Naruto milik Masashi Kisihimoto

Warning : GAJE OOC TYPO di mana-mana dan ide terlalu pasaran

Genre Family

Rate masih T

.

.

.

"Tou chan". Seorang gadis kecil berambut merah menarik-narik lengan baju milik pria berambut pirang yang sedang membaca laporan

"Nanti saja Tou chan sibuk". Jawab pria itu

"Tou chan". Gadis itu kembali menarik lengan baju ayahnya itu

"Sudah ku bilang Tou chan lagi sibuk". Ucap pria itu dengan nada tinggi, gadis itu terdiam, dia tidak mengerti dengan sikap ayahnya, semenjak penyerangan Kyuubi ke desa ayah tidak pernah ramah padanya

Gadis itu memilih meninggalkan ayahnya yang sibuk bekerja, lalu dia memutuskan keluar karena dia tahu ibunya sedang sibuk memasak

Time skip

Gadis itu duduk di ayunan dia melirik taman yang tidak seperti biasa sepi atau tidak ada orang

Gadis itu teringat kalau ada taman baru di tengah kota mungkin mereka ke sana

"Apa yang kau lakukan di sini Naru?". Tanya pria berambut raven mata onyx

Gadis bernama Naruto menatap pria itu sebentar lalu dia kembali menunduk. "Tidak ada kalau kamu Itachi?".

"Aku baru selesai latihan". Jawab Itachi. "Ngomong-ngomong bagaimana besok?". Tanya Itachi

"Maksudmu Academy?". Tanya Naruto, Itachi hanya menangguk. "Entahlah Itachi aku juga bingung". Jawab Naruto

"Bingung kenapa?". Tanya Itachi

"Aku merasa tou chan dan kaa chan selalu menghindar jika berbicara denganku bahkan tadi pagi tou chan membentakku". Jawab Naruto sedih

Itachi tidak menjawab dia heran dengan ucapan Naruto yang mengatakan ayahnya tadi membentakknya

Dia yakin ayahnya Naruto bukan tipe pemarah sehingga tidak mungkin jika dia melakukan itu

"Ayahmu sibuk mungkin benar dia tidak bisa mau di ganggu". Jawab Itachi

"Mungkin juga". Jawab Naruto

Time skip

Naruto bergabung bersama orang tuanya makan malam, namun dia merasa aneh karena orang tuanya tidak menanyakan kegiatan seperti apa yang dilakukan tiap hari

"Tou chan". Naruto memanggil ayahnya untuk menarik perhatiannya

"Tidak sopan berbicara saat makan Naru". Ucap Minato tanpa menoleh sedikitpun kearahnya

Naruto tidak menjawab dia melanjutkan makannya

Time skip

"Kapan aku masuk academy?". Tanya Naruto setelah menyelesaikan acara makannya

"Mungkin lain kali saja". Jawab ayah sambil pergi begitu saja lalu Naruto menatap ibunya berharap mendapat jawaban, namun dia juga pergi tanpa memberi jawaban

Naruto terdiam apa yang terjadi pada orang tuanya

Naruto memasuki kamarnya dan memutuskan tidur lebih awal

-Besoknya-

Naruto Pov

Aku turun ke bawah menemui orang tuaku

"Aku malu memiliki anak yang tidak memiliki chakra". Ucap ayah

Aku terdiam di depan pintu sambil mencerna ucapan ayahku

Apa aku? Bahkan seluruh klan Uchiha yang kutemui pernah mengatakan bahwa aku memiliki chakra seperti monster

Adik-adikku? Kemarin sore aku melihat ayah bermain dengan mereka berdua mana mungkin salah satu di antara mereka

Time skip

Aku memutuskan untuk bertemu Itachi mata sharingannya mungkin bisa mengetahuiku berapa besar chakraku

Aku menunggu di gank sempit dekat komplek Uchiha yang kemungkinan akan di lalui Itachi

"Hei Naru kau tidak masuk academy tadi pagi?". Tanya seseorang, aku tidak perlu menengok kearahnya karena aku tahu itu Itachi

