Author : vitaMINElf

Tittle : PROMISE PART II

Genre : Drama, Romance, Angst

Rating : T

Disclaimer : mereka bukan punya saya, saya cuma pinjem nama saja.

Warning : YAOI , EYD berantakan , tidak nyambung

Cast : Eunhyuk (bayangin Eunhyuk oppa di mv happiness)

Donghae (Donghae oppa di mv SFS)

Sungmin ( Sungmin oppa di mv Mr. Simple)

Kyuhyun (Kyuhyun oppa di mv SFS)

Cast lainnya menyusul

Summary : Apa ini balasanmu kepadaku atas perbuatanku dulu, jika memang iya kau boleh menghukumku, memukuliku tapi jangan pernah tinggalkan aku...karena aku membutuhkanmu. Jika bukan dengan dirimu lebih baik aku akhiri saja...

Chapter 1

"Hyukkie, ayo kita pergi dari sini, kita bangun hidup bahagia berdua, kau maukan?"

"iya Hae, aku mau"

Sini lah semua perjalanan hidup dimulai, dimana kekuatan cinta dipertaruhkan, kesetian terhadap pasangan, pengorbanan, ditengah kesusahan hidup yang melanda. Hidup itu perjuangan, berjuang bagaimana agar roda kehidupan tetap berada diatas atau setidaknya kita tidak terhimpit oleh roda kehidupan itu. kisah perjalanan dua anak manusia yang saling mencintai, apakah mereka akan sanggup bertahan dengan kesungguhan cinta mereka atau akan kalah oleh kerasnya hidup.

"Maaf tuan, perusahan kami sedang tidak membutuhkan karyawan baru"

"Maaf tuan, sedang tidak ada lowongan yang kosong diperusahan ini"

"Cafe kami sudah cukup karyawan jadi kami tidak membutuhkan pegawai baru"

Intinya sama bahwa tidak ada pekerjaan yang bisa menerimanya menjadi karyawan bahkan di cafe yang terbilang tidak mewah pun dia ditolak.

Donghae untuk yang kesekian kalinya mencoba melamar pekerjaan dibeberapa perusahan dan tempat makan yang ia datangi. Namun hasilnya sama tidak ada yang menerimanya, padahal gelar pendidikan yang didapatnya saat meraih berkuliah di Jepang bukanlah rendah. Donghae bertitel master namun entah mengapa tidak ada satupun yang menerimanya walau untuk jadi karyawan biasa.

Akhirnya ia pun memutuskan untuk pulang kerumah mungil- jika tidak ingin dibilang kecil-nya, tempat ia tinggal bersama pujaan hatinya.

"Aku pulang!" sapaan pertama Donghae saat membuka pintu rumahnya. Yang pertama ia temui tentu saja wajah manis kekasihnya yang siap menyambut kepulangannya

"Selamat datang Hae, sepertinya kau lelah sekali" dengan senyum yang manis diberikan dengan setulus hati oleh Eunhyuk. Dan sebagai balasannya sebuah pelukan hangat diberikan Donghae

"Melihat senyummu lelahku jadi hilang chagi" pelukan itu semakin erat, Donghae merebahkan kepalanya dipundah Eunhyuk

"Hae gombal, mana bisa lelah hilang karena senyum" tak ayal kata-kata Donghae mampu mengukir semburat merah diwajah Eunhyuk

"Aku tidak sedang menggombal kok, senyummu memang manis" sudah merah semakin merahlah wajah Eunhyuk mendengarnya

"Sudah...sudah...kau sudah makan, aku sudah membuatkan mu makanan, tapi maaf hanya ramen" tawar Eunhyuk kepada Donghae. Donghae yang mendengarnya tersenyum sedih, setelah melepaskan pelukannya Donghae menangkupkan tangannya ke pipi Eunhyuk

"Seharusnya aku yang minta maaf.. maaf belum bisa memberikan kehidupan yang layak untuk mu, aku hanya bisa memberikan penderitaan kepada mu"

" Tidak...kau tidak memberikan penderitaan, aku bahagia hidup denganmu, sungguh" yakin Eunhyuk, ia memang bahagia tinggal bersama Donghae, inilah keinginannya sejak dulu.

"Terima kasih Hyukkie"

"Terima kasih untuk apa? Aku tidak melakukan apa-apa?" Tanya Eunhyuk sembari mengelus lengan Donghae yang masih betah bertengger dipipi Eunhyuk.

