Title: Love Story In School
Cast: All Member Exo
Pairing: HunHan (Slight KaiHan), KaiDO, BaekYeol, ChenMin, TaoRis, SuLay
Genre: Romance, Little Humor, School Life
Rated: T
Disclaimer: Semua cast punya Orang tua, Tuhan, dan Entertaiment masing-masing. Dan cerita asli pemikiran saya sendiri.
Warning: Yaoi, AU, OOC jadi sangat beda banget sama aslinya (terutama Kris), Gaje, Alur yang kecepetan, dan temukan kewarningan-kewarningan(?) yang lain.
p.s.= Chap 1 dan 2 lebih menjurus ke humornya. Romancenya akan lebih diperbanyak dichap selanjutnya
Its Yaoi fanfic
.
.
If you hate Cast and Story on this fanfic, please don't read
.
.
No Straight
.
.
-Happy Reading-
.
.
.
Pagi hari yang cerah dihari Senin. Tapi tidak secerah untuk seorang anak yang duduk dipojok kelas. Ia terlihat mengerucutkan bibirnya kesal dengan wajahnya yang kadang-kadang menampilkan ekspresi aneh. Luhan –anak itu– pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan kedepan kelas. Kelas sedang kosong karena anak-anaknya sedang pergi ke Kantin dan sebagian beristirahat diluar.
Ia pun mengambil sebuah pot bunga yang terletak di atas meja. Itu adalah bunga plastik yang dibuat oleh anak-anak club seni kemarin. Hasilnya pun sangat bagus. Matanya pun melihat sebuah benda berwarna hijau muda yang panjang seperti bungkus roti. Itu pasti bahan-bahan sisa pembuatan bunga plastik kemarin.
BRAK
"Annyeong Luhan. Aku lapar, apa ini? Makanan?" tanya seorang namja tinggi dengan senyum lebar masuk ke dalam kelas sambil mendobrak pintu. Chanyeol, namja tersebut pun mengambil benda tersebut dari tangan Luhan.
"Apa ini? Sepertinya enak!" Katanya riang sambil membuka mulutnya hendak menggigit benda tersebut.
"Eh,eh? Ja-jan-" Belum sempat Luhan berkata, benda tersebut sudah digigit oleh Chanyeol.
KRIEEET
"Annyeong, Luhannie, Yeoll- eh... Jangan dimakan?!" Teriak seseorang yang baru datang tersebut sambil menarik benda hijau tersebut dari mulut Chanyeol.
"Cih! Apa itu? Rasanya aneh!" Keluh Chanyeol sambil memeletkan lidahnya. Untung saja benda itu langsung dikeluarkan dari mulutnya.
"Itu namanya koase. Gunanya untuk menancapkan bunga agar bisa berdiri dan jangan dimakan, kau akan keracunan Pabbo" Jelas Baekhyun.
"Oooh... untung saja Chanyeol tidak menelannya. Kalo iya, mungkin ia akan keracunan. Hahahahaha..." Tawa Luhan.
Chanyeol pun menggembungkan pipinya kesal. Baekhyun pun terkikik geli sambil menepuk-nepuk pundak Chanyeol. Luhan yang melihat moment mereka pun kembali cemberut. Ia merasa bad mood sekarang. Sepertinya uri Luhannie sedang memikirkan sesuatu, eoh?
"Baekki, kajja ke kantin. Aku lapar" Ajak Chanyeol sambil memeluk Baekhyun dari belakang. Wajah Baekhyun pun memerah seperti tomat, lalu perlahan ia mengangguk. Mereka pun berjalan beriringan menuju kantin.
Sedangkan Luhan? Ia hanya mendengus kesal melihat moment mereka. Orang yang belum tahu tentang mereka pasti sudah mengira mereka adalah sepasang kekasih. Padahal kenyataannya bukan. Ia merasa tambah bad mood. Luhan pun menyandarkan kepalanya keatas meja, bermaksud untuk tidur. Tapi tiba-tiba...
BRAK
CKITT
BRUK
PLAK...
"Annyeong Luhan?!" Sapa seorang temannya yang ternyata telah membuat tidur Luhan yang baru satu detik itu langsung terbangun.
"Kulihat kau sedang lemas hari ini. Apa gara-gara orang 'itu'?" Tanya temannya yang kita ketahui bernama Xiumin. Luhan menunjukkan wajah malasnya.
"Ck, jangan bahas dia lagi huh!" Desis Luhan. Xiumin pun tertawa pelan. Ia mengeluarkan sebotol minuman dari kantongnya yang dalam sedalam laut #Ok,ini lebay ^_^ V.
