Disclaimer : Bleach by Tite Kubo
:: Ichigo! Suki yo! ::
_Sorayuki Nichan_
"Aku suka kamu!"
Ichigo menoleh. Beberapa detik kemudian kedua alisnya saling bertautan.
"Apa?" pekiknya tidak percaya.
"Aku suka kamu!"
"Hah?" kali ini mulut Ichigo menganga. Bingung.
" Apa perlu kuulangi lagi?" gadis yang saat ini berada beberapa meter di depannya itu mendengus kesal sambil memalingkan mukanya.
Ichigo terdiam. Baru kali ini ada seorang gadis yang menyatakan perasaan padanya segamblang dan sejelas itu. Benar-benar tanpa beban. Tanpa ada rasa malu atau gugup sedikit pun.
"Aku suka kamu!" ulang gadis berambut hitam pendek itu.
"Tapi⦠kita tidak saling kenal kan? Dan kau-"
"Aku kenal kamu. Kau Kurosaki Ichigo. Kelas 2-2. Nomor absenmu 13. Kau terlahir sebagai anak pertama dan punya dua adik perempuan, benar kan? Kau tahu, aku cukup mengenalmu," potong gadis itu. Sorot matanya menandakan keyakinan.
Masih terdiam. Ichigo tidak menyangka gadis dihadapannya ini mengenalnya dengan begitu jelas.
"A-anu... ee.. too.."
"Kau tidak perlu menjawabnya sekarang kok, Kurosaki Ichigo. Santai sajalah. Jaa..."
Begitulah. Dengan seulas senyuman gadis bermata violet itu melambaikan tangan dan membalikkan tubuhnya meninggalkan Ichigo.
'Aku suka kamu!'
Saat ini Ichigo tengah merebahkan tubuhnya di atas ranjang, kalimat yang tadi didengarnya sepulang sekolah itu masih saja terngiang-ngiang di benaknya. Mata Ichigo tertuju pada jam dinding bermotif bola di dinding kamarnya, pukul 21.00, begitulah yang dibaca Ichigo dari jam dinding itu.
"Dia siapa ya? Gadis bermata violet itu..."
Ichigo menanggalkan gumamannya, beberapa detik kemudian dia mengacak-acak rambutnya sendiri.
"Moshi-moshi..."
"Moshi-moshi, bagaimana? Apa rencanamu berjalan dengan lancar, Rukia?" gadis berambut kuning keoranye-oranyean itu memainkan rambutnya dengan jari telunjuk. Sebuah telepon genggam ditempelkannya di telinga kanan.
"Nada bicaramu seperti meremehkanku ya, Rangiku?" seulas senyuman menghiasi wajah gadis yang dipanggil Rukia tadi. Sesaat kemudian gadis itu melepas kaca matanya dan berjalan menuju tempat tidur.
"Hehehe, habisnya kau tidak memberi kabar setelah 'hari itu' sih, Ruki." Rangiku merebahkan tubuhnya ke tempat tidur dan memeluk boneka beruangnya.
Cukup lama bagi Rangiku untuk mendengar jawaban Rukia dari telepon, "hm.. kau lihat saja, aku pasti mendapatkannya. Tidak perlu terburu-buru, waktuku masih lama kan?"
"Hum... yah, masih satu setengah bulan lagi!"
"Begitu ya, ngomong-ngomong, apa kau meneleponku malam-malam begini hanya untuk membicarakan ini, Rangiku?"
"Hehehe, iya!"
"Dasar, padahal besok kan juga bisa, ini sudah malam."
"Oke, baiklah, baiklah, nona Kuchiki, kita lanjutkan besok saja di sekolah ya? Jaa~"
"Jaa.."
Kelas masih sepi ketika seorang gadis bermata violet dan berambut pendek itu berjalan masuk. Gadis itu meletakan tas di meja dan segera beranjak pergi dari kelas.
