The Mysterious Sins Collector

Suatu pagi di Crypton Gakuen.

"Ohayou!" Ujar seorang gadis yang berambut hijau tosca dan diikat dua seraya membuka pintu kelasnya.

"Ohayou Miku-chan!" Ujar gadis yang berambut pink dan dibiarkan terurai.

"Luka-chaan! Kamu memang selalu datang paling pagi ya!" Ujar gadis yang dipanggil Miku dengan riang.

"Ahh, engga juga kok, kamu juga selalu datang pagi." Ujar gadis yang dipanggil Luka itu.

Maka langsung saja Miku meletakan tasnya di samping tempat duduk milik Luka, karena memang di situ tempat duduknya.

Kringg! Kringgg! Kringgggg! Kringgg!

"Selamat pagi anak-anak!" Ucap Seorang wanita yang umurnya kira-kira dua puluh-an, berambut coklat pendek yang dipotong dengan gaya bob, memakai pakaian bak seorang guru sambil berjalan masuk, ia membawa setumpukan kertas.

"Pagi Meiko-sensei!" Sapa beberapa anak.

"Hari ini sensei akan membagikan hasil ulangan kimia kalian!" Ujar guru yang disapa Meiko-sensei oleh para muridnya.

Terdengar bisikan-bisikan cemas dari para murid. Maka dengan cepat ia membagikan kertas ulangan satu persatu, dari yang nilainya paling rendah sampai yang paling tinggi.

Hingga..

"Megurine-san!" Panggil Meiko-sensei.

"Hai!" Ujar Luka sambil berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah Meiko-sensei.

"Sayang ya, kamu hanya salah satu." Ujar Meiko-sensei sambil memberikan hasil ulangan milik Luka.

"Ah, ya terimakasih sensei." Ujar Luka sambil kembali ke tempat duduknya.

"Dan yang mendapat nilai tertinggi adalah Hatsune-san!" Ujar Meiko-sensei mengumumkan.

Maka Miku segera berdiri dan mengambil hasil ulangannya yang tentu saja.. Mendapat nilai sempurna.

Kringg! Kringgg!

"Anak-anak kalian boleh istirahat sekarang~" Ujar Meiko-sensei sambil berlalu keluar dari kelas tersebut.

Luka POV

Ah.. Salah satu, sayang bangett...

"Luka-chaan~" Panggil sebuah suara yang familiar.. Yep, dia Hatsune Miku yang memanggilku.

"Kenapa Miku-chii?" Tanyaku malas.

"Hm? Ga kenapa-napa kok. Makan bareng yuk!" Ujar Miku dengan riang.

"Ayo! Tempat biasa ya." Ujarku.

"Oke, kutunggu ya!" Ucap Miku sambil berlalu keluar.

Langsung saja aku pergi ke atap sekolah, ya sebenarnya dilarang sih, tapi itu tempat rahasia aku dan Miku. Dengan sigap aku mengambil bentoku dan berlari ke atap, saat kubuka pintunya, tak ada seorangpun di sana... Yah mungkin Miku-chii telat... Akupun membuka bentoku dan memakannya, lumayan lha buat menunggu si penggila negi itu.

Kring! Kringg! Kringg!

Ahh.. Mungkin Miku mendapat tugas dari guru, makannya dia tidak datang. Aku segera menutup kotak bekalku yang sudah habis dan segera berlari menuruni tangga, menuju kelasku yang berikutnya.

Normal POV

~skip time~

Murid-murid Crypton Gakuen sudah pulang ke rumah mereka masing-masing.. Tapi masih ada beberapa murid yang masih di sekolah karena urusan klub mereka...

Sementara itu Luka sedang berjalan-jalan.. Yep, kita tahu bahwa dia sangat bosan dan dia sedang menunggu Miku untuk pulang bersama.. Tiba-tiba dia melihat Miku dan seorang laki-laki yang tak lain adalah Kaito Shion, orang yang disukainya sejak kelas 1 SMP... Siapa yang tidak mengenal Kaito Shion? Dia adalah cowo populer yang pastinya mempunyai banyak fangirl. Dan tentunya Miku tahu tentang perasaan Luka kepada laki-laki yang berambut biru laut tersebut. Didorong oleh rasa penasaran, Luka berjalan mendekati mereka, karena tidak mau ketahuan, ia bersembunyi di belakang semak-semak.

"Miku.. Sudah lama aku menyukaimu. Aku sudah menyukaimu sejak kelas 3 SMP!" Ucap Kaito.

"E-eh?!" Ucap Miku sambil ber-blushing-ria.