"Biar kau tidak lemas, ayo kau harus minum Mirai Ocha. Teh asli dari Jepang pertama di Indonesia. Walaupun kita ada di Korea, tapi tak apalah. Hidup itu harus semangat Lu, GANBATTE?!" Seru Xiumin menggebu-gebu.
Luhan pun langsung mengambil botolnya dan segera meminumnya, "Gomawo, Xiu hyung. Aku jadi merasa Ganbatte" Ujar Luhan pelan sambil tersenyum. Eh? Kenapa jadi iklan 'Mirai Ocha Exo Version' begini? Ok, lanjut ke cerita.
"Annyeong, XiuHan ge~~" Sapa seorang namja manis bermata panda pada Xiumin dan Luhan. Xiumin dan Luhan hanya tersenyum sebagai respon.
"Oh ya Luhan ge~ Tadi aku melihat Kai!" Seru Tao bersemangat. Xiumin pun langsung men-death glare Tao karena berbicara pada saat tidak tepat. Sedangkan Tao hanya memukul jidatnya sendiri dengan sangat keras hingga ia sendiri kesakitan.
"Aww... Appo!" Ringis Tao. Memangnya siapa yang memukul?
"Oh ya teman-teman, hari ini para guru sedang rapat jadi kita Free Time satu jam pelajaran. Ingat ya hanya satu jam pelajaran" Seru seseorang namja berkulit gelap pada semua teman-teman di kelasnya.
Xiumin dan Tao pun melirik Luhan yang sedang senyum-senyum tidak jelas. Ooo... Jadi namja berkulit gelap itu yang membuat Luhan bad mood. Namja berkulit gelap tersebut pun berjalan melewati Luhan dan teman-temannya. Tapi, pemandangan tak menyenangkan pun terjadi.
Seorang namja bermata bulat masuk ke kelas dan menghampiri namja berkulit gelap tersebut, "Kai-ah, hari ini kau Free Time bukan? Kajja, antarkan aku..." Ajaknya pada Kai –namja berkulit gelap tersebut-.
"Ne Kyungsoo hyung, kajja!" Sahut Kai pada Kyungsoo.
Sebelum Kyungsoo dan Kai keluar dari kelas, seorang namja berkulit putih yang kita ketahui bernama Sehun berjalan kearah Kai dan Kyungsoo.
"Eh, kalian. Mau kemana?" Tanyanya.
"Aku hanya ingin menemani Kyungsoo hyung. Katanya ia sedang kurang sehat. Jadi, kita ingin ke UKS" Jawab Kai sambil berjalan keluar.
"Eh, eh, Kai, KAI! Yah... Dia sudah pergi. Lebih baik aku ke Luhan hyung saja" Ujarnya.
Sehun pun menghampiri Luhan dan teman-temannya lalu segera duduk didepan Luhan. Luhan pun tersentak kaget, sedangkan Xiumin dan Tao pergi meninggalkan Luhan dan Sehun berdua. Sehun pun tersenyum manis.
"Memikirkan Kai lagi, eoh?" Tanya Sehun masih tersenyum. Luhan pun menundukkan kepalanya dalam dan mengganguk.
"Haah... Hyung, hyung. Kai itu sudah punya namja chingu, tapi kenapa kau selalu mengejarnya? Masih banyak yang lain hyung" Jelas Sehun.
Luhan pun menghela nafas, "Ne, aku tahu. Tapi aku hanya mencintai Kai. Walaupun ia bahagia dengan orang lain tapi itu bukanlah suatu masalah untukku. Aku bahagia jika ia juga bahagia. Walaupun ia bahagia bukan karena aku" Lirih Luhan sambil menundukkan kepalanya.
"Baiklah jika itu kemauanmu hyung. Tapi, kenapa kau tidak cari yang lain misalnya seperti aku" Ujar Sehun percaya diri.
PLETAK
Luhan pun menjitak kepala Sehun karena ucapannya tersebut. Sedangkan Sehun hanya meringis kesakitan. Entah apa yang dipikirkan Luhan, pipinya pun langsung memerah. Sehun pun ber-smirk ria melihat rona merah dipipi Luhan.
"Hahaha... Pipimu merah hyung. Aigo... Manisnya. Lagipula apa kurangnya diriku hyung, wajah tampan, kulit putih, badan tinggi, jago Dance, dan pintar. Apa yang kurang hyung?" Kata Sehun dengan sangat percaya dirinya. Luhan mendengus kesal.
