Yay...multy chappy baru...*ditimpukin reader karena bikin multi chappy terus*

Kali ini kusanagi mencoba membuat fic romance HitsuxKarin

Yah...selamat membaca aja deh...

Disclaimer: BLEACH punya Tite Kubo.


Snow Flake In Summer

Hujan...

Kurosaki Karin, 16 tahun. Berjalan menyusuri gang-gang menuju rumahnya dengan berpayung payung biru yang baru saja ia beli bersama kembaranya seminggu yang lalu. Hari ini, hujan terus menerus turun dengan deras semenjak pagi. Hal ini cukup aneh karena saat ini sudah masuk musim panas, dan hujan deras amat sangat jarang terjadi dimusim panas.

Karin tidak begitu menyukai hujan. Tetapi dia juga tidak menyukai hawa panas musim panas. Karin tidak menyukai hujan karena dia sebal terciprat air saat kendaraan melintasi genangan air di dekatnya. Selain itu, hujan membuat perasaannya menjadi tidak enak. Seakan-akan ada sesuatu kenangan buruk di tengah hujan. Hanya saja ia tidak bisa mengingat kenangan buruk apa itu.

Satu gang lagi menuju rumahnya. Tiba-tiba sebuah mobil mewah berwarna hitam melaju sangat kencang dan menciprati air ke kaus kaki Karin yang baru saja ia beli bersama Yuzu, 'sial!' umpat Karin dalam hati sambil melihat kesal kearah mobil itu pergi.

CkiiTtt...BrUugg...

Tak lama, terdengar suara rem mobil kemudian sesuatu yang tertabrak. Detik kemudian Karin mendengar seorang wanita menjerit histeris dari arah mobil hitam itu melaju, "Kya!"

Mendengar jeritan wanita itu, orang-orang mulai berkumpul menggeliling sesuatu. Mobil yang melintas tadi menabrak seseorang. Karin lalu berlari ke tempat tersebut dan berusaha menerobos kerumuna orang-orang yang berkumpul. Di tengah kerumunan itu, seseorang laki-laki jatuh telengkup. Orang itu memiliki rambut seputih salju. walaupun begitu, orang itu kelihatan masih seumuran dengannya. Perlahan, rambut putih orang itu perlahan berubah menjadi merah akibat darahnya dari kepalanya. Lalu dengan segara karin mendekati orang itu untuk memeriksa keadaanya. Karena keluarganya mempunyai klinik pribadi, Karin menjadi terlatih untuk menanganni orang yang terluka.

"Luka dikepala orang ini cukup lebar, aku butuh dua orang untuk membantuku membawanya ke klinik ayahku sebelum dia mati kehabisan darah," kata karin kepada orang-orang yang berkerumun. Lalu dua orang laki-laki yang memiliki tubuh lumayan besar keluar dari kerumunan, dan membantu Karin membawa orang yang terluka ke klinik Kurosaki yang berada tidak jauh dari tempat itu.

"Oya-jii...ini gawat!" teriak Karin sambil membuka pintu rumahnya dengan kasar.

"Oh Karin, putriku yang cantik akhirnya pulang...!" tiba-tiba seseorang yang menggunakan coat berwarna putih melompat kearahnya. Lalu Karin pun menendang wajah orang yang diduga sebagai ayahnya hingga terlempar kesisi lain ruangan.

"Oy...oya-jii jangan bercanda di saat gawat seperti ini," teriak Karin kesal kepada ayahnya. Orang-orang yang membantu Karin sweat drop melihat hal itu.

Setelah melihat orang-orang di belakang Karin yang membawa orang terluka, barulah ia menyadari keadaan yang terjadi, "cepat bawa orang itu ke ruang periksa," kata Isshin kepada dua orang yang berada di belakang karin dengan nada serius. Walaupun sehari-harinya Isshin terlihat seperti orang bodoh, tetapi begitu berhadapan dengan pasien ia langsung berubah menjadi serius.

Dengan dipandu oleh Isshin mereka membawa orang yang terluka itu kedalam ruang periksa. Lalu setelah itu mereka berdua pamit untuk melanjutkan kegiatan mereka.

~H~

"Oya-jii, bagai mana keadaan orang itu?" tanya Karin kepada ayanya ketika ayahnya keluar dari ruang periksa.

"Dia baik-baik saja. Tak ada luka yang membahayakan jiwanya," jelas isshin kepada putrinya, "dia hanya mengalami patah tulang di lengan kanannya dan mengalami luka di kepala yang cukup lebar. Beberapa jam lagi dia pasti sadarkan diri."

"Owh...syukurlah kalau begitu..." kata Karin sambil menghela nafasnya lega.

Setelah ayahnya pergi meninggalkan ruangan itu. Karin masuk ke dalam ruang periksa orang itu untuk mengecek keadaannya. Saat melihat wajah orang itu Karin kalau ia pernah melihatnya disuatu tempat. Tetapi ia tidak bisa mengingat dimana ia melihat orang itu.

Lalu Karin mengambil baskom berisi air hangat dan sapu tangan untuk membersihkan darah dan lumpur yang menempel dari wajah dan rambut orang itu. Setelah selesai membersihkannya, Karin membawa baskom yang sekarang berisi air kotor ke dapur dan membuangnya. Karin melihat kembarannya yang baru saja pulang dari berbelanja bahan makanan dan sedang memasukannya ke dalam kulkas, "Ah...yuzu kau sudah kembali?" tanya Karin kepada kembarannya.

Mendengar pertanyaan Karin, Yuzu pun mengalihkan pandangannya padanya, "Baskom itu untuk apa karin-chan?" tanya Yuzu penasaran melihat Karin membawa-bawa baskom kosong.

