Behind Me, You, He, and She

Setelahku pikirkan akhirnya kutulis sekuel Because I'm Stupid dalam multi-chap. Untuk para reader yang telah mereview aku ucapkan terima kasih. Dan untuk para reader baru walaupun tidak baca pun ceritanya akan tetap nyambung karena ku tulis dari awal. Semoga minna dapat menikmati fic ini.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kisimoto.

Warning :Canon,Typo's,EYD tak sempurna,and OOC-maybe

Chapter 1

Bagaimana bila kau mencintai seseorang yang bahkan tidak menyadari keberadaanmu ? Apakah kau akan menyerah mundur atau tetap maju sampai orang yang kau cintai menyadari keberadaanmu ?

Hinata sampai ke bukit Konoha yang begitu indah tapi hampa bagi Hinata. Tubuhnya begitu lelah dengan semua yang terjadi didalam hatinya. Banyak orang yang tak tau dibalik senyum hangatnya Hinata menyimpan luka tersendiri didalam hatinya. Mulai bebanya sebagai seorang Heirees Hyuga yang tangguh,dia harus sempurna dalam segala hal dan itu menjenuhkan. Tapi satu hal lagi yang benar-benar menghancurkan hati Hinata.

Tanpa terasa Hinata meneteskan lagi air matanya. Entah telah berapa banyak air mata yang mengalir diantara pipi putih Hinata yang bagaikan sungai air mata.

# Flashback Start #

Semua perang dan konfrotasi yang terjadi didunia ninja telah berakhir dengan berhasilnya Naruto mengalahkan Madara Uchiha yang dibantu oleh Sasuke. Uchiha Sasuke pun mengetahui kebenaran sesungguhnya tentang Itachi dari Naruto hingga akhirnya dia setuju untuk pulang ke Konoha. Sasuke dilepas dari cap ninja buronan bersama tim Hebi karena Naruto berhasil dengan kekeras kepala-anya meyakinkan para kage untuk membebasakan Sasuke dari segala tuntunan.

Semua penduduk Konoha-Gakure bangga dan mengakui keberadaan Naruto, begitu pun dengan Hinata yang telah dari dulu mengakui keberadaan Naruto jauh sebelum dia dikenal banyak orang. Apalagi mengingat keberanian Hinata maju ke medan perang saat Naruto terdesak oleh Pain. Entah keberanian dan keinginan apa yang menarik Hinata maju ke medan pertempuran, tapi yang Hinata tau pasti bahwa dia tak mau melihat Naruto lebih dari itu.

Hingga beberapa waktu berselang dari seluruh kejadian itu dan kedamaian itu datang bersamaan pulang dengan jawaban pernyataan Hinata kepada Naruto.

"Ne Hinata-Chan apa kabar ?' tanya Naruto saat mereka tak sengaja berpapasan dijalan.

"Umm.. Ba-baik Na-Naruto-Kun. Naruto-kun sendiri ?" tanya Hinata sambil memainkan kedua jari telunjuknya, kebiasaan kalau dia sedang gugup.

"Baik tentu saja,"Jawab Naruto debgan seringai khasnya,"Ano Hinata apa kau ada waktu sekarang? Ada yang ingin kubicarakan,"

"A-apa itu Na-Naruto-Kun?" Gomen Hinata-Chan aku tidak bisa membalas pernyataan cintamu karena sebenarnya aku.." Sinar dimata shapirre Naruto tampak meredup.

"S-Sebenarnya Na-Naruto-kun masih menyukai Sakutra-Chan kan. A-aku tau hal itu karena saat menyatakan perasaanku aku tak berharap ka-kalau kau a-akan membalasnya. Ba-bagiku Naruto mengetahui perasaanku itu sudah lebih dari cukup"

Sinar dimata Naruto telah kembali."Arigatou Hinata-Chan kau mau mengerti."Naruto tersenyum lembut."Aku pergi dulu Hinata-chan, jaa nee."

"Jaa Na-Naruto-Kun,"balas Hinata lirih.

# Flashback End #

Hinata PoV.

Selama ini mataku selalu terpaku oleh kilau mata shapirrenya yang begitu berkilau walau kutau dimata Naruto hanya ada Sakura. Namun tetap saja mataku tak dapat beralih darimu hingga akhirnya aku merasakan pedih sendiri.