"Aku serius, maukah kamu jadi pacarku?" Tanya Kaito.

Miku pun terdiam melihat ke arah mata Kaito dengan muka yang merah. Di balik semak-semak itu, Luka takut akan jawaban Miku berikutnya. Tapi, sebelum Luka ingin menghentikannya, Miku sudah menjawab pertanyaan Kaito.

"Y-ya.. Tentu saja! Aku juga telah menyukaimu sejak kelas 3 SMP." Jawab Miku riang.

Dan tentu saja, Luka yang sedang bersembunyi di belakang semak-semak hancur hatinya. Bagaimana tidak? Sahabatnya sendiri, bahkan seseorang yang tahu bahwa ia menyukai seorang Kaito Shion, menerima jadi pacarnya?!

Saat itu Luka merasa Miku ingin membuatnya cemburu.. Mungkin Miku selama ini hanya memanfaatkannya, namun cepat-cepat perasaan itu ditepisnya. Bagaimana seorang yang baik seperti Miku memanfaatkannya?

'Hah.. Mereka memang cocok sih.. Sudahlah.. Tidak apa..' Batin Luka.

"Pulang bareng, yuk!" Ajak Kaito.

"Iya!" Jawab Miku.

Setelah menunggu beberapa lama Miku dan Kaito pergi dari tempat itu, maka Luka keluar dari tempat persembunyiannya. Belum lama setelah kepergian Miku dan Kaito, Luka mendapat sms dari Miku.

From : Miku the negi princess
To : Tako Luka

Luka-chan, maaf ya aku tidak bisa pulang bareng sama kamu, aku ada urusan mendadak!

From : Tako Luka
To : Miku the negi princess

Ya, tidak apa-apa kok.

Segera Luka memencet tombol send, padahal sedari tadi tangannya bergetar karena ia tahu bahwa Miku dan Kaito pulang bersama.

"Yah, tak apalah.. Kan mereka sudah jadian. Pasti pacar lebih pentingkan?" Gumam Luka pada dirinya sendiri.

Ia pun keluar dari tempat persembunyiannya dan berjalan pulang ke rumahnya. Sesampai di rumahnya ia membuka pintu dari kayu mahoni yang berwarna kecoklatan.

"Tadaima..." Ujar Luka.

Hening...

"Seperti biasa.. Kaa-san dan Tou-san tidak ada di rumah.. Pasti mereka sibuk.." Ujar Luka.

Ya, Megurine Luka, anak dari Megurine Luki dan Megurine Gakuko, anak tunggal dari pemilik restaurant Noir Royaume, salah satu restaurant yang dibilang cukup sukses karena telah memiliki banyak cabang yang tersebar di berbagai negara. Sebagai penerus dari perusahaan keluarga, Luka diharapkan selalu sempurna dalam segala bidang, terutama pelajaran, karena dia adalah penerus dari perusahaan keluarganya.

Meskipun begitu rumah tempat Luka tinggal tidak begitu mewah. Mengapa? Karena kedua orang tuanya lebih suka hidup sederhana dan memilih untuk tidak menonjolkan kekayaan mereka.

Langkah demi langkah Luka menaiki tangga itu dengan perasaan yang kusam. Kekayaan orang tuanya itu tidak dapat mengubah perasaan sang gadis itu. Ia pun menghela nafas dan membuka pintu kamarnya yang terbuat dari kayu mahoni yang berwarna hitam kecoklatan.

"Huwaaaahh!" Teriak Luka sambil menghempaskan diri ke kasur yang berseprai pink.

"Hiks.. Hiks.. Hiks.. K-kaito.. Hiks.. Hiks.." Isak Luka.

Ya, Luka tidak bisa membendung rasa sakit yang ada di hatinya lebih lama lagi...

"Huwaaaaa! Hikss.. Hiks.. Hiks.." Tangis Luka semakin deras.

Setelah beberapa saat menumpahkan rasa sedihnya dalam bentuk tangisan, Luka pun mengusap air matanya.

"Lebih baik aku ke taman." Gumam Luka pada dirinya sendiri.

Segera dia berganti pakaian dan mengambil tas kecil miliknya dan berlari menuruni tangga. Dia kembali membuka pintu mahoni yang berwarna coklat itu dan menutupnya kembali, tidak lupa mengunci pintu tersebut, dengan cepat dia berjalan kaki menuju taman yang ada di dekat rumahnya.

Dari kejauhan ia dapat mendengar suara dua orang yang cukup dikenalnya.. Di dorong oleh rasa penasaran yang besar dia mendekati suara itu... Tentu saja dengan mengendap-endap.. Lalu dengan sigap dia bersembunyi di belakang sebuah pohon.

