinya.

"bagaimana? Apa enak?" leafa bertanya dengan wajah penasaran.

XKCZ didak menjawab dan langsung memasukkan makanna itu ke mulut Leafa. Mukka leafa memerah setelah mencobamakanan itu.

"benda bodoh ini, aku pernah memakannya"

Leafa teringat jika dulu kirito memberinya makanan itu di hutan saat menuju World Tree.

"benarkah? Rasanya pedas dan aneh tapi, menurutku cukup enak. Bagaimana menurutmu, Leafa?"

"rasanya seperti sampah"

XKCZ tertawa mendengar komentar Leafa. Sebenarnya dia sudah menduga bahwa mungkin tidak ada satu orangpun yang mau memakan ini selain dirinya.

"Oh iya, namamu cukup aneh dan suah diucapkan. Boleh aku memanggilmu x(eks)?"

"ya, tentu. Aku x. Senang berkenalan denganmu, Leafa"

"senang bertemu denganmu juga, x"