"Itachi bisakah kau melihat chakraku dengan sharingan". Pintaku

Itachi melongo dengan ucapanku namun beberapa detik kemudian dia tertawa. "Apa maksudmu? Kau ingin pamer?". Tanya Itachi

"Sudahlah Itachi kumohon". Ucapku sedikit memelas, Itachi mengangguk dia segera mengecek chakraku cukup lama, tapi sikapnya yang kaget membuatku yakin dia memiliki kabar buruk dan aku harap bukan masalah besar "Bagaimana?". Tanyaku yang mulai tidak sabar menunggunya

"Apa yang terjadi padamu?". Tanya Itachi

"Apa maksudmu?". Tanyaku

"Maaf Naru kau memang tidak memiliki chakra". Ucap Itachi, Aku terdiam tubuhku membeku, benarkah aku tidak memiliki chakra, "Naru kau tidak apa-apa?". Tanya itachi

Aku menatap Itachi berharap dia hanya bercanda namun aku begitu terpukul ketika aku tidak merasakan kebohongan pada itachi. "Lalu apa yang harus aku lakukan?".

"Naru manusia memiliki kelebihan antara otak dan otot coba asah kepintaranmu mungkin dua orang tuamu mengerti".

Ucapan Itachi membuatku bersemangat tidak salah bagiku bertanya kepadanya

Aku berlari ke perpustakaan milik keluarga Namikaze dan aku segera membaca buku satu demi satu, berterima kasihlah pada darah ayah yang cerdas sehingga membuatku mampu mencernanya

Time skip

Aku mengucekan mataku kemudian aku menaruh di sampingku

Aku terkejut melihat tumpukan buku yang cukup tinggi, oh tuhan sepertinya aku terlalu asyik membaca

Aku membereskan buku kedalam tempatnya semula, aku tidak mau ayah sampai marah melihat perbuatanku

Time skip

Setelah menyelesaikan pekerjaanku aku menuju ruang tamu yang cukup gelap sepertinya sudah malam

Aku melihat meja makan namun tidak melihat apapun disana, aku tidak mengerti kenapa ibunya tidak memberi tahuku makan seperti biasanya

Aku ingat ada stok ramen instant di lemari, aku mengambil dan membuat satu untukku

-hari ke 7-

Tengah malam setelah membaca aku kembali mengambil ramen instant yang di taruh ibu di lemari namun aku tidak menemukan apapun

Aku teringat stok ramen instantnya habis dan ibu belum membelinya karena hari ini belum waktunya belanja bulanan

-pagi hari-

Aku bisa makan seperti biasa dengan keluargaku walaupun mereka terlihat lebih dingin

Aku bahkan tidak berani protes kenapa menu kali ini sayur? Aku bahkan memakan makanan yang aku benci karena saking laparnya

Aku juga tidak berani mengambil banyak karena entah kenapa aku sama sekali tidak nafsu makan

Satu tahun

Aku menaruh buku yang terakhir ku baca, aku melirik semua buku yang berhasil aku cerna di perpustakaan keluarga Namikaze, namun aku merasa tindakanku sia-sia orang tuaku tetap saja mengabaikanku

Aku menaruh kembali semua buku ke dalam rak,

Lalu berjalan menuju kamarku, namun di saat aku melewati kamar adikku, aku mendengar suara tangisan

Aku ragu antara masuk atau tidak akhirnya aku memilih masuk masuk dan menimang-nimang Naruko adikku yang manis agar dia tidak menangis

Tiba-tiba tangan muncul merebut adikku dengan paksa, lalu mendorongku. "Apa yang kau lakukan pada anak-anakku". Ucap seseorang yang ternyata adalah ibuku

"Tadi dia menangis jadi aku-". Aku tidak melanjutkannya karena terlalu takut

"Sudahlah pergi sana". Ucapnya dengan kasar, aku mengangguk dan pergi. "Dasar aib". Ucap ibuku pelan namun bisa di dengar olehku

Ceklek

Aku membuka kamar yang sudah satu tahun tidak pernah di bersihkan, salahkan ibuku yang jarang membiasakan diriku untuk bersih-bersih

Aku duduk di balkon kamarku yang kebetulan di lantai dua, suasana begitu tenang sampai aku melihat satu keluarga yang terdiri ayah ibu ku dan dua adikku mengenakan pakaian tradisional, mau kemana mereka?

