13-07-2010

Bruk ….

"Ah…jeongmal mianhae karena sudah menabrakmu." Kyuhyun segera berdiri mengulurkan tangannya, bermaksud untuk membantu namja mungil yang jalan bertabrakan dengan dirinya. Tapi tidak ada tanda-tanda bahwa namja dengan postur mungil itu akan menerima uluran tangannya. Membuat Kyuhyun harus mengembalikan letak tangannya ke tempat semula (?) Kyuhyun menatap orang yang baru saja ia tabrak itu. Manic matanya terus mengikuti gerakan orang yang sedang bangun dari duduknya di lantai sambil menepuk-nepuk celananya yang kotor karena terjatuh.

"Gwenchana." Sosok mungil itu mendongkakan kepalanya, lalu membentuk senyum tipisnya dan langsung pergi tanpa memperdulikan efek senyum kecilnya itu kepada seseorang yang masih memandang punggungnya yang menjauh.

Kyuhyun merasakan dunianya berhenti berputar ketika melihat senyuman itu.


MISSUNDERSTANDING~

04-04-2012

Derap langkah kaki menghentak tegas dari lorong koridor sekolah SM highschool. Sesosok namja dengan wajah tampan yang sempurna terlihat melangkahkan kakinya cepat menuju gerbang sekolah yang berjarak 100meter dari koridor ini. Sosok sempurna itu memberhentikan langkahnya ketika berpapasan dengan salah satu murid yang juga memakai seragam yang sama dengannya, Hanya perbedaan garis putih di dasi yang melingkar di leher mereka. Kalau garis yang dimiliki Kyuhyun ada 2, dan anak yang berpapasan dengannya memiliki 1 garis yang berarti orang itu adalah hobbae Kyuhyun.

"Selamat pagi, Kyuhyun sunbae." Sapa lelaki dengan rambut kecoklatan itu.

"Pagi. Dan benarkan letak dasi mu." Kyuhyun berkata dengan suara pelan tapi ada nada tegas didalamnya.

"Ne, sunbae." Sang adik kelas itu sontak membenarkan letak dasinya setelah namja tampan yang tadi di disebut sunbae kembali melangkahkan kakinya ketempat tujuan semula –gerbang sekolah.

Kyuhyun, Cho Kyuhyun merupakan ketua osis di SM high school. Wajah tampannya membuat sorot mata kekaguman terlihat jelas disetiap mata yang saat itu tengah memandangnya. Tapi pesona yang menguar dari tubuh Kyuhyun tidak berlaku untuk namja manis dengan kamera polarid yang tergantung dileher indahnya -yang sedang berjalan masuk, kedalam gedung sekolah ini.

"Selamat pagi, Sungmin-ssi." Kyuhyun berkata dengan nada suara yang dibuat se-lembut mungkin dan memasang senyum ter-manisnya yang mampu membuat seisi sekolah ini pingsan karena melihat senyum itu. Tapi sekali lagi author bilang, kalau semua itu tidak berlaku untunk namja mungil yang sedang menghentikan langkahnya tepat di samping Kyuhyun.

Seolah sapaan lembut Kyuhyun adalah angin lalu, Sungmin –namja mungil itu- hanya berhenti dan kembali menundukan kepalanya lalu berjalan melewati Kyuhyun sembari mengancingkan blazer yang melekat ditubuh mungilnya.

Kyuhyun memandang nanar pada objek pandangannya yang sedang berjalan cepat ke arah tangga. Semenjak hampir 2 tahun, sejak pertemuan pertama Kyuhyun dengan namja mungil itu, tapi entah kenapa wajah manis itu tidak pernah hilang dari ingatan Kyuhyun. Walaupun dirinya sering mendapatkan penolakan seperti tadi, berkali-kali.

Kyuhyun POV

23-09-2010

Aku berjalan santai menuju ke kelasku. Bel masuk sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Karena menjalankan kewajiban ku yang menjadi ketua kelas –menaruh kertas latihan ke ruang guru- aku jadi terlambat menggunakan jam istirahat ku.

