" Hei, apakah kamu ada rencana nanti setelah mengalahkan Chaos?" Tanya si anak laki-laki berambut pirang ikal, memakai zirah merah, dan topi unik sambil memandang gadis yang tepatnya berada di sampingnya.
" Uhm, aku rasa tidak, Onion Knight. Aku takut kalau seandainya..." Jawab si gadis rambut ikat satu ikal berwarna hijau.
" Mengapa harus demikian? Perpisahan, kan, bersifat sementara. Kalau kamu percaya, kita dapat bertemu,kok Terra. Ups, kak Terra." Potong Onion Knight.
" Aku rasa perkataanmu benar. Aku hanya khawatir kalau seandainya kalian dapat menerima saya. Apakah duniaku dapat menerima aku?" Tanya Terra.
" Iya, pasti! Kalau disini kamu dapat membuat teman, mengapa di tempat lain tidak? Uhm, bolehkah aku tahu siapa saja di sini yang kamu kenal?" Tanya Onion Knight.
" Uhm, kamu, lalu Vaan, Cloud, Warrior Of Light, Kuja, Kefka, Ultimecia..."
" Cukup, cukup, Kuja, Kefka, Ultimecia, kan, bukan temanmu?" Potong Onion Knight.
" Tapi, kamu kan bilang orang yang saya kenal?" Jawab Terra.
" Terserah..." Balas Onion Knight dengan perasaan malu.
" Ayo, kita harus pergi dari sini, kita harus menemui cosmos, kan? Oh,ya, apakah kamu sudah mendapatkan kristal? Aku, belum." Tanya Terra.
" Uhm, aku belum juga. Mana bisa kita bertemu Cosmos kalau seandainya kita masih belum menemukan kristal?"Tanya Onion Knight dengan polos.
" Huh, kamu benar. Seandainya, saya bisa menemukannya..." Jawab Terra.
" Kamu pasti bisa, ayo kita cari sama-sama." Kata Onion Knight dengan semangat.
Huh, anak itu memang selalu begitu. Sejak pertama kali berteman dengannya, dia memang manis, lugu, polos, dan... Penakut. Tak heran dia suka berada di sisi Onion Knight yang sangat bersahabat. Juga Vaan yang telah menolongnya dari Kefka, dia sangat berterima kasih padanya. Tapi, sampai sekarang dia bahkan sekalipun tidak melihatnya. Apakah dia telah mati? Dia tidak tahu. Juga Cloud meskipun dia memang dingin, tapi hatinya lembut dan telah menenangkannya ketika dia menjadi elf. Semua yang telah dia lalui, suka,duka, canda, tawa, semua sangat menyenangkan. Jadi, sepertinya dia sekarang punya alasan untuk tetap hidup mengalahkan Chaos, si penguasa kekacauan.
" Kak Terra..." Panggil Onion Knight.
" Ya, Onion Knight. Ada apa? Ada yang menganggumu?" Jawab Terra.
" Uhm, saya terharu dengan ucapan kakak. Seandainya, kalau kita sudah mengalahkan Chaos. Apakah kau akan mengingat saya?" Tanya Onion Knight.
Itu, kan. Sudah kubilang dia imut,kan. Kadang agak menyebalkan tapi tetap manis di hati. Kalau seandainya dia ada di duniaku, pasti akan kuadopsi dia jadi adikku.
" Hmmm... Yah, pasti saya ingat. Orang seperti Onion Knight pasti akan kuingat seumur hidup" jawab Terra dengan senyum simpul.
" Kak, bolehkah kau mengeluarkan kelilikingmu, itu artinya kita berjanji akan mengingat persahabatan kita seumur hidup," kata Onion Knight sambil mengeluarkan jari kelingkingnya.
' Polos' itulah yang ada di hati Terra. Ternyata dengan mengeluarkan jari kelingking berlaku untuk berjanji ? Meskipun terlihat seperle tapi jari kelingking itu memiliki nilai tiada berharga di hati kami. Apakah Cosmos berpikir demikian? Saya tidak tahu.
" Ya, saya berjanji kalau kau akan selamanya menjadi sahabatku," jawab Terra yang juga mengeluarkan jari kelingking.
" Ya, kita selamanya akan berteman," jawab Onion Knight dengan senyum lebar.
-Fin-
