Headset
-A Vocaloid Story-
Disclaimer :
Crypton, Yamaha, Internet, dll.
Genre: Friendship, Romance
Rated: T
Warning: Fict ini memungkinkan anda untuk mendapat serangan jantung sejenak
All In Lenka's POV
Senin pagi. Hari yang mungkin sangat dibenci oleh seluruh orang ini tiba. Termasuk aku, seorang pelajar SMA tahun kedua yang kayaknya gak dikenal-kenal amat.
Oh iya, Namaku Kagamine Lenka. Terdengar asing? Kurasa tidak. Yah.. Setidaknya itu tidak terdengar asing oleh para murid di sekolah ku ini.
'Kagamine Lenka. Siswi kelas 2 yang aneh'
'Kagamine Lenka. Cewek yang doyan banget menyendiri'
'Kagamine Lenka. Sampah yang tidak terlalu di pedulikan disini'
Dan yang paling terkenal, 'Gadis Headset'
Kenapa aku dipanggil seperti itu? Itu akan kujelaskan di lain paragraph.
Begitulah kira-kira pendapat mereka tentang diriku. Tapi sesungguhnya, mereka salah tentangku. Semua orang pasti punya alasan untuk berbuat dengan kehendaknya. Aku pun sama, Aku menyendiri karena aku punya alasan pribadi. Mungkin wajar jika mereka bilang bahwa diriku aneh. Tapi tidak apa toh, memangnya aku peduli.
Aku berjalan melalui koridor sekolah yang masih terlihat sepi. Ya, ini memang masih terlalu pagi untuk keributan di sekolah.
Lalu Aku menuju ke ruang yang bertuliskan 2-B. Itu kelasku, atau lebih tepatnya tempatku 'bersemedi' diantara orang-orang lain. Kulihat kesekeliling kelas, belum ada siapa-siapa. Ya jelas belum ada siapa-siapa, karena aku memang selalu datang satu jam lebih awal sebelum bel sekolah berbunyi. Kenapa? Menurutmu itu aneh? Terserah Aku kan?
Aku menuju mejaku yang berada dibelakang. Tidak. Tidak seperti yang kalian pikirkan. Aku duduk di belakang bukan karena ingin mengambil kesempatan untuk tidur dan menyontek, lagipula jika aku ingin menyontek tidak akan ada yang mau memberiku contekan. Dan lagi, -bukannya sombong- Aku ini murid yang cukup pintar di kelas ini dan menyontek itu bukan sifatku, aku juga ragu kalau 'menyontek' itu adalah sifat. Lupakan yang barusan.
Jadi, alasanku duduk dibelakang karena tempat yang didepan sudah ada yang menempati duluan, hanya itu. Sebenarnya aku lebih menyukai tempat duduk di depan. Tapi takdir berkata lain, aku memang harus duduk dibelakang.
Setelah aku menggantungkan jaket dan tasku di kursi, Aku langsung mengambil buku PR ku dan kulihat, hari ini ada 2 PR. Bahasa Inggris dan Sejarah. Bukan hal yang begitu sulit buatku.
Lalu aku mulai mengerjakan kedua PR ku itu. Untuk sekedar menjelaskan, Aku lebih sering mengerjakan PR ku di pagi hari seperti ini. Mengapa? Karena kalau dirumah, Aku tidak memiliki semangat belajar sama sekali.
15 Menit kemudian, saat aku sedang asik-asiknya mengerjakan PR ku. Tiba-tiba ada yang memasuki kelas.
Seorang siswa dengan rambut berwarna teal yang agak tebal berantakan memasuki kelas.
Cih, dia lagi.
"Ohayou Lenka" Sapanya dengan riang. Aku? Jangan harap aku membalas sapaanmu itu.
"Ahaha" Tawanya datar "Sepertinya kau memang tidak akan pernah membalas sapaanku ya?" Katanya santai sambil membereskan barang-barangnya di mejanya.
Aku tetap diam.
"Ah.. Baiklah, aku akan diam seperti biasa" Katanya
Seperti biasa katamu? Apanya yang biasa? Kau itu murid yang paling berisik dikelas ini!
Ya, dia adalah salah seorang dari sekian banyak orang-orang 'gila' yang bersemayam di kelas ini. Tapi kalau dibandingkan oleh 'orang-orang gila' lainnya sepertinya dia itu yang paling waras.
Kalau menurutku, dia memang memiliki sesuatu yang berbeda dari orang-orang kebanyakan. Bukannya memuji, tapi memang harus diakui kalau kemampuannya berpikir diatas rata-rata, sangat jauh malah.
