Chocolate

Kim Seok Jin x Kim Tae Hyung

1st Drable Fanfic, Do Not Copy, Don't Like Don't Read!

This is YAOI fanfic! Typo..

-Happy Reading


All Author Pov

Taehyung meringis kecil saat melihat hasil karyanya yang jauh dari harapan. Ia menunduk lesu dengan tangan kanannya mengambil salah satu dari karyanya itu.

" Gagal lagi. " gumamnya.

Karyanya itu adalah cokelat. Entah masih bisa disebut cokelat atau tidak, karena warnanya sudah hampir menghitam. Dan itu sudah ketiga kalinya ia mencoba. Tapi tetap saja, hasilnya selalu gagal.

Kembali ditaruhnya cokelat itu ke atas piring dan menatapnya. Hanya menatapnya. Ia bahkan tidak tahu harus berbuat apa lagi. Ingin membuatnya lagi? Bahan-bahannya sudah habis. Meminta tolong pada Jung Kook? Tidak-tidak.. ia membuat cokelat untuk diberikan pada orang spesialnya. Mana mungkin ia meminta bantuan sahabatnya itu.

Maka dengan lesu, ia membuka celemek biru yang dipakainya dan menaruhnya diatas meja makan. Kedua matanya melihat keadaan dapur rumahnya. Berantakkan. Sangat!

" Aku tidak menyangka membuat cokelat saja akan membuat dapurku menjadi terlihat seperti kapal pecah. " ujarnya.

Menghela nafas pelan, ia mulai membereskan segala kekacauan yang telah diperbuatnya. Tanpa mengetahui jika pintu rumahnya telah dibuka dan kembali ditutup oleh seseorang.

Orang itu melangkah masuk menuju dapur. Seperti sudah mengetahui jika yang dicarinya berada disana. Kedua sudut bibir orang tersebut tertarik. Membentuk sebuah senyuman saat melihat Taehyung tengah fokus membereskan dapur, dengan sesekali menggerutu kecil.

Ia melangkah pelan. Sebisa mungkin tidak membuat suara agar Taehyung tidak mengetahui keberadaannya. Dan..

Set!

" Omo! " Taehyung terpekik saat sepasang telapak tangan menutup matanya.

" H-hei.. k-kau bukan.. pencuri kan? A-aku.. Jika kau pencuri, a-ambil saja apapun ya-yang bisa kau ambil.. tapi tolong jangan bunuh aku! Aku bahkan belum lulus sekolah! Belum sempat membanggakan kedua orang tuaku! Belum sempat mengalahkan Namjoon hyung! Belum sempat memberikan Seok Jin hyung cokelat buatanku! Hiks.. tolong jangan bunuh aku! " racaunya.

Membuat pelaku penutupan keduanya terkikik pelan. Kedua tangannya ia lepaskan dan membalikkan badan mungil itu untuk menghadapnya. Dapat ia lihat Taehyung masih menutup kedua matanya dengan air mata yang mulai meluncur bebas. Sepertinya ia takut sekali.

" Hei.. sudah jangan menangis. Ini aku. Buka matamu. "

Suara yang terdengar familiar ditelinganya itu membuat Seok Jin membuka kedua matanya perlahan. Pertama kali yang ia lihat adalah senyuman dari pemilik hatinya, kekasihnya.

" Hyung.. "

" Iya.. ini aku. Maaf membuatmu takut. " Seok Jin–pelaku penutupan kedua matanya- membawanya ke dalam sebuah pelukkan.

Taehyung membalas pelukkan itu dan mengangguk pelan. " Jangan diulangi lagi. Aku benar-benar takut. " ia berucap.

" Maafkan aku. Aku janji tidak akan membuatmu takut lagi. "

Taehyung melepas pelukkan itu dan mendelik tajam, namun membuatnya terlihat imut.

" Awas kalau hyung ulangi lagi. Lagipula kenapa tidak membunyikan bell rumah? "

" Aku sudah memencet bell rumahmu, tapi tidak berbunyi sama sekaili, sepertinya rusak. Lalu aku mengetuk pintu rumah dan memanggilmu berkali-kali, tapi kau tidak mendengarnya. Akhirnya aku masuk saja. Dan yah.. ternyata kau sedang asyik disini. " Seok Jin menjelaskan. Kedua matanya menatap dapur Taehyung yang masih berantakkan.

