From That Moment

YeWon fanfiction by r3diavolo89

Rating: PG-13

Other Pairing: YunJae

Warning: 20 years old gap for Siwon and Yesung. Pedo!Siwon. GS!Jaejoong

..

..

..

Hari Senin. Sebuah awal baru yang penuh dengan ketidak bahagiaan. Terutama untuk seorang pria yang baru saja duduk dan menaruh kepalanya diatas meja kerjanya dan merutuk pelan.

"Ah sial!"

Kepalanya berdenyut-denyut sakit dengan teratur dan tanpa perasaan. Ditambah lagi ada rasa mual di perutnya. Padahal tadi ia sudah mengeluarkan semua, sampai-sampai kerongkongannya terasa pahit.

Tak.

Dia merasakan ada seseorang yang dengan sengaja memukul kepalanya.

Siwon -pria itu- menoleh. Seperti yang ia duga, yang berdiri di belakangnya dan yang baru saja memukul kepalanya adalah Jung Yunho, teman baik dan rekanan kerja di firma hukumnya.

Karena kepalanya terlalu ngilu, Siwon bahkan tidak menyadari ada yang memasuki ruang kerjanya.

"Jangan memukul orang sembarangan, Yun. Kepalaku rasanya mau pecah," erangnya kesal.

Yunho mendengus mendengarnya, "Pengacara Choi, kau benar-benar terlihat kacau! Minum ini-" Yunho melemparkan sebotol obat pereda sakit kepala ke arah Siwon.

Siwon dengan sigap menangkap botol kecil itu. "Aku bersyukur kau selalu punya benda semacam ini. Thanks," Lalu berdiri menuju dispenser air yang terletak dekat dengan pintu masuk.

"Mengingat kebiasaanmu yang selalu minum sampai mabuk, seharusnya kau menyimpan obat seperti itu juga." Yunho mempersilakan dirinya sendiri untuk duduk di kursi seberang meja kerja Siwon. "Jae selalu memastikan aku membawa obat sakit kepala, jadi berterima kasihlah padanya."

"Hum, aku akan menelponnya nanti." Siwon berjalan kembali ke kursinya. Ia memijat pelan pelipisnya. "Ah masih terasa sakit-" keluhnya.

Yunho hanya menggeleng melihatnya, "Dara bilang kau ada janji untuk bertemu dengan Tuan Shin jam 10 nanti. Jadi pastikan kau terlihat rapi dan pantas. Dia klien penting kita."

Lagi, Siwon mengerang, "Sial, aku lupa. Tahu begitu tadi malam aku tidak pergi minum dengan Sunny."

"Jadi tadi malam bersama dengan wanita?" Yunho melempar pertanyaan retoris sambil menggeleng.

"Menikahlah Siwon, kau tidak bisa terus-terusan seperti ini. Tidak peduli wanita atau pria, asal dia bisa membuatmu nyaman dan sedikit mengendalikan kelakuanmu ini aku rasa tidak masalah. Kau semakin terlihat menyedihkan. Hampir setiap malam keluar dengan orang yang berbeda lalu berakhir dengan mabuk."

"Ini Korea Yun, aku tidak bisa menikah dengan pria disini. Tidak ada hukum yang menyetujuinya." Siwon mengusap rambutnya dengan satu tangan dan tertawa.

"Kau bisa pergi ke negara lain untuk itu. Yang penting temukan dulu 'orang itu'. Seseorang yang bisa membuat jantungmu berdebar dan membuatmu melihat banyak warna di dunia ini."

"Aku tidak terlalu berharap bisa menemukan orang semacam itu. Aku, Choi Siwon, seorang bi yang cenderung kearah gay. Usia 35 tahun dan sama sekali belum pernah merasakan indahnya cinta sejati." Lagi, Siwon tertawa. "Aku rasa tidak masalah, karena di usiaku yang sekarang aku mulai benar-benar yakin cinta sejati itu tidak ada. Aku berhenti memikirkan hal semacam itu sejak lama, Yun. Jadi aku hanya akan menikmati hidupku sekarang ini!"

Yunho menghela napas. "Terserahlah. Kau ada waktu malam ini?"

Siwon menaikkan sebelah alisnya, "Apa kau mau mengajakku kencan?"

"Pemikiran bodoh macam apa itu?" Yunho menatapnya datar. "Yesung baru saja lolos ujian masuk di SMA Moonshae, karena itu sekolah favorit, jadi dia benar-benar berusaha keras untuk itu. Karena itu, untuk merayakannya Jae ingin membuat makan malam yang mewah hari ini. Dia bertanya padaku 'apa Siwon bisa datang dan makan malam bersama? Rasanya sudah sangat lama sejak terakhir Siwon kemari, mungkin sejak Yesung kelas 6 SD?' kira-kira Jae bicara seperti itu. Jadi bagaimana, kau bisa datang?"

"Yesung sekarang sudah SMA?" Siwon tersenyum mengingat bagaimana Yesung kecil dulu selalu merengek dan bergelanyut manja padanya. "Waktu cepat sekali berlalu ya? Seperti apa Yesung remaja itu?"

