Two Weeks

Wanna One Fanfiction

by crownpeach

I don't own anything except the story

Warning!

AU / OOC / CRACK PAIR / TYPOS / GENDERSWITCH / GENDERBENDER

.

.

.

CHAPTER 0

Prolog

Naik daun, terkenal, populer, top star. Siapa lagi kalau bukan Wanna One? semua artis di negeri ginseng ini ingin menjadi seperti Wanna One, mereka semua iri dengan pencapaian super yang Wanna One dapatkan. Tetapi, jadwal mereka jadi sangat padat hingga membuat fans kesal dan marah dengan agensi, mereka memulai petisi untuk memberikan Wanna One liburan dan sudah di tanda tangani lima puluh ribu orang.

Mereka tahu semua itu hanya mimpi, tapi siapa sangka agensi berbaik hati memberikan mereka waktu istirahat yang panjang.

Dan sekarang, mereka sedang bersantai di dorm, mendiskusikan kegiatan apa yang ingin mereka lakukan di liburan panjang ini setelah padatnya jadwal mereka. Walaupun hanya dua minggu, menurut mereka itu sangatlah lama.

"Minhyun hyung? Kau mau ke busan? atau dorm Nue'st??" Tanya Jaehwan yang sekarang sedang duduk di pangkuan Sungwoon.

"Busan, sudah lama aku tidak pulang kerumah."

"Aku iikutt!!!" Woojin dan Daniel melambai kesenangan.

Minhyun mengangguk menanggapinya.

"Aku .. hmm.. aku juga mau pulang kampung, kita semua pulang kampung saja bagaimana???" Ucap Daehwi dengan senyuman manisnya.

Semua member mengangguk senang.

Tentu saja kecuali satu orang.

Guanlin yang cemberut sambil memeluk boneka beruangnya.

"Tenang Guanlin-ah, aku tetap disini kok.." Jihoon yang sadar langsung mengelus pundak Guanlin.

Guanlin menoleh dan tersenyum. Andai saja Jihoon ini perempuan, dia pasti sudah memacarinya.

"Cieee..."

Wajah Jihoon memerah, sementara Guanlin hanya nyengir.

Dan nampaklah Bae Jinyoung yang mencebik bosan di pangkuan Minhyun.

"Sudah-sudah, sekarang yang mau pulang bereskan barang-barang kalian! dan yang tinggal di dorm bantu-bantu!!" Sahut Jisung berdiri sambil bertepuk tangan, memberi aba-aba agar semua anak asuhnya bubar.

"HAHAHAHAAAHH BANTU-BANTUUU!!" Jinyoung tertawa heboh.

Semua member melirik salah satu maknae itu heran.

Dan Jinyoung langsung berhenti tertawa, berdehem lalu masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Jisung yang baru saja memastikan semua member bergerak, mulai menjauhkan diri dan menghubungi manajer masalah rencana mereka. Ia duduk di sofa dan mulai menekan-nekan layar ponsel.

Ting Tong!!

Jisung kaget. Ia langsung berlari menuju pintu masuk. Membukanya dan menemukan wajah muram manajer hyung membawa banyak bingkisan ditangannya.

"Hyung?"

"Hhh.. kalian bersebelas tidak bisa mengurus semua ini? aku sampai di protes oleh tetangga!!"

"Hehehe.. kau tahu kan kami sangat sibuk??" Jisung tersenyum sombong. "Banyak sekali, biar ku bantu." Jisung membawakan beberapa hadiah fans dan memasukkannya ke dalam dorm.

"Dimana yang lain?"

"Oh ya.. kita berencana pulang ke rumah, Guanlin dan Jihoon tetap disini.."

Manajer mengangguk. "Anak-anak!! Urus hadiah kalian dulu!! Aku pulang!! Selamat berlibur!!" Pria itu langsung keluar dari dorm setelah mendapat sahutan dari member Wanna One.

Jisung menghela napas.

"Hey!!"

Yang lebih tua diantara semua member itu mendengus melihat anak-anak mengerubungi hadiah mereka.

Terutama Daehwi yang langsung memakan coklatnya.

"Wow.. Minhyun hyung, ini kan mahal sekali.." Jaehwan membawa kotak ps4 ditangannya dengan mata berbinar.

Minhyun hanya tersenyum. "Kau mau?"

Jaehwan mengangguk dengan semangat.