"Tapi kau cadel!"
JLEB...
Ucapan Luhan pun mengenai hati Sehun. Aish... Mengapa Luhan hyungnya membicarakan kekurangannya itu. Wajah Sehun memerah karena sangat malu.
"Aish... Kenapa kau membicarakan hal itu hyung?" Sehun terlihat kesal.
"Hahaha..." Luhan tertawa keras. Sehun mengeluarkan sesuatu dari kantongnya yang ternyata adalah ponsel. Ia terlihat mengutak-atik ponselnya. Dan menaruhnya diatas meja. Luhan pun menghentikan tawanya dan menatap Sehun heran. Perlahan terdengar suara lagu bernada mellow dari ponsel Sehun.
"Apa itu?" Tanya Luhan.
"Kau dengarkan saja hyung. Lagu ini berasal dari Indonesia, tapi sudah kuterjemahkan ke bahasa Korea. Arti dari lagu ini adalah kesedihan seseorang karena tidak bisa bersatu dengan orang yang disukainya. Seperti kau hyung..." Jelas Sehun panjang lebar.
Luhan pun mendengarkan dengan seksama.
Sendiri, sendiri ku diam diam dan merenung
Merenungkan jalan yang kan membawaku pergi
Pergi tuk menjauh, menjauh darimu
Darimu yang mulai berhenti, berhenti mencoba
Mencoba bertahan, bertahan untuk terus bersamaku
Luhan pun terdiam. Mencoba mencerna arti dari penggalan lagu tersebut. Sepertinya ia akan menangis. Lihatlah wajahnya yang memerah dan mata yang berkaca-kaca. Sepertinya Luhan sangat... melankolis. Sehun yang melihatnya pun merasa bersalah karena telah membuat Luhan sedih kembali.
Ku berlari kau kepeleset
Ku berjalan kau tersandung
Ku menyebrang kau tertabrak
Ku pergi kau kesasar
Kucoba untuk menyelam tapi kaunya malah tenggelam
Memang engkau selalu sial...
Luhan yang sedang menghayati lagunya pun tiba-tiba mengernyitkan dahinya heran. Mengapa lagunya jadi ngelatur? Sehun terlihat sangat kebingungan, ia pun kembali mengecek ponselnya.
"Sehun-ah, kenapa? Kok lagunya jadi gaje seperti itu?" Tanya Luhan kebingungan. Sehun pun menghela nafas.
"Aku tidak tahu hyung. Setahuku, aku tidak punya lagu seperti itu" ucap Sehun heran.
"Sudahlah tak usah dipikirkan. Kajja, antarkan aku ke perpustakaan" Ajak Luhan kemudian sambil menggandeng tangan Sehun. Sehun yang tangannya sedang dipegang pun hanya senyum-senyum.
_00oooEXOooo00_
Di ruang UKS terlihat dua orang yang sedang berada diatas tempat tidur. Satunya sedang berbaring dikasur, sedangkan yang satunya sedang duduk diatas tempat tidur. Apa yang mereka lakukan? Ayo, kita intip mereka:
(Warning: Jangan Yadong!)
"Akh... Sakit Akh... Kaiiihhh..."
"Hah? Mian, Kyungsoo hyung. Apa mau dilanjut lagi?"
"N-neehhh, lanjutkan saja"
"Baiklah"
"Aaahhh... K-kaiih, pelann-pelanlah s-sedikitth... itu s-sakitt hhh..."
"Ne, hyung"
"Neeehh, yang ituuhh lebih keras lagiihh... Akh"
"Bagaimana rasanya hyung?"
"Ne, lebih baik. Sekali lagi Kai"
"Ne..."
"..."
"Hyuung, Gantian..."
"Ne, sebentar lagiihh..."
Kira-kira apa yang mereka lakukan...? Kita lihat orang yang mengintip mereka.
"emm... Baekhyun hyung, apa kau mendengar suara itu?" Tanya seorang namja tinggi pada namja mungil disebelahnya.
"Ne, aku dengar. Kira-kira apa yang mereka lakukan, Yeol?" Tanya Baekhyun.
"Entahlah. Darimana asal suaranya?"
"Di ruang UKS kalau tidak salah"
"Kajja, kita mengintip" Chanyeol pun mengambil bangku yang entah dapat darimana dan menaruhnya tepat dibawah jendela ruang UKS. Ia pun menaiki bangkunya dan melihat apa yang mereka lakukan di ruang UKS tersebut.
