Hinata tidak pernah percaya dengan yang namanya persahabatan antara perempuan dan laki laki tanpa ada cinta atau nafsu. Bagi Hinata, semua perempuan itu hipocrytes, dan semua laki laki itu bajingan, atau gay. Tapi biar bagaimanapun juga Hinata tidak keberatan menjalin persahabatan dengan jenis orang seperti itu, walaupun hatinya berkali kali dihantam badai bernama 'patah hati'.
*
Naruto belongs to Masashi Kishimoto
.
Complicated
.
Warning: Typo everywhere, OOC, bahasa-non baku
.
Enjoy
.
.
.
"Hinata.. Hoi, Hinata.." Sakura menggedor pintu kamar kost Hinata yang dipasangi peredam yang sialnya murahan, sehingga suara cempreng setengah fals Hinata yang sedang berkaraoke menyanyikan lagu Bad blood milik Taylor Swift dengan aksen aneh yang dilebih lebihkan dan terdengar 'ewhh' masih terdengar sampai ke telinga Sakura walaupun tidak terlalu kencang.
"CAUSE BABY NOW WE GOT BAA~D BLAA~D.. YOU KNOW IT USED TO BE MAA~D LAA~VE.."
"HINATA NO BAKA, CEPAT KELUAR. KAU TIDAK INGAT JAM PERTAMA JAM MADARA-SENSEI? KAU MAU DAPAT NILAI F HEH?!" Sakura menggebrak gebrak pintu kamar Hinata dengan kedua tangannya tidak sabar karena jam sudah menunjukkan pukul 7 sementara perjalanan dari kosan ke gedung kampus paling tidak memakan waktu setengah jam dan jam 8 nanti mata kuliah pertama diisi Madara-sensei yang terkenal killer dan hobi membuat mahasiswanya mengulang mata kuliah yang sama semester selanjutnya.
"SO TAKE A LOOK WHAT YOU'VE DAA~N.. CAUSE BABY NOW WE GOT BAD BLOOD.."
"Ada apa, Sakura?" Sasuke dengan tergesa melangkahkan kakinya menuruni tangga kosan. Mereka 1 kost, hanya berbeda kamar dan lantai. Kost mereka semacam rumah susun 2 tingkat dengan 10 kamar di bawah yang dihuni perempuan dan 10 kamar diatas yang dihuni laki laki yang kamar mandinya ada di masing masing kamarnya.
"Hinata ini loh. Digedor gedor dari tadi nggak keluar. Mana sudah jam segini.."
"Dobrak saja. Tapi kau yang ganti rugi kalau pintunya rusak. Minggir." Sasuke mulai mengambil ancang ancang untuk menendang pintu kamar kost Hinata.
"NOW WE GOT PRAA~BLAM.. AND I DON'T THINK WE CAN SAAL~V DEM.. YA MADE A REALLY DEEP CAA~T.. AND BABY NOW WE GOT BAD BLOOD!"
BRAAKKKK
Pintu kamar Hinata terbuka dan mempertontonkan Hinata yang sedang berjingkrak jingkrak diatas kasur berantakannya sambil berteriak teriak menyanyikan lagu si Swift yang tentunya semakin memekakkan telinga karena pintu kamarnya sudah terbuka. Sasuke melirik jam dibelakang Hinata. Jam 7:15. Untung sebagian besar penghuni kost sudah berangkat ke kampusnya masing masing.
"Band-aids don't fix bullet holes.. You say sorry just for show.. If you love like that you live with ghosts.." Hinata menoleh kearah Sasuke dan Sakura sambil nyengir yang dibalas pelototan Sakura yang seolah berkata 'you bitch and you waste my time'."Band-aids don't fix bullet holes. HEY! You say sorry just for show. HEY! If you live like that, you live with ghosts. HEY HEY! IF YOU LOVE LIKE THAT BLOOD RUNS COLD. CAUSE BABY NOW WE GOT BAA... AWWW APASIH SAKURA KAU MENGGANGGU SAJA?" Hinata terjatuh ke kasurnya setelah dilempat bantal oleh Sakura.
"APA APA? MENURUTMU JAM BERAPA SEKARANG HEH?" Sakura menarik selimut yang ditindih Hinata dan menarik sebelah kaki Hinata sampai terjatuh ke lantai.
"Awww.. Cantik cantik bar bar..Jam tujuh seperempat. Ada masalah?" Hinata memasang tampang polos dan tidak bersalahnya setelah mematikan speaker yang tersambung dengan ponselnya.
