Shokugeki no Soma © Yūto Tsukuda and Shun Saeki | Kurokiba Ryou & Nakiri Alice | I take no material profits from writing this fanfiction.


Alice adalah gadis yang manja.

Perempuan itu cengeng, dan kerap menangis hanya karena kalah dalam duel memasak dengannya.

Menangis hanya karena harus keluar dari Jepang dan berpisah dengan Erina.

Menangis hanya karena ayah dan ibunya tidak membelikan mainan kesukaannya.

Alice adalah gadis yang manja.

Ia tak bisa tidak mendapatkan apa yang ia mau. Segala yang wanita itu inginkan harus berada dalam genggamannnya, termasuk menjadikannya sebagai pengawal pribadi, walaupun harus melakukan pertandingan memasak ratusan kali dan kalah berulang-ulang, tapi gadis itu tak pernah menyerah.

Lagi dan lagi ia mengajaknya shokugeki, meskipun sudah tahu hasilnya akan sama saja. -Yah, walau pada akhirnya gadis itu bisa menang, sekali. Yang mengakibatkan dirinya harus menuruti permintaan Alice.

Terkadang Ryou berpikir, apakah gadis itu tak merasa takut kepadanya? Karena biar bagaimana pun, selama ini ia adalah seorang laki-laki yang kasar, terutama saat memasak. Kepribadiannya yang diam, akan berubah seratus delapan puluh derajat.

Apakah Alice tak merasa gentar akan penampilannya? Yang sangar dan benar-benar menyeramkan. Apalagi dengan pandangan matanya yang menusuk.

Apakah Alice tak pernah sekalipun merasa ngeri terhadapnya? Kenapa perempuan itu dengan santainya berada di dekatnya tanpa rasa takut sama sekali?

Semua itu kerap berputar dalam benaknya. Menanti untuk terjawab.

"Ryou-kuuuuunnnn! Kamu kemana saja? Aku sudah lelah mencarimu, tahu!"

Gadis berambut perak itu berteriak ke arahnya dengan memasang wajah cemberut. Pipinya menggembung, memasang ekspresi kesal karena pemuda di hadapannya.

Ryou mengangkat sebelah alis, heran. Bukankah perempuan itu tahu bahwa ia tak akan pergi jauh-jauh selain ke dapur?

Alice maju lebih dekat, mengapit sebelah tangannya yang tengah mengiris daun bawang.

Oh sial, jangan berkata ia dari tadi memasak sambil memikirkan gadis berisik, cengeng dan menyebalkan di sebelahnya?

"Ayo antar aku ke hokkaido!" Perempuan itu berseru riang dengan penuh antusias. Hilang sudah seluruh ekspresi ngambek yang tadi terpasang di wajahnya.

"Aku sedang memasak, Nona," balasnya datar sembari terus menggerakkan jari-jarinya memotong-motong daun bawang dengan akurat. Tak mempedulikan Alice yang kini menggoyang-goyangkan lengannya kencang.

Gadis itu semakin merajuk, "Tapi aku ingin pergi ke hokkaido," ucapnya sedih.

Ryou hanya diam. Tak berniat untuk menjawab rengekan perempuan bermarga Nakiri itu.

Matanya berkaca-kaca, "Ne, Ryou-kun?"

Pemuda yang ahli dalam memasak seafood itu akhirnya menghentikan aktifitasnya. Lantas ia menoleh sejenak ke arah gadis mungil yang kini tengah menatapnya dengan penuh harap.

Ia menghela napasnya dalam-dalam. Sulit untuk tidak memenuhi permintaan Alice yang satu ini. Apalagi bila perempuan itu sudah mendesaknya seperti sekarang.

"Baiklah, tapi setelah aku menyelesaikan masakanku," putusnya final. Tak peduli dengan apa tujuan gadis itu pergi ke hokkaido, selama ia bisa mendampingi. Dan selama gadis itu tidak terus mengganggunya.

Sebuah sorak memekkakkan telinga terdengar. Alice meloncat ke arahnya, kedua tangannya semakin erat menggenggam sebelah lengannya yang kekar, membuatnya nyaris bergeser dan kehilangan keseimbangan. "Yeay! Kalau begitu, biar kubantu!"

Lekas, Alice memakai apron miliknya demi menjadi assist sang laki-laki bernetra darah.

Melihat tingkah lucu gadis itu, tanpa sadar sudut bibirnya sedikit terangkat.

Alice adalah gadis yang manja.

Tapi ia suka.


A/N: wagelasih naon ieuuu wkwkwkw, demen aja sama hints-hints Ryou x Alice. Jadi yodah aku bikin ini. Apakah di sini hanya aku yang naik kapal mereka?:') btw sorry kalo OOC ya!