"Terima kasih karena mau memaafkanku, terima kasih karena mau hidup susah denganku"

"Asal kau terus bersamaku, maka aku juga akan selalu bersamamu Hae. Ayo kita makan, nanti ramennya mengembang." Sambil menggandeng tangan Donghae, Eunhyuk membawanya ke tempat makan.

Seperti inilah kehidupan Donghae dan Eunhyuk setelah mereka memutuskan pergi dari kehidupan mereka terdahulu. Hidup dirumah susun yang jauh dari kata mewah, makan seadaanya karena uang tabungan yang mulai menipis. Mungkin bagi Eunhyuk ini tidak jauh berbeda dengan yang dulu, tapi tidak dengan Donghae, ia terbiasa hidup mewah, serba ada, dan tidak usah bersusah-susah seperti sekarang. Tapi demi Eunhyuknya ia akan berjuang merubah segalanya, demi menebus kesalahannya terdahulu kepada Eunhyuk.

Malam hari di tempat tidur ukuran singel mereka berbagi agar yang lainnya tidak terjatuh, tidak ada cukup dana untuk memberi tempat tidur baru, jadi seperti inilah adanya. Sebenarnya Donghae merasa kepanasan, bukan dalam arti yang negatif, tapi rumah ini tidak memiliki pendingin udara. Karena tidak tega membangunkan Eunhyuk ia hanya bisa diam sambil memandangi wajah tidurnya Eunhyuk. Dibelainya pipi halus Eunhyuk, mencium lembut kelopak matanya yang tertutup agar yang punya tidak terbangun, cukup lama dengan kegiatan dimalam harinya, akhirnya Donghae pun tertidur sembari memeluk pinggang Eunhyuk.

.

.

Pagi hari yang cerah disalah satu kota yang terkenal di Korea Selatan, Seoul. Terlihat dua orang pasangan paruh baya yang sedang memikmati sarapannya, lebih tepatnya sang nyonya rumah hanya mengaduk-aduk makanan yang ada dihadapanya. Sedangkan sang tuan rumah terlihat sibuk dengan ponsel yang ada ditangannya

Dret...dret...dret...

Bunyi ponsel Mr. Lee membuat sang pemilik mengalihkan acara makan nya. Melihat siapa yang menelponnya dipagi hari, setelah tau siapa yang menelponnya Mr. Lee melirik istrinya.

" Aku sudah selesai, aku mau berangkat kekantor dulu" pamit Mr. Lee pada Mrs. Lee, namun hanya dibalas dengan anggukan. Semenjak anak semata wayangnya pergi dari rumah, semangat hidup Mrs. Lee juga ikut menghilang.

"Apa kau sudah makan Hae?" tak tertahan lagi air mata itu jatuh juga. Ibu mana yang tidak sedih jika ditinggal oleh anaknya.

Lain yang dikerjakan oleh Mrs. Lee, Mr. Lee terlihat sedang menelpon seseorang di dalam mobilnya

"Kau sudah tau dia ada dimana?"

"..."

"Bagus, lakukan seperti perintahku"

"..."

Setelah perbincangannya dengan orang yang ada disebrang sana selesai, Mr. Lee mematikan ponselnya.

"Kita lihat saja sampai mana kau bisa bertahan, permata tetaplah permata, tidak pantas berada dengan batu kerikil. Sebentar lagi kau akan sadar dimana seharusnya permata berada"

.

.

.

Disebuah rumah yang ditinggali oleh sepasang anak adam ini terlihat mereka sedang duduk diruang makan menikmati sarapan yang ada diatas meja.

"Hari ini kau akan kemana Hae?" tanya Eunhyuk yang sedang memakan sarapannya, semenjak 2 minggu tinggal ditempat yang jauh dari keramaian, Eunhyuk belum pernah berkeliling daerah ini. Ia ingin mengajak Donghae jalan-jalan.

"Aku akan mencari pekerjaan lagi Hyukkie, memangnya kenapa?"

"Tidak ada apa-apa. Emmm...bagaimana kalau aku juga ikut mencari kerja Hae?"tawar Eunhyuk kepada Donghae, Donghae yang mendengarnya menggeleng tidak setuju. Ia merasa bahwa dirinya lah yang harus mencari nafkah untuk mereka berdua

"Memangnya kenapa aku tidak boleh bekerja? Apa kau takut aku melakukan pekerjaanku yang dulu lagi?" menanyakan alasan kepada Donghae atas penolakan tawaran yang diberikan Eunhyuk.