Langkah ku terhenti ketika melihat sosok mungil yang sepertinya sedang memotret pemandangan ditaman sekolah ini. eh? Dia kan sosok manis itu. Lee Sungmin namanya. Kalian bingung kenapa aku bisa mengetahui nama lengkapnya? Tentu saja aku bertanya pada teman-teman sekelasnya. Apa? Stakler? Ya, kalian bisa menyebut diriku seperti itu, karena sejujurnya aku belum berani berkenalan langsung dengannya ehehe. Kalian tahu kenapa? Karena dirinya memilih tidak mempunyai teman! Kecuali tiang listrik itu yang selalu bisa bersama dirinya. Kalian tidak tahu siapa tiang listrik itu? Baiklah, kalian banyak tidak tahunya #plak# Dia itu Kim Jungmo, satu-satunya teman dan sahabat Sungmin. Dari yang ku dengar, Jungmo itu teman Sungmin sejak SMP. Jadi wajar saja mereka menepel terus seperti hidung dan upil. Tapi kenapa ia berada di taman sekolah ketika jam pelajaran? Dia membolos pelajaran kah?

Aku berjalan menghampirinya,berniat bertanya kenapa dirinya berada disini saat pelajaran sedang berlangsung.

"YA! Neo!" Aku berteriak ketika jarak kami sekitar 50meter. Dia terlihat berhenti dengan aktifitasnya tadi –memotret- dan langsung menengokan arahnya ke arah ku. Sesaat aku terpesona kembali dengan mata foxynya yang menatap mataku. Dia berjalan cepat ke arah ku dan melewatiku begitu saja. Apa-apaan dia? Tidak mengerti sopan santun. Ku genggam pergelangan tangannya saat langkahnya belum terlalu jauh dariku. Dia terlihat sedikit menegang dan langsung melepaskan cengkraman tangan ku dengan kasar sehingga aku terjengkang kebelakang dan pantat mulus ku mencium tanah. Lagi-lagi dia terlihat seperti ingin menolongku, tapi kenapa dia langsung berlari menjauh setelah menggumam kata "Mianhae" aissssh, ada apa dengan anak itu? sungguh membuatku pusing.

01-10-2010

Kenapa sih harus ada pelajaran sejarah di sekolah? Kita kan sudah berada di jaman modern. Aigoo membuat repot saja.

Kalian bertanya aku kenapa? Itulho, Kim seongsaeng! Memberikan tugas tentang apa yang terjadi pada tahun 120 SM di korea. Apakah dia sudah gila? Mana aku tahu apa yang terjadi pada tahun itu. Aku saja baru lahir 16 tahun lalu. Terpaksa aku harus ketempat yang membosankan, perpustakaan. Iyalah membosankan, disana kan hanya ada orang-ora…..

Aku menghentikan langkah ku ketika aku sampai tepat di depan pintu perpustakaan. Aku melihat siluent namja mungil sedang duduk di kursi paling pojok yang ada diruangan ini dengan mata yang menatap buku yang sedang ia baca dan terpasang sebuah airphone di kedua lubang telinga nya.

Aku berjalan menuju rak buku dan mengambil beberapa buku, lalu kembali berjalan dan duduk di samping Sungmin –namja mungil tadi. Sepertinya dia tidak mengetahui bahwa aku sedang duduk di sampingnya. Aigoo wajah serius nya manis sekali. Sesekali ia mengangguk-anggukan kepalanya mengikuti ritme lagu yang sedang ia dengarkan. Kenapa ada namja semanis dia? Orang-orang bilang bahwa didunia ini tidak ada manusia yang sempurna kan? Tapi menurutku, mahluk yang tepat berada disampingku itu sangatlah sempurna. Wajah putih seputih susu, wajah yang mungil, hidung mancung, bola mata foxy nya dan oh, jangan lupakan bibir plump berbentuk M yang membuat siapapun ingin melumatnya dengan lembut. Aigoo apa yang sedang kau pikirkan Cho Kyuhyun. Aku menggeleng-gelenggkan sesekali menepuk kepala ku agar fikiran mesum tadi tidak bersemayam di otak ku. Tak sadar, gerakan ku membuat wajah aegyo itu menatap kaget ke arah ku.