Yunho ikut tersenyum mendengar Siwon bicara, "Tentu saja perpaduan antara aku dan Jaejoong. Wajahnya lebih mirip ibunya. Dia cantik. Tapi sifatnya sepertinya lebih mirip aku. Dia berkemauan keras dan sulit dijatuhkan. Yesung remaja itu anak yang sangat manis tapi juga kuat."

"Mendengar itu aku jadi merindukannya," ujar Siwon.

"Karena itu datanglah untuk makan malam. Yesung pasti sangat senang Siwon ahjussi-nya datang malam ini. Sudah lama sekali kan? Beberapa tahun terakhir ini kau selalu menolak undangan makan malam dari kami. Setidaknya untuk hari ini datanglah demi Yesung."

"Untuk hari ini sepertinya aku tidak punya alasan untuk menolak ya?" Siwon tersenyum lebar. "Katakan pada Jae aku akan datang dan membawa hadiah untuk Yesung."

"Bagus!" seru Yunho senang setelah mendengar jawaban dari sahabatnya.

"Hampir jam 10, sebentar lagi pasti Tuan Shin datang. Baiklah, aku akan kembali ke ruanganku lalu menelpon istriku tersayang." Yunho beranjak dari kursinya dan bermaksud pergi.

"Ah Siwon, jangan lupa cuci wajahmu. Kau terlihat berantakan," tambah Yunho, dan Siwon hanya mengangguk kecil menanggapinya.

Setelah Yunho pergi, Siwon terduduk di kursinya dengan pikiran yang berkelana ke masa saat Yesung masih setinggi pinggangnya. Usianya 6 tahun sepertinya. Dia bergelanyut di kakinya dan menangis dengan keras. Yesung tidak mengijinkannya untuk pulang. Siwon tersenyum mengingatnya.

Biasanya Siwon tidak terlalu suka dengan anak kecil. Tapi Yesung berbeda. Mungkin karena Siwon sudah berada disana sejak Yesung dilahirkan di dunia ini. Seperti halnya Yunho dan Jaejoong, Siwon juga ikut mendengar tangisan pertama Yesung. Dia melihat Yesung semakin bertumbuh besar dan menggemaskan dari hari ke hari.

Rasanya sangat sulit untuk menjauh dari anak itu. Semakin hari Siwon semakin takut dia tidak akan bisa lepas dari Yesung. Siwon terlalu menyayanginya. Sampai ke tingkatan yang tidak seharusnya dia rasa. Mungkin seperti ayah ke anaknya? tidak, tentu saja tidak. Itu berbeda. Karena Siwon tahu, Yesung bukan darah dagingnya. Jadi meskipun Siwon sangat menyayanginya, itu bukan seperti ikatan ayah dan anak.

Yesung hampir setinggi dadanya, mungkin saat itu usianya 11 tahun. Mereka pergi berdua ke pekan raya. Bermain, makan permen kapas bersama, bersenang-senang. Saat itu Yesung menarik bajunya dari belakang dan berkata "Siwonnie-". Yesung terbiasa memanggilnya begitu, tanpa embel-embel 'ahjussi' atau panggilan hormat yang lain, entah sejak kapan ia memulainya.

"-kau nanti akan menikahiku kan?" sambungnya.

Siwon terkejut. Sebenarnya itu bukan pertama kalinya Yesung mengatakan hal seperti itu. Sejak dia mengerti kata 'menikah', dia selalu berkata ketika besar nanti dia akan menikahi Siwonnie. Tapi malam itu di pekan raya, itu pertama kalinya Siwon melihat wajah Yesung seserius itu.

Di matanya Siwon melihat berbagai macam hal. Harapan, cinta, bahkan rasa takut akan penolakan.

Itu membuatnya takut. Dan Siwon semakin bertambah takut setelah apa yang ia sendiri lakukan. Dia mencondongkan badan kearah Yesung dan menyentuh bibir kecil itu dengan bibirnya. "Mian Yesungie, aku tidak bisa," bisiknya setelah itu.

Yesung melihatnya dengan pandangan tak percaya. Dia terlihat begitu hancur saat itu. Dengan kedua tangan mungilnya ia mendorong Siwon dan berlari pergi. Siwon yakin Yesung menangis saat itu.

Sejak hari itu Siwon menghindari Keluarga Jung. Lebih tepatnya, ia menghindari Yesung. Setiap kali Yunho atau Jaejoong menelponnya dan mengundangnya makan malam, ia selalu menolak. Hari ini akan jadi pertama kalinya setelah hampir 4 tahun berlalu.

Pertama kalinya ia akan menghadapi Yesung setelah dengan kejam ia menolaknya dengan cara seperti itu. Biar bagaimanapun, bagi Yesung dia pasti hanya cinta masa kecil kan? Setelah hampir 4 tahun, pasti semuanya berubah. Yesung kembali akan menganggapnya sebagai Siwon ahjussi, paman kesayangannya, bukan pria yang ingin ia nikahi ketika ia dewasa nanti.

Siwon menghela napas. Semoga malam ini akan berlalu dengan mudah.

..

..

..

TBC

..

..

..