"KAU ITU BODOH ATAU APA? JAM PERTAMA ITU JAMNYA MADARA-SENSEI. BAKA. KAU MAU MENGULANG SEMESTER DEPAN?" Sakura berteriak kesal karena dirinya sudah panik setengah mati sementara yang ditunggu tunggu masih belum melakukan apa apa. " "Cepat bersiap. Kita sudah hampir terlambat. Atau jangan jangan.." Sakura yang sudah menurunkan nada bicaranya mendadak mendekatkan badannya ke arah Hinata dan mengendus endus kemudian menyipitkan matanya kepada Hinata "Jangan bilang kau belum mandi." yang hanya dibalas cengiran Hinata
"ASTAGAA ADA YA MANUSIA JOROK MACAM KAU! CEPAT MASUK KAMAR MANDI!" geram Sakura sambil memukulkan bantal berulang kali kearah Hinata yang berlari sambil tertawa terbahak bahak memasuki kamar mandi. Sasuke yang melihat dari luar hanya tertawa kecil dan menggeleng gelengkan kepalanya.
"Ada ada saja."
*
Hinata keluar dari kamar mandi dengan wajah segar dan wangi, kemudian duduk di depan meja belajar yang merangkap sebagai meja rias dan mulai mengoleskan pelembab serta bedak tipis dan lipstick berwarna peach di wajahnya. Oh, dan tentu saja terimakasih banyak pada Sakura yang sudah membereskan kamarnya -melipat selimut, menata tempat tidur, mencabut kabel speaker dan charger handphone- yang tanpanya tentu saja kamar Hinata tidak akan membereskan dirinya sendiri.
"Selesai. Ayo berangkat." Hinata menarik tangan Sakura keluar kamar dan mengunci pintu. Hari ini dia mengenakan kaos putih dengan kata kata motivasi dan vest denim indigo dipadukan dengan celana jeans andalan dan sneakers merah kesayangannya. Sangat kontras dengan Sakura yang memakai atasan tanpa lengan berwarna putih bermotif floral dan skinny jeans serta flat shoes coklat.
"Sasu-kun mau bareng?" tanya Hinata pada Sasuke yang sedang bersandar di depan pintu kamar Hinata.
"Sepertinya tidak. Aku mau menjemput Ino dulu." ujar Sasuke sambil memainkan kunci motor di tangannya. "Ayo keluar." Sasuke melangkahkan kakinya ke tempat parkir disusul oleh Hinata dan Sakura.
"Hubunganmu dan Ino sudah sejauh apa Sas?" Sakura membuka suara yang disambut lirikan tajam dari Hinata.
"Mm.. sejauh.." Sasuke mendekatkan kepalanya kearah Hinata dan Sakura sambil berbisik "mau tau aja apa mau tau banget?"
"Urusai!" Hinata menempeleng kepala Sasuke yang sudah memakai helm geram. Yang ditempeleng hanya tertawa terbahak sambil menaiki motor dan menstarternya.
"Jadi mau tau nggak nih?" Sasuke menggoda kedua gadis disampingnya ini.
"Nggak. Kita sudah bisa menebak."
"Good. Berarti aku tidak perlu repot repot menjelaskan. Soalnya nggak bisa dijelaskan pakai kata kata sih. Ha ha ha..." Kemudian meng-gas motornya kencang.
"SIALAN!" teriak Sakura yang dibalas tawa keras dari Sasuke.
Tanpa sadar tangan kedua gadis ini saling berpegangan. Saling menguatkan.
TBC
A/N:Err.. Hai?Ini pertama kalinya Queen bikin multichapter di ffn, karena biasanya hanya membuat oneshoot. Kalau ada yang merasa familiar dengan cerita ini, jelas saja, karena cerita ini sudah pernah dipublish di Wattpad, namun bukan dengan karakter Naruto. Sekarang Queen mencoba re-publish dengan menggunakan karakter Naruto, dan hanya dipublish di ffn. Bukan bagaimana, tapi Queen merasa antusiasme reader lebih tinggi di ffn daripada di Wattpad.Oh ya, untuk cerita cerita sebelumnya, mohon maaf karena tidak pernah membalas review, karena, sejujurnya Queen uhuk tidak bisa uhuk membalas uhuk reviewnya uhuk. Atau lebih tepatnya, emm, tidaktahucaranya. Jadi mohon maaf yang sebesar besarnya *ojigi*