Aku sedikit tersentak menatap manic matanya yang melihat tepat kedalam manic mataku. Astaga, bahkan mata itu mampu membuat hatiku berdebar-debar.

Lagi-lagi aku tersentak ketika Sungmin memutuskan kontak mata kita. Dengan gerakan terburu, ia mengangkat semua buku dan kameranya yang ada di atas meja lalu pergi begitu saja tanpa memperdulikan teriakan ku.

"SUNGMIN! YA! LEE SUNGMIN" teriakan ku membuat semua mata yang ada di dalam perpustakaan menatap tajam ke arah ku. Aku langsung membungkuk minta maaf dan pergi dari perpustakaan sebelum mengambil modul sejarah yang aku butuhkan.

Sebenarnya ada apa dengan mu, Lee Sungmin?

Semenjak 2 tahun, Selalu saja seperti ini yang aku dapatkan. Setiap aku mencoba menyapa mu, tapi kau selalu mengindariku. Apa salahku sebenarnya? Sehingga kau tidak memperdulikan ku! Bahkan menjawab sapaan ku aja, kau lebih memilih diam. Apakah kau membenciku? Tapi apa salahku?

Kyuhun POV end

Author POV

Kyuhyun berjalan santai ke arah apartemennya. Karena hari ini adalah jadwal piket untuknya, Kyuhyun pulang agak terlambat dari biasanya. Matahari mulai tenggelam, dan bintang mulai bermunculan. Kyuhyun berhenti ketika ada 4 orang pria yang menghadang jalannya. Dua dari empat orang itu bertubuh besar, dan sisanya bertubuh yang sama dengan Kyuhyun.

"Ada apa?" Kyuhyun bertanya dengan nada yang dibuat sedingin dan sedatar mungkin.

"Tak apa, hanya ingin memintamu menyerahkan semua yang kau punya. Kami tidak akan mengganggumu kalau kau menyerahkan barang-barang mu kepada kami, bocah!"

"Apa kau bilang? Bocah? Cih –kyuhun membuang air ludahnya di depan para preman itu. Asal kau tahu ajusshi, umurku sudah 18 tahun. Dan apa katamu? Aku harus menyerahkan barang-barang ku? Enak saja! Aku mendapatkan semua ini setelah aku memenangkan olimpiade Matematika tahun lalu." Ucap kyuhyun –agak sedikit bangga karena prestasinya tahun lalu.

"Tidak usah berisik bocah! Cepat serahkan itu kepada kami, atau kau akan mati!"

"YA ajusshi gendut! Sampai mati pun aku tidak akan memberikan semua ini kepada kalian"

"Sialan kau!" penjahat itu mulai menyerang Kyuhyun dengan bringas. Walaupun Kyuhyun pernah belajar taekwondo di SMPnya, tapi tidak mungkin ia bisa mengalahkan keempatnya sekaligus.

Awalnya Kyuhyun bisa menangkis dan sesekali membalas pukulan yang penjahat itu berikan untuknya. Tapi pertahanan nya semakin lemah sehingga sekarang ia tersungkur ditanah. Salah satu dari yang berbadan besar itu baru saja ingin menginjak perut Kyuhyun, tapi tidak setelah ada sosok mungil yang menendang wajah Ajusshi gendut itu sampai ia tergolek di lantai.

Sosok mungil itu menarik tangan Kyuhyun agar Kyuhyun berdiri.

"Kau hadapi salah Satu dari ke empat orang itu. Biar aku yang menangani sisanya." Sosok mungil yang ternyata adalah Sungmin berkata dengan sedikit berbisik ke telinga Kyuhyun dan sudah memasang kuda-kuda untuk memulai lagi perkelahian.

"Tidak bisa seperti itu! Aku namja kuat, dan aku akan menghabisi mereka semua. Kau tunggu saja diujung sana. Tidak usah ikut berkelahi. Namja manis seperti mu tidak boleh ter—eeeummmph" kata-kata Kyuhyun terhenti seketika ketika bibir plump Sungmin melumat bibirnya sebentar dan langsung melepas lumatannya.