Aku mengingat apa ada festival, oh ya bukankah hari ini festival kyuubi, tapi sekarang bukan itu yang harus aku pikirkan

Kenapa ayah dan ibu tidak menyukainya karena tidak memiliki chakra?, dan kenapa ayah tidak menjalankan rencananya tempo lalu

Sebuah pertanyaan yang sulit aku pecahkan

Duarr duarr duarr

Suara kembang api mengejutkanku, aku menengok keluar dan langit malam yang tadinya hanya bintang-bintang sekarang penuh dengan kembang api

"Sugoii". Walaupun jauh aku dapat menikmati suasana malam

Naruto POV END

Rizuki 1993

Seorang kakek tua berjalan menuju rumah kediaman Namikaze dan tanpa pikir panjang dia mendobrak pintu sampai rusak

Dia melirik ke semua arah dan naik menuju atas,

"Tou chan apa yang kau lakukan?". Ucap wanita berambut merah, pria tua itu tidak menjawab dia masuk ke dalam kamar dan menuju balkon

"Ibu macam apa yang membiarkan anaknya tidur di balkon". ucap pria tua itu kesal sambil menggendong Naruto di pangkuannya. "Oh lihat sayang dia panas". Ucap Kakek itu

Seorang nenek tua menghampiri pria tua itu dan memeriksa keadaan cucu, yang terlihat kurus dan pucat. "Aku akan membawanya ke tempat Tsunade". Ucap wanita itu

"Kenapa ayah membela anak aib itu". Ucap Minato

"Karena apapun kondisi Naruto dia adalah cucuku dan tidak akan ada merubahnya". Ucap kakek itu dengan nada tinggi kemudian dia menemui anaknya, oh tuhan kapan dia pernah mengajarkan kasih sayang hanya karena tidak memiliki chakra. "Kau yang telah menelatarkan anaknya adalah aib". Ucap kakek. "Kau bukan anakku lagi". Setelah mengatakan kalimat itu dia pergi meninggalkap pasangan suami istri yang terdiam merenungi tindakannya

Rizuki1993

Naruto terbangun dari tidurnya, dia melirik seluruh ruangan yang berbeda dengan kamarnya

"Ohayou". Sapa Uzumaki sarah, dia adalah nenek sekaligus istri uzukage ketiga

"Ohayou nenek". Balas Naruto

Wanita itu tersenyum kemudian dia memeriksa kondisi cucu kesayangannya. "Syukurlah panasnya turun". Ucap Uzumaki sarah bahagia

"Dimana ini?". Tanya Naruto

"Rumah Tsunade". Jawab Sarah sambil menyiapkan sup hangat yang dari tadi dia bawa. "Ayo kita makan". Pinta Sarah sambil menyodorkan sendok pada mult Naruto. "Bagaimana?". Tanya sarah

"Enak sekali nenek". Jawab Naruto, walaupun hanya sup kentang biasa namun melihat sikap nenek yang baik membuat sup itu terasa enak

"Ohayou". Sapa Uzukage kenshin yang masuk ke dalam kemudian duduk di sebelah Naruto

"Ohayou kakek". Balas Naruto dengan senyuman yang mengembang. Kakek keshin tersenyum melihat cucunya bahagia, dalam hati dia merasa heran kenapa kedua orang tuanya bersikap buruk padanya. "Ada apa kakek?". Tanya Naruto

"Kakekmu ini ingin mengajakmu ke Uzu?". Bukan keshin yang menjawab tapi sarah

"Benarkah itu kakek". Tanya Naruto tidak yakin

"Iya". Jawab kakek Keshin, Naruto berpikir sejenak untuk apa dia tinggal di tempat yang tidak mau menerimanya