"Harga sewa perjam lima ribu won."

Dagu Jaehwan langsung jatuh dan mencari hadiahnya sendiri. Minhyun tertawa senang, memilih tidak peduli dengan hadiahnya.

"Tentu saja Kang Daniel..."

"Sungwoon hyung hahahaa sepatu hak hahahaa."

"Wow Guanlin.. fans mu itu ratu Arab atau bagaimana??"

Semua member sibuk mencari nama mereka di bingkisan hadiah. Kecuali Jihoon yang hanya duduk lemas di sofa sambil menyangga kepalanya. Minhyun yang sadar langsung menghampiri si master wink itu.

"Kenapa??"

Jihoon membuang nafas lalu menoleh menatap hyung nya.

"Aku sebenarnya juga ingin pulang ke rumah hyung.." jawab Jihoon lemah.

Minhyun menunduk sedih. Menatap semua member yang tertawa bahagia dan saling melempar ejekan, dia merasa bersalah karena mengatakan ingin pulang pertama kali.

"Jihoon! Hadiahmu baru saja dikirim lima belas menit yang lalu!! lihat!!" Seongwoo berlari heboh sambil memberikan sebuah kotak kepada Jihoon.

"Dingin, sepertinya minuman.." Gumam Jihoon saat menyentuh kotaknya yang berkeringat.

Seongwoo menaikkan bahunya dan kembali mencari hadiahnya sendiri.

"Ada suratnya.." Gumam Minhyun menyentuh selembar kertas yang menggantung di bingkisan itu.

Jihoon membukanya.

"Untuk Jihoonnie~ siapapun yang membukanya duluan, minumlah, musim panas akan segera berakhir~" Mereka berdua membacanya lalu mengernyit.

"Hyung..aku yang membukanya??"

Minhyun mengangguk. Jihoon langsung meraih satu botol berwarna hijau yang ada di dalam kotak.

"Kelihatannya enak.."

"Heh, Jihoon! dimana-mana hadiah fans itu harus di teliti dulu, siapa tau itu racun kan??" Celetuk Woojin membuat semua member menoleh kearah Jihoon dan Minhyun.

"Diam!" Teriak Jihoon tiba-tiba sensitif. Semua member mendelik.

Sebenarnya mereka menelan ludah melihat botol jus kiwi yang kelihatan bersinar terang dan menggoda itu berpindah ke tangan Minhyun.

Minhyun tertawa senang.

"Hehehe...Terima kasih Jihoonie.."

"Ya Tuhan.. semoga minuman itu adalah kutukan!" Jaehwan menadahkan tangannya seraya mendongak keatas.

"Amin.." Sahut Woojin.

"HAH DASAR MANUSIA IRI DENGKI!!" Teriak Jihoon disambut tawa keras dari Minhyun.

Jihoon meminum jus kiwinya bergantian dengan Minhyun. Mereka berdua tersenyum bahagia.

"Enak sekali, pasti mahall." Gumam Jihoon lalu meminumnya lagi.

"Racunnn ... hiii takuttt.." Woojin berlari masuk ke dalam kamar setelah menyadari Jihoon hampir melempar sandal kearahnya.

"Sudah-sudah.. kalian ini!! masalah minuman jangan dibawa serius!!"

"Kita santai kok? Jaehwan dan Woojin yang cari masalah.." Sahut Sungwoon.

"Hyung!!" Jaehwan menyenggol pundak Sungwoon dan si empunya hanya tersenyum polos.

"Iya iya!! Cepat ambil hadiah kalian masing-masing dan kembali ke kamar!!" Jisung marah, semua member langsung patuh dan cepat-cepat menyelesaikan urusan mereka.

Mereka semua lalu masuk ke dalam kamar masing-masing.

Di kamar maroon 5, Jaehwan sudah selesai mengepak barang-barangnya dan sudah memakai pakaian tidur, Woojin bersembunyi di kamar mandi, sementara Guanlin sibuk belajar bahasa korea di kasurnya.

Melihat Minhyun dan Jihoon masuk bersamaan. Jaehwan tersenyum lebar.

"Hyung, Jihoon-ah, aku minta maaf ya?"

"Bukan masa--"

"Dimana Woojin??" Jihoon membuka selimut ranjang Woojin, kosong. Ia langsung mendobrak kamar mandi. Menemukan manusia berambut coklat itu tersenyum kaku di atas closet.

