Are you bad boy or good boy?
Pairing : SeKai
Ratting:PG 57(hahaha PG 17 kok)
Genre :yaoi
Yg bikin orang alay namanya depo leedong donghae
Liburan musim panas ini sepertinya akan ku habiskan untuk kelas musim panas, mengingat aku adalah namja ter-pabbo disekolah. Ohhh…dimana sopan santunku, perkenalkan aku oh sehuun, namja yg duduk ditingkat 2 high school, seperti yg kubilang diatas bahwa aku sekarang sedang mengikuti kelas musim panas karena kebodohanku atau kegilaan yang telah kulakukan. Tepatnya bukan karena nilai2ku jelek(tapi sebenarnya nilaiku memang selalu jelek sih) tapi karena 3 bulan yg lalu aku nekat atau sebut saja gila menyelamatkan anak kecil yg akan tertabrak mobil. Entah dimana pikiranku saat itu?mungkin masih tertinggal dirumah? Aku bak superhero menyelamatkan anak kecil tadi, memang sih anak kecil itu tak apa2 tapi aku yg sok pahlawan ini malah yg masuk rumah sakit selama tiga bulan dan akhirnya aku berakhir disini.
Mungkin aku akan mengikuti kelas ini sendirian mengingat sekarang aku dikelas ini sendiri, oh maksudku berdua dengan lee hyukjae songsaenim tentunya. Tapi dimana kira2 songsaenimku satu ini?
BRAAAK. Pintu digeser dengan keras, aku yg masih asik melamun segera melirik kearah pintu. Kutemukan seorang namja berkulit gelap, memakai seragam sama sepertiku tapi bedanya seragamnya sangat berantakan. Baju dikeluarkan dasi tak diikat dengan benar, rambut jabrik dan jangan lupakan jaket kulit yg tersampir dibahunya.
Sekarang dia mengambil kursi disebelahku dan mendudukkan dirinya disana. Aku masih saja memperhatikanya sampai dia membuyarkan perhatianku.
"hei namja pabbo oh sehuun kenapa kau melihatku seperti itu?"Tanya namja gelap itu. Aku menatapnya bingung karena dia mengenalku sedangkan aku tak tahu siapa namja gelap ini.
"aku mengenalmu?"tanyaku bingung sih
"dasar namja pabbo"dia lagi2 mengataiku namja pabbo
"jangan seenaknya memanggilku pabbo"bentakku keras sambil serius memperhatikanya.
Ohh sekarang aku ingat, namja gelap ini adalah teman sekelasku yang bernama kim jongin, alias kkmjong alias kai. Ughhh…nama samaranya kenapa banyak sekali sudah seperti teroris saja.
"sudah mengingatku eooh?"tanyanya membuatku kaget, tapi aku tak menjawab pertanyaanya. Dan sekarang kulihat dia sudah meletakkan kepalanya diatas meja mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Sebenarnya anak ini mau datang kesekolah buat apa?
Hyukjae songsaenim sudah masuk kedalam kelas yg berisikan dua orang murid, yaitu aku dan sigelap ini. Aku merasa sendirian disini karena selama pelajaran dimulai aku hanya melihat si gelap ini tidur, lalu apa yg kuperbuat?aku hanya bisa memperhatikan hyukjae songsaenim mengajar, meskipun aku tak mengerti apa yang diajarkan.
…..
Hari sudah menjelang sore ketika kelas ini berhasil, dan hal yg membuatku kagum adalah sigelap ini seperti punya sinyal ketika waktunya pulang. Dia langsung beranjak dari kursinya, menguap lebar dan berjalan meninggalkan kelas. Aku masih terdiam melihatnya. Ohhh…sial sekarang aku disini sendirian.
Aku mulai berjalan melewati lorong2 kelas yang sepi, sedikit menakutkan memang. Dan sekarang title ku bertambah, setelah namja pabbo lalu namja penakut, sudahlah itu terserah kalian saja mau memanggilku yang mana.
Aku sudah keluar dari gerbang sekolah dan bernafas lega, pasalnya disekolah sebesar itu dan aku sendiri, jangan katakan kalau kalian berani?. Aku mulai mempercepat jalanku karena hari sudah mulai agak gelap dan jalanan pulang kerumahku terlihat sepi. Merasa ada yang mengikutiku aku melihat kebelakang, kutemukan seseorang sedang menaiki motor sport merah berjalan pelan. Aku semakin mempercepat langkahku sedikit berlari, tapi aku masih mendengar suara motor tadi mengikutiku.
Kumohon agar orang itu bukanlah pembunuh, rampok, pemerkosa atau sejenisnya. Aku belum ingin mati muda, aku juga belum mendapatkan nilai A untuk pelajaran sejarah korea. Apa harus secepat ini tuhan?. Aku merasa ada yg melempariku dengan batu kecil. Aku menengok kebelakang dan kudapati pengendara motor itu berhenti. Aku semakin takut dia akan menangkapku sekarang sampai ketika dia berteriak
"hei namja pabbo, kau pulang sendirian?"