Chanyeol pun melebarkan matanya selebar-lebarnya. Ia sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Akhirnya Chanyeol pun kehilangan keseimbangannya dan terjatuh dari bangku. Baekhyun pun segera menolong Chanyeol dan juga membawanya keruang UKS. Bukan untuk mengobati Chanyeol sebenarnya, tapi untuk mengukur tinggi badan -_-.
.
.
.
Setelah anak-anak Free Time satu jam pelajaran, kegiatan belajar mengajar pun kembali dilaksanakan. Alasannya karena guru-guru telah selesai rapat. Kebetulan di kelas Luhan ada guru baru pengganti Victoria Seonsaengnim, guru mandarin mereka. Setelah bel tanda pelajaran berbunyi, anak-anak pun kembali ke kelasnya masing-masing.
"Annyeong hasseo yeorobun, perkenalkan saya adalah guru baru pengganti Victoria Seonsaengnim. Nama saya Wu Yi Fan, kalian bisa memanggilku Kris. Sekarang saya akan terlebih dahulu meng-absen anak-anak" Jelas Kris panjang lebar.
"Xi Luhan"
"Hadir Soensaeng!"
"Kim Min Seok"
"Hadir!"
"Huang Zi Tao"
"Ne, Hadir"
Mata Kris pun tertuju pada pemuda bermata panda tersebut. Sepertinya Kris terpesona dengan muridnya yang satu itu. Tapi, karena sekarang ia sedang menjadi guru jadi ia harus menjaga wibawanya.
"Baiklah, Byun Baekhyun"
"Masih hidup Seonsaeng!"
Kris pun tersenyum kecil mendengar jawaban muridnya tersebut. Sepertinya kelas ini akan menyenangkan.
"Park Chanyeol"
"Masih mati"
"eh?"
"Maksudnya sedang ada di ruang Uks karena tadi ia terjatuh dari bangku dan ada masalah dengan bokongnya" Jelas Baekhyun, selaku teman dekat Chanyeol.
"Oooh... Kim Jong In"
"Ada di UKS!"
"Ne, Do Kyungsoo"
"Di UKS juga"
Dan berlanjutlah acara absen-mengabsen tersebut. Sepertinya anggapan Kris tentang 'kelas yang menyenangkan' akan berubah. Karena Kris tidak tahu bagaimana kelas itu yang sebenarnya.
.
.
.
Back to KaiDO
5 menit kemudian
"Hyung, sekali lagi!"
"Haah... capek Kai. Ini sudah ke-6 kalinya!"
"Yah... Jebal hyung"
"Lagian kan aku yang sakit Kai!"
"Hyu- "
"YAK... KIM JONGIN?! AKU JUGA MAU DIPIJIT, JANGAN HANYA KAU SAJA?! KITA SUDAH MEMBOLOS SATU PELAJARAN, PABBO?!"
"Huft... Baiklah hyung"
Ooohh... Ternyata KaiDo hanya pijit-pijitan. Bukan melakukan hal yang tabu. Jadi para readers sekalian jangan berpikir Yadong ya...
"Eh? Ada Chanyeol hyung, eoh?" lirih Kyungsoo.
"Ada apa hyung?"
"I-itu Chanyeol kan?" Tunjuk Kyungsoo pada sebuah tempat tidur. Kai pun melihat seorang namja tinggi yang sedang tertidur dengan keadaan tengkurap dan terselimuti oleh selimut putih.
"Ne, hyung kita bolos saja... Kita ada teman hyung!"
"Huft... Baiklah..." Jawab Kyungsoo pasrah.
.
.
.
Back To The Class room
"Nah, jadi semua masuk. Hanya 3 orang yang izin" Tanya Kris sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas.
"Ne!" Jawab anak-anak serempak. Kris pun mengambil salah satu buku seorang murid dan membacanya sedikit.
"Nah, anak-anak hari ini kita akan membahas tentang antonim. Ada yang tahu apa itu antonim?" Tanya Kris pada murid-muridnya. Seorang murid pun mengangkat tangan.
"Ne, hmm... Luhan, apa jawabanmu?" Tanya Kris. "Lawan kata, Seonsaeng!"
"Ya, betul sekali. Hari ini kita akan mempelajari tentang lawan kata. Tapi, bukan belajar lawan kata seperti pelajaran SD tapi kita akan mempelajarinya untuk yang tema yang lain. Seperti untuk puisi, cerita dan lain-lain" Jelas Kris panjang lebar.
"Nah, sekarang saya akan mengetes anak-anak. Jadi, SEMUA KATA yang saya katakan berikan lawannya. Antonimnya langit adalah..."