Terdengar suara saling lempar melempar di dalam kamar mandi.

Minhyun membuang napas dan berbaring di kasurnya. Mengabaikan Jaehwan dan Guanlin yang menyemangati pertandingan duo sosis pink.

.

.

.

"Pesankan untuk Minhyun dan Woojin juga, kalian kan berangkat bersama?"

"Hng, tapi mereka berdua belum bangun.."

Jisung membuang napas lalu meninggalkan Daniel yang duduk di sofa, pria Busan itu sudah rapi dengan koper yang ada di sebelahnya.

"Untuk kamar yang berpenghuni lima or--"

"KYAAAAAAA!!!!!!!!!"

Jisung, dan semua member yang sudah bangun terkejut.

Mereka merinding.

Sejak kapan dorm mereka di huni oleh seorang perempuan.

Daniel bahkan sudah lari entah kemana setelah mendengar suara teriakan perempuan itu.

"Hyung..." Daehwi, Jinyoung, Sungwoon dan Seongwoo langsung keluar dari kamar. Kedua maknae Wanna One itu menarik kaos Jisung ketakutan.

"Biar aku saja yang mengecek, bisa jadi si muka tua itu membawa perempuan masuk ke dorm kita!!" Ucap Seongwoo lalu maju kedepan.

Sungwoon dan Jisung mengangguk.

"KIM JAEHWAN BUKA PINTUNYAAA!!" Teriak Seongwoo, suaranya mirip seperti penyanyi trot.

Dan sedetik kemudian pintu terbuka. Menampakkan wajah Jaehwan yang pucat serta Woojin dan Guanlin yang sedang duduk lemah di kasur.

Kelima manusia itu mengernyit.

"Dimana? Kau membawa cewek masuk kan??" Seongwoo menatap tajam Jaehwan yang menggeleng lemah.

Jisung dan Seongwoo langsung menerobos masuk, membuka kamar mandi dan kolong ranjang tapi mereka tak menemukan apa-apa.

"Minhyun-ah, Jihoonnie, bangun..!!" Sungwoon menggoyangkan gundukan manusia di ranjang Minhyun yang masih tertutupi selimut.

Sementara Daehwi memeluk Jinyoung di sisi pintu.

"Hyung.."

Suara itu muncul lagi.

Jisung dan Seongwoo langsung menghampiri Sungwoon yang mematung di depan ranjang Minhyun.

Dengan pelan Jisung membuka selimut yang menutupi kedua member Wanna One itu.

"Hyung... tolong kamiii!!"

Semuanya menganga.

Melihat Jihoon yang menangis di pelukan Minhyun dan juga keadaan mereka yang..

Menjadi perempuan.

Cantik.

Sangat Cantik.

"Wow.." Wajah Seongwoo berubah. Otaknya mulai bermain saat itu juga.

Jaehwan tersenyum penuh arti dan mencolek pundak Seongwoo.

Jisung yang menyadari tingkah aneh kedua laki-laki itu, langsung menutupi dada Jihoon dan Minhyun dengan selimut.

"Coba jelaskan.. kenapa kalian bisa menjadi seperti ini??"

"Aku tidak bisa mempercayainya.." Sungwoon menggeleng lemah. Ia terduduk bersama denhan Guanlin dan Woojin.

"Benar hyung, apakah ini mimpi?" Guanlin menampar pipi Woojin pelan.

Daehwi yang masih ada di pelukan Jinyoung memejamkan matanya takut. Ia mendongak sebentar melihat wajah Jinyoung yang berubah drastis, mata anak itu seperti memancarkan kekaguman, memandangi Jihoon yang masih menangis disana.

Kelihatan berbeda..

Daehwi memandangi Minhyun dan Jihoon yang berubah itu dengan tatapan lemah. Mereka berdua kelihatan sangat cantik, Minhyun dengan rambut hitam panjang dan kulit putihnya dan juga Jihoon yang sangat manis dengan rambut coklatnya yang menyala.

Daehwi takut Jinyoung jatuh cinta.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

Lanjut nggak??

Lagi kepenuhan ide nih otak jadinya ngetik melulu wkwkwk.

Aku melestarikan OngNielHwang ya kawan, nggak ada OngNiel iaa .. jadi yang tidak suka dengan pair-pair disini boleh mengabaikan ff ini.

Terima kasih~