Title : My Math's Teacher

Author : Xiluxiolu

Main Cast :

*Luhan

*Oh Se Hun

*Kim Jong In

*Kim Hyun Ah

And Other.

Genre : Drama, School Life, Romance, Little bit horror

NB : I'm owned the story and Sehun mine xD Don't claim something that's not yours

Enjoy~

Hoammmm

Ini adalah sekian kalinya Luhan menguap, ia begitu merasa bosan di kelas. Kelasnya mendapatkan jam kosong selama 4 jam karena guru matematikanya melakukan perpindahan mengajar ke sekolah Lain. Dan saat ini sekolahnya belum mendapatkan guru baru.

Luhan bersyukur atas itu karena ia tak terlalu suka dengan pelajaran tersebut, ia hanya tak mengerti (atau bisa dibilang malas berfikir terlalu lama) dan malas memecahkan rumus yang telah di berikan guru sebelumnya.

Bersumber dari kemalasan membuatnya tak mengerti akan rumus matmatika, dan ke tidak mengertiannya membuatnya membenci pelajaran tersebut.

*dasar rusa -.-

Tapi ia juga menyayangkan waktu yang terbuang ini, dan membuatnya merasakan bosan setengah mati. Dia menatap jam di pergelangan tangannya ia telah melewati 2 jam yang menyiksa berarti masih tersisa dua jam lagi.

Luhan menghela nafas berat. Lalu ia mengedarkan pandangannya memperhatikan teman-teman sekelasnya yang sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Dan pandangannya terhenti melihat sahabatnya yang bernama Byun Baek Hyun tengah membiarkan kekasih tingginya meraba-raba dada Baekhyun.

Luhan mendengus kemudian tangannya terulur meraih buku tulisnya dan merobek selembar kertas dari bukunya. Luhan tengah membuat bola dengan mengepalkan tangannya. Ia mengambil ancang-ancang tangan kirinya ia tumpukan di tas meja. Luhan mulai menghitunga.

Satu...

Dua...

Dan

WUSHH

Kepalan kertas tersebut melayang ke arah kekasih Baekhyun. Luhan segera menumpukan kepalanya pada kedua tangan yang telah ia tumpuk di atas meja membuat posisi kepalanya menghadap ke tembok kemudian memejamkan matanya berpura-pura tertidur.

Luhan tidak tau apakah kepalan kertasnya mengenai sasaran atau tidak. Dan Luhan harus berbangga sepertinya kertas yang ia lempar tadi mengenai sasaran. Karena ia mendengar suara bass yang ia ketahui milik kekasih Baekhyun, yaitu Chanyeol berteriak.

"YAK! SIAPA YANG BERANI MENIMPUKKU!?" Teriaknya.

Krik krik #xD

Kelas menjadi hening sesaat kemudian siswa-siswa di kelas tersebut kembali berkutat dengan kegiatan mereka. /poor chanyeol xD/

Chanyeol yang diabaikan menjadi geram sendiri. Dan mengedarkan pandangannya, dan tatapannya menajam pada sesosok yang tengah tertidur di bangku paling ujung ruangan tersebut.

Chanyeol melangkahkan kakinya ke arah meja Luhan. Ia berdiri di samping meja Luhan dengan tatapan tajamnya ia menggoyangkan bahu Luhan. Luhan memasang puppy eyes andalannya agar terlihat seperti orang bangun tidur.

Luhan mendongakan kepalanya berusaha agar tidak terlihat tersenyum, lebih tepatnya menahan tawanya. Ia menatap Chanyeol dengan innocent face.

"Ada apa?" tanyanya Luhan santai bersikap tidak tahu.

"JANGAN PURA-PURA BODOH! KAU YANG MELAKUKANNYA KAN?!" Teriak Chanyeol.

Luhan tersulut emosi. "MEMANGNYA AKU MELAKUKAN APA?!" Luhan membalas bentakkan Chanyeol.

"KAU MENIMPUKKU DENGAN KEPALAN KERTAS KAN?! KAU PIKIR AKU TIDAK TAHU!, AKU TAU KAU TAK SUKA HUBUNGANKU DENGAN BAEKHYUN MAKANNYA AKU YAKIN KAU YANG MELAKUKANNYA!" Teman-teman sekelasnya hanya acuh mendengar ChanHan berdebat. Mereka pikir sudah keseharian mereka seperti itu. Tiada hari tanpa pertengkaran Luhan dan Chanyeol jadi mereka menganggap ini sudah biasa. Toh jika ikut campur pun mereka tidak akan membuat Luhan dan Chanyeol berhenti berteriak justru mereka yang akan kena bentakkan Luhan dan Chanyeol.

CEKLEK

Pintu kelas terbuka menampakan Sungmin seonsangnim yang tengah memasuki kelas."YAK! JANGAN MENUDUH ORANG SEMBARANGAN!, APA KAU BUTA EOH?! KAU TAK LIHAT AKU SEDANG TIDUR!" Teriak Luhan membuat Sungmin yangbaru saja masuk ke kelas terkejut dengan ekspresi horror.

Sungmin memperhatikan dua murid yang tengah berseteru ini."AKU TAHU KAU BERPURA-PURA TIDUR, JELAS-JELAS KERTAS INI DATANG DARI ARAH TEMPAT KAU DUDUK! PASTI-"

"STOPPPPPPPPPPP"

Teriakan membahana seorang Lee Sung Min terdengar diruang kelas tersebut. Chanyeol jadi terdiam. Luhan kembali duduk di bangkunya dengan muka tertekuk.

"Sebenarnya ada apa ini?, kenapa kalian saling berteriak?" tanya Sungmin stelah ruangan kelas tersebut hening.

Chanyeol menunjuk ke arah wajah Luhan. Luhan terbelalak kaget.

"Dia... Dia menimpukku dengan kertas seonsangnim!" tuduh Chanyeol.

"Yak! Jang-" Pembelaan Luhan terhenti ketitak Sungmin memukul meja guru dengan penggaris kayu.

"Chanyeol kembali lah ketempatmu" ucap Sungmin tegas tak terbantahkan. Chanyeol menurut dan kembali duduk di tempatnya. Sungmin tak habis fikir bagai mana bisa anak yang telah menginjakkan kakinya di kelas dua Senior High School begitu bersikap kekanakan.

"Aku tidak ingin menghukum kalian berdua karena sekarang bukan waktuku mengajar jadi aku memaafkan kalian, aku kesini ingin memperkenalkan guru matematika baru yang akan mengajar di kelas kalian" ucap Sungmin.

Seluruh kelas jadi riuh dengan bisik-bisik, mereka mulai penasaran seperti apakah guru mereka nantinya. Apakah guru perempuan galak atau guru pria berbadan tambun dan membosankan.

Sungmin tersenyum kemudian mengalihkan pandangannya ke arah pintu kelas.

"Kau yang diluar, masuk lah" ucap Sungmin sedikit berteriak agar 'seseorang' yang berdiri di luar kelas mendengarnya.

Para siswa mengalihkan perhatian mereka ke arah dimana tatapan Sungmin saem tertuju menyambut kedatangan guru baru mereka.

Tap tap tap

Suara langkah kaki terdengar jelas. Semua siswa terpana ketika guru tersebut masuk ke kelas mereka.

"Baiklah langsung saja perkenalkan dirimu, aku akan keluar" ucap Sungmin dan di balas anggukan guru baru tersebut.

Setelah pintu tertutup ia berdiri dengan tegap menghadap ke arah murid-murid yang tengah memandangnya dengan pandangan memuja. Guru tersebut hanya tersenyum tipis.

"Baiklah langsung saja, perkenalkan namku Oh Sehun, aku yang akan mengajarkan kalian pelajaran matematika sekaligus menggantikan guru yang lama" ucapnya sambil menatap muridnya satu persatu, pandangannya terhenti ketika mata bulan sabit Sehun menatap objek menarik.

Ia memperhatikan muridnya yang kini menumpu kepalanya peda tangan kirinya menghadap ke jendela yang menampakkan lapangan sekolah. Bibir yang terpout dengan manisnya. Sehun tersenyum tipis. (Bayangin senyum Sehun di Next Door pas lagi ngobrol sama adiknya moon ga young xD)

Salah satu murid yeoja yang sadar Sehun memperhatikan sosok Luhan yang tengah melamun segera menghadap ke arah Luhan.

Murid bernama Jung Jessica itu menepis tangan yang menjadi tumpuan kepala Luhan sehingga kepala Luhan hampir saja terantuk meja jika saja Luhan tidak segera mengambil alih kesadarannya. Luhan mendengus marah. Dan beranjak berdiri

"Apa yang kau lakukan!" bentaknya pada Jessica yang malah acuh dan membalikan duduknya menghadap ke depan. Luhan masih sensitif akibat pertengkarannya dengan Chanyeol.

Luhan yang menyadari suasana kelas hening memandang ke depan dan betapa kagetnya ia mendapati seorang pria berkulit putih seperti susu berdiri di depan kelas dengan pakaian yang begitu rapi.

Luhan tak sengaja menatap langsung ke mata Sehun yang juga menatapnya. Wajah Luhan memerah malu dan ia jadi salah tingkah.

"Ma-maaf" gumam Luhan dan kembali mendudukan dirinya.

Didepan sana Sehun menahan senyumnya, murid yang tadi berteriak marah tersebut begitu menggemaskan mata rusanya menyala-nyala. Tapi Sehun sedikit kesal pada yeoja yang membuyarkan lamunan murid manisnya itu begitu kasar.

Sehun berdehem pelan, berusaha membuat suasana tak canggung lagi.

"Aku akan ulangi, Namaku Oh Sehun, aku yang akan menggantikan guru matematika kalian yang lama, aku dari Harvard University dengan gelar sarjana tahun ini," Sehun menjeda kalimatnya dan terdengar tepuk tangan dan sorak sorai dari siswa-siswa kelas karena mereka merasa senang mendapatkan guru matematika yang tampan, tak hanya tampan sepertinya ia begitu pintar, pasalnya ia lulusan sarjana di universitas terkenal Harvard.

