Disclaimer : Belongs to Masashi Kishimoto
Genre : Romance, Friendship
Rate : T
Warnings : AU, maybe contain a little bit OOC n typo
My Sweet Partner
"Cuacanya memang sangat mendukung untuk tidur siang ya?"
"Temari? Bukannya Sasori yang seharusnya datang? "
"Nope, gue yang ngurus festival gabungan ini, lagian Sasori kan ketua OSIS jadi banyak yang mesti diurus di sekolah."
"Yah bukannya gue nggak ada kerjaan juga sih pake ngurus festival ini segala, merepotkan." keluh Shikamaru sambil menatap gumpalan awan di langit.
"Elo emang nggak berubah ya? Tetap menjadi cowok pemalas, heran bisa-bisanya jadi Ketua OSIS." Temari mengucapkannya sambil tersenyum mengejek
"Yah whatever-lah, suka-suka elo deh." kata Shikamaru sambil bangun dari bangku semen di taman depan. "Ayo ke ruang OSIS, yang lain udah nunggu."
Temari terkejut 2 tahun tidak pernah bertemu banyak sekali perubahan pada Shikamaru, dia bukan lagi cowok satu divisi yang hobi tidur siang dan suka menggerutu seperti 2 tahun lalu. Sekarang dia terlihat lebih ehm.. maskulin.
"Apa?" tanyanya sambil menunduk ke arah Temari, tingginya bertambah lebih cepat dari perkiraannya, puncak kepalanya hanya mencapai telinga Shikamaru, dadanya lebih bidang, mau tidak mau dia sedikit terpesona.
"Nothing." jawabnya sambil menoleh ke arah lain, menyembunyikan wajahnya yang merona.
Kedatangannya ke Konoha Senior High School menarik perhatian, terutama cowok di sepanjang jalan yang mereka lewati menuju ruang OSIS, dan Shikamaru tampak sedikit kesal, "Dasar apa mereka nggak pernah liat cewek cantik sebelumya?" gerutunya pelan.
Temari sebagai objek pembicaraan cuma bisa tersenyum geli melihat Shikamaru agak keki dengan semua perhatian yang diberikan cowok yang dilewatinya. Sejujurnya Temari sudah terbiasa dengan itu semua, sampai-sampai Kankurou, adiknya dibuat kesal setengah mati, tapi melihat Shikamaru seperti itu entah kenapa Temari merasa senang. Seperti kata Shikamaru di ruang OSIS sudah banyak yang menunggu kedatangan mereka.
oOo
"Shikamaru elo yang ngurusin proposal ke kepala sekolah, prospektusnya biar gue yang revisi, trus hasil polling rencana kegiatan ada di meja, ntar kita bahas di rapat .." Temari berhenti memberi instruksi dan menoleh untuk melihat siapa yang menegurnya.
"Lho Temari ya?" sapa Hidan
"Oh hai, apa kabar?"
"Baik, elo gimana? By the way lama nggak ketemu elo banyak berubah ya? "
'Berubah? Kata sapa, dia tetep cerewet, bossy kaya dulu.' batin Shikamaru. Well, physically sih emang berubah, rambut cepaknya udah berubah menjadi rambut yang tergerai indah di punggungnya, bajunya juga lebih feminim, emm pokoknya jadi lebih... cantik, mau tak mau dia memang harus mengakuinya. Tapi entah kenapa perubahan itu malah membuat dia jadi kesal, bukan karena harus kerja di bawah omelannya tapi keberadaan penggemar dadakan Temari. Sepertinya dulu tidak seperti ini, apa 2 tahun memang bisa merubah seseorang ya? Dulu seingat dia cuma ada Kankurou dan Garra, yang didekatnya dan kelihatannya Temari juga tidak tertarik dengan cowok.
"Hei apa perlu beramah tamah sedangkan pekerjaan kita masih banyak." ujarnya sambil menatap Temari yang masih asik ngobrol dengan Hidan.
oOo
Temari menoleh ke arah Shikamaru, astaga dia sedang cemberut, entah kenapa ekspresinya yang satu ini selalu membuatnya menjadi gemas melihat Shikamaru. Terakhir kali dia melihat ekspresi ini adalah 2 tahun lalu saat ia sedang ketakutan dikejar badut dan terpojok di gedung belakang sekolahnya. Waktu itu juga sama seperti ini sedang diadakan festival gabungan yang diadakan setiap 2 tahun sekali antara Konoha Senior High School, Suna Academy dan Kiri High School, tapi bedanya festival diadakan di Suna Academy, sekolah Temari. Saat itu di pembukaan festival para panitia memang sengaja menjaili Shikamaru dengan menyiapkan badut. Saat sedang terpojok dan terjatuh lemas, Shikamaru yang hanya bisa pasrah saat badut itu akan memeluknya, Temari datang tepat waktu dan segera mengusir badut itu. Ya bisa ditebak ekspresinya campuran antara kesal, lega dan cemberut karena diselamatkan oleh seorang gadis yang selama ini nggak pernah akur dengannya.
"Iya, iya kita ke kantin dulu yuk, tadi gue nggak sempet makan siang." kata Temari sambil menahan senyum.