"Kau terlalu berisik!" Sungmin mulai menyerang penjahat-penjahat itu, tapi berbeda dengan Kyuhyun. Namja pencinta game itu mematung, memasang wajah bodohny dan menyentuh bibirnya dengan jarinya.

"Apakah aku bermimpi? Lee Sungmin mencium ku. Ya tuhan! Kalau ini mimpi jangan biark-" "KYUHYUN AWAS!" teriakan Sungmin sontak membuat kesadaran Kyuhyun pulih. Kyuhyun reflex menendang 'adik' sang penjahat yang tadi sedang berlari ke arahnya dengan membawa pisau.

Keempat penjahat itu berlari terbirit-birit setelah semuanya dihabis dihajar oleh Sungmin dan Kyuhyun. Ani, tepatnya Sungmin yang membuat mereka semua babak belur, dan Kyuhyun hanya menggunakan jurus reflexnya.

"Bodoh!" Sungmin sedikit jengkel karena melihat kyuhyun melamun, kalau saja tadi kyuhyun tidak mendengar teriakannya. Entah apa jadinya kyuhyun sekarang. YA Lee Sungmin, tidakkah kau tau siapa yang membuat Kyuhyun seperti itu? ckckck

Sungmin berjalan melewati Kyuhyun yang sedari tadi masih saja menyentuh bibirnya. Mengambil tas nya dan mulai memeriksa keadaan kamera kesayangannya dan tadaaaaa lensa kamera itu sudah retak dan tidak bisa digunakan. Sungmin menghela nafas nya dengan berat. Ini kamera kesayangannya.

Kyuhyun yang mendengar helaan nafas sungmin yang begitu menggairahkan #plak# maksud author helaan nafas sungmin yang sangat berat itu segera sadar dari tingkah pabbonya –memegangi bibir- dan langsung berjalan menuju Sungmin.

"Kamera mu rusak? Mianhae" Kyuhyun mengucapkan dengan nada yang terdengar sangat meyesal dan menundukan kepalanya (Jadi sebenarnya itu disini siapa uke dan siapa seme?! Oke abaikan!)

"Sigh. Gwenchana." Sungmin berdiri dan langsung melangkah bermaksud meninggalkan Kyuhyun. Tapi Kyuhyun langsung mencekal lengan Sungmin. Sungmin sontak membalikan badannya ke arah Kyuhyun.

"Biar aku belikan lensa kamera baru untukmu. Sepertinya hanya lensanya saja yang rusak."

Sungmin sedikit menatap kameranya dan kembali menatap Kyuhyun, lalu menyerahkan kamera nya ketangan Kyuhyun. Kyuhyun melepaskan cekalan tangannya di tangan kiri Sungmin dan menerima Kamera Sungmin yang ada di tangan kanan Sungmin.

Setelah menyerahkan kamera nya kepada Kyuhyun, Sungmin langsung berlari cepat ke arah jalan raya dan kembali tidak menghiraukan panggilan Kyuhyun.

"YA LEE SUNGMIN, AKU INGIN BERTANYA" Kyuhyun berharap namja mungil nan manis itu akan berhenti. Ternyata itu hanya harapan. "aku hanya ingin bertanya, kenapa tadi kau menciumku" lanjutnya dalam hati

Sedangkan apa yang terjadi dengan Sungmin, tidak berbeda dengan Kyuhyun. Sungmin terus berlari tanpa henti dengan tangan yang memegang bibirnya dan terus menggumam kata-kata "Apa yang tadi aku lakukan? Aku gila aku gila!"


"Lee Sungmin-ssi?" Kyuhyun sedikit berteriak karena melihat Sungmin tengah berjalan lumayan jauh di depannya.

Hari ini Kyuhyun bermaksud untuk mengajak Sungmin ke suatu tempat sebagai tanda terima kasihnya dan juga ehem sebagai pendekatan dengan namja penganut pinkholic itu.

Mendengar ada yang memanggil namanya, lelaki berperawakan mungil itu memberhentikan langkahnya dan membalikan badannya.

Kyuhyun yang melihat Sungmin-nya berhenti tentu saja tidak membuang kesempatan bagus seperti ini. Kyuhyun berlari kecil kearah Sungmin. Setelah berhadapan dengan sang pujaan hati, tiba-tiba saja tenggorokan nya terasa tercekat. Susah sekali untuk berbicara –batin lelaki pencinta game itu.