"Miku, tumben kamu ga main sama Luka." Ujar lelaki yang berambut biru yang tak lain adalah Kaito.

"Heh, ngapain?" Tanya Miku.

"Hah? Kok gitu? Bukannya kalian sudah bersahabat dari SD?" Tanya Kaito penasaran.

"Hahahahahahahahaha!" Seketika itu juga tawa Miku meledak.

"Eh? Apanya yang lucu?" Ujar Kaito.

"Aku, selama ini hanya memanfaatkan Luka! Dia itu kaya raya! Kalau aku bersahabat dengan diakan lumayan, bisa beli barang-barang bagus! Dia juga pintarkan? Lumayan! Bisa nyontek, aku juga memanfaatkannya untuk dekat denganmu! Tapi dia bodoh sih, tidak sadar kalau dia itu hanya kumanfaatkan! Jika si penggila tuna itu tidak kaya, ogah temanan sama orang selugu dia! Karena aku sudah jadian sama kamu, aku sudah tidak berteman dengannya lagi!" Terang Miku dengan nada penuh kemenangan.

Ketika mendengar itu perasaan Luka menjadi campur aduk, antara marah, sedih, kesal, sakit hati.. Dan cemburu.. Ya.. Cemburu karena Miku bisa berapacaran dengan Kaito.. Luka tak kuasa menahan air matanya karena ia telah dikhianati.. Tidak, bukan dikhianati.. Melainkan dimanfaatkan.. Muak berada di situ, Luka langsung berlari pergi tak peduli pada orang-orang yang melihatnya dengan tatapan bingung ke arahnya.. Sampai..

Buaaakk!

"Ouch ouch ouch!" Seru seorang gadis yang berambut honey blonde.

"I-ittai..." Ringis Luka.

"Kalau jalan hati-hati dong!" Seru gadis yang berambut honey blonde sambil berdiri dan membersihkan debu-debu yang menempel di gaunnya.

"Maaf!" Ujar Luka sambil berdiri dan membersihkan debu-debu yang menempel di bajunya juga.

Gadis yang ia tabrak tadi berambut honey blonde, memakai sebuah pita besar di atas kepalanya dan juga dua pasang jepit di sisi kiri dan kanan poninya. Ia memakai gaun gothic lolita berwarna hitam, panjang gaun itu bisa dibilang cukup pendek karena mengantung di atas lutut gadis itu. Dan matanya berwarna biru langit. Dia sangat seperti boneka. Untuk sesaat Luka tidak menyadari bahwa ia memandangi gadis aneh itu cukup lama.

"Hoi! Kamu ngapain sih?!" Tanya gadis itu.

"E-eh?! Tidak apa-apa kok!" Jawab Luka tergagap.

"Ah! Sudahlah, aku pergi dulu!" Ujar gadis itu sambil berlalu.

'Siapa ya gadis itu?... Aneh...' Batin Luka sambil berjalan menuju arah rumahnya.

"Nee-chan, dia orang yang kita butuhkan.. Iyakan?" Tanya pemuda yang berambut seperti gadis itu.

"Iya~ tapi kita tidak bisa 'menggunakannya' terlebih dulu~ dia belum 'matang'. Fufufufu." Jawab gadis itu sambil tertawa seram.

"Hnn.. Baiklah kalau begitu." Ujar pemuda itu.

Lalu mereka berdua memutar dan berjalan menuju gang sempit, dalam hitungan menit mereka berdua telah hilang di telan kegelapan.

"Tadaimaa~" Ujar Luka sambil membuka pintu rumahnya.

"Haaahh.. Mereka belum pulang juga.." Ucap Luka dengan lesu.

Dengan cepat dia masuk ke kamar miliknya dan mengerjakan pr yang tadi di berikan di sekolah.

Keesokan harinya, di Crypton Gakuen.

Terdengar suara beberapa murid Crypton Gakuen yang sedang mengobrol dengan riang di taman sekolah, tanpa mereka sadari seseorang yang berambut pink sedang berjalan mendekati mereka, yang tak lain adalah Luka Megurine.

"Miku-chan! Nanti pulang sekolah kita ke mall yuk!" Ajak seorang murid yang berambut keabu-abuan dan memakai bando berwarna hitam.

"Eh? Boleh-boleh!" Jawab Miku riang.

"Nanti sekalian ke photo both yuk!" Seru salah satu siswi yang bergabung dalam kelompok kecil itu yang sedari tadi asik mengobrol dengan riangnya.