Dia itu murid baru di sekolah ini, namanya Hatsune Mikuo. Dia baru pindah ke sekolah ini saat awal kelas 2. Hebatnya, dia bisa terkenal dalam hitungan minggu. Entah karena kepintarannya atau karena dia memang pandai bergaul, aku tidak memiliki waktu untuk sekedar menyari informasi tentang itu.
Aku kembali fokus kepada PR ku. Tinggal sedikit lagi dan aku akan menyelesaikannya.
"Hei" Tiba-tiba Mikuo sudah ada disampingku dan memanggilku, tentu saja itu membuatku kaget! Salah satu kemampuannya Mikuo, yaitu menghilang dan muncul kayak setan!
"Apa?!" Jawabku ketus
"Hahaha. Maaf, Kau kaget ya? Coba tadi kau melihat wajahmu, lucu sekali hahahaha"
Sialan. Menyebalkan sekali ditertawakan oleh orang seperti dia.
"Diam, Kau membuatku semakin muak" Ucapku datar tapi dingin. Mungkin saatnya mengeluarkan 'itu'.
Aku merogoh kantung bajuku. Dan apa yang kutemukan? Apa?! Kemana perginya benda itu?!
"Mencari ini?" Tanya Mikuo yang tersenyum jahil sambil memegang sebuah headset berwarna oranye. Dan ya, itu milikku.
"Kemarikan!" Ucapku sambil menodongkan tanganku kearahnya.
"Baiklah" Tak ada perlawanan? Tumben.
Dasar. Bisa gak sih kau gak iseng sehari saja?! Kau itu membuat waktu-waktuku yang berharga menjadi bahan leluconmu yang tak lucu itu tau!
Saat aku hendak memakai headsetku, Mikuo lagi-lagi memanggilku.
"Oh iya satu lagi" Katanya, tapi kali ini dia memasang wajah serius.
"Apa lagi?" Jawabku seperti biasa
"Kau ikut camp..."
"Tidak" Potongku sebelum dai menyelesaikan kalimatnya
"Memang kenapa? Camping itu mengasyikkan lho?" Jawabnya antusias
"Memangnya kau sudah pernah ikut Camping?" Tanyaku dengan wajah menyeringai, sepertinya aku mulai tertarik dengan pembicaraan ini.
Mikuo diam, sepertinya sih berpikir. Mengarahkan pandangannya kearah langit-langit kelas.
"Belum" Jawabnya sambil nyengir. Aku pun Sweatdropped, sudah kuduga.
"Kau terlalu cepat menyimpulkan" Ucapku sambil berancang-ancang untuk memakai headset ku. Tapi ditahan oleh Mikuo.
"Sebentar! Aku ingin dengar pendapatmu!" Pintanya sambil memegangi tanganku.
"Lepas!" Aku menepis tangnnya dengan kasar, enak saja kau pegang-pegang!
"Maaf, Maaf. Habisnya kalau kau sudah pakai headset susah banget kalau mau ngomong, sama aja kayak ngomong sama tembok tau!" Protesnya sambil mengelus-elus tangannya. "Jadi bagaimana?"
"Haah~" Aku menghela nafas. Sebenarnya aku malas tapi, yahh...
"Itu hanya pendapat pribadi, menurutku Camping itu memang tidak mengasyikkan. Dan lagi.." Sebelum aku menyelesaikan kata-kataku, Mikuo memotongnya. Cih, Ceritanya balas dendam nih?
"Memang kau pernah Camping?" Tanyanya sambil balas menyeringai.
Skak
"K-Kan sudah kubilang kalau itu pendapat pribadi. Jadi..."
"Ohh.. Ternyata kau memang gak pernah ikut Camping" Ucap Mikuo dengan nada yang sarkastis.
Skakmat
Sial! Aku gak bisa mengelak. Tapi masa iya aku kalah debat sama orang kayak dia! Tapi gak apa-apa deh, kali ini ngalah aja.
"Iya, Memangnya kenapa" Jawabku sewot
"Ternyata memang benar" Dia tersenyum puas penuh kemenangan. "Tidak apa-apa sih, kau tidak ikut kan? Aku juga kok. Aku tidak punya waktu hanya untuk sekedar Camping yang membosankan itu"
Wait a sec.. Itu kan kata-kata ku! 'Aku tidak punya waktu hanya untuk sekedar...' Cih, dasar tukang copy.
"Oh..." Jawabku ber'oh' ria. "Daripada itu, kau menemukan ini dimana?" Tanyaku sambil menunjuk benda yang menggantung di telingaku.
"Aku tadi menemukannya di tangga. Sepertinya kau tadi menjatuhkannya tanpa sengaja" Jawabnya santai.