Aku mengenal suara itu, suara si gelap teman sekelasku tadi. Aku memberanikan diri dan mendekatinya. Setelah tepat berada didepanya aku segera manarik helm dari kepalanya.
"sebenarnya apa yg kau lakukan?mengikutiku seperti seorang pemerkosa?kau tahu itu sangat menakutkan"teriakku kencang tepat dimukanya.
"jadi kau takut eooh?"ejeknya sambil berusaha menahan senyum
"sudahlah lupakan"ucapku sambil mendorong helm yg kupegang kearahnya."aku mau pulang"
"tak mau kuantar?"tanyanya seperti sedang menggoda seorang yoeja
"tak perlu" tolakku tegas" nyawaku semakin terancam bila berada didekatmu" setelah mengucapkan hal tersebut aku langsung berlari dan tak menengok kebelakang lagi.
….
Keesokan harinya aku berangkat kesekolah masih dengan berjalan kaki, sendirian sudah pasti. Aku memandang iri orang2 yg bersama keluarga, teman, saudara mereka pergi untuk berlibur. Sedangkan aku?punya teman untuk kelas musim panas saja aku sudah bersyukur, paling tidak aku punya teman. Tapi apa si gelap itu bisa disebut teman sekelas?kerjanya hanya tidur dan aku tak punta teman mengobrol, Cuma punya teman bertengkar saja.
Kupercepat langkahku karena hari semakin panas. Aku mendengar suara motor yang dipacu dengan kencang dan aku kaget ketika motor itu melewatiku aku terkena cipratan air kotor. Jangan Tanya air itu dr mana, cukup kujawab saja. Air itu berasal dr seorang ajhhuma yg membasahi halaman depan rumahnya agar halaman rumahnya terasa dingin, tapi ternyata air itu menggenang dan sangat tepat waktu sekali ketika aku lewat pengendara lain juga lewat. Sekarang bajuku kotor semua. Ketika aku melihat motor tersebut aku merasa seperti pernah melihatnya. Ohhh…tunggu dulu aku tahu motor itu milik siapa. Tunggu saja pembalasanku gelap.
Aku memasuki kelasku dengan langkah kesal dan sedikit berlari. Kubuka pintu kelas dengan kasar, dan kutemukan si gelap sedang asik tidur. Aku menendang mejanya hingga dia terbangun.
"ya…apa yg kau lakukan?sakit sekali tahu"ucapnya karena gr2 tendanganku td kepalanya terantuk meja. Emang enak."hyaa…apa kau tak ganti baju dulu kalau mau kesekolah"dia mengalihkan matanya keseragam ku yg kotor.
"kau kira ini gr2 perbuatan siapa?"tanyaku pedas dan sedikit berteriak
"memang siapa?"tanyanya sok polos
"gr2 namja gelap jelek dengan sepeda motor merahnya"
"sepertinya aku mengenal orang itu?"ucapnya sambil menaruh satu telunjuknya di dagu seperti sedang berfikir."dan setahuku dia tidak jelek malah tampan"dia berkata seperti tahu siapa orang yg kumaksudkan.
"aku membencimu gelap"ucapku tiba2 karena kesal
"hei…siapa yg kau panggil gelap?"dia juga tak kalah kesal. Kemudian dia berjalan kearahku, aku yg masih berteriak menyebutka gelap secara berulang2 seperti anak kecil tak menghiraukanya yg sedang mendekatiku. Sampai dia berada di depan mukaku, dan aku langsung terdiam.
"sudah puas bicaranya eooh?"tanyanya mendekatkan mukanya denganku. Lalu
Cuup
Dia menciumku, tepat dibibir. Aku terbelalak tapi juga tak bisa melakukan apapun. Dia melepaskan ciumanya, melihatku dan mulai menciumku lagi. Ciumanya kali ini lebih menuntut dr pd yg tadi, aku seperti terhipnotis tak bisa bergerak bahkan untuk menggerakkan mulutku. Samapai ketika…
"apa kelas ini diliburkan saja yah?dan kalian bisa pindah ke hotel"sebuah suara tiba2 mengintrupsi kami. Seketika aku langsung mendorong si gelap ini. Tapi aku tak bisa mengucapkan sepatah katapun
"terimakasih songsaenim, kami akan segera pulang kalau begitu. Kau yg terbaik songsaenim"si gelap menanggapi ucapan hyukjae songsaenim kemudian menarik tanganku keluar kelas. Sesampainya diparkiran aku baru bisa menyuruh otakku bekerja.
