Warning: OOC, mungkin pairing gak sesuai dengan selera pembaca xD

Disclaimer: Naruto is Masashi Kishimoto's, this story is mine! xD

Not Your Look, But You

.

Chapter 1: The Return and The Change

Minggu… bisa dibilang hari yang paling menenangkan dalam kehidupan setiap orang. Terutama untukku karena aku tidak perlu bekerja hari ini. Ya, pekerjaanku sebagai Mixed Martial Artist memang melelahkan, tapi itu yang aku suka… namun dalam setiap hal pasti ada 'satu titik' dimana kita akan merasa lelah pada sesuatu tersebut, ya kan?

"Naruto-onichan! Aku udah siapin sarapan!"

Di tengah-tengah 'kenyamananku', terdengar pula suaranya, tidak bisakah dia membiarkanku berbaring sepanjang hari? Untuk adikku Sakura yang ada dalam fikirannya pasti GO! GO! GO!

Aku suka mempunyai seseorang yang bersemangat tapi tidak perlu seperti itu. Dengan mengumpulkan seluruh tenaga dan mencoba membuang rasa malas aku bangun dari tidurku dan langsung saja keluar kamar, di meja makan sudah tersedia roti isi keju yang dibuatkan Sakura untukku. Well, walaupun menyebalkan aku tetap menyayanginya, roti di meja itu sudah bisa menjadi 'contoh sederhana'.

"Itadakimasu….."

"Na… Naruto-onichan!?" Belum sempat aku menggigit, aku mengalihkan pandanganku kepada sumber suara, menatapku dengan tatapan 'what-the-hell-are-you-doing-?'.

"Kenapa lagi?" tanyaku dengan malas, yah, kau tau lah adik perempuan itu gimana.

"Se… setidaknya pakai dulu bajumu." Kata Sakura, menampakkan ekspresi malunya, dan aku tidak mengerti kenapa dia bisa begitu.

"Memang nya kenapa, nafsu? Lagipula aku pakai boxer dan aku rasa kamu melupakan fakta bahwa kita KAKAK-ADIK." Setelah menekankan dua kata terakhir, aku melanjutkan acara makan-memakanku. Tentu saja aku bisa merasakan aura gelap di sekitar Sakura.

"Tapi aku kan sudah besar! Kita bukan anak-anak lagi!" Sakura berteriak kesal.

"Ralat… justru anak-anak yang tidak boleh lihat 'badan orang lain', kalau kamu tau apa yang aku maksudkan." Aku merespon dengan sedikit tawa di akhir kalimatku.

Setelah roti tadi habis, aku memperhatikan Sakura yang tiba-tiba melihat Hp-nya. Sepertinya ada yang menelfon, sayangnya dia menjauh dariku sehingga aku tidak bisa mendengar apa yang dia bicarakan. Tapi kalau diperhatikan dia … senang? Mungkin dia menemukan seorang pria atau semacamnya? Aku juga tidak tahu, ekspresi kesalnya tadi berubah menjadi senyuman lebar sekarang.

"Ok. Sampai jumpa… ~dah!" Sakura pun memasukkan hp nya ke saku dan duduk di sofa.

"Jadi… itu siapa?" tanyaku untuk membuka topic yang baru.

"Oh ya!" Sakura membalikkan badannya agar dapat melihatku, "akan ada teman lamaku yang datang ke sini! Sepertinya dia akan menetap di apartemen kita sebelum dia dapat mencari apartemen yang lain." Jelas Sakura.

"Dalam arti kata, kamu senang karena menempatkanku dalam posisi um… harem? " dia tertawa dan aku tidak mengira itu akan terjadi, biasanya dia tidak menyukai candaan seperti itu. Siapa orang yang akan datang ini?

"Jadi… siapa orang yang akan datang ini?" tanyaku to the point.

"Kakak ingat Yamanaka Ino?" tanya Sakura –masih dengan senyuman tadi.

"Ino? Tidak, aku rasa aku tidak mengingatnya, siapa itu?" tanyaku kembali.

"Aku rasa dia akan mengingatmu, Naruto-onichan kan punya sedikit… 'moment'… dengan dia. Kakak tau kan? Rambut pirang." Bahkan petunjuk dari Sakura tersebut masih tidak membuatku mengingatnya, Ino? Siapa itu? Aku hanya mengencani 4 wanita di SMA, dan mereka semua tidak ada yang berambut pirang. Tunggu…

" 'Moment'? maksudnya? " mencoba mencari jawaban, aku melanjutkan dengan pertanyaan yang lain.