"Ada apa?" Sungmin memulai percakapan karena menurutnya lelaki di depannya sangat membuang waktunya dengan sang laptop –benda kedua kesayangan Sungmin,

Kyuhyun masih saja diam. Menyelami manic mata Sungmin yang sangat indah menurutnya. Seperti orang bodoh, Kyuhyun bahkan tersenyum sendiri. Sungmin yang melihat itu hanya bergedik ngeri dan berniat meninggalkan namja di depannya, kalau saja tidak ada tangan yang menggenggam erat lengannya.

"Wae?" Sungmin mendelik tak suka karena merasa namja ini terlalu bertele-tele. Dan berusaha melepas genggaman lelaki evil ini. Ada sesuatu yang berdebar di dadanya. Entah karena apa.

"Hmm, ani. Hanya saja, apakah hari sabtu ini kau ada acara?"

Dahi Sungmin berkerut. "Ada apa dengan orang ini?" Sungmin membatin dan dia tidak menjawab pertanyaan Kyuhyun.

"A-ak-ku ada 2 tiket unt-tuk masuk Lotte World. Apa-aka-ah kau in-ngin pergi bersam-ma ku?" Akhirnya Kyuhyun mengatakan hal yang sedari tadi ingin ia keluarkan. Walaupun dengan sedikit gugup.

"Aku sibuk!" Sungmin mengatakan dengan nada Final! Langusung pergi meninggalkan Kyuhyun yang membantu karena kembali mendapatkan penolakan dari Sungmin.

"Apa yang harus ku lakukan untuk membuatmu mencintaiku?"


Kyuhyun masih saja melirik ke arah benda bundar yang menempel di tombok. Ia ingin cepat-cepat mendengar suara bel –tanda kelas akan selesai. Dan Kyuhyun tentu saja akan ke atap sekolah. Tempat biasa sang pujaan hatinya berada. Kyuhyun ingin jujur kepada Sungmin. Kalau dirinya telah jatuh cinta kepada namja penyuka labu itu sejak pertama kali pertemuan mereka –yang tentu saja Kyuhyun tahu, Sungmin tidak akan menginggatnya- dan meminta agar Sungmin memberikannya kesempatan untuk berdekatan dengannya.

Tett.. ..

"Akhirnya bel sialan itu berbunyi juga!" Kyuhyun bermonolog dalam hati dan langsung keluar meninggalkan kelas –yang bahkan sang guru belum keluar dari kelasnya- ckckck benar-benar sosok ketua Osis yang buruk.

Kyuhyun berlari ke atap sekolah dengan sangat tergesa. Ia tidak mau di anggap pengecut lagi. Setidaknya lelaki evil ini sudah mencoba. Walaupun ia akan ditolak.

Setelah sampai di atap sekolah, Kyuhyun tersenyum melihat Minnie bunny nya duduk di kursi yang ada di atap itu. Kyuhyun hendak berjalan masuk, tangannya terulur untuk membuka pintu yang tadinya hanya terbuka sedikit. Senyum Kyuhyun perlahan memudar, melihat ada namja lain dengan kamera di tangannya berjalan ke arah sang pujaan hati. Lalu namja yang Kyuhyun kenal adalah Jungmo –sang sunbae dan salah satunya orang yang dekat dengan Sungmin- mulai mendudukan dirinya di samping tubuh lelaki yang sangat Kyuhyun cintai.

Hati Kyuhyun melengos kecewa ketika ia lihat namja yang sangat ia gila-i malah menyandarkan kepalanya ke bahu namja yang masuk kedalam blacklist Kyuhyun.

"Jungmo-ya, aku sangat lelah dengan semua ini…hiks aku harus bagaimana?" Sungmin berkata dengan sangat lirih dan pelan. Tapi kyuhyun masih 100 persen bisa mendengarnya.

Kyuhyun molotot tak percaya melihat bahu Sungmin bergetar hebat-yang menandakan bahwa namja yang selama ini ia gilai sedang menangis. Kyuhyun hendak melangkah maju tapi langkahnya terhenti kala tangan Jungmo mengusap pelan punggung dan kepala Sungmin lalu mendekap bahu Sungmin.