"Aku baru saja membersihkan darah dan lumpur yang menempel pada pasien," kata Karin sambil membuang air dalam baskom itu ketempat cuci piring lalu mencucinya dan meletakkna baskom itu kembali ke tempat ia mengambilnya.

"Memangnya kita ada pasien?" tanya Yuzu bingung.

"Iya, baru saja. Dia terserempet mobil tak jauh dari klinik ini. Untungnya tidak ada luka serius yang membahayakan nyawanya." Jelas Karin.

"Owh...syukurlah kalau begitu," kata Yuzu lega. Lalu ia melanjutkan kembali pekerjaanya "owh...iya Karin-chan kau mau makan malam apa?" tanya Yuzu lagi.

"Apa saja boleh, Yuzu." Jawab Karin.

~H~

Ketika kesadarannya kembali, Hitsugaya menyadari kalau hari telah malam. Ia mengetahui hal itu dari keadaan ruangan yang ia tempati sangat gelap.

Hitsugaya lalu mencoba bangkit dari posisi tidurnya. Tetapi ia malah mendapati tangan dan kaki kanan juga kepalanya sakit. Lalu ia teringat sebuah mobil berwarna hitam melaju kearahnya dengan kecepatan tinggi saat ia sedang berjalan-jalan di tengah hujan di kota Karakura. Untungnya ia sempat menghidar. Kalau tidak, ia akan langsung tertabrak mobil itu, dan mati.

"Ah...kau sudah sadar rupanya..." Hitsugaya mendengar suara seorang gadis. Lalu tiba-tiba lampu ruangan itu menyala. Hitsugaya lalu melindungi matanya dengan lengannya. Cahaya lampu yang tiba-tiba masuk ke matanya membuat sakit matanya karena dia terlalu lama dalam gelap.

"Ah...maaf aku menyalakan lampunya tiba-tiba," kata gadis itu lagi, "aku membawakan makan malam untukmu."

kemudian Hitsugaya mendengar sesuatu diletakan diatas meja kayu. Perlahan, Hitsugaya membuka matanya dan melihat seorang gadis berambut hitam panjang berdiri di sampingnya. Wajah juga mata hitam gadis itu terlihat sangat familiar baginya, 'jangan-jangan gadis ini...'

"Ter...terima kasih..." kata Hitsugaya segan, " kalau boleh tahu aku berada dimana?" tanya Hitsugaya kepada gadis itu.

"Kau berada di klinik milik keluargaku. Tadi siang kau terserempet mobil," jawab gadis itu.

"Ya...aku ingat itu," jawab Hitsugaya.

"Karin-chan..." tiba-tiba Yuzu muncul di tempat itu, "Apa kau..." mata yuzu lalu terbelalak melihat pemuda yang berada dalam ruangan itu, "Ah...kamukan Hitsugaya Toushiro. Model terkenal yang baru saja naik daun itu. Kenapa kau bisa berada di sini?" tanya Yuzu kaget. Dalam hati Karin baru mengerti kenapa ia merasa pernah melihat pemuda di hadapanya di suatu tempat.

Karin memang tidak seperti gadis lain pada umumnya yang menyukai mode atau dorama. Berbeda dengan kembaranya, ia lebih memilih menonton pertandingan sepak bola dari pada menonton dorama yang menurutnya membosankan. Karin tidak menyukai hal-hal yang berbau romantis atau mode yang sedang menjamur disekitarnya. Dia lebih suka tampil apa adanya. Tetapi walau dia tidak peduli tentang mode, Karin pernah mendengar teman-temannya ribut membicarakan tentang seorang model muda yang baru saja naik daun. Dari apa yang ia dengar pemuda itu memiliki wajah tampan, rambut seputih salju juga mata emerald. Sama persis seperti pemuda yang berada disampingnya sekarang ini.

Hitsugaya tidak menghiraukan pertanyaan Yuzu dan terpaku pada nama 'Karin'. Hitsugaya lalu memegang lengan gadis berambut hitam yang berdiri disampinganya lalu bertanya, "Karin?...apakah namamu Kurosaki Karin?" tanya Hitsugaya kepada Karin.

"Eh? Kau mengetahui nama keluarga ku? Ya...namaku Kurosaki Karin." Jawab Karin sambil mengingat-ingat kapan ia bertemu dengan pemuda berambut putih dihadapanya.

"Syukurlah...akhirnya aku bisa bertemu denganmu," kata pemuda itu. Air muka dan mata pemuda itu berubah menjadi sangat lembut, "aku kembali kekota ini untuk menepati janjiku padamu, karin,"

"Janji? Uh...memangnya kita pernah bertemu sebelumnya ya?" tanya Karin bingung.

Mendengar kata-kata Karin, Hitsugaya menjadi sedih. Tanpa ia sadari ia melepaskan lengan Karin dan terunduk, "Rupanya kau tak ingat padaku ya?"

Karin mencoba mengingatnya. Tetapi ia tidak bisa mengingat kapan ia bertemu dengan Hitsugaya, "Maaf...tapi aku tidak bisa mengingatnya..." kata Karin dengan nada merasa sedikit bersalah.


Yupz...itu chappy pertama fic ini. =D Gomen mina...teknik penulisan kusa amat sangat kacau dan banyak kata-kata rancu yang sulit di mengerti, belum lagi misstypo yang bertebaran.

Untuk selanjutnya akan coba kusa perbaiki, dan mencoba mengurangi kata 'lalu'.

He he he *tertawa tak tahu diri*

Ternyata kata itu sering banget kusa pake dalam semua fic kusa, Kaya magical word. *baru sadar*

Janji apakah yang sebenarnya Karin dan Hitsugaya buat? =3

Baca terus Snow Flake in Summer...XD

Mind to review?

-kusanagi-