Rukia berangkat pagi bukan karena kebiasaan, bukan juga karena dia mengikuti suatu klub, melainkan untuk suatu tujuan ; menemui seorang cowok berambut oranye mencolok yang setiap pagi rutin mengikuti kegiatan klub Kendo di Karakura Gakuen.
Rukia berjalan tenang menuju ke ruang latihan klub Kendo, sesekali sambil berjalan ia merapikan rambut yang dirasanya agak berantakan.
Rukia berdiri di pinggir pintu ruangan latihan klub Kendo yang terbuka, dengan sedikit ragu dia memiringkan kepalanya, bermaksud mengecek keberadaan orang yang dicarinya saat ini, Ichigo Kurosaki.
Wajah Rukia tampak lebih cerah ketika kedua bola matanya menangkap sosok Ichigo yang memakai seragam Kendo lengkap tanpa men*.
"Hei!"
Rukia menoleh ke belakang, seorang cowok gagah berambut hitam yang berdiri di belakangnya itu sepertinya tadi memanggilnya.
"Eh? A-ano.. Gome-"
"Lho? Kau kan Kuchiki Rukia!" potong cowok itu ceria dan semangat.
"Ah, bagaimana bisa tau ka-"
"Tentu saja tahu, kau kan terkenal sekali, hahaha!" potong cowok itu lagi, "ngomong-ngomong, kenapa kau ada di sini? Apa kau mau bergabung di klub kami? Hahaha," lanjut cowok bermata aqua marine itu.
"Hai`" jawab Rukia singkat.
"Tunggu dulu, tunggu dulu, tadi itu.. soal kau mau bergabung di klub kami aku hanya bercanda, apa kau serius?"
Rukia mengangguk pelan.
"Kau benar mau bergabung?"
"Iya, apa boleh, err-"
"Panggil saja Kaien, aku kakak kelasmu lho, hehe."
"Ah, iya, Kaien-senpai, apa boleh aku bergabung di klub ini?" tanya Rukia penuh harap.
"Hahaha, tentu saja Kuchiki, kau boleh bergabung! Klub kami memang kekurangan anggota. Kebetulan aku ketuanya!" Kaien menepuk-nepuk dadanya sendiri dengan bangga.
"Te-terima kasih Kaien-senpai!" Rukia tersenyum sambil membungkukan badan.
"Tentu saja, ayo masuk Kuchiki, biar ku kenalkan kau pada anggota klub kami!" Kaien menuntun Rukia memasuki ruangan klub dengan semangat.
Ruang latihan klub Kendo itu masih sepi, hanya tiga orang yang tampak di sana. Seorang cowok berambut kuning dengan poni menutupi salah satu matanya yang masih memakai seragam sekolah, seorang cewek manis berkucir satu yang membawa baju Kendo dan seorang cowok berambut oranye mencolok yang memakai baju Kendo lengkap tanpa men.
"Yo! Minna!"
Kaien menyapa semua orang yang tengah bercakap itu dengan suara yang cukup keras. Semua menoleh ke arah Kaien dan Rukia yang berdiri di sebelahnya.
"Dia! Kuchiki Rukia, mulai sekarang dia bergabung dengan klub kita!"
Semua mata tertuju ke arah Rukia yang tengah membungkuk dan memberi salam, tak terkecuali Ichigo. Dia adalah orang yang paling terkejut di antara mereka bertiga.
"Kau kan..."
-TBC-
Hai, minna-san! Lama tak berjumpa, lama tak membuat fanfic, lama tak berkunjung ke ffn, lama tidak sign in ke profile. Akhirnya, setelah sekian lama... saya bikin fic lagi! XD. Mana pendek, TBC pula, takut gak rampung nih~ -bletak-. Yah.. habis udah terlanjur diketik, sayang kalo gak di publish, hehehe~ XD
Yasudah, apapun itu yang penting reviewnya ya minna-san~ :D
Note : *) men adalah pelindung kepala yang dipakai saat Kendo. Cari aja deh di wikipedia tentang Kendo, soalnya saya juga tau dari sana *plaaaak* hahaha! XDD