"Bumi..." Jawab anak-anak serempak.
"Pintar"
"Bodoh..."
"Cantik"
"Jelek..."
"Kaya"
"Miskin..."
"Duduk"
"Berdiri..."
"Nah, pintar semuanya"
"Nah, bodoh sebagian..." Kris pun mengernyitkan dahinya bingung. Tadikan bukan pertanyaan...
"emm... Anak-anak tadi bukan pernyataan ya..."
"emm... Guru-guru tadi jawaban ya..." Sahut anak-anak.
"eh? Tadi bukan pertanyaan anak-anak!" Ujar Kris masih sabar.
"eh? Tadi jawaban guru-guru!" Sahut anak-anak lagi.
"Ya ampun, murid-murid"
"Ya ampun, guru-guru"
KRIING
Bel pun berdering tanda pulang sekolah. Kris pun menghela nafas lega. "Nah, anak-anak bel sudah berbunyi, jadi kalian bisa pulang" Ujar Kris sambil membereskan barang-barangnya.
"Nah, guru-guru bel belum diam, jadi kamu bisa berangkat"
"Tadi bukan pertanyaan, anak-anak"
"Tadi jawaban, guru-guru"
"Itu bukan pertanyaan, bodoh!"
"Ini jawaban, pintar!"
"Mwo? Kalian kurang ajar ya..."
"Mwo? Kamu kelebihan(?) ajar ya..."
"Sudah, sudah, sudah, cukup, cukup!"
"Belum, belum, belum, kurang, kurang!"
"Sudah, sudah, bubar, bubar!"
"Belum, belum, kumpul, kumpul!"
"Saya adukan pada appa kalian ya..." Ancam Kris.
"Kamu adukan sama anakmu ya..."
"Kalian anaknya siapa sih?"
"Kamu bapaknya siapa sih?"
"Aish... kapan selesainya ini?" Ujar Kris lemah.
Dan begitulah seterusnya. Setiap Kris mengeluarkan kata (walaupun bukan pertanyaan), anak-anak akan memberikan lawan katanya. Kalau begitu, mana KaiDoYeol? Mereka sudah pulang duluan dengan cara mengendap-endap tanpa ketahuan Kris. Sungguh licik. Tapi, jangan tanya bagaimana caranya karena saya sendiri juga tidak tahu...
_000ooEXOoo000_
-Seminggu kemudian-
KRIEET
Pintu ruang guru pun terbuka menampilkan sosok namja tinggi berambut blonde. Wajahnya tampak kusut dan tidak bersemangat. Ia pun mendudukan diri disamping yeojya mungil berkulit putih.
"Kau kenapa Kris oppa?" Tanya Taeyeon –yeojya tersebut– heran.
"Aku stress mengajar kelas X-6, murid-muridnya menyenangkan tapi pikiran mereka membuat kepalaku bergeser" Keluh Kris sambil memijat keningnya.
"Memangnya apa masalahnya?" Tanya Taeyeon.
"Saat pertama kali aku mengajar mereka, aku mengajarkan tentang Antonim atau lawan kata. Aku memerintahkan mereka agar semua kata yang aku ucapkan diberikan lawan katanya. Akhirnya semua perkataanku dari pertanyaan sampai yang bukan pertanyaan diberikan lawan katanya semua. Dan itu baru selesai setelah sehari semalam(?). Hufftt..." Jelas Kris panjang lebar.
Taeyeon tampak berpikir keras, " Sepertinya kau salah memberikan instruksi" Kata Taeyeon.
"Maksudnya?"
"Kau bilang SEMUA KATA, jadi perkataan yang bukan pertanyaan tentu saja dijawab" Ujar Taeyeon.
Kris menepuk jidatnya,"Oh ya aku lupa. Gomawo, Taeyeon noona"
"Itulah gunanya guru konseling. Baiklah aku ingin ke ruang konseling mau menemui Tiffany" Kata Taeyeon sambil beranjak dari tempat duduknya. Kris hanya tersenyum.
Ia pun kembali memikirkan muridnya kemarin. Siapa namanya, hmm... Huang.. Zi Tao. Namja bermata panda, bertubuh tinggi, tatapan matanya yang polos, berambut hitam, terlihat manly sekaligus... manis dan imut. Padahal ini baru pertama kalinya bertemu tapi ia sudah merasakan perasaan asing ini.
