Kamu Salah Orang!
Disclaimer © Masashi Khisimoto
Main Pairing: Hinata - Naruto - Sakura
Inspirated By:
~ Comic: Mika Kawamura - Panic X Panic
Warning: OC, OOC, AU, Gaje, Ancur, Typo
Happy Reading, Friends CHAPTER 1
Sakura's Pov
"Ino!" Panggilku teriak-kenceng banget.
"Apaan sih? Pagi-pagi udah teriak-teriak? Pusing tau gue denger suara lo yang melengking kayak Gita Gutawa" Ujar Ino sambil mengusap-usap kupingnya yang udah jelas gak bakal kenapa-kenapa.
"Boys On School, film korea yang kemaren lo pinjemin ke gue itu bagus banget" Ujarku masih teriak-tapi gak sekenceng tadi.
Ino hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya ini. "Bagus filemnya apa 'cowoknya' yang bagus?" Tanya Ino jahil.
"Cowoknya cakep-cakep, No. Lo tau ga, setiap ada kissing scene pokoknya gue ulang-ulang terus" Ujarku semanagat. "Lo bilang yang paling cakep siapa, No?"
"Ya Naruto Uzumaki dong. Udah kaya, tajir, cakep pula. Apa yang kurang buat kriteria cowok ganteng?" Ino juga bersemangat begitu aku menyebut 'siapa cowok yang paling cakep' padanya.
"Gue juga suka sama dia, No. Gila, cakep abis. Beruntung ya jadi Hinata Hyuuga, pasangan Naruto di film itu. Gue kan juga suka sama Naruto, bukan si Hinata juga" Dumel-ku, sambil memasang muka cemberut.
"Yaelah, Ra. Dengerin gue dulu bentar deh. Lo gak tau ya, kalo di film-film, adegan kiss-nya itu kayak dipakein kertas tapi transparan, jadi kita ngeliatnya kayak kissing di mulut nempel beneran, padahal enggak" Jelas Ino.
"Yakin lo, No" Tanyaku penasaran, untuk meyakinkan diriku.
"Yakin lah, gue yakin 100%" Ujar Ino meyakinkanku sekali lagi.
"Yaudahlah terserah lo deh. Btw, si Hinata cantik ya, gue aja ampe ngiri ama dia. Menurut lo gimana?" TanyaKu lagi pada Ino.
"Yoa. Gue setuju sama lo, Ra. Besok, abis pulang sekolah, lo mau gak nemenin gue ke salon? Gue mau potong rambut gue nih"
"Oke, tapi di salonnya jangan lama-lama ya"
"Sip"
Normal Pov
Esok harinya, pulang sekolah, Sakura dan Ino langsung pergi ke salon langganan Ino di dekat rumahnya. Salon itu memang tidak terlalu mewah, namun fasilitasnya cukup lengkap. Gak heran kalo banyak orang yang mengunjungi salon ini. Termasuk Ino tentunya.
"Ra, lo tunggu sini aja ya. Gue janji gak bakal lama, tapi lo bener tungguin gue ya" Ujar Ino semangat.
"Iya-iya. Tapi kalo lebih dari satu jem, lo gue tinggal" Ujar Sakura.
"Siap bos!" Jawab Ino lantang layaknya anak buah yang baru menerima perintah dari bosnya.
Ino pun segera masuk ke dalam salon tersebut, sedangkan Sakura duduk di ruang tunggu di depan salon. Sesaat, ia mengeluarkan komik Detektif Conan karangan Aoyama Gosho, yang juga komik favoritnya. Ia memang sengaja membawanya untuk berjaga-jaga, takut Ino kelamaan di salon. Kan lumayan daripada gak ngapa-ngapain.
50 menit kemudian..
Sakura's Pov
Sakura kembali melirik jam tangan yang bertengger manis di pergelangan tangan kirinya. 'Gila nih si Ino. Udah 50 menit nih, masa belom selesai juga sih. Mau nginep kali ya di salon. Ampun deh.. Ino-ino..' Batinku sambil memasukkan komik Detektif Conan ke tas selempang-ku. Tiba-tiba ada seseorang yang memegang tangan Sakura dari belakang, refleks, Sakura menoleh.
"Ta, kamu kemana aja sih? Aku nyariin kamu tau" Kata seorang yang memegang tanganku, yang tak lain tak bukan adalah.. Naruto Uzumaki, pemain cowok yang paling cakep di Boys On School. 'Eh-tunggu, dia manggil aku 'Ta'? Maksudnya apa tuh? Apa jangan-jangan Naruto ngira aku Hinata? Tapi aku emang mirip ya sama Hinata?' Pikirku lemot.
"Ye.. malah bengong lagi, Hinata Hyuuga, ayo jalan, hari ini kita ada janji nonton bioskop kan?" Tanya Naruto lagi. Sukses membuatku bingung dan gak ngerti sama sekali.
"Eh? Tapi aku bukan Hi-" Ucapanku terpotong begitu wajah Naruto langsung mendekat ke arah wajahku, tentu aku langsung salting.