Mataku terasa perih karena menangis lagi padahal kejadian itu telah lewat seminggu yang lalu, tapi entah kenapa sakitnya seperti baru terjadi kemarin. Aku tak ingin Neji-nii dan Hanabi-Chan semakin khawatir dengan keadaanku. Apalagi sebagai penerus klan Hyuga aku harus bisa terlihat kuat walau sebenarnya aku begitu rapuh. Hanya di padang bunga lavender inilah aku tak perlu harus berpura-pura kuat,aku bisa menumpahkan segalanya dalam kesendirianku disini.

"Kau kenapa?" tanya seorang yang suaranya tak dapat kukenali.

End Hinata PoV.

Hinata mengangkat kepalanya ketika orang itu bertanya. Yang dilihatnya dari silau matahari sore adalah sesosok pemuda berambut pantat ayam yang jabrik belakang –Dichidori Sasuke. Sasuke : Mau kau ubah tidak?. Dioz :Ok! Aku ralat.- model emo berwarna raven memakai baju biru tua dengan emblem khas keluarganya berbentuk kipas. Buru-buru Hinata menyeka air matanya walau percuma pemuda itu telah tau Hyuga satu itu habis menangis,

"U-Uchiha-San,"

"Hn,"jawab Sasuke singkat yang entah artinya apa.

"S-sedang a-apa di-disini U-Uchiha-San ?"

"Jalan-jalan,"

"Bu-bukankah seharusnya U-Uchiha-San masih harus dirawat di rumah sakit?" Hinata tau kalau pertempuran dengan Madara membuat Sasuke terluka parah begitu juga dengan Naruto tapi cakra Kyubii dengan cepat menyembuhkannya apalagi Naruto telah dapat mengendalikan cakra Kyubii itu sendiri. Berbeda dengan Sasuke yang walaupun mempunyai daya tahan tubuh kuat klan Uchiha tetap saja dia hanya manusia biasa.

"Hn,aku bosan disana! Apalagi dengan Sakura, Ino dan Karin yang selalu ribut."

"Te-terus apakah U-Uchiha-San diperbolehkan keluar?"

"Aku kabur dari sana"

"Apa?" Hinata sontak refleks berdiri dan mendekati Sasuke untuk memeriksa keadaan Sasuke. Selain Byakugan, Hinata juga menguasai ninjutsu medis walaupun tak sehebat Sakura. Satu lagi poin yang membuat Hinata merasa Sakura memang lebih baik darinya.

"Tidak apa-apa Hyuga, aku sudah sehat."

"Hinata. Ka-kau cukup memanggilku Hinata."

"Baiklah Hinata. Daripada mengkhawatirkanku, kau sendiri kenapa menangis sendirian disini."

Hinata tertunduk,"Umm.. Tidak ada apa-apa U-Uchiha-San."

"Bukan bermaksud memaksa ataupun ikut campur tapi baiknya kalau kau ada masalah lebih baik kau ceritakan pada orang lain karena tipe sepertimu tidak akan bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Siapa tau masalahmu dapat terselesaikan." Kata Sasuke yang tumben panjang lebar.

Hinata mengangguk,"A-arigatou U-Uchiha-San."

"Hn," Sasuke berbalik hendak pergi meninggalkan tempat itu tapi tiba-tiba saja dia merasakan pusing yang luar biasa di kepalanya hingga membuatnya tertunduk. Melihat itu Hinata buru-buru memapah Sasuke hingga kebawah pohon rindang didekat sana.

"Ka-kau tak apa-apa U-Uchiha-San ?" tanya Hinata khawatir.

"Tidak apa-apa," Sasuke memejamkan matanya untuk menahan sakit dikepalanya.

Dari kedua tangan Hinata keluar cahaya kehijauan setelah dia membentuk segel medis Nin. Hinata meletakan kedua tangannya di atas tubuh Sasuke, dan beberapa saat kemudian kemudian kepala Sasuke terasa ringan serta seluruh tubuhnya terasa hangat. Perlahan Sasuke membuka matanya yang sekarang berwarna merah, Sharingan level 1. Hinata sempat kaget sebentar.

Melihat perubahan wajah Hinata, Sasuke menjadi merasa tidak enak." Gomen aku tak bermaksud menakutimu, terkadang mata ini berubah tanpa kusadari."

" Ti-tidak apa-apa U-Uchiha-San kau tak menakutiku. A-aku malah kagum dengan mata klan Uchiha, begitu hidup dan berwarna." Hinata tersenyum lembut.

