HARU CAN'T SLEEP
Main Cast: Lee Donghae, Lee Hyukjae, Lee Haru
Genre: Family
WARNING!
BOYS LOVE
DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!
THE STORY IS MINE
Typo may applied, don't be silent reader please.
NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION :)
TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN.
THANKYOU :)
.
.
--
Suara rengekan dan gedoran pintu yang halus membangunkan Donghae dari tidur lelapnya, ia membuka matanya dengan malas dan melirik jam yang menggantung di dinding. Pukul sebelas malam. Donghae menghela napas panjang sebelum turun dari tempat tidurnya yang nyaman. Langkahnya begitu hati-hati karena tidak mau membangunkan Hyukjae yang sedang terlelap dengan nyenyak di sampingnya.
Mereka baru pulang dari sebuah pertemuan pukul sepuluh tadi dan Donghae tahu, Hyukjae pasti sangat kelelahan. Maka dari itu Donghae rela bangun dan mengurus keributan dipintu yang pasti disebabkan oleh putri kecil mereka.
"Lee Haru, sedang apa di situ?" Donghae sedikit terkejut, begitu membuka pintu kamarnya dan ia melihat Haru putrinya sedang duduk dilantai dengan mata berkaca-kaca, mendongak ke arahnya.
Oh, lihatlah mata bulatnya yang sendu dan hidung mancung yang serupa dengan Hyukjae itu merona merah. Haru seperti meminta belas kasihan pada ayahnya yang kini sedang berjongkok dan menatapnya kebingungan.
"Kau tidak bisa tidur? Kita kembali ke kamarmu, hmm?"
Gadis kecil berusia lima tahun itu tidak menjawab ucapan ayahnya. Ia berdiri dan langsung memeluk leher ayahnya dengan erat.
"Oh, sayangku ... kau pasti terbangun karena mimpi buruk?" Donghae mendekap Haru, lalu berdiri dan membawa Haru ke kamarnya yang berada tepat di samping kamar Donghae dan Hyukjae.
"Dad ..." Haru bergumam lirih ketika Donghae membaringkannya di tempat tidur, jari-jari mungilnya mengait di kelingking Donghae yang tampak besar dalam genggamannya.
"Haru ingin Daddy temani? Baiklah, Daddy akan tidur di sini bersama Haru." Donghae berbaring di tempat tidur Haru, lalu memeluk gadis kecil itu dan menepuk-nepuk halus punggungnya. Tapi Haru tak kunjung memejamkan matanya, ia malah menatap wajah Donghae dengan tatapan yang sulit dimengerti. Saat seperti ini, Donghae merasa seperti sedang menghadapi Hyukjae yang sedang memendam sesuatu dalam hatinya. Sorot mata mereka hampir sama, membuat Donghae yakin pasti Haru ingin menyampaikan sesuatu padanya.
"Kenapa menatap Daddy seperti itu?"
"Ng ..." Haru hanya menggumam dan matanya kembali berkaca-kaca. Hidung dan hampir seluruh wajahnya berubah kemerahan.
"Haru ... kau kenapa?" Donghae panik ketika melihat airmata Haru jatuh membasahi pipi putihnya yang bersemu merah.
"Haru ... tidak suka ditinggal Papa dan Dad ..." Airmata Haru semakin deras mengalir suaranya yang lirih membuat Donghae merasa sangat bersalah.
"Ohh, kau masih sedih karena hal itu?" Donghae terkikik pelan sambil mendekap gemas Haru. "Kau benar-benar anakku, lihat betapa sensitifnya dirimu."
Isakan Haru tiba-tiba semakin kencang, membuat Donghae melepaskan dekapannya dan kembali menatap Haru kebingungan.
"Kenapa menangis lagi?"
"Daddy ..."
Donghae menaikan sebelah alisnya. "Hmm, Daddy kenapa?"
"Jelek dan menyebalkan!" Dan tangis Haru semakin kencang.
Donghae membuang napas sambil menatap putrinya tak percaya, sepertinya ia tidak asing dengan adegan ini.
--
END
--
With Love,
Milkyta Lee
