Sekitar 1500 tahun silam, di sebuah negara bernama Heliasver berdiri sebuah kerajaan besar yang dipimpin oleh tujuh orang gadis [yang katanya] utusan dewa. Kerajaan mereka telah diakui oleh seluruh negara sebagai Kerajaan terbesar dan terkuat karena memiliki lebih dari 5000 pasukan tempur dan terlebih mereka memiliki tujuh jenis hewan ajaib yang dijuluki "animalis autem Angelus Deus" yang berarti Hewan utusan dewa singkat kata "Aneus".

.

Saat itu kekuasaan tertinggi Kerajaan Heliasver dipegang oleh Heliasver Yuka yang merupakan anak pertama dari Raja Heliasver yang telah gugur saat perang antar negara, tetapi tetap saja Kerajaan Heliasver yang memenangkan perang karena Yuka yang berumur 5 tahun sudah diikut sertakan dalam perang sebagai Jendral tertinggi pasukan utama. Sejak kecil, Yuka dan saudara-saudaranya sudah di ajarkan teknik perang oleh ayah mereka. Semakin bertumbuh besar mereka semakin kuat, bahkan kekuatan mereka melebihi 5000 pasukan yang mereka miliki, apalagi mereka memiliki Aneus .

.

Suatu hari, bangsa iblis menyerang pemerintah Kerajaan tanpa diketahui tujuannya. namun, adik paling bungsu Yuka yang dikaruniai bisa melihat masa depan sudah tau hal ini akan terjadi, tetapi ia tidak memberitahu saudaranya yang lain dengan alasan takut merubah masa depan. Hari itu perang besar antar manusia dan iblis terjadi, banyak pasukan berguguran baik dipihak manusia maupun iblis. karena kekuatan kedua pihak seimbang, maka tidak ada yang memenangkan perang tersebut. Pasukan iblis yang kewalahan-pun pulang keasalnya dan bersumpah akan kembali dan memenangkan peperangan lalu menghancurkan Heliasver serta umat manusia.

.

Berita tentang perang itu sudah tersebar di seluruh pelosok negeri, namun tidak ada yang berani membantu Kerajaan Heliasver karena takut akan kekuatan dan ancaman para iblis. Adik kedua Yuka memutuskan untuk mencari ksatria-ksatria yang berani dan benar-benar cepat membantu mengalahkan para iblis, anak ketiga raja Heliasver itupun akhirnya pergi bersama aneus- nya untuk menemukan orang-orang tersebut.

.

.

.

.

storybook: Dimension in the book

Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki.

Rated:

T

Warning!

OOC, OOT, Typo(s), Gaje, EYD, kebanyakan OC, dll..

Selamat Membaca!

.

.

.

Gymnasium SMP Teiko lumayan sepi karena kegiatan club sudah selesai beberapa waktu yang lalu. Enam pemuda pelangi sedang duduk mengitari sebuah buku usang yang entah kenapa berada didalam tas Kuroko, raut wajah yang tadinya heran berubah menjadi kesal saat melihat halaman pertengan sampai akhir buku tersebut ternyata kosong. Seketika hening...

"sekarang apa-ssu, aku ingin tahu kelanjutannya, apa yang akan terjadi selanjutnya, Kurokocchi kenapa ini kosong-ssu~"

"diamlah Kise-kun, kita semua juga penasaran" ujar Kuroko Tetsuya dengan poker face andalannya.

"oy Kuroko, dimana kau menemukan buku ini?" tanya pemuda bersurai navyblue, -sebut saja Aomine Daiki- yang di tanya nggak ngerespon sama sekali. "Oy, Omae!" bentak Aomine geram.

"Aominecchi Matte!"

Seseorang pemuda masuk kedalam gym yang bisa dibilang 'ribut' itu dengan perempatan yang bertengger di kepalanya. Kenapa tidak, ini sudah terlalu malam untuk anak-anak sekolah seumuran mereka, bukannya pulang malah mengganggu aktivitas malam diluar gym(?).

"Oy!" satu kali. hanya tiga orang nyaut.

"Oy! Urusai!" dua kali. satu orang lagi nurut.

"Teme!" Yosh, Dua Orang Kena Jitkan maut Nijimura Shuzou.

Yang melihat adegan tadi hanya bisa menatap penuh iba dan ada juga yang masa bodoh. Sedangkan yang dijitak cuma pundung di pojokan. Yang ngejitak? jangan tanya, dari mukanya sudah terlihat jelas bahwa dia puas.

"Apa yang kalian lakukan malam malam di gym?" tanya Nijimura Senpai tercinta *digaplok*

"Kuro-chin menemukan *kraus* buku yang aneh *kraus* tadi" ucap titan ungu Murasakibara Atsushi.

"Aneh gimana?"

Akashi yang dari tadi masa bodo dengan sikon disekitar tiba tiba bergerak mengambil buku yang bikin ribut teman *ehembudakehem* nya untuk Nijimura. Saat nijimura sudah mulai serius baca, mendadak mukanya jadi horor. Reaksi yang sama saat Kisedai baca buku tersebut.

"lanjutannya kok kosong?" tanya Nijimura yang udah kesel gara-gara lagi seru baca tiba-tiba isinya hilang.

"itulah yang buat ribut-nanodayo" jawab midorima.

Disisi luar gymnasium, seekor burung elang jenis bald eagle terbang kembali ketempat tuannya berada, orang itu tersenyum penuh arti seakan elang itu memberitahunya apa yang terjadi di dalam gymnasium tersebut lalu menghilang di dalam gelapnya malam dengan senyum yang masih melekat di wajah orang misterius tersebut.

.

.

.

.

.

