kmldr100 's present

krisho/fanmyun/leadercouple-Hukuman

warn! NC21 exofic/krisho-fanmyun/genderswitch uke/typo's!

©All cast belong to themself, and this fic purely belong to my self

for beloved 100's couples shipper!

.

.

Enjoy!

.

.

Seorang perempuan cantik berambut lurus sebahu berlari kecil menuju ruang basket. Setelah membaca pesan singkat yang dia terima di ponselnya, perempuan itu bergegas pergi dari kelas. Tanpa memperdulikan teriakan dua teman baiknya –Luhan dan Baekhyun yang heboh kalau ada tes Kimia setelah jam istirahat makan siang.

'Pergi ke ruang ganti Tim basket sekarang.'

Isi pesan itu perintah. Mutlak dilakukan, dan haram hukumnya untuk dilanggar.

Maka dari itu, disinilah dirinya. Didepan loker ganti Kris wu –orang yang memanggilnya. Ditengokkannya kepala kearah kiri dan kanan, mengantisipasi kalau-kalau ada orang lain selain dirinya dan Kris.

Grep!

Seorang laki-laki tinggi menarik pinggang rampingnya agar mendekat, kemudian mendekapnya dari belakang dengan erat. Sangat posesif.

Merasa dipeluk, perempuan itu berjengit kaget.

"K-kris?"

Laki-laki itu –Kris menelusupkan kepalanya ke daerah perpotongan leher sang perempuan, lalu menghembuskan nafasnya berat.

"Apa sayang?"

Junmyeon –perempuan itu merasakan bulu kuduknya meremang ketika sang kekasih membuka suara. Apalagi ketika dua tangan besar milik lelakinya merambat naik dan meremas payudaranya.

"Akh!"

Laki-laki tinggi itu menyeringai, senang ketika mendengar pacarnya mendesah. Membuatnya semakin gencar melaksanakan 'serangan-serangannya'. Tangan kanannya kini merambat turun kearah paha sang gadis yang hanya tertutup sebuah kain sialan –begitulah Kris memanggil rok sekolah pendek yang dipakai Junmyeon, kemudian mengusapnya pelan.

"Apa kamu datang ke Prom nite nanti malam?"

Junmyeon hanya dapat memejamkan kedua matanya rapat, sebelum akhirnya membuka suara karena pacarnya mengelus belahan vaginanya pelan.

"Ahn! Y-yaa aku datang,"

Kris makin menyeringai senang, ketika kedua hazel indah itu tertutup dan semburat merah muda yang hadir di wajah cantik itu tampak, membuat kekasihnya tampak semakin menawan.

"Benarkah? Apa yang akan kamu lakukan?"

Laki-laki itu mempercepat gerak telunjuknya didepan vagina Junmyeon. Meskipun masih tertutup celana dalam, ia tahu kalau kekasihnya ini sudah horny berat.

"Mm-hh aku akan pidato aah!"

Tiba-tiba perempuan cantik itu mencengkram pergelangan tangan kekasihnya, kemudian menatap laki-laki tinggi itu dengan mata sayu miliknya.

"Buka. Please."

Kris menyeringai licik dalam hati. Ia sangat suka ketika pacarnya sudah memohon padanya.

"Buka apa sayang?"

Laki-laki itu malah bertanya sambil menusuk-nusuk vagina yang masih tertutup celana dalam itu, membuat perempuan cantik itu mengerang frustasi.

Junmyeon membawa dua tangan Kris masuk kedalam roknya, membuka simpul celana dalam yang mengikat pinggang ramping itu.

Kris menyeringai senang –entah untuk yang kesekian kalinya.

"Maksudmu, buka yang ini?"

Laki-laki itu membuka lipatan vagina gadisnya, membuat perempuan cantik itu mengerang erotis.

"Ahh!"

Junmyeon menyenderkan tubuhnya kebelakang, kearah tubuh tegap milik Kris. Ia memejamkan kedua matanya erat, menikmati setiap sentuhan yang hadir ditubuhnya.

"Kamu berjanji hanya akan pidato?"

Lelaki Kanada itu kembali bertanya sambil memasukkan telunjuk panjangnya kedalam lubang vagina Junmyeon, kemudian memutarnya pelan.

"Ngh!"

"Jawab aku sayang," Kris memutar telunjuknya cepat, kemudian memasukkan jari tengahnya.

"Ouhh! Iya Kris! Aku berjanji pada- AH!" Junmyeon mencengkram pergelangan tangan kekasihnya, ketika dua jari itu bergerak seperti mengait-ngait pada dinding vaginanya.

Merasa puas dengan jawaban pacarnya, laki-laki tinggi itu iseng mencabut dua jari miliknya dari vagina Junmyeon. Hal itu membuat gadis cantik itu mengerang kecewa.

"Akh! Brengsek!"

Kris tersenyum miring ketika gadis dipelukannya mengumpat. Seorang Kim Junmyeon, murid teladan kebanggaan sekolah berkata-kata kasar? Kris-lah penyebabnya, dan ia bangga akan hal itu.

"Kenapa? Kamu menikmatinya, hm?"

Tangannya kembali merambat naik, dan mengusap-usap vagina itu dengan perlahan. Perempuan itu hanya mendesah erotis sambil mengangguk.

"Apa kamu suka, ketika jari-jariku mengaduk lubang vaginamu? Menyodokmu dalam-dalam?"

Kris memasukkan dua jarinya sekaligus, membuat tubuh dipelukannya terlonjak akibat perlakuan dirinya yang tiba-tiba itu.

"Ouh! Yes, Kris! AHH!"