"Jangan menangis min. Mendengar tangisanmu, membuat hatiku sakit." Kyuhyun berdecih pelan mendengar perkataan Jungmo yang sangat menjijikan menurutnya.

"Lalu, aku harus bagaimana?" Sungmin mendongkakan kepalanya ke arah wajah Jungmo yang sedang menatapnya intens."Aku mencintaimu" dan kepala Sungmin kembali menyandar ke bahu jungmo.

Kyuhyun seperti ditiban ribuan batu besar. Hati Kyuhyun seperti di tusuk-tusuk jarum. Sakit! Begitu sakit!

Belum sampai disitu saja luka yang Sungmin toreskan ke hati Kyuhyun. Sekarang Kyuhyun melihat jelas wajah Jungmo yang namja itu dekatkan ke wajah Sungmin.

MEREKA BERCIUMAN! KAU TIDAK ADA HARAPAN LAGI KYUHYUN! Batin Kyuhyun berteriak. Kyuhyun segera berlari meninggalkan pasangan yang sedang berlovey dovey itu.

Setelah menuruni tangga dengan tergesa, sampailah Kyuhyun di koridor lantai 1 yang sudah sangat sepi. Namja pencinta game itu menyenderkan badannya ke depan pintu yang tadi ada di samping kirinya.

"BRENGSEK!hosh…hoshh.." Kyuhyun berteriak sambil meninju pintu yang ada dibelakannya. Sontak membuat cairan merah kental keluar dari punggung tangannya.

"Menyedihkan sekali diriku."


Kyuhyun berjalan dengan langkah gontai, mengingat dirinya baru saja meminum 8 botol soju.

"Kenapa harus seperti ini?Mengapa aku harus mencintaimu?Kenapa kau membuatku jatuh cinta pada senyumanmu?kenapa kau menolongku saat itu? WAE? Kenapa kau buat aku jadi begini? Kalau akhirnya kau tidak bisa mencintaiku!" Kyuhyun terus saja merancau tak jelas di tengah perjalan menuju apartemennya. Mengasihani dirinya telah jatuh kedalam pesona namja imut itu.

"Kyuhyun-ssi?" Kyuhyun sontak menghentikan langkahnya setelah mendengar suara lembut yang sangat familiar ditelinganya. Walaupun si pemilik suara jarang bersuara –kecuali dengan Jungmo- tapi kyuhyun sangat mengenal suara yang baru saja memanggil namanya. Kyuhyun menginggat sesuatu dan langsung mengerutkan dahinya ketika menginggat sesuatu itu. "Sungmin mengetahui namaku? Darimana dia mengetahui namaku?" ya, Sungmin –sang pujaan hati Kyuhyun- yang tadi memanggil nama Kyuhyun.

"Darimana kau mengetahui nama ku, Sungmin-ssi?" Kyuhyun berkata dengan sangat jelas. Seakan lupa kalau dirinya sedang mabuk berat.

"Oh…Ah tentu saja dari tanda pengenalmu. Iya, dari tanda pengenal mu" Sungmin menunjuk name tag yang menempel di kantong seragam Kyuhyun. Dan ia berkata dengan nada yg sedikit gugup. Tapi Sungmin tetaplah Sungmin yang gampang sekali menyembunyikan ekspresinya.

"Oh." Kyuhyun menundukan kepala nya. "Aku kira, dia mengenal ku. Ternyata dia membaca name tag ku. Menyedihkan sekali dirimu, Cho Kyuhun. Orang yang selama ini kau cintai, baru 1 menit yang lalu mengetahui nama mu"- "haaaah" Setelah membatin, Kyuhyun membuang nafasnya dengan berat. Sehingga Sungmin bisa mencium bau alcohol yang keluar dari mulut Kyuhyun.

"Kau mabuk, Kyuhyun-ssi?" Sungmin bertanya dengan nada heran. Pasalnya yang ia tahu, Cho Kyuhyun adalah murid pandai kebanggaan sekolah dan juga ketua osis. Ya, Sungmin memang mengenal namja yang sedang mabuk di depannya ini sebelum hari ini –bahkan SANGAT mengenal.