"Kamu mau bilang kalo kamu lupa hari ini janji sama aku? Kamu juga mau bilag kalo kamu bukan Hinata Hyuuga? Aduh, jangan kebanyakan becanda deh, pokoknya sekarang ikut ak-" Ucapan Naruto terpotong begitu dia melihat pakaianku. "Kamu nyamar jadi anak sekolahan supaya gak dikejar wartawan dan fans kamu, Ta? Kreatif banget kamu, bisa cari ide kayak gini buat menghindar dari wartawan. Aku mesti niru caramu juga nih" Ujar Naruto sambil terus menggandeng erat tanganku.
"A-ano, aku bukan Hinata Hyuuga, aku Sakura Haruno" Ujarku akhirnya. Tentu saja Naruto langsung terlonjak kaget dan melepaskan gandengannya dari tanganku.
"Kamu gak usah bohong lagi deh, Ta. Ngaku-ngaku jadi Sakura Haruno, padahal Hinata Hyuuga. Tapi, nama samaranmu bagus juga. Sudah, ayo kita masuk mobilku, aku sudah bawa baju ganti untukmu. Nanti kamu ganti di WC bioskop aja" Ujar Naruto sambil menggandeng lagi tanganku. Sekalipun aku berusaha berontak, tetap saja tenaga pria lebih kuat daripada wanita kan?
"Ta-tapi" Aku terus berusaha berontak, tapi Naruto tetap menahan tanganku.
Kami berjalan menuju tempat mobil-yang sudah pasti punya Naruto di parkir. Akhirnya, dengan sangat terpaksa aku masuk ke dalam mobil kijang silver milik Naruto. Tentu saja saat aku mau masuk ke dalam, Naruto langsung membukakan pintu untukku, seperti seorang tuan putri dan pelayannya. Setelah aku masuk, Naruto langsung berjalan ke pintu sebelah dan masuk-duduk disebelahku. Dengan cepat, ia mengambil konci mobil di dalam kantong celana jeans-nya dan menyalakan mesin. Setelah mesin dipanaskan sebentar, ia langsung tancap gas pergi dari salon tempat Ino. Ia membawaku entah kemana, yang jelas aku hanya tau, ia akan membawaku nonton bioskop.
'Ah ia, aku sms Ino dulu deh, biar dia gak nunggu disana' Pikirku lemot (lagi).
Aku langsung mengeluarkan hp Nokia-ku dari saku rok dan langsung mengetik sms untuk Ino. Setelah aku menekan tombol 'ok' untuk 'sending message', aku kembali melihat wajah tampan Naruto. Jarang-jarang ada kesempatan 'emas' untuk bisa melihat sepuasnya wajah artis yang kita sukai.
Normal Pov
Kira-kira dua puluh lima menit perjalanan, akhirnya Naruto menghentikan mobilnya di depan sebuah mall mewah, yang pastinya 'isi' dari mall ini kebanyakan artis-artis kalo tidak, orang kayak, konglomerat, ato bangsawan sekalian (emang dikira lagi jaman belanda apa?). Naruto langsung memarkir mobilnya di basement dengan cepat. Setelah memastikan posisi mobilnya benar, ia lalu mematikan mesin dan mengajakku turun. Kali ini aku buka pintu sendiri, tanpa bantuannya. Tentu saja, bagiku yang belom pernah sama sekali menginjakkan kaki di mall mewah seperti ini, melihat kagum begitu aku dan Naruto masuk ke dalam mall.
"Ta, kok kamu kayak belom pernah dateng kesini aja, masa liat mall ini aja, kayak udah liat mall mewah banget. Ini kan mall biasa, Ta. Lagian kamu sama aku udah sering banget nonton bioskop disini" Pertanyaan Naruto itu sedikit membuatku tersentak kaget.
"A-ano, makanya kan dari tadi aku udah bilang, aku bukan Hinata-" Ucapan Sakura terpotong lagi oleh Naruto.
"Hyuuga, tapi aku Sakura Haruno. Kamu mau bilang kayak gitu kan? Aduh, Ta. Tolong deh ya, jangan becanda lagi, kamu itu Hinata Hyuuga, bukan Sakura Haruno. So please, jangan ngomongin ini lagi. Aku bete nih, kalo kamu ngomonginnya ini terus. Ini kan kencan pertama kita" Ujar Naruto, suskses membuat Sakura yang tadinya menundukkan kepala jadi langsung melihat persis ke wajahnya. "Kok ngeliatin akunya gitu banget? Emang ada yang lucu apa?"
"Eng-enggak kok, gak apa-apa" Ujar Sakura, langsung buang muka.
'Duh.. kok jadi gini sih, pokoknya aku harus bisa bilang kalo aku ini Sakura haruno, bukan Hinata Hyuuga. Tapi, gimana cara bilangnya?' Batinku.
Naruto's Pov
"Nih, kamu ganti baju aja dulu, aku mau beli tiket dulu. Nanti kalo udah selesai, kita ketemuan di korsi yang disana" Ujarku sambil menunjuk kursi yang ada di ujung dekat pintu bioskop.