"sebenarnya apa yg kau lakukan tadi?"tanyaku sedikit menahan tangis
Si gelap ini hanya melihatku dan mendekatiku. Aku menjauh dan melihat mukanya, seketika itu aku langsung menangis.
"huuuuuaaaaaaa…."tangisku pecah
"ya..ya..ya…kenapa kau baru sekarang menangis?sudah telat tahu"
"huaaaaa…kau jahat.,,huaaaaaaa"tangisku makin kencang
"berhentilah menangis atau kau akan kucium seperti tadi"
Aku langsung memaksa tangisku berhenti karena mendengar ancamanya barusan. Karena mekasa berhenti menangis secara tiba2 sekarang aku cegukan.
"dasar namja pabbo"ucapnya sambil memakaikan secara paksa helmnya padaku.
Dia mendudukkanku di jok belakangnya. Kemudian memacu motornya kemana akupun tidak tahu. Aku masih saja cegukan dan bingung, kemana sebenarnya si gelap ini membawaku. Sampai setelah 10 menit dia berhenti di depan sebuah rumah yg sangat kukenal. Tentu saja kenal ini kan rumahku. Sebenarnya si gelap ini siapa sih?aku tak pernah menyebutkan alamat rumahku padanya, kenal saja br kemarin, tapi di sudah berani menciumku di depan hyukjae songsaenim pula. Setelah ini riwayatku akan benar2 tamat. Jika kisah hidupku dijadikan sebuah buku mungkin hanya perlu tiga halaman saja karena hidupku yg begitu pendek dan tak menarik.
Aku membuka pintu rumahku, aku melirik kebelakang dan ternyata si gelap ini mengikutiku. Ciih…padahal aku belum menyuruhnya untuk masuk tp seenaknya saja dia mengekor. Di ruang tengah kutemukan adikku baekie yg sedang asyik bermain leggo. Dia melirikku sekilas dan melanjutkan permainanya tadi. Sebenarnya adik macam apa dia ini, tahu hyungnya pulang bukanya disambut atau apa, apa hanya cukup dilirik saja? Aku tidak tahu apa yg sebenarnya ada di pikiran namja kecil itu.
Aku naik kekamarku untuk segera mengganti bajuku yg kotor, aku melihat kebelakang memastikan apakah si gelap ini masih mengikutiku atau tidak. Ternyata sekarang dia sedang asik bermain dengan adikku baekie, dan kulihat muka si kecil baekie sangat cerah. Hei kecil kau bahkan tak pernah menunjukkan wajah seperti itu padaku.
Sedang asik2nya mengganti pakaian, pintu kamarku di buka secara paksa oleh si kecil ini. Untung saja yang masuk baekie, aku tak tahu harus bagaimana kalau yg membuka si gelap itu.
"sebenarnya apa yg kau lakukan?masuk kekamarku secara paksa baekie"ucapku kesal padanya
"hyung kumohon putuskan namjachingumu itu"permintaanya sungguh aneh
"namjachingu siap eooh?aku tak punya"
"kai hyung, dia namjachingumu kan?"tanyanya antara penasaran dan memohon"hyung cepatlah putuskan dia"
"kau ini kenapa sih baekie"
"kalau kau belum putus denganya mana mungkin aku bisa menjadikanya pacarku. Aku tak mau dimadu"
Hah?aku hanya bisa melongo dengan ucapan si kecil ini, pasalnya dia ini masih kelas 4 tingkat dasar tapi omonganya seperti ajhumma2, bahkan aku yg masih SMA saja tidak pernah berfikiran sampai kesana.
"terserah kau saja"jawabku kesal. Memang aku harus menjawab bagaimana lagi?
Aku turun kebawah dan aku melihat pemandangan yg menakjubkan. Baekie, si kecil itu sudah duduk nyaman dipangkuan kai sambil terus bermain leggo. Dan ibuku hanya tersenyum mengamati kelakuan mereka berdua yang terlihat sangat imut.
"sehuun kemarilah"panggil eomma ku. Aku segera turun kebawah dan duduk disebelah eomma ku
"dia namjachingu mu?"Tanya eomma ku menggoda
"sekarang dia namjachinguku eomma"teriak baekie kesal. Ibuku yg mendengarnya tertawa sangat kencang, sedangkan aku hanya melongo tak tau harus berekspresi apa lagi.
"sekarang aku punya namjachingu keren, akan ku pamerkan dia ke teman2 ku nanti"ucap baekie semakin membuat eomma ku tertawa kencang sambil mengeluarkan air mata.
"kenapa kau tidak berangkat kesekolah baekie?"
"memangnya aku hyung?aku kan sedang menikmati liburan musim panasku. Tidak seperti hyung yang pabbo"sindir baekie mati2an membuatku geram tapi malah membuat eomma ku dan kai tertawa. Cukup sudah.
TO BE….?
To be continue ajah yah…..hahahaha