"Bukan masalah itu Chagi, aku hanya tidak ingin kau kelelahan, nanti tubuhmu ini makin kurus" Canda Donghae sembari mengusap rambut hitam Eunhyuk.

"Hae menyebalkan, mentang-mentang tubuhmu berisi. Aku tidak kurus, aku ramping tau" kesal Eunhyuk dibilang tubuhnya kurus, bibir yang dipoutkan justru membuat Donghae mendapat kesempatan untuk mencicipi manisnya rasa Eunhyuk

Cup...

"Hae.!" Rajuk Eunhyuk mencubit pinggang Donghae. Pelukan diberikan atas tindakan Eunhyuk tadi

"Salahmu sendiri, kenapa melakukan hal tersebut" bukannya melepaskan, Donghae malah mempererat pelukan tersebut

"Aish...penyakit gombalnya kumat, sudah pergi keja sana dari pada kau terus menggodaku" usir Eunhyuk kepada Donghae

"Baiklah...aku pergi saja. Sepertinya istriku ini tidak senang aku berada dirumah"

"APA?siapa yang istrimu?" tanya Eunhyuk, pertanyaan polos tersebut begitu saja keluar dari mulutnya

"Tentu saja dirimu, memang kau mau aku menikah dengan orang lain" tantang Donghae yang dijawab dengan gelengan kepala Eunhyuk

"Tapi kita kan belum menikah Hae" suara yang lirih, dengan kepala yang menunduk namun masih bisa didengar oleh Donghae

"Aku akan menikahi hari ini" jawab Donghae sambil tresenyum lebar

"APA!MENIKAH HARI INI" untuk kedua kalinya Eunhyuk dikejutkan oleh pernyataan Donghae

"Iya..kau mau kan?"

"Tapi siapa yang akan menikahkan kita Hae? Tidak akan ada pendeta yang mau menikahkan 'pasangan' seperti kita" Eunhyuk sangat senang mendengar Donghae mau menikahinya namun mengingat bahwa mereka bukanlah seperti pasangan biasa hal itu membuat Eunhyuk sedih

"Kita tidak perlu pendeta untuk menikahkan kita, cukup kita berdua" Donghae mengeluarka sebuah kotak cincin berwarna biru lalu membukanya dihadapan Eunhyuk.

" Maukah kau menikah denganku Hyukkie? Menjadi pendamping dihidupku sampai Tuhan memisahkan kita, berbagi suka duka denganku, tetap disisiku disaat aku sedang lemah, menjadi penopangku disaat aku terjatuh?" Ucapan penuh ketulusan Donghae yang ditujuakan kepada Eunhyuk. Sang korban sendiri hanya bisa menangis haru mendapatkan perlakuan ini.

"Aku mau Hae" meski pelan, namun jawaban itu sudah mewakili dari semua pertanyaan Donghae tadi. Dipasangkan cincin yang sebenarnya sudah dipersiapakan Donghae semenjak dulu kejari manis Eunhyuk, lalu Eunhyuk meraih cincin satunya yang dipasangkan kejari manis Donghae.

"Sekarang kita sudah resmi menjadi suami 'istri'...boleh aku mencium pengantiku yang manis ini?" goda Donghae membuat wajah Eunhyuk menjadi merah, diangkat dagu Eunhyuk untuk melihat seperti apa rupa wajah Eunhyuk sekarang

"Jika malu seperti ini kau sangat manis chagi, aku jadi ingin memakanmu"

"Hae.." Eunhyuk hanya bisa membenamkan wajahnya didada bidang Donghae untuk menutupi rasa malunya.

"Kenapa, sekarang kau istriku jadi tidak perlu malu" bukannya mereda, godaan Donghae malah semakin menjadi

"Sepertinya hari ini aku malas untuk mencari kerja diluar, aku ingin mencari 'kerja' dirumah saja, dan kau yang akan menjadi 'patner' kerjaku" bisik Donghae ditelingan Eunhyuk membuat Eunhyuk bergidik geli

"K..kau..mau..apa Hae? " gugup Eunhyuk mendengar perkataan Donghae, ia hanya bisa mencengkram kemeja bagian depan yang dikenakan Donghae

"Mencari 'kerja', ayo patnerku. Aku sudah sabar ingin bekerja denganmu" sepertinya kegiatan dipagi hari ini akan menjadi sangat panjang untuk mereka berdua. Mari kita tinggalkan sejenak pasangan yang sedang memadu kasih ini.