"Ah? Aku tidak mabuk kok. Tidak mungkin kan murid teladan seperti ku mabuk dengan menggunakan seragam sekolah ehehehe" rancau Kyuhyun sambil sesekali terkekeh seperti kembali lagi sadar kalau dirinya baru saja meminum delapan botol soju dan melanjutkan acara mabuknya.

"Dimana rumahmu? Biar ku antar." Karena merasa kasihan, Sungmin yang notabane nya adalah orang baik menawarkan mengantar Kyuhyun pulang dengan mobilnya.

"Dan kenapa dengan tanganmu? Kenapa tidak langsung diobati? Ini bisa infeksi." Sungmin berkata dengan nada yang terkesan khawatir sambil memegang tangan kanan Kyuhyun yang terluka dan masih berbekas darah dan memeriksa tangan itu. Dan Kyuhyun kembali mengerutkan dahinya ketika mendengar nada khawatir yang keluar dari mulut namja mungil itu. Kyuhyun menurunkan pandangan ke arah tangannya yang sedang di genggam oleh tangan sungmin. Membuat Kyuhyun merasakan ada ribuan kupu-kupu yang mendesak keluar dari dalam perutnya. Dan membuat namja evil itu mengeluarkan senyumannya.

Tapi seakan ditiban badan pak shindong –guru matematika disekolahnya- Kejadian tadi sore kini memenuhi kepala Kyuhyun dan sontak membuat Kyuhyun menarik tangannya kasar dari genggaman Sungmin. Kedua tangan Kyuhyun mengepal erat sampai membuat kuku-kukunya memutih ketika bayangan itu mengihasi seluruh memori dikepalanya.

Sungmin mendongkak kan kepalanya yg tadinya menunduk dan langsung di sambut dengan aura hitam dan manic bola mata obsian Kyuhyun yang mentapnya dengan aura yang begitu menakutkan.

"Kau yakin ingin mengantar ku pulang, Sungmin-ssi?" Suara Kyuhyun yang terdengar sangat dingin membuat Namja mungil yang sedang menelan salivanya itu merasa ragu. Tapi Sungmin juga merasa tidak enak kalau membatalkan penawarannya tadi.

"Kajja" Sungmin berkata dan berjalan menuju mobilnya. Meninggalkan Kyuhyun yang sedang menyeringai puas. Entah apa yang di rencanakan lelaki yang sedang memasang wajah mesumnya itu saat ini. Semoga tuhan melindungi Sungmin.


Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit menggunakan mobil Sungmin, akhirnya mereka sampai di apartemen Kyuhyun yang terkesan mewah.

"Kau tinggal sendiri, Kyuhyun-ssi?" Sungmin bertanya kepada Kyuhyun yang sedang membuka seat bealt nya.

"Ne. Terima kasih untuk tumpangannya, Sungmin-ssi" Kyuhyun membuka pintu mobil Sungmin dan mulai berjalan sempoyongan menuju apartemennya.

Sungmin yang melihat Kyuhyun kesusahan berjalan segera menghampiri Kyuhyun dan menopang satu tangan Kyuhyun dan meletakan di bahunya. Bermaksud mengantar Kyuhyun sampai ke dalam apartemennya. Tidak menyadari kalau Kyuhyun sedang menyeringai puas. Oh sepertinya ini termasuk siasat namja yang dapat sebutan evil ini.

"Kamarmu di lantai berapa?" Sungmin bertanya setelah mereka memasuki lift.

"Lantai 3 no 17" Kyuhyun menjawab dan Sungmin langsung menekan angka 3 di tombol yang ada di lift itu.

Setelah sampai di lantai yang dituju, pintu lift itu terbuka dan keluarlah 2 orang yang memiliki gender yang sama menuju kamar no 17.

setelah sampai di depan pintu bernomer 17 Kyuhyun memencet beberapa kode dan pintu itu terbuka dengan otomatis.