Junmyeon makin kuat mendesah akibat dua jari panjang milik kekasihnya ini. Hanya dua jari saja bisa mengisi spot kosong didalam dirinya, membuatnya mengerang dan memohon lebih.

"Apa kamu suka ketika jariku menusuk klitorismu? Membuatmu orgasme?"

Laki-laki tampan itu melakukan gerakan masuk-keluar pada lubang Junmyeon, kemudian jempolnya melakukan gerakan memutar pada klitoris yang sudah membengkak itu dengan cepat.

"Ngh! Iya Kris! Lakukan dengan lebih cepat –AKH!"

Setelah desahan panjang dari Kim Junmyeon, sepasang kekasih mesum itu menghentikan kegiatan mereka didalam ruang ganti Tim basket, dan kembali menuju kelas masing-masing.

.

.

.

Malam promnite berlangsung meriah. Pesta yang dilakukan dalam rangka untuk 'melepas' kakak kelas satu tingkat diatas Junmyeon itu berjalan tanpa cela. Junmyeon memberi speech dalam bahasa Perancis dengan sangat memukau, membuat seluruh pasang mata yang hadir hanya menatapnya dengan takjub.

Selain karena speech yang memukau, Kim Junmyeon juga menjadi pusat perhatian karena dress merahnya yang cukup mencolok. Dress yang panjangnya lima senti diatas lutut itu mengekspos paha dan betis jenjangnya yang mulus tanpa cacat.

Membuat beberapa laki-laki menatapnya lapar, look like a werewolf.

Junmyeon sadar kalau dirinya menjadi pusat perhatian, maka dari itu ia segera memisahkan diri dan beranjak ke stan minuman. Mencoba menepi, menghindari tatapan orang-orang.

"Hai, Junmyeon-ah!"

Baru seteguk diminumnya cocktail beraroma raspberry ditangannya, sebuah suara yang cukup familiar merambat masuk kedalam gendang telinganya. Membuatnya mau-tak-mau memalingkan wajah, karena sosok itu memanggil namanya.

"Oh! Mino sunbae-nim!"

Perempuan cantik itu menyapa sambil tersenyum ramah, ketika iris matanya menangkap sosok Song Mino. Kakak kelas yang lulus tahun ini sekaligus orang yang tergila-gila padanya sejak semester kedua ia duduk dibangku sekolah menengah atas.

"Do you like to take some picture with me?"

Mino bertanya sambil tersenyum ramah, membuat perempuan itu mau tidak mau mengangguk meng-Iyakan.

Ah. Junmyeon jadi ingat janjinya pada Kris untuk hanya berpidato.

Dirinya cuma bisa berharap kalau kekasih jangkungnya itu benar-benar tidak datang malam ini.

Setelah Mino membungkuk rendah dan berlalu sambil membawa selembar polaroid, datang Luhan dan pacarnya –Oh sehun yang mengenakan White suit. Membuat laki-laki itu tampak menawan.

"Junmyeon noona!"

Sehun membuka suara, membuat dirinya mendecak pelan karena niatnya untuk meneguk habis cocktail terganggu lagi.

"Hm?"

Perempuan itu hanya menyahut seadanya, sambil menggoyang-goyangkan gelas berleher panjang ditangannya.

"Kris hyung mencarimu tuh!"

Sehun menunjuk ke sudut ruangan, dan kedua hazel itu mengikuti arah telunjuk Oh sehun. Disana, Kris wu. Menggunakan suit berwarna raven blue, menjadi pusat perhatian para perempuan sambil melambai dan tersenyum kearahnya.

Senyuman tampan –jika kebanyakan orang yang melihat dan sebuah senyuman mengerikan, yang seolah menyiratkan keadaan dan nasibnya, 'sekarang' dan 'nanti'

Duong

Niatnya untuk minum cocktail hilang sudah.

'sepertinya aku tidak akan selamat malam ini'

.

.

.

Junmyeon melangkah dengan anggun kearah kekasih Kanadanya, dan ketika ia berdiri tepat disamping Kris, perempuan secantik dewi Aphrodite itu langsung memeluk lengan lelaki itu dengan erat. Cukup risih karena banyak perempuan yang memandang pacarnya ini layaknya Fangirl yang bertemu dengan oppa-nya.

"Naughty Jun,"

Laki-laki itu berdesis pelan sambil sedikit merunduk, ketika ia bisa melihat belahan payudara kekasihnya.

Junmyeon itu tidak terlalu pendek. Tapi jika ia berdiri tepat disebelah Kris, dirinya akan terlihat 'tenggelam' dibalik tubuh jangkung laki-laki tampan ini, yang tingginya hanya kurang sepuluh senti dari dua meter.

Maka otomatis, kedua mata Kris yang berada jauh diatas kepala perempuan ini dapat menangkap 'pemandangan' tersebut dari atas kepala Junmyeon.

"But you like it,"

Perempuan itu membalas dengan santai, sambil merapatkan tubuhnya ketika Do Kyungsoo, si seksi anak cheerleader mendatangi dirinya dan Kris yang tengah berdiri dekat stan makanan.

"Hi oppa~"

Gadis bermata bulat itu menyapa dengan manja-nya, menghiraukan Junmyeon yang sudah melotot ditempat karena melihat pakaian yang dipakai perempuan itu.

"Hai, Kyung."

Kris menjawab dengan kalem, dan perempuan itu pamit untuk mengunjungi stan minuman. Selain itu, ia juga terusik karena pandangan Junmyeon yang seolah-olah ingin mengelupasinya.

"Bola matamu akan melompat keluar, kalau kamu