Namja tampan yang lebih tua tiga tahun darinya itu mengernyit bingung. " Kau bermain apa sebenarnya? Kenapa dapurmu ini berantakkan sekali? " pertanyaan itu sukses membuat Taehyung merengut sebal. Lebih memilih diam dan kembali melanjutkan pekerjaannya. Membereskan dapur.

Seok Jin mengedikkan bahunya. Bingung melihat tingkah kekasihnya itu.

" Hyung ada perlu apa kemari? Biasanya kalau kemari hyung akan mengirimkan pesan dulu padaku. " Taehyung bertanya tanpa melihat Seok Jin.

" Hm? Aku ingin mengajakmu pergi. Sedikit memberikan kejutan mungkin? Hei! Apa ini untukku? "

Taehyung menoleh. Dan seketika itu juga kedua matanya membelalak. Seok Jin mengambil salah satu cokelat –gagal- buatannya. Dengan cepat ia menghampiri kekasih tampannya itu dan merebut cokelatnya.

Seok Jin menatap Taehyung heran. " Wae? "

Namja manis itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Menyembunyikan cokelat yang dirampasnya itu dibelakang punggungnya.

" Lebih baik tidak usah dimakan. Nanti aku belikan saja hyung. "

Seok Jin tersenyum. Ia mengerti maksud dari jawaban kekasih manisnya itu. Tangan kanannya itu terulur, kembali mengabil cokelat yang sempat dirampas oleh Taehyung dengan cepat.

" Hyung! "

" Kenapa harus beli jika kekasihku ini sudah susah payah membuatkannya untukku? Aku ingin memakan yang ini saja. "

" Tapi hyung- " ucapannya terputus begitu saja saat ia melihat Seok Jin telah mengginggit dan mengunya cokelat buatannya.

Ia meringis. Pasti rasanya sangat tidak enak.

" Sudah hyung, dibuang saja.. rasanya tidak enak kan? " Taehyung bertanya dengan kepalanya yang menunduk.

Tidak ada jawaban. Hingga akhirnya ia terkejut saat Seok Jin mendongakkan kepalanya lalu mencium bibirnya. Kedua matanya membulat dan mengerjap lucu. Setelah itu, Seok Jin menghentikan aksi-mencium-dadakkan-tersebut.

Senyuman lebar menghiasi wajah tampannya. " Manis " ucapnya.

" Mwo? "

Seok Jin terkekeh geli. Dapat dilihatnya rona merah dikedua pipi kekasih manisnya itu. Ia kembali memeluk Taehyung dengan erat.

" Cokelat buatanmu manis. Terima kasih sudah membuatkannya untukku. "

Taehyung mengerjap pelan. Kedua tangannya terangkat, balik memeluk Seok Jin.

" Sama-sama. Tapi hyung, aku tahu rasanya tidak enak. Itu kan gosong. " Taehyung berucap sambil merengut.

" Siapa bilang? Kau membuatnya dengan sepenuh hati. Itu membuat rasanya menjadi manis. Apalagi jika dimakan dengan cara seperti tadi. Semakin bertambah manis. "

Wajah Taehyung memerah mendengar penjelasan itu. Tangan kanannya memukul punggung Seok Jin pelan, dengan wajah yang ditenggelamkan pada dada kekasihnya.

" Gomawo, saranghae.. "

" Nado saranghae hyung.. "

END Chapter I

Entahlah bagus atau tidak, feell'nya dapat atau tidak, membuat kalian semua para pecinta JinV (JinV Shipper) terhibur atau tidak

Maafkan saya jikalau fanfic ini tidak bagus atau tidak berkenan untuk kalian

Saya menerima kritik & saran bagi yang ingin memberikannya

Terima kasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk membaca dan me-review 1st fanfic JinV dari saya ^^

Sampai berjumpa di Oneshoot Chapter II

Oh ya! Berhubung account milikku yang pertama sama sekali nggak bisa dibuka entah karena apa, aku akan me-repost semua fanfic milikku yang ada di account-ku sebelumnya (JinChubby), tapi aku mau minta sarannya nih.

Menurut kalian, apakah sekarang ini Jimin lebih cocok menjadi uke atau tetap seme?

Berhubung beberapa bulan ini aku lihatnya Jimin itu malah semakin tambah manis dan Yoongi malah semakin manly, entah kenapa aku jadi ada niatan mengganti Jimin menjadi uke. Hihihi..

Tapi itu semua tergantung kalian para readers ^^

Ditunggu jawaban dan sarannya

RnR?

See you~~