Sungmin masuk kedalam apartemen dengan cat berwarna biru tua itu dan langsung membawa Kyuhyun ke kamar yang tadi Kyuhyun tunjuk. Lalu merebahkan tubuh kurus itu ke atas tempat tidur yang juga ber-bed cover warna biru. Setelah merebahkan tubuh kurus itu, Sungmin bermaksud langsung menginggalkan apartemen ini dan pulang kerumahnya tapi langkahnya terhenti kala ada tangan yang menggenggam erat tangannya. Sang empu tangan mulai bangkit.

"Tunggulah disini, aku buatkan kau minum dulu sebelum kau pulang." Kyuhyun berkata sambil mendudukan Sungmin di kasurnya dan berjalan meninggalkan kamarnya.

"Tidak usah, Kyuhyun-ssi. Aku akan langsung pulang." Sungmin hendak berdiri dari duduknya tapi kembali terduduk setelah mendengar teriakan Kyuhyun dari arah dapur…

"DIAMLAH SEBENTAR!"

Kyuhyun berjalan menuju dapur, menuangkan jus jeruk yang tadi ada di kulkasnya kedalam gelas. Kemudian ia mengambil sesuatu dari dalam laci di dapurnya –obat perangsang- yang biasa dipakai sang Sepupunya –Donghae, ketika bercinta dengan Eunhyuk yang terlalu pasif dalam berhubungan sex #ngarangAbis #diinjekNyuk

"Apakah aku harus melakukan ini? apa yang aku lakukan ini benar? Tapi aku benar-benar mencintai namja itu, Tuhan!" batin Kyuhyun berperang antara melakukan atau tidak melakukannya.

Tiba-tiba kejadian Ciuman Sungmin dengan Jungmo kembali terlintas di kepala namja yang menjabat sebagai ketua osis disekolahnya itu. Dengan tangan yang terkepal dan nafas yang memburu, Kyuhyun memasukan obat peransang yang berbentuk bubuk itu kedalam gelas itu.

"Aku sudah terlanjur jatuh dalam pesona mu Lee Sungmin! Aku harus melakukan ini. Maafkan aku"

Kyuhyun kembali ke kamarnya dan melihat sang pujaan hati yang sepertinya sedang melihat-lihat alat portable miliknya. Kyuhyun menatap nanar ke arah lelaki yang ia cintai sejak 2 tahun lalu. "Seandainya saja kau menerimaku atau setidaknya membiarkan aku merebut hatimu. Aku tidak akan melakukan ini, Sungmin-ah" batin Kyuhyun lirih "Mianhae" kyuhyun bergumam dan membuat namja mungil itu berdiri dari jongkoknya tadi.

"Ah Kyuhyun-ssi kau menyukai game? Namdongsaeng ku juga sangat menyukai game. Ia bahkan rela tidak tidur untuk men-tamat-kan game nya itu hehe" Sungmin berkata dengan antusias dan tersenyum. Kyuhyun tersentak kaget melihat senyuman itu. Tidak pernah ia melihat Sungmin tersenyum dengan semanis itu.

"Ne, aku sangat menyukai game. Ini minum lah dulu" Kyuhyuh menjawab pertanyaan Sungmin sambil menyerahkan gelas yang ada di tangannya ke Sungmin.

"Aku tidak haus Kyuhyun-ssi. Aku pulang dulu" Sungmin kembali berkata dengan datar dan dingin. Nada suara yang sering Kyuhyun dengar. Tangan Kyuhyun kembali mengepal kala mendengar suara itu kembali. Dia meletakan gelas yang tadi ia pegang dan segera menarik tangan sungmin dan menjatuhkan tubuh berisi Sungmin ke kasurnya dan membuat Sungmin jatuh dengan gaya tengkurap.

TBC

Author note :

Huwaaaa, ige mwoya? Tadinya mau aku bikin jadi oneshoot, eh tapinya kepanjangaaaaaan. Jadinya aku bikin Twoshoot dan Chapter 2 nya bakal lebih panjang dari ini .

Sebenarnya FF ini udah pernah aku post disini. Tapi kena remove sama FFn T.T

Nah ini aku repost ulang yaaa..

Lanjut? Haha sebenarnya Chap 2 nya tinggal langsung upload sih :p

RnR please….