"Um…" Sakura agak menundukkan kepalanya, apa yang terjadi di sini? Tiba-tiba jadi awkward padahal dengan adik kandungku sendiri, "… Bi—big fat Ino?"

Panggilan terakhir itu pun memberikanku sebuah jawaban. Yah, aku mengingat dia, wanita gendut yang pernah menyatakan cintanya padaku namun aku dengan spontan menolaknya. Wow, aku kira hal ini bisa dilupakan dengan mudah namun tiba-tiba dia kembali lagi, kembali ke kehidupanku. Dulu kami cukup dekat, namun sepertinya aku lebih memperhatikan penampilan pada saat itu…

"Kau ingat kan? Aku rasa kakak perlu minta maaf padanya… karena—"

" –minta maaf? Sakura… itu terjadi di SMA, tentu saja dia akan melupakannya." Aku pun tertawa sambil berdiri dari kursi ku.

"HAAAH!?" dan aura-aura itu seketika kembali lagi, "Naruto-onichan! Kakak harusnya tau pasti dia masih ingat masalah kayak gitu, dan lebih baik kalau kakak minta maaf dengannya!"

"Well, kamu tau apa yang mereka katakan? Gajah ingatannya kuat." Kataku dengan nada sarkastis sambil masuk ke kamar. Pagi yang merepotkan dan langsung disambut dengan masalah lainnya. Hari ini bisa saja menjadi semakin buruk. Walaupun, aku tidak terlalu memikirkannya.

….

Saat aku keluar dari kamar, orang pertama yang ku lihat adalah Sakura yang sedang menonton TV. Diperhatikan dari cara dia mengalihkan pandangannya dariku, bisa dibilang dia masih kesal. Ya, tentu saja aku tidak bisa tetap diam.

"Sakura-chan…" panggilku namun dia makin mengalihkan pandangannya, aku pun duduk di sebelahnya walaupun aku tahu dia masih kesal padaku. Aneh, karena candaanku yang terakhir kutujukan pada Ino, bukannya dia.

"Ok, aku minta maaf soal masalah tadi, seharusnya aku tidak berkata begitu…" Sakura menghela nafas panjang, namun belum menatapku, "… jadi bagaimana caranya agar kamu mau memaafkanku?" tanyaku langsung pada tujuan.

"Baik-baik, aku maafkan." Katanya sambil tersenyum. Belum sempat aku menghela nafas, tiba-tiba Sakura sudah melemparkan kunci mobil kepadaku.

"Ayo jemput Ino-chan, sebentar lagi dia sampai." Dengan tiba-tiba dia memintaku ikut dengannya, sebenarnya aku malas tapi mungkin untuk hal ini tidak apa-apa.

…..

'Agh! Lama!' itu saja yang ada di fikiranku saat menunggu kedatangan big-fat-Ino di bandara tersebut, berkali-kali aku melihat jam namun tetap saja tidak ada perubahan. Aku memang melakukan ini untuk adikku, tapi mereka tidak sepatutnya melakukan ini padaku, banyak hal yang bisa aku lakukan di rumah, atau mungkin aku bisa hangout dengan coach Kakashi atau teman MMA ku yang lainnya.

Sesekali aku memperhatikan Sakura yang sepertinya sudah tidak sabar menunggu kedatangannya, kalau ku ingat-ingat wanita itu memang dekat dengan Sakura, seakan Sakura hanyalah satu-satunya orang yang mau bergaul dengannya, mungkin orang-orang yang melihat penampilannya –termasuk aku.

"Dia seharusnya berada di sini sekarang." Kata Sakura sambil melihat jam tangannya.

"Argh… Son of a bi—"

"Sakura-chan?" Tiba-tiba seorang wanita memanggil kami dari belakang, dengan spontan kami menoleh ke sumber suara.

"Eh? Ino-chan!"

I-Ino?

D-dia?

Berat badannya?

Aku langsung berdiri dan memastikan bahwa apa yang kulihat ini benar, wanita yang memeluk adikku sekarang memang sudah…

.

.

.

Kurus? Bahkan kelihatan…

Menarik.

-TO BE CONTINUED-

Jadi… ini agak awkward :v . Dan juga judulnya menurutku agak cheesy :3 anyway, let's move on

Sejujurnya aku terinspirasi dari sebuah sitcom bernama Friends, di situ ada pemeran utama Monica Geller yang dulunya ya… fat.

Thanks buat yang mau baca fic ini ;) dan beritahu aku pendapat kalian di review :D

#IAM