"Kenapa senyum-senyum?
"Eh apa? Oh nggak, nggak papa kok."
"Oh ya? Mencurigakan." katanya sambil mengangkat sebelah alisnya
"Cuma mikir apa perlu ya kita pake acara pembukaan kaya di sekolah gue dulu?"
"APA? Nggak elo jangan macem-macem ya."
"Yah liat ntar aja deh, gimana kesepakatan panitia yang lain, hehe. Tapi pasti yang lain setuju deh" Sambil meninggalkan Shikamaru menuju kantin.
"Elo sengaja mau bikin malu gue di sekolah gue sendiri ya?" tanyanya dengan wajah yang semakin memucat
Temari menatap wajah Shikamaru agak lama, kemudian memutar bola matanya " Ck...iya gue ntar cari ide lain buat pembukaan festival... Cengeng."
oOo
Shikamaru tersentak mendengar kata terakhir Temari, cengeng? Jadi seperti itu Shikamaru di mata Temari. Ha~h... dia memang cowok yang menyedihkan.
"Elo mau makan apa Shikamaru?"
"Nggak usah, gue udah makan, gue pesen minum aja."
"Oh oke kalo gitu gue pesen ramen aja deh.
"Kenapa nggak pesen nasi aja, ntar rapatnya sampai sore, kamu kan punya sakit maag ntar kumat kalo telat makan."
"Kamu ini mirip Kankurou aja dikit-dikit ngingetin makan."
Setelah memesan makanan mereka bergabung dengan Naruto yang sudah menyantap ramennya.
"Agenda rapat hari ini apa aja Shikamaru?"
"Yang pasti konsep pembukaan festival harus udah fix hari ini, pengisi acara pembukaan kan gabungan 3 sekolah jadi jauh-jauh hari mesti latihan. Rencana kegiatan dari tiap-tiap sekolah juga belum dibahas, terus progress report dari tiap divisi."
"Banyak juga ya agendanya. Pasti pulangnya sore banget."
"Kamu ntar pulangnya gimana?"
"Mungkin aku dijemput sama Kankurou."
Uhuk...uhuk...
"Kenapa lo?" tanya Shikamaru sambil memberikan minum
"Ah... nggak, cuma tersedak kuah ramen, pedes banget." jawabnya sambil menepuk-nepuk dadanya serta melihat bergantian ke arah Shikamaru dan Temari
"Makanya kalo makan pelan-pelan." Temari cuma bisa geleng-geleng kepala sambil menyodorkan tisu.
"Ha... oke-oke." jawab Naruto masih memperhatikan Shikamaru dan Temari bergantian, Temari dan Shikamaru yang menyadari hal itu cuma saling pandang dan mengangkat bahunya, tanda tak mengerti maksud pandangan Naruto.
oOo
"Ya ampun udah sore banget ya ternyata." Temari berkata sambil merapatkan jaketnya agar tubuhnya lebih hangat karena cuacanya hari ini tidak terlalu bersahabat dengan angin yang cukup kencang.
"Kankurou belum datang?"
"Belum." Ia menggeleng pelan.
Angin berhembus makin kencang sehingga rambut panjang Temari menganai wajah Shikamaru
"Astaga sori ya Shika, rambutnya kuikat aja deh."
"Jangan!" tangan Temari yang sedang mencari ikat rambut di tasnya berhenti. "Aku suka lihat rambutmu yang tergerai." Shikamaru membantu merapikan rambut Temari. "Rambutmu lembut dan harum."
"A..Apa?"
Tiiint...
Temari dengan cepat menoleh, ternyata Kankurou sudah datang. " Em.. aku pulang dulu. Makasih." Tanpa menunggu jawaban Temari langsung berlari ke arah mobil.
"Kenapa wajah lo? Kok merah banget?"
"Uh...apa? elo kelamaan datangnya gue kedinginan kena angin terus."
Sebenarnya Temari bukan kedinginan tapi wajahnya panas mendengar perkataan Shikamaru, dia tidak menyangka Shikamaru akan mengatakan itu, dia kira Shikamaru akan menggerutu seperti biasa, 'Kenapa sih elo panjangin rambut, merepotkan' apalagi dia mengatakan itu sambil mengelus rambutnya dengan lembut.
Setelah sampai rumah, Temari langsung bergegas menuju kamarnya dan membuka kotak di meja riasnya. Dia mengeluarkan sebuah jepit rambut dan memasangnya di sisi kiri kepalanya dan melihat bayangannya di cermin. Beberapa saat kemudian sosok di cermin itu tersenyum dan wajahnya kembali memerah.
oOo
"Shikamaru gue mau tanya sejak kapan elo pake 'aku-kamu' sama Temari. Kalian belum jadian kan?"
"Hah maksudnya apa? Aku-kamu? perasaan gue panggil 'elo' deh bukan 'kamu' ke Temari."
"Aduh, gimana jelasinnya ya? yah pokoknya kalo elo pake 'aku-kamu' ke lawan jenis berarti dia bukan hanya sekedar teman biasa Shikamaru. Contohnya gue kalo panggil Sakura, cewek gue, ya pake 'kamu', nah kalo panggil Temari pake 'elo' gitu."