Sasuke tertegun melihat senyum lembut dari Hyuga Heiress ini. Ditambah lagi perkataan Hinata kalau dia mengagumi mata dari klan Uchiha yang notabenenya mempunyai sejarah berdarah, padahal biasanya para cewek hanya sibuk mengagumi wajah tampannya.-Ih Sasuke narsis banget. Digetok Sasuke.-

"Arigatou,tapi kukira kau lebih suka pada mata yang berwarna biru laut." Gleep.. wajah Hinata memerah dan terlihat sedih pada saat bersamaan mendengar perkataan Sasuke." Kau menangis karena si Dobe ya?" Hinata hanya menganggukan kepalanya.

" Kenapa?" tidak biasanya seorang Sasuke peduli terhadap masalah orang lain, tapi entah kenapa daripada melihat wajah murung Hinata dia lebih suka melihat senyum dari Hyuga satu itu.

" Na-Naruto-Kun telah memilih pilihannya dengan tetap berusaha mendapatkan hati Sakura-Chan." Ujar Hinata tertunduk sedih.

" Terus bagaimana denganmu?" Sasuke mengangkat wajah Hinata, membuat Hinata menatap mata onyx Sasuke." Hanya ada 2 pilihan menyerah mundur atau tetap mencoba maju mendapatkan hatinya?"

"A-aku selama ini selalu berusaha untuk mendapatkan hatinya tetapi tetap saja Na-Naruto-Kun tak pernah memandangku."

"Kalau begitu menyerah saja," kata Sasuke enteng yang hanya membuat Hinata tertunduk lagi." Tapi kau tidak bisa kan? Berusahalah dulu sampai perjuangan terakhirmu. Kalau memang kau telah lelah dan ingin benar-benar menyerah aku akan menemanimu menangis disini, jadi kau tak menangis sendirian."

Air mata Hinata meleleh," Arigatou U-Uchiha-San."

" Hei, kenapa kau menangis lagi ?" Sasuke bingung sendiri.

" Hiks..hiks. Ha-habisnya aku senang karena U-Uchiha-San mau menemaniku. Bu-bukankah itu berarti U-Uchiha-San bersedia berteman denganku?" Hinata tersenyum didam tangisnya.

"Hn, kalau begitu kau cukup memanggilku Sasuke."

"Arigatou S-Sasuke-Kun."

"Hn." Sasuke beranjak berdiri, Hinata pun mengikutinya." Aku pulang."

"A-apa perlu aku antar ? Takutnya ka-kau bisa pingsan dijalan." Tawar Hinata.

"Tidak perlu. Aku sudah sembuh kau tak perlu khawatir."

"Ba-baiklah kalau begitu. A-ano.. bolehkah kalau a-aku be-besok datang mengunjungimu?" Hinata memainkan kedua telunjuknya.

" Boleh saja, memang siapa yang melarangmu?"

"Ba-baiklah kalau begitu. Apa ka-kau mau dibawakan sesuatu Sasuke-Kun?"

" Tomat," Sasuke langsung pergi melompat meninggalkan Hinata.

Hinata pulang dengan penuh senyuman, hingga Hanabi bingung melihat perubahan Nee-Chan tersayangnya ini. Padahal sewaktu pergi tadi dia seperti mayat hidup dan ketika kembali dia senyum-senyum sendiri. " Dasar Hinata-Nee aneh."

To Be Continue...

A/N : Chap 1 up-date! Untuk semua yang rekues multi-chap sudah aku buatin,semoga Minna suka. Aku putuskan untuk membuat cinta yang tak hanya triangle tapi fourangle dengan ending yang bisa berubah tergantung suara terbanyak yang ingin Hinata, Sasuke, Sakura dan Naruto sama siapa. Tetapi tetap dengan fokus Hinata tentu saja.

Balasan review : Dhaina-kakachan : Arigatou Dhaina sebagai periview pertama tapi maaf sebelumnya daku hapus dan daku publish lagi menjadi satu dengan yang baru. Gomen ne..T^T

Brigitta : Yosh.. aku pun pernah merasakan cinta bertepuk sebelah tangan seperti Hinata, kita teman senasib. Nih, multi-chapnya aku buatin. Arigatou atas reviewnya.

Lovely Orihime : Arigatou atas reviewnya. Nih. Telah aku buat pesananmu multi-chap.

Untuk selanjutnya daku mohon bimbingannya karena daku masih di tahap belajar. Mohon read and reviewnya. ^_^V..