Kuroko no Basuke characters belongs to Tadatoshi Fujimaki-sensei

This fanfic is written by yooneeriin

Genre: Hurt

Rated: T

Pairing: AkaFuri, AkaKuro

Warning: This fanfic is about boys love (yaoi), if you don't like it please click back ^^

Bittersweet

Kelopak bunga sakura terus berjatuhan, diiringi dengan wanginya yang semerbak sepanjang jalan. Jalanan seolah berwarna merah muda dan dihiasi sekumpulan kelopak bunga yang jatuh. Suasana pagi itu masih sunyi, kau hanya dapat melihat beberapa orang lalu lalang dengan tergesa-gesa dan tanpa mempedulikan sekitar.

Begitu pula dengan seorang pria bersurai baby blue. Pria bersurai baby blue itu tertunduk lesu, manik matanya menatap kebawah, mengamati jalan yang sedang ditapakinya. Ia bimbang dan juga gelisah. Ia berharap apa yang telah dilihatnya itu hanya mimpi, bukan sesuatu yang nyata.

Hah~

Ia menghela napas untuk yang kesekian kalinya. Ia merapatkan jaket yang menutupi tubuhnya dan mempercepat langkah kakinya.

"Kuroko-kun?"

Pria bersurai biru yang bernama lengkap Kuroko Tetsuya itu mengalihkan pandangannya. Ia menatap lawan bicaranya dengan enggan. "Ya, Momoi-san?"

Momoi berjalan mendekati Kuroko. Ia adalah teman masa kecil Kuroko, seorang pria bersurai baby blue yang memiliki hawa keberadaan yang tipis."Eum~ aku benar kan?" tanya Momoi. Gadis itu kini sudah duduk dihadapan Kuroko, memandang lawan bicaranya dengan intens.

Kuroko hanya mengangguk lesu.

"Kan sudah kuperingatkan, Akashi itu tidak mencintaimu.. hah~ aku lelah jika kau terus keras kepala seperti ini." Momoi menatap temannya dengan perasaan iba, ia menyodorkan beberapa buah foto. "Lihat ini."

Lagi, Kuroko tidak merespon. Ia hanya memandangi foto-foto itu dengan tatapan kosong. Ia melihat satu persatu foto itu dengan seksama.

Sudah menjadi rahasia umum jika Kuroko mencintai Akashi. Ia mencintai pria bersurai merah menyala itu dengan sepenuh hati. Bahkan, Kuroko rela untuk menunggu Akashi selama 3 tahun. Tetapi, Akashi Seijuuro hanya menjadikan Kuroko sebagai pelampiasan. Ketika hubungannya dan Furihata diujung tanduk, Kuroko selalu bersedia menjadi 'pengganti'. Pria itu selalu bersedia untuk menemani dan mengobati hati Akashi yang kala itu Akashi sangat rapuh. Awalnya Kuroko tak percaya ketika ia melihat Akashi begitu rapuh, tapi seiring dengan berjalannya waktu Kuroko menjadi terbiasa. Ia terbiasa sebagai 'pengganti' Furihata.

Lagu sendu mengalun dengan pelan dan memenuhi seluruh ruang kafe. Lagu yang diputar seolah menjadi cerminan hati seorang Kuroko Tetsuya. Perlahan, kenangan Kuroko dan Akashi berputar secara otomatis dalam benak Kuroko. Pria itu hanya bisa tersenyum getir ketika melihat wajah bahagia Akashi dalam foto itu, disampingnya berdiri seorang pria bersurai coklat. Kuroko tak pernah melihat ekspresi itu. Ekspresi itu tak pernah ditunjukkan dihadapan Kuroko , sebuah ekspresi bahagia dan tatapan penuh kasih.

"Kuroko-kun," Momoi menghentikan ucapannya ketika Kuroko menatapnya dengan tatapan sendu. "Aku harap kau bisa melupakan pria itu." Ucap Momoi pelan. Momoi segera mengemasi barang-barangnya dan pergi meninggalkan Kuroko yang masih terdiam.

"Baka ~ padahal aku mencintaimu."

Musim semi kala itu tak seindah perjalanan cinta seorang Kuroko Tetsuya. Terlalu banyak kenangan pahit di musim semi itu. Kuroko tahu jika sebenarnya Akashi tak pernah mencintainya, Kuroko tahu bahwa Akashi masih mencintai Furihata dan Kuroko tahu bahwa selama ini Akashi hanya kasihan padanya. Tapi, semua itu karena cinta. Kuroko tak pernah peduli dengan kenyataan itu. Kuroko selalu yakin bahwa Akashi kelak akan mencintainya, akan menyadari keberadaannya dan akan berhenti menganggapnya sebagai "pengganti' Furihata.

Langkahnya terhenti di persimpangan jalan. Tanpa ia sadari, air mata telah mengalir dari sudut gelap matanya dan membasahi pipinya. Hatinya sakit, sangat sakit bahkan. Ia tak bisa melupakan wajah Akashi, ia tak akan pernah bisa melupakan hangat dan lembutnya sentuhan pria itu. Suaranya dan bahkan tatapan Akashi, ia tak akan pernah bisa melupakannya.

Meskipun Kuroko sudah berusaha untuk melupakan Akashi, namu pria itu seolah enggan untuk pergi dari benaknya. Kuroko merutuki tak pernah beranjak dari masalalunya, musim semi selalu berhasil membuatnya gagal untuk melupakan Akashi. Dan ia tetap menunggu untuk orang yang sama.

Fin

Yosh, selesai sudah fanfic yang super pendek ini. Sebenernya gak tega bikin Kuroko jadi character yang tersiksa, :') tapi, ah gomenne Kuroko-kun :")