.

.

.

Hari sudah menunjukan pergantian jam kerja, sekarang waktunya malam menggantikan siang. Sungmin sedang menunggu seseorang didepan tempatnya bekerja, tak lama orang yang ditunggupun akhirnya datang

"Chagi sudah menunggu lama? Maaf aku tadi ada pekerjaan jadi lama menjemputmu" seseorang yang ditunggu itu mengkupkan tangannya dipipi sang kekasih, bertujuan menghilangkan hawa dingin dipipi kekasih imutnya ini

"Tidak lama kok kyu, ayo pulang aku sudah lapar ingin memasak" ajak Sungmin dengan bergelayut manja di lengan Kyuhyun

"Ayo, aku juga sedang lapar"

Selama perjalanan pulang kerumah mereka hanya terdiam, mungkin dikarena lelah yang mendera membuat pita suara milik mereka malas mengeluarkan suara. Sesampainya dirumah, Sungmin langsung menuju dapur guna mempersiapakan makanan untuk dirinya dan sang kekasih. Semenjak Eunhyuk pergi Kyuhyun memutuskan tinggal bersama Sungmin agar Sungmin tidak kesepian.

Setelah selesai memasak Sungmin membawa makanannya menujuk ruang tengah tempat dimana Kyuhyun berada.

"Kyu, hentikan dulu main game nya, kau harus makan dulu" Sungmin memperingatkan kebiasaan Kyuhyun, jika sudah bertemu dengan selingkuhannya Kyuhyun bisa melupakan sekitar

"Baiklah Min, kau masak apa?" tanya Kyuhyun, bukannya karena cerewet dalam hal urusan makan, tetapi jika Sungmin memasak sayur lebih baik ia tidak makan seharian

"Aku memasak ramen, aku sudah sangat lapar jadi memasak yang praktis saja"

Serelahnya mereka makan dalam diam, makan tidak boleh sambil bicara bukan, bisa masuk saluran pernafasan. Selesai makan Sungmin mencuci peralatan yang dipakainya tadi, setelah selesai Sungmin menemui Kyuhyun yang kembali berselingkuh dengan PSP nya

"Kyu, tadi ada seseorang yang menemui ku" adu Sungmin kepada Kyuhyun. Mendengar ada orang mendatangi kekasihnya Kyuhyun langsung menekan tombol paused pada kayar pspnya

"Siapa yang menemui mu Min?" Kyuhyun mengalihkan wajahnya menatap lawan bicaranya

"Aku tidak tau, dia mencari Hyukjae" Sungmin memang tidak mengenal orang yang tadi menemuinya menanyakan kabar sang adik kepadanya.

"Lalu kau bilang apa?" Kyuhyun cukup penasaran dibuatnya. Apa yang mencari Hyukjae merupakan salah satu korban Hyukjae dulu

"Aku bilang Hyukjae sudah pergi, namun aku tidak bilang dia pergi bersama Donghae"

"Kau tanya namanya?"

"Iya, dia memberikan ku kartu nama. Katanya kalau ada kabar tentang Hyukjae untuk memberi kabar padanya" jelas Sungmin sambil mengeluarkan sebuah kartu nama dari dalam saku celananya dan memberikannya pada Kyuhyun

"Ini kan..."

.

.

.

Disebuah kota yang penuh dengan beragam kehidupan terlihat seseorang laki-laki yang sedang memandangi sebuah bingkai yang berisi foto seorang namja manis

"Hyuk, bagaimana kabarmu sekarang? Aku merindukanmu, aku akan mencarimu Hyuk"

Tbc...

Mencoba bikin sekuel dari promise. Bagi yang minta tolong dibaca dan diberi review yah..

Jika tanggapannya positif ff ini bakal lanjut. Review dari para readers bikin aku jadi semangat.

Udah pada liat teaser SPY super junior? Keren yah, kayak agen 007 versi Korea.

Untuk yang udah kasih review di ff promise aku ucapain hatur nuhun semuanya (salamin readers satu-satu)

RieHaeHyuk, SSungMine, Bunnyminimi Cloudsomnia, kyu, irandinas, myfishychovy, ressijewelll, anchofishy, Chwyn, hyukkimine, kyukyu, namikaze, guest, helloimhhs, nyukkunyuk.

Akhir kata

Berikan review para readers kepad ku