"Wuah! Boleh tuh! Boleh!" Ujar Miku.

"Eh! Kelas udah mau mulai nih! Balik ke kelas yuk!" Ajak seorang siswi yang berambut pirang dan diikat ke samping.

"Oke deh!" Seru semua siswi yang sedari tadi asik mengobrol.

Maka para siswi tadi meninggalkan tempat itu dengan melewati arah yang berbeda dari tempat Luka memperhatikan mereka.

"Tch.. Kenapa Miku diajak sedangkan aku tidak?!" Gumam Luka sambil menahan kemarahannya.

Tanpa ia sadari, kecemburuannya terhadap Miku semakin bertambah dan menumpuk di hatinya..

Saat pelajaran musik.

"furete ite modorenakute ii~" Nyanyi Miku dengan riang.

"sore de ii no dare yori mo taisetsu na anata~" Sambung Luka.

Setelah bait terakhir, musik yang mengaluni lagu mereka berdua pun berakhir. Dengan berakhirnya duet antara Miku dan Luka seisi kelas bertepuk tangan dengan riuh, karena suara kedua orang tersebut bisa disejajarkan dengan penyanyi profesional.

"Wah! Hatsune-san kamu harus mewakili sekolah kita untuk lomba musik mendatang! Kamu sangat berbakat!" Puji sang guru musik yang mengenakan kacamata dan berambut hitam panjang.

"E-ehh? Baiklah! Saya akan mencobanya." Jawab Miku dengan tersenyum.

'Tch.. Kenapa bukan aku yang dipuji?! Bukankah suaraku jauh lebih bagus daripada si penggila negi itu?!' Batin Luka.

"Ya~ pelajaran musik hari ini selesai, kalian boleh beristirahat!" Ujar sang guru musik dengan penuh semangat.

Maka murid-murid berhamburan keluar dari ruangan musik tersebut dan berlari ke kantin sekolah.

"Miku-chan! Makan bareng yukk~" Ajak seorang siswi.

"Bolehh!" Jawab Miku riang.

"Aku ikut juga!" Seru siswi yang lain.

Dalam beberapa saat, Miku dan beberapa siswi lain telah duduk di meja makan dan mulai makan. Sedangakn Luka? Dia duduk di ujung ruangan, sendirian, memakan bentonya sendirian... Kenapa tidak ada yang mengajaknya makan bersama? Karena dia dari dulu hanya berteman dengan Miku, dan itu membuat siswa dan siswi yang lain menganggap dia sombong..

'Tchh.. Kenapa dia bisa punya banyak teman sedangkan aku tidak?!' Batin Luka dengan penuh amarah.

Dengan penuh kekesalan Luka memakan bentonya dengan cepat.

Kringg! Krriinggg!

Luka dengan perasaan yang campur aduk berjalan ke arah loker sepatunya, saat hendak membuka lokernya, ia mendengar suara seperti sebuah barang yang terjatuh.

"Miku-chan! Kamu tidak apa-apa?!" Teriak seorang siswa panik.

"Iya, aku tidak apa-apa kok! Aku terjatuh gara-gara aku terlalu banyak mendapat surat penggemar, hehehe." Jawab Miku sambil tertawa bodoh.

"Hahh.." Dengus Luka.

Saat ia membuka lokernya, dia hanya mendapati beberapa surat dari penggemarnya.

"Tch.. Kenapa dia bisa dapat lebih banyak?!" Gumam Luka dan tentu saja dengan aura gelap di belakangnya.

"Bagaimana jika aku membunuhnya? Pasti aku akan menang dalam segala hal.. Aku akan menjadi juara kelas, ikut dalam kompetisi menyanyi.. Berpacaran dengan Kaito Shion.. Dan masih banyak lagi.. Hahahaha.. Kenapa aku dari tadi tidak kepikiran itu ya? Bodohnya aku." Gumam Luka dengan sangat pelan agar tidak ada yang mendengarnya.

Dengan segera dia meng-sms Miku agar dia datang ke kebun belakang sekolah. Setelah itu, ia segera bergegas ke kebun belakang sekolah sambil membawa cutter di kantong bajunya yang Luka dapatnya di dalam lokernya. Bagaimana bisa di situ, Lukapun tidak mengetahuinya. Tapi yang jelas, tak jauh dari sana, tampak dua orang murid yang berambut honey blonde.

"Nee-chan, saatnya beraksi." Ujar pemuda yang berambut honey blonde yang diikat pony tail kecil.