"Bagaimana Naru?", Tanya Sarah

"Uhm aku mau". Jawab Naruto dengan semangat

Time skip

Di dalam kereta kuda yang bergerak pelan, Naruto melihat banyak bangunan-bangunan berjejer rapi, lalu dia melihat patung monument Hokage dan melirik patung milik Sendaime Hokage, entah kenapa dia sangat rindu padanya

"Naru chan". Terdengar suara dari jauh, Naruto menengok Itachi, yang barusaja memanggilnya, lalu Naruto melambaikan tangan pertanda perpisahan. "Jangan lupa mengirim surat". Ucap Itachi sambil mengangkat headband Konoha,

Naruto melihatnya begitu senang, kemarin Itachi berjanji jika dia lulus ujian genin maka Naruto yang pertama kali melihatnya mengenakan headband, namun dia harus sedih karena kebahagian itu harus sirna akibat perpisahan

Time skip

Gebang besar berbentuk spiral menyambut kedatangan rombongan Uzukage yang baru pulang dari Konoha, perjalanan yang cukup melelahkan karena menghabiskan waktu hampir 3 hari lamanya

Sebenarnya mereka bisa saja melompat pohon seperti ninja, namun salahkan Sarah yang sudah tua sehingga melompat sejauh 5 Km sudah kelelahan,

"Kau tidak mau cucu kita sakit lagi bukan?". Ucap nenek sarah berusaha mencari alasan untuk menutupi kekurangannya

"Terserah kau saja". Ucap kakek Keshin yang memilih menyerah. "Bagus kita sampai". Ujar kakek keshin ketika sampai di sebuah rumah tradisional tingkat dua

"Kaoru apa kau sudah membereskan kamar atas?". Tanya nenek Keshin kepada wanita berambut merah yang sedang menjemur pakaian di halaman depan

"Sudah kaa chan". Jawab Kaouru. "Oh lihat apakah kau Naru?". Tanya Kaouru sedangkan yang di tanya bersembunyi di belakang nenek sarah

"Ayo Naru perkenalkan diri pada bibimu". Ucap kakek Keshin

"Ha hai". Sapa Naruto wajah malu-malu

"Wah dia imut sekali". Ucap kaouru sambil berusaha menahan tangannya agar tidak mencubit pipi tembem keponakannya

"Kaouru antar dia ke kamarnya". Pinta nenek sarah

"Ha'i kaa chan". Jawab Kaouru

Time skip

Kamar tradisional dengan meja belajar dan lemari tempat kasur lipat di taruh

"Bibi masak ada perlu di dapur". Ucap kaouru sambil meninggalkan ruangan

Naruto hanya mengangguk kemudian melirik jendela. "Wah indahnya". Puji Naruto ketika melihat pemandangan berupa kebun teh yang luas, ditambah gunung yang konon dulunya Rikodu sannin meninggal dan di makamkan di sana

Ngomong-ngomong bagaimana kabar Itachi, dia menuju meja belajar dan mengambil beberapa kertas

Dear Itachi

Bagaimana kabarmu? hari pertamaku di Uzu benar-benar menyenangkan, mereka benar-benar baik padaku

Selain itu selamat atas kelulusanmu menjadi genin, kau benar-benar prodigy Uchiha

Salam Naruto

Naruto melipat surat itu dan memasukan ke dalam amplop

"Makan malam sudah siap". Panggil Kaouru di bawah

"Iya bibi". Setelah menulis alamat Naruto ke bawah menuju tempat makan

"Bibi tahu kantor pos tidak?". Tanya Naruto

"Kalau mengirim surat bibi bisa mengantarnya ke kantor pos saat belanja nanti ". Jawab Bibi Kaouru

Naruto mengangguk kemudian melirik kearah bibinya yang membereskan piring. "Boleh Naru bantu?".

"Boleh".

.

.
Tbc