Remake from "Crush Feel" hunhan stories by Hunfabb

This fanfiction purely not mine. Cerita ini asli remake dari Hunfabb. I only tried to make this story with yoonmin pair. Alur dan plot tidak dirubah, serta tidak ada unsur plagiat disini.

.

.

.

.

Jimin berlari dengan terburu buru menuju pintu keluar mansion Min.

Yoongi sudah menunggunya di luar untuk berangkat bersama, dan Jimin punya perasaan jika laki laki itu tidak akan suka menunggu.

Ia terengah engah ketika sampai di depannya. Membungkuk berulang kali memohon maaf pada Yoongi atas keterlambatannya. "Maafkan aku.

Yoongi manatap penampilan Jimin kemudian bertanya. "Kenapa tidak pakai syal?"

"Oh." Jimin memegang lehernya dan baru menyadari jika Yoongi benar. Ini mungkin karena ia terlalu terburu buru tadi. "Aku melupakannya," jawab Jimin.

Yoongi melepaskan syalnya sendiri kemudian mengikatkannya di leher Jimin. "Lain kali jangan lakukan itu lagi," katanya, kemudian ia menarik Jimin masuk ke dalam mobil bahkan sebelum Jimin bisa mengucapkan terima kasih.

.

Orang orang itu yang dulu selalu membully nya dan menganggap Jimin sampah kini menatap ia dengan pandangan iri.

Jimin keluar mobil Yoongi dengan Yoongi yang membukakan pintu untuknya. Laki laki itu menggenggam tangannya, memimpin ia berjalan. Semua orang terutama gadis gadis mengikuti langkah mereka seraya berbisik satu sama lain dan berkerumun menciptakan dinding di sisi kanan dan kirinya ketika ia dan Yoongi memasuki gedung sekolah. Jimin yang tidak terbiasa menjadi pusat perhatian benar benar gugup dan tanpa sadar meremas tangan Yoongi sementara Yoongi hanya menyeringai untuk itu.

Tidak ada yang membully Jimin sekarang. Mereka semua tidak berani melakukannya karena itu sama saja dengan melawan Min Yoongi, dan melawan Min Yoongi itu sama saja artinya kau cari mati.

Namun Jimin tetap bisa merasakannya. Betapa mereka ingin menghajar Jimin dan kebencian mereka lebih besar dari sebelumnya karena mereka pikir dia sudah mencuri Min Yoongi dari mereka.

Yoongi mengantarkan Jimin ke pintu kelasnya, dan secara otomatis mengundang orang orang di dalam kelas untuk berkerumun di balik jendela berusaha melihat mereka berdua.

"Apa masih ada yang mengganggumu?" tanya Yoongi.

Jimin menggeleng sebagai jawaban.

"Kalau ada katakan padaku." Itu terdengar seperti Yoongi memberi perintah untuknya. "Atau apa aku harus bertanya langsung pada mereka?"

"E eh tidak usah." Jimin menahan tangan Yoongi yang hendak berjalan masuk ke kelasnya. "Mereka semua baik sekarang."

Yoongi mengarahkan pandangannya ke arah jendela kelas dimana orang orang itu berkerumun. Mereka semua segera panik dan dengan cepat bersembunyi di balik dinding.

"Bagus." Ia kembali menatap Jimin.

Sebelum pergi, Yoongi merunduk dan memberikan kecupan cepat di bibir Jimin. Mengabaikan pekikan tertahan dan kasak kusuk yang terdengar di belakang pintu.

"Istirahat ke ruanganku," kata Yoongi seraya berjalan mundur kemudian berbalik meninggalkan Jimin.

Jimin mengembuskan napas dramatis melihat punggung Yoongi menjauh sebelum melangkah masuk siap dengan apapun yang menantinya di dalam.

Dalam seminggu ini segalanya berubah dan Jimin tidak bisa memastikan apakah ini menjadi lebih baik atau lebih buruk. Semua orang tidak lagi membuly nya, mereka semua selalu tersenyum dan menyapanya sekarang (hal yang tidak pernah mungkin mereka lakukan dulu). Namun begitu, Jimin tidak bisa menemukan ketulusan dalam sikap ramah mereka itu.

Duduk di bangkunya, Jimin melepas syal Yoongi dan menghela napas sekali lagi sebelum menyenderkan kepalanya pada meja. Aroma cologne Yoongi yang tertinggal pada syal yang ia pakai tercium langsung oleh hidung kecilnya, seketika mengingatkan ia akan momen erotisnya bersama si pemuda tinggi beberapa hari lalu di malam pertama ia pindah ke mansion Min.

Jimin merengut dan memasukkan syal itu kedalam tasnya dengan jengkel, kemudian menenggelamkan wajah memerahnya pada meja.

Apa yang harus aku lakukan sekarang?

.

.

.

annyeong! im back with remake story ^^

give a review, please ?