"Iya iya, aku tahu! Ayo!" Ucap gadis yang berambut honey blonde dan memakai pita besar di kepalanya.

Segera mereka berdua mengikut Luka ke taman belakang sekolah.

Di taman belakang sekolah.

"Miku-chaan~ apakah kamu ingat saat kita pertama kali bertemu?" Tanya Luka dengan nada riang yang dibuat-buat.

"E-eh? Iya." Jawab Miku ragu-ragu.

"Saat itu, kamu menyelamatkan aku dari anak-anak yang membully-ku.. Bukankah begitu?" Tanya Luka lagi.

"Iya.." Jawab Miku.

"Aku saat itu sangat mempercayaimu.. Tapi.. KENAPA KAMU HANYA MEMANFAATKAN AKU?!" Teriak Luka tiba-tiba dan tentu saja mengagetkan Miku.

"A-aku.." Ucap Miku, tapi terpotong oleh Luka.

"JAWAB AKU MIKU! AKU KIRA AKHIRNYA AKU BISA MENDAPATKAN TEMAN SEJATI! TAPI KAU HANYA MEMANFAATKANKU! MEMANFAATKAN KEKAYAANKU!" Seru Luka penuh emosi.

"Hah, memangnya kenapa kalau aku memanfaatkanmu, wahai penerus restoran Noir Royaume?" Tanya Miku sinis.

"I-itu.." Jawab Luka speechless..

"Sudahlah!" Seru Luka sambil mengeluarkan cutternya dan berjalan mendekati Miku.

Miku yang ketakutan pun hanya bisa mundur ketakutan, tapi dewi fortuna tidak memihak padanya. Dia sudah mencapai batasnya, Miku telah menyentuh tembok pembatas taman.

"Inilah akhirmu, Hatsune Miku." Ujar Luka sinis.

"T-tidak.. T-tolong ampuni a-aku.." Ucap Miku terbata-bata.

"Wah, wah, sepertinya cerita ini makin seru bukan?~" Tanya seorang gadis dari atas pohon.

"Siapa kamu?! Berani-beraninya kamu mengangguku!" Seru Luka geram.

"Kamu sudah lupa padaku?" Tanya gadis itu seraya melompat turun dari pohon itu.

Setelah mendarat Luka memperhatikan gadis itu dengan seksama dan betapa terkejutnya dia ketika dia tahu bahwa itu adalah gadis yang ditabraknya waktu itu.

"K-kamu?! Inikan area sekolah! Kenapa kamu bisa di sini?!" Seru Luka marah.

"Bukankah itu tidak penting?" Tanya gadis itu dengan tenang.

"Nah, Hatsune-san~ apa yang akan kamu lakukan?" Tanya gadis itu.

"A-apa?" Tanya Miku ketakutan.

"Hah.. Percuma saja bertanya pada makhluk rendah sepertimu.. Mari kita akhiri saja permainan yang membosankan ini, shall we? Len, kau tahukan apa yang harus kamu lakukan?" Ucap gadis itu sinis sambil memerintah orang yang bernama Len.

"Haaii.." Ucap seorang pemuda yang berambut honey blonde dan diikat pony tail dengan malas dari atas pohon.

"O viri peccatoris procidit..." Gumam gadis tersebut.

Tiba-tiba saja cahaya yang berwarna merah muda menyelimuti Luka, dan tiba-tiba saja Luka berubah menjadi sebuah coklat yang berbentuk hati yang berwarna merah muda. Dengan sigap pemuda yang bernama Len segera menangkapnya dan memasukannya ke dalam sebuah kotak coklat.

"Nah, Hatsune Miku, sebaiknya kau berterimakasih pada kami karenakami menyelamatkan nyawamu.." Ujar gadis yang berambut pirang tersebut.

"E-eh? I-iya?" Jawab Miku yang masih ketakutan dan bingung akan apa yang terjadi.

Ketika Miku menoleh ke arah kedua pemuda dan gadis yang aneh tersebut berjalan, tetapi ia sudah tidak mendapati siapapun di sana.

'Tadi itu apa?' Batin Miku.

_ To be Continued _

Me : Nyahahahah! Saya kembali lagi dengan fic baru dan multichap!

Julia : Yang twisted fairytale?

Me : O-oh.. yang itu.. Etto... masih dalam pengerjaan sih... hehehe..

Abaikan yang di atas itu XD

Intinya...

Review ya! (kalo mau)

Seperti biasa segala macam review diterima, mulai dari pujian hingga kritikan pedas, mulai dari masukan hingga keluaran (?)

Dan... Judulnya rada ga nyambung jadi ya... hehehehe