Tidak! Ia tidak boleh merasakannya. Ia punya alasan tertentu untuk tidak merasakan apa yang dinamakan Cinta. Ya, ia tidak mau repot-repot mengurus yeojya cantik atau namja manis yang menjadi pacarnya. Kris memang tidak pernah merasakan cinta, tapi saat melihat teman-temannya yang sering gonta-ganti pacar, ia jadi mengerti.
Kris tahu, banyak teman-temannya yang menyandang gelar sebagai 'Playboy kelas kakap' atau sekalian kelas Hiu supaya lebih greget. Jadi, teman-temannya tidak benar-benar mencintai orang-orang yang menjadi pacarnya. Mereka hanya mempermainkannya. Dan, itu yang Kris takutkan, ia takut nasibnya akan menjadi mantan-mantan temannya. Apalagi jika kita sudah sangat mencintai orang tersebut... Pasti rasanya akan sangat sakit bukan?
Teng... Teng... Teng
Pelajaran jam pertama pun berbunyi menandakan guru-guru harus mulai untuk mengajar. Kris pun membuyarkan lamunannya tentang hal omong kosong yang dinamakan cinta. Ia lupa hari ini akan ada anak baru di kelas X-6. Kris pun beranjak dari tempat duduknya dan pergi keluar ruang guru.
"Annyeong, Seonsaengnim!" Sapa seorang namja berkacamata dengan wajah kotak(?).
"Ah,,, Ne, apa kau siswa baru?" Namja itu menggangguk.
"Kalau begitu ikut saya!" Perintah Kris dan dituruti oleh namja tersebut.
.
At Classroom
.
"Annyeong hasseyo anak-anak, semoga kalian semua baik-baik saja" Sapa Kris ramah pada anak muridnya. Sedangkan para murid hanya memberikan senyuman aneh, membuat Kris bergidik ngeri.
"Hmm... Ah, saya lupa. Kenalkan ada murid baru di kelas kalian. Kau silahkan masuk" Suruh Kris pada murid baru tersebut.
Masuklah seorang namja dengan tinggi badan normal, berwajah seperti orang China serta pakaian yang sangat rapih. Dan tak lupa matanya yang dibingkai kacamata minus dan wajah kotaknya yang mirip dengan Spongebob(?). Sepertinya murid ini suka menonton film Spongebob Squarepants hingga kepalanya mirip dengan Spongebob.
Ok, jangan bahas Spongebob. Kita bahas murid baru tersebut sekarang. Dengan penampilannya yang seperti ini, bisa dipastikan bahwa penampilan namja tersebut sedikit... err... culun. Serta tas coklat dipunggungnya yang posisinya terlalu keatas hingga mirip dengan kura-kura ninja #ngerti gak?
"Annyeong hasseyo, Kim Jong Dae imnida. Biasa dipanggil Chen, Bangapta~" Ujar namja tersebut sambil membungkuk.
Semua murid-murid tampak berbisik-bisik membicarakan penampilan anak baru tersebut. Kecuali satu orang yang malah menatap anak baru tersebut dengan tatapan intens. Ya, orang itu adalah Xiumin. Menurutnya namja tersebut berbeda dengan yang lainnya. Entah apa yang berbeda. Mungkin wajah kotaknya yang mengalihkan dunia Xiumin.
"Baiklah, Chen-sshi kau boleh duduk disebelah Xiumin yang kosong itu"
Yeah...
Xiumin bersorak dalam hati. Ia pun melirik Chen yang sedang berjalan menuju kearah bangkunya. Kemudian duduk disampingnya. Huh... Melihatnya saja sudah membuat hatinya dag dig dug.
"Apakah kau yang bernama Xiumin?" Tanya Chen lembut. Xiumin pun menggangguk antusias.
"Oohh... Begitu. Ternyata kau imut ya" Ujar Chen. Refleks ia memegang pipi chubby Xiumin. Xiumin pun terkaget dan sontak pipinya langsung memerah. Sadar apa yang dilakukannya, Chen pun menarik tangannya dari pipi Xiumin.
"Mian, tadi refleks" Ucap Chen sambil menundukkan kepalanya. Dalam hati ia merutuki kebodohannya.
"Gwaenchana" Jawab Xiumin sambil tersenyum pelajaran pun berjalan dengan lancar dengan adanya anak baru di kelas X-6. Semoga anak baru tersebut bisa menjadi salah satu dari keluarga besar kelas X-6. Walaupun ia agak sedikit unik.
.
SKIP TIME
"Nah, anak-anak sekian pelajaran dari saya. Belajarlah yang giat di rumah agar nanti bisa saat disekolah. Selamat pagi" Ujar Kris sambil pergi meninggalkan kelas."Eh? Sebentar. Tao, tolong bawakan buku-buku itu ke meja ku!" Suruh Kris pada Tao. Itu modus. Padahal kenyataannya ingin berduaan dengan Tao."Baik, Seonsaeng!"Tao pun membawa buku-buku tersebut dan berjalan mengikuti langkah kaki Kris. Ia agak kesusahan mengikuti langkah kaki Kris yang panjang. Mungkin satu langkah kaki Kris bisa mencapai dua langkah kaki Tao.
Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di ruang guru.
"Nah, Tao, kau dapat menaruhnya di meja sebelah kanan. Itu mejaku" Suruh Kris. Tao pun menggangguk dan menaruhnya di atas meja.
"Dan... Jika kau tidak keberatan, apakah bisa membantuku untuk mengoreksi ini?" Pinta Kris saat Tao bersiap untuk keluar.
"emm... Ne, bisa seonsaeng" Jawab Tao. Huh.. Tak sadarkah kau Tao, kau sedang 'dimodusi' oleh Kris?
Tao pun duduk dihadapan Kris dan mulai mengoreksi dalam diam. Suasana canggung menyelimuti keadaan antara mereka berdua. Kris pun masih sempat-sempatnya mencuri pandang kepada Tao.
"emm... Tao-ah" Panggil Kris.
"eh? Ne, Kris seonsaengnim" Sahut Tao sambil menghentikan pekerjaannya.
"Aish... Jangan memanggilku 'Seonsaengnim'. Itu terlalu aneh, panggil aku gege. Kris gege" Tao pun menggangguk. Sebenarnya Kris mau aja atau mau banget dipanggil gege?"Baiklah, waeyo Kris ge?" Ujar Tao lagi."Apakah kau orang Chinese?" Tanya Kris. Tao pun menggangguk. Sepertinya Tao banyak menggangguk hari ini. "Jika dilihat-lihat, ternyata kau manis juga ya..." Ujar Kris.
BLUSH
Pipi Tao pun memerah, semerah cabai yang baru saja dipetik di kebun. Ia pun menundukan kepalanya dalam. Tao merasa malu dan sesuatu membuat perutnya terasa seperti ada kupu-kupu yang berterbangan.
"Ne, terimakasih ge. Kau juga manis" Ucap Tao polos.
JDERR..
Kris pun menghentikan pekerjaannya dan menatap Tao dengan pandangan yang sulit diartikan. Baru pertama kalinya selama seumur hidupnya ia dibilang manis. Bahkan waktu kecil pun ia tidak pernah dibilang manis."eh? Kenapa kau berkata seperti itu?" Tanya Kris heran.
"Karena setiap ada seseorang yang memujiku, aku akan memujinya balik. Misalnya jika ada yang berkata aku itu 'tampan', maka aku akan memujinya balik 'tampan'" Jelas Tao.
Kris pun mengganggukan kepalanya mengerti. Walaupun hatinya masih shock.
"Bagaimana jika aku bilang bahwa kau adalah cantik?" Tanya Kris lagi.
"Gomawo, kau juga cantik ge"
Kris merasa tertampar dengan perkataan Tao. Memangnya Tao tidak bisa membedakan, mana yang cantik dan mana yang tampan? Lagipula ia kan namja, mana mungkin ia cantik. Apalagi ia adalah namja yang banyak diincar yeojya cantik. Haah... Muridnya yang satu ini memang polos.
"Hmm.. Kris ge, aku sudah selesai. Bolehkah aku kembali ke kelas?" Tanya Tao sambil merapihkan barang-barangnya.
"Ne, boleh. Sampai jumpa Tao!" Ujar Kris
_000ooEXOoo000_
Waktu istirahat tinggal sedikit lagi. Murid-murid di kelas X-6 pun memanfaatkan waktu yang sangat berharga tersebut dengan baik. Termasuk Chen dan Xiumin.
"Haah... Gomawo, Xiu hyung sudah menemaniku. Mian, jika merepotkan" Ujar Chen pada Xiumin.
"Ne, gwaenchana Chen-ah, lagipula kau kan murid baru, jadi harus lebih dibimbing lagi" Kata Xiumin.
Tanpa mereka sadari, sekelompok anak sedang merencanakan sesuatu.
"Hey, teman-teman, lihatlah anak baru itu. Sepertinya asyik juga, bagaimana jika kita kerjai dia" Ujar seorang namja kepada teman-temannya. Sedangkan teman-temannya hanya menggangguk.