-KUROKO POV-

Aku melangkahkan kakiku memasuki gerbang sekolah. Fikiranku saat ini sedang penuh dengan persoalan beberapa hari terakhir ini, semua terasa aneh semenjak aku menemukan sebuah buku yang entah kenapa sudah ada di dalam tas sekolahku. Kenapa aneh? contohnya, Setiap kali aku berkumpul dengan teman-teman, apalagi jika kami membahas tentang buku misterius itu, entah perasaanku saja atau kami memang sedang diawasi dari jauh oleh seseorang.

Jam istirahat akhirnya tiba, kami segera menuju keatap. Angin menyambut kedatangan kami. Seperti biasa, keadaan di atap sangat sepi dan...Nyaman? itulah yang selalu aku rasakan saat berada di atap sekolah. Tapi berbeda dengan Akashi-kun, tidak biasanya dia terlihat gelisah, matanya menyusuri setiap sudut atap seperti sedang mencari seseorang. Apa Akashi-kun merasa sedang diawasi?

"Ck, ada apa Akashi?" aku rasa Midorima-kun mulai risih dengan gerak-gerik Akashi-kun.

"Kita...sedang diawasi" tegas Akashi-kun

Akashi-kun juga merasa bahwa kami sedang diawasi. Berarti, itu memang bukan perasaan ku saja. Dan terlebih lagi, bukan Akashi-kun saja, yang lainnya seperti merasakan juga. Sekarang aku tambah yakin kalau buku misterius itu memang ada sangkut pautnya dengan keadaan kami akhir-akhir ini.

fikiranku buyar saat angin kencang melewati kami, setelah itu semuanya berhenti termasuk orang-orang dibawah sana dan Momoi-san. Anehnya, kami berenam masih bisa bergerak, seperti tidak berpengaruh sama sekali.

"Apa yang terjadi-ssu?!" Kise-kun panik-Ralat, kami semua panik.

Sekarang ada seseorang yang entah dari mana muncul tidak jauh didepan kami dengan seekor elang yang lumayan besar dan juga...tunggu dulu, benda yang berada di genggamannya itu bukannya buku misterius yang ada dirumahku.

"Hah~ Aku sudah lelah jika harus terus-terusan bersembunyi dari kalian semua~. Akhirnya kita bisa bertemu secara langsung. Etto...kenapa hanya enam?".

-Nijimura POV-

Apa yang terjadi? semuanya sudah berhenti saat aku keluar dari toilet. Bahkan si Haizaki bodoh itu juga tidak bergerak. Aku hampir bunuh diri kalau tidak mengingat enam manusia pelangi itu, tanpa BA-BI-BU aku segera mencari mereka. Siapa tau dengan keajaiban ,mereka tidak mempan dengan jenis Time Pause seperti ini.

Arrggh...Dunia ini jadi seperti game. Tidak, berhenti berfikir yang tidak-tidak tampan, sekarang kau harus mencari mereka.
Kantin? Tidak ada. Kelas? Tidak ada. Taman? Tidak ada. Gym? Tidak ada. Ruang OSIS? Tidak ada juga.

"Dimana?!" teriakku frustasi. oh iya, tinggal satu tempat yang tersisa. Semoga mereka disana, aku segera berlari menuju kearah tangga.

TAP...TAP...TAP...TAP...

Aku terus menaiki anak tangga. Sedikit lagi tanganku dapat meraih kenop pintu atap dan yak, gerakanku berhenti saat aku mendengar suara kouhai-kouhaiku berbicara dengan perempuan. itu bukan suara Momoi Satsuki, suara itu sangat asing di telingaku. Perlahan tapi pasti, kenop itu aku putar hingga benar benar terbuka. Pintu itu segera aku dorong, dan Dewi Fortuna benar benar berpihak padaku. Bocah-bocah itu juga tidak berhenti, tapi perempuan bersurai hitam itu siapa dan apa-apaan elang besar ini hinggap di bahuku.

-AUTHOR POV-

Semua mata menatap sosok yang baru saja membuka pintu,Tatapan heran bahkan bahagia tertuju pada pemuda tersebut.

"Sekarang sudah lengkap" ujar perempuaan itu dengan senyum yang terlukis diwajah cantiknya " , namaku adalah Rena, burung yang ada di sana adalah Aneus ku, namanya Kei. Kami datang ke dunia kalian untuk mencari ksatria-ksatria yang kuat. Menurut pengamatanku dan kei, kalian adalah ksatria-ksatria tersebut, maka aku dan Kei akan membawa kalian kedalam dunia kami" lanjut perempuan itu sambil membuka halaman yang kosong lalu meletakannya dilantai.

"Oy, apa yang kau lakukan? bahkan kami belum bertanya apapun padamu?!" Bentak pria berkulit tan pada perempuan tersebut, yang di bentak hanya senyum-senyum saja.

"Kalian boleh bertanya apapun saat diperjalanan nanti dan kau" ucap perempuan itu sambil menunjuk Nijimura yang dari tadi risih gara-gara seekor elang yang hinggap dibahunya " Tetaplah bersama Kei sampai kita semua sampai di kerajaan Heliasver" lanjutnya. Seketika, Cahaya keluar dari dalam buku dan menarik mereka dalam sedetik. dan sekarang, Di atap gedung sekolah Teiko hanya bersisa Momoi yang tidak bergerak dan buku usang yang sedang terbuka.

.

.

.

.

TBC

A\N:

Ohayo minna~
Eren ngulang lagi dari awal habis itu ditambah.
Hehe..ngulang biar panjang gitu ceritanya.
Maaf ya,,
Kalau ada saran atau kritikan atau apalah itu, silahkan coret coret dikotak Review yah~
Sampai jumpa di Chapter selanjutnya ~ Dadah