"Bisa jadi" Sanggahku
"Memangnya kenapa kau bertanya seperti itu? Tumben sekali. Kau mau berterima kasih kepadaku?" Ledeknya.
"Tidak, Terima Kasih" Jawabku sambil tersenyum tipis.
"Itu barusan kau berterima kasih" Ucapnya sweatdropped.
"Sudah sana pergi! Kau terlalu banyak membuang waktuku" Usirku
"Lho? Kenapa? Bukannya kau malah suka kalau ku ajak ngobrol santai seperti ini" Sial, Dia malah makin meledekku.
"Berisik. Lain waktu saja" Jawabku kesal
Tapi jujur. Kalau berbicara dengannya terasa sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
"Kau janji?" Tanyanya.
Apa-apaan kau ini? Tapi boleh lah lain kali berbicara denganmu lagi.
"Boleh saja, hanya kalau aku ada waktu" Jawabku agak ragu.
"Kau yakin?" Tanyanya lagi memastikan.
"Kau diam, atau aku mengubah pikiranku" Aku mulai kesal dengan pertanyaan beruntun orang ini.
"Wah... Hebat juga ternyata diriku ini" Pujinya kepada diri sendiri sambil tersenyum lebar. Aku juga bingung kenapa kau memuji dirimu sendiri. Dasar idiot.
"Yasudah. Sampai ketemu lagi. Dah~" Ucapnya seraya meniggalkan mejaku.
'Daah' katamu? Demi air kobokan warteg (Author: Anjir, ngaco berlebih -,-), kita ini sekelas! Dan kau masih sempat bilang 'daah'? Mungkin dia mengalami penyakit jiwa setelah berbicara denganku.
Sebentar
Memangnya aku sumber penyakit gila?!
Yah... Itu tak perlu telalu dipikirkan
Tapi sepertinya aku akan menunggu sampai waktu itu tiba
Kulihat jam tangan ku, masih ada sekitar duapuluh menit untuk bersantai-santai. Kupasang headset di telingaku, tak lupa untuk menyolok kabelnya di ponsel ku. Lalu kuputar playlist kesukaanku.
Ah...
Kebiasaanku ini memang dianggap aneh, tapi menurutku ini adalah obat stress yang sudah biasa buatku. Iyalah, namanya juga kebiasaan.
Inilah alasan kenapa aku di panggil 'Gadis Headset'. Ya karena aku sering memakai headset. Aku memakai headset untuk sekedar melupakan segala sesuatu disekitarku, termasuk keberadaan orang-orang disekitarku. Tanpa terkecuali. Toh, mereka juga gak menganggap keberadaanku kan?
Mungkin Mikuo termasuk pengecualian
Saking populernya nama 'Gadis Headset' mereka sampai membuatkan motto khusus. 'Pakai headset, Satu hari Duapuluh empat Jam'. Menurutku mereka gila, mana ada orang memakai headset selama itu? Aku kan memakai headset hanya kalau mereka berisik, tapi mereka berisiknya sering, jadi aku sering deh makai headsetnya. Kalau pun aku memegang teguh motto seperti itu, sudah dipastikan aku akan mengalami sawan stadium 4.
Tapi aku tidak peduli kok, tenang saja.
Hidupku memang seperti itu, tidak ada gregetnya. Mungkin kalian tidak begitu tertarik mengikuti jejak hidupku. Tapi siapa yang tahu, hidup itu penuh kejutan. Mungkin aku akan menemukan sesuatu yang baru nanti.
Atau mungkin, sesuatu yang baru itu yang akan menemukanku?
Entahlah, siapa yang tahu?
Masih mau mengikuti kisah hidupku yang membosankan ini?
Its your choice
Halo readers sekalian!
Gak banyak yang ingin saya sampaikan sekarang, dikarenakan kekurangan waktu dan tenaga-?-.
Sebelumnya author minta maaf, karena ke ancuran yang bertebaran disekitar fict ini. Ini di karenakan author apdet lewat HP. Sekali lagi mohon maaf kalau editannya agak ancur.
Menurut kalian Mikuo X Lenka itu bijimana?
Menurut kalian Fict ini bagusan kalau panjang dan berbelit-belit atau pendek dan simple?
Author butuh saran. Dikarenakan otaknya author lagi ndet-ndetan.
Berdoa aja supaya fict ini bisa berjalan tanpa ada hambatan.
Sekiranya itu saja dari saya selaku author... (Readers: Kelamaan!)
Iya,iya -,-. Sampai ketemu di chapter berikutnya!
Dont 4Get 2 Review
Jaa~