Ya, mereka adalah sekelompok anak-anak yang pandai di bidang bahasa inggris. Tapi, bukan karena kepintarannya yang membuat mereka menjadi sebuah kelompok, melainkan kebersamaan mereka. Mereka adalah Chanyeol, Kai, Tao, Lay, Henry, Key dan Yoochun. Bahkan, teman-temannya harus memakai bahasa bilingual jika berbicara dengan mereka. Tapi, mereka berencana mem-bully sang anak baru, Chen.
"Chen, aku pergi sebentar ya, ingin ke toilet"
"Ne, hati-hati hyung. Kalau jatuh, bangun sendiri ya hyung..." wanti Chen. Tak lama kemudian datanglah sekelompok anak.
"Hey, new student. How are you today?" Tanya Kai. Chen hanya mengedipkan matanya berkali-kali.
"Tentu. I'm fine. Thank You" Jawab Chen gugup karena ini pertama kalinya ia mengobrol dengan orang lain kecuali Xiumin.
"Are you suka nonton Spongebob? Your face mirip dengan Spongebob" Ujar Chanyeol.
"Bolehkah kami call you, SpongeChen?" Tanya Tao. Semua anak-anak tersebut tertawa keras.
"Yes, you are very culun" Sahut Henry. Chen pun menundukkan kepalanya. Ia menjadi korban pem-bullyan di sekolah barunya.
"Siapa kalian? Mengapa kalian menggunakan bahasa aneh itu?" Tanya Chen bingung.
"Hahaha... Bahasa keren begini kau bilang aneh? Harusnya kau belajar pada kami" Kata Yoochun bangga.
Tiba-tiba datanglah seorang namja pendek berkulit putih berjalan diantara mereka.
"Hey, kalian sedang apa? Apa kalian sedang membully? Anak baru itu tidak boleh dibully. Nanti ia akan trauma, apalagi ia masih baru dan asing di kelas ini. Coba kalian bayangkan jika kalian sendiri yang di bully sementara kalian masih baru di sekolah ini? Pasti kalian akan linglung bukan? Nah, maka dari itu kalian harus menyayangi anak baru ini..." Jelas Suho –namja pendek tersebut– panjang lebar.
"Hehehe... Gomawo hyung, telah menolongku" Ujar Chen sambil tersenyum.
"Ne, gwaenchana. Tapi, kemana perginya anak-anak tadi?" Tanya Suho heran.
"Itu" Tunjuk Chen. Ternyata mereka sudah tidur dengan posisi yang kurang elit. Salahkan saja pada ceramah Suho yang panjang lebar. Maklum Suho adalah anggota OSIS, jadi ia terlalu bijak.
"Dasar... Ya sudah aku pergi dulu ne. Jika ada yang mengganggumu, beritahu aku" Kata Suho sambil berjalan kembali ke tempat duduknya.
Chen hanya menggangguk dan kembali melanjutkan aktivitas nya, yaitu membaca buku.
"Hey, Chen-ah" Panggil Xiumin sambil menepuk pundak Chen.
"Ne, hyung. Kau sudah selesai?"
"Ne. Apakah sesuatu terjadi denganmu?" Tanya Xiumin khawatir.
"Tidak apa-apa hyung" Jawab Chen sambil menundukkan kepalanya dalam.
Xiumin menghela nafas. Sebenarnya ia agak kasihan melihat Chen. Tadi, ia diberitahu Suho bahwa Chen tadi diganggu oleh sekelompok anak yang 'fenomenal' di kelasnya. Apalagi Chen masih anak baru, pasti dirinya merasa tidak nyaman disini. Setelah Xiumin lihat, sepertinya Chen mempunyai pribadi yang polos. Walaupun tidak sesuai dengan wajahnya.
"Baiklah Chen, sepertinya pelajaran akan dimulai. Kajja bersiap-siap" Perintah Xiumin sambil mendudukan dirinya disamping Chen.
Sepertinya Xiumin sangat perhatian eoh, kepada uri Chen?
.
.
Saat saya mengetik, tiba-tiba ada asap rokok masuk ke dalam kamar saya
dan mengenai laptop saya. Akhirnya laptop saya terkena penyakit
TBC. Karena laptop saya termasuk perokok pasif(?)
.
.
Haaah... Akhirnya selesai juga FF pertama ini. Oh ya, salam kenal... Aku anak baru disini. Jadi mohon bantuannya ya...
Ok, akhir kata
Mind To Review?