"Oke. Tapi kamu jangan lama-lama ya, beli tiketnya" Ujar Sakura cepat.
"Iya-iya. Udah sana, buruan.
Aku pun melihat Hinata sampai hilang dari pandanganku. Lalu, aku pun langsung antre untuk beli tiket.
Sementara itu, Ino yang baru baca sms dari Sakura cuma bisa geleng-geleng kepala.
1 New Message
From: Sakura H (work)
No, tadi waktu gue nunggu lo di depan salon, ada Naruto Uzumaki. Terus dia ngira gue itu Hinata, jadi sekarang gue lagi 'kencan' sama dia di mall mewah, gue gak tau namanya apa. Gue udah berusaha bilang kalo gue itu bukan Hinata, tapi Sakura. Narutonya gak percaya, pake bilang gue nyamar jadi anak SMA supaya gak dikejar wartawan lagi. Duh.. gue pusing, pokoknya lo mesti bantuin gue keluar dari masalah ini
[sender: 089791122321]
Dengan cepat, Ino mengirim sms balasan untuk Sakura.
1 New Message
From: Ino Y (work)
Yaudah, lo pokoknya tenang dulu. Gue bakal pikirin caranya supaya lo bisa cepet-cepet keluar dari masalah ini. Lo pokoknya jalanin dulu aja. Entar kalo gue udah dapet idenya, gue bakal kasih tau lo. Titip salam ye, buat Naruto. Hahaha.. Good luck, dear :)
[sender: 085691939818]
'Yaelah.. si Ino, bukannya bantuin, malah ngeledek.. cape deh. Duh.. gue harus minta bantuan sama siapa lagi nih?'
Aku melihat Hinta yang sudah duduk di korsi itu. Aku hanya tersenyum lalu berlari kecil ke arahnya. Hinata yang melihatku pun langsung cemberut.
"Lama banget sih, beli tiketnya?" Ujarnya marah.
"Hehe, maaf, tadi antreannya panjang banget, tapi untung kita tetep dapet tiket" Aku hanya tersenyum kecil. "Nih tiketnya udah aku beli, kita nonton Love In Perth. Kata mbak yang jaga disana, film-nya bagus, jadi aku beli yang ini" Ujarku lembut sambil menyodorkan satu tiket untuknya. "Mau beli popcorn?" Tanyaku lagi.
"Mau, aku mau banget, Nar" Jawab Sakura semangat. Tapi, Naruto melihatnya dengan tatapan bingung. "Lho, kenapa, Nar?"
"Kok.. tumben kamu manggil aku 'Nar'? Biasanya kan, kamu manggil aku Naruto-kun" Ujar Naruto yang langsung duduk disebelah Hinata, alias Sakura.
Sakuras's Pov
'Mampus gue, kenapa tiba-tiba si Naruto jadi nanya yang kayak beginian? Gue kan gak tau mesti jawab apa. Udah selesai deh semuanya, pasti bentar lagi bakal kebongkar identitas gue yang asli, oh God, help me please!' Batinku sambil berusaha buang muka.
"Lho, Ta, kok diem?" Tanya Naruto lagi.
"A-ano, bu-bukan, sebenarnya a-aku.." Ucapanku terpotong olehnya.
"Pintu theater 1 telah dibuka, para penonton yang sudah mempunyai tiket, silahkan menuju ke theater 1" Suara itu pengumuman bahwa film yang kami tonton theater-nya udah dibuka.
"Udah-udah, terserah kamu deh mau manggil aku apa, yang penting sekarang kita udah harus masuk ke theater-nya. Film-nya udah mau mulai, ntar kita telat"
'Thank's God. Untung aja tadi ada pengumuman itu, kalo enggak, pasti udah ketauan deh sekarang' Batinku lega.
"Yuk, kita jalan sekarang" Naruto langsung menggandeng tanganku erat. Hatiku deg-degan banget dipegang erat sama cowok yang kusuka.
Aduhh... maafkan aku, author yg ga berbakat ini. masa bkin fict ancur kyk gini.. maafkan saia klo fict ini ancur, krna dpet ideny jg lngsung muncul tiba''.. jdi bkin fictny jg dadakan.. yup! seperti fict'' saia sebelumny *cielah...* yg mw nge flame, review, komen'' doang.. silahkan tulis d kolom review.. sorry for typo yg bnyk bgt! :(( Keep Or Delete y? liat aj d, kl yg ripiu bnyk, dan pda nunggu apdetan fict, saia akan usahakan update lbih cepat. Tpi klo malah pd ga ska, mendingan saia delete drpda jd sampah masyarakat.. okehh... saia mengucapkan arigatou gozaimasu bagi pra readers yg ud mw bc fict ancur saia ini, semoga fict gaje ini bisa menghibur hati kalian 'muaa... saia usahakan update fict chapt 2 awal Feb :))
REVIEW... REVIEW... REVIEW dong! :DD