"Ck... merepotkan."
"Beneran Shikamaru, nih gue praktekin obrolan kalian kemarin, elo tanya 'Kamu ntar pulangnya gimana? Trus si Temari jawab 'Mungkin aku dijemput'. Tuh kan kalian emang ada apa-apa, iya kan?"
"Halah udah, nggak ada teori macem gitu." Ujarnya sambil pergi ke Ruang OSIS
Di kejauhan dia melihat Temari sedang mengobrol dengan Hidan, tetapi wajahnya terlihat kesal.
"Ada perlu apa?" tanya Shikamaru sambil mendekati mereka
"Gue pengen ngajak Temari dinner nih, tapi katanya sibuk. Dia ijin nggak rapat ya hari ini Shikamaru."
"Hari ini agendanya penting, jadi gue nggak bisa ijin lagian masih banyak yang mesti gue urus." tolak Temari
"Ayolah, elo kan perlu refreshing."
"Heh! Temari kan udah bilang nggak bisa." Shikamaru semakin geram dengan Hidan dan menarik kerah bajunya
"Shikamaru. Jangan berantem disini." seru Temari kaget. "Hidan elo pergi aja ya sekarang."
Setelah Shikamaru melepaskan Hidan, dia segera pergi.
"Shikamaru apa-apan sih?" seru Temari kesal
"Heh aku cuma pengen melindungi kamu dari cowok macem Hidan."
"Aku bisa jaga diri, jadi nggak perlu ikut campur. Lagian kamu nggak liat tindakan kamu barusan bikin kita jadi tontonan." Temari berlalu meninggalkan Shikamaru
'Itu masalahnya Temari, kamu itu mandiri, pintar dan kuat jadi memang nggak butuh cowok seperti aku kan'
oOo
"Shikamaru, kamu nggak liat pembukaan festival?" tanya Temari sambil masuk ke Ruang OSIS. dilihatnya Shikamaru sedang duduk di tepi jendela. "Tenang aja nggak ada badut lagi kok." Yang ditanya hanya menoleh dan tersenyum lemah.
"Hm.. Nggak, lagi males." Ia bergeser saat Temari mendekat ke jendela.
Sudut matanya melihat sesuatu yang tidak asing tapi sayangnya dia lupa. Temari menyadari itu dan menyentuh jepit rambutnya sambil tersenyum.
"Kamu masih ingat ini? Ini jepit rambut yang kamu beli waktu festival gabungan di sekolahku. Aku masih nggak paham kenapa kamu kasih jepit ini?"
"Masih kamu simpan? Itukan sudah 2 tahun yang lalu. Hm iya entah kenapa waktu melihat jepit itu aku ingin sekali membelinya."
"Nih buat elo."kata Shikamaru sambil melempar sebuah bungkusan ke Temari
"Jepit rambut?"tanya Temari keheranan. "Buat Gue? Rambut gue kan cepak jadi gak pantes pake jepit rambut."
"Ya udah panjangin aja."
"Sejak itu aku manjangin rambut." Katanya sambil menoleh ke arah Shikamaru.
Shikamaru tersenyum serta mengelus jepit rambut di kepala Temari " Cocok buat kamu." Keduanya tersenyum bahagia ada rona merah yang mewarnai wajah mereka. "Ayo liat festival." ajaknya sambil menggenggam tangan Temari.
Mereka berkeliling ke setiap stan di festival tersebut, di sebuah stan Shikamaru melihat hadiah yang cocok buat Temari.
"Sini tanganmu." Temari mengulurkan tangannya dengan alis berkerut bingung.
Shikamaru menyelipkan sebuah cincin di jari manisnya. "Simpan ini, beberapa tahun lagi aku ganti dengan cincin yang lebih pantas buat kamu." Temari hanya melongo menatap cincin di jari manisnya tak berkedip.
"Kamu mau kan Temari?"
"Iya, aku mau." Keduanya tersenyum bahagia.
ooo
Author's note:
Entah cerita ini cukup bagus atau tidak untuk dipublish disini, ini adalah cerpen lama saya yang ada di laptop, dibuat waktu jaman sekolah dulu (entah berapa tahun yang lalu) yang saya ganti tokoh utamanya dengan Shikatema, jadi gaya penulisannya mungkin berbeda dengan fic saya selama ini. Entah reader suka style yang mana?
Alasan fic ini nekat dipublish, mencoba mendapatkan kembali feel Shikatema yang sempat hilang (semoga dengan ini saya bisa segera menyelesaikan fic Shikatema: Just Another Cinderella Story dan Hunting for Love ).
Jika fic ini dapat tanggapan yang lumayan bagus rencananya fic ini akan dilanjutkan dengan kumpulan cinta monyet Shikatema lainnya (masih dari file lama cerpen saya), tapi kalau memang tanggapannya tidak begitu bagus maka tidak akan dilanjutkan karena itu berarti cerita lama saya memang tidak layak untuk dibaca orang lain.
Sebelumnya terima kasih telah menyempatkan membaca fic ini dan ditunggu tanggapannya...