Sungguh tak dapat dipercaya. "Aku sebelumanya masuk kelas akselerasi dengan materi yang telah dibuat khusus untuk murid-murid kelas akselerasi lainnya sesuai dengan waktu yang ingin di tempuh. Aku berminat melanjutkan kuliah ke duaku di sini, di Seoul dan memilih bekerja sebagai pengajar di sekolah ini untuk mengisi waktu senggangku, jadi mohon bimbingannya" lanjut Sehun dan membungkukan badannya.

"Sebelum kita masuk ke materi, adakah yang ingin bertanya?" Seorang murid mengacungkan tangannya.

"Berapa usia saem?" tanyanya dengan nada manja. Sehun hanya tersenyum kecil.

"Akan berjalan 19 tahun april nanti" suara riuh kembali terdengar ternyata guru baru mereka masih sangat muda, dan lagi secerdas itukah sampai sampai ia telah mendapat gelar sarjana dalam waktu singkat? Sangat menakjubkan.

Kemudian seorang siswa yeoja kembali mengacungkan tangannya. "Apakah saem sudah memiliki kekasih atau istri?"

"Belum" satu jawaban itu membuat murid yeoja berteriak girang dan beberapa pria berstatus uke memerah dan menatap Sehun penuh harap.

"Saem bisakah kita langsung saja memulai pelajarannya?" teriak seseorang yang telah menarik perhatian Sehun. Sehun tersentak tapi ia masih bisa mempertahankan wajah tenangnya dan tersenyum mendengar suara Luhan yang terdengar ketus. Dan sedetik kemudian terdengar sorak mencemooh Luhan karena mengganggu acara 'tanya jawab' mereka dengan Sehun. Luhan kembali mendengus tak suka.

"Tenanglah" ucap Sehun tegas membuat kelas kembali hening. "Baiklah lebih baik kita langsung saja, tapi sebelumnya aku akan mengabsen kalian terlebih dahulu"

"Ahn Jae Hyo"

"Hadir saem"

...

"Xi Luhan"

Tak mendengar sahutan dari sang pemilik nama Sehun menatap ke arah seseorang yang duduk di pojok kelas mengangkat tangannya tapi pandangannya kembali fokus ke arah jendela. Sehun kembali tersenyum.

~My Math's Teacher

Bunyi bell pulang sekolah telah berbunyi 15 menit yang lalu. Namun Luhan baru beranjak dari tempatnya duduk.

Asal kalian tahu Luhan tak terlalu suka keramaian jadi ia memutuskan pulang paling akhir.

Luhan melangkah keluar kelas melewati koridor dan terus berjalan melewatiruang guru.

"Kau belum pulang?" sebuah suara menginterupsi Luhan membuatnya menghentikan langkahnya dan membalikan badannya melihat sang pemilik suara.

Luhan terkejut mendapati Sehun berdiri dibelakangnya. Luhan mengambil langkah mundur memberi jarak. Sehun yang melihat gelagat Luhan, menahan senyumnya.

"Aku menunggu sekolah sepi baru aku pulang" jawab Luhan dan dingguki Sehun dengan membentuk bulatan di bibir tipisnya yang sexy.

"Kau sendirian?" tanya Sehun dan diangguki Luhan.

Sehun tak bisa menahan senyumnya lagi, ah tidak, tepatnya smirknya.

BRUGG

"Akhhh" Itu suara Luhan. Luhan merasa nyeri pada pada punggungnya karena ulah Sehun yang tiba-tiba saja mendorongnya ke dinding dan mengukungnya dengan lengan kekarnya.

"Kau tahu? kau begitu manis, apalagi bibirmu ini. Di kelas tadi kau membuatku nafsu ingin menyeretmu ke hotel" ucap Sehun dengan volume suara rendah membuat bulu roma Luhan meremang. Wajah Luhan pun memerah.

"Sa-saem ini disekolah apa yang kau lakukan.." gumam Luhan.

"Jadi... Jika kita tidak disekolah tidak apa-apa aku memperlakukanmu seperti ini?" tanya Sehun dengan nada yang menggoda. Luhan gelagapan.

"Menyingkirlah Saem aku ingin pulang" pinta Luhan dan mendorong babu Sehun tak bergeming dan mempertahankan posisinya.

Sehun mendekatkan wajahnya pada Luhan berniat mencium bibir Luhan, tapi Luhan dengan kesadarannya menghindari bibir Sehun dengan menolehkan kepalnya kesamping hingga bibir Sehun kini mendarat di pipi lembutnya.

Sehun bersmirk-ria. Luhan yang pembangkang membuatnya semakin bernafsu ingin memperkosanya. Tapi percayalah, Sehun hanya ingin mengerjai Luhannya.

Luhan bergidik ketika dirasanya bibir Sehun beralih mencium lehernya.

"Jangan... Jangan saem aku mohonnn" mohon Luhan mendorong bahu Sehun ia tidak nyaman.

"Akhhh" satu lenguhan terdengar ketika Sehun membuat sebuah kissmark di lehernya. Tangan Sehun kini telah membuka kancing seragam Luhan yang ke dua.

Apa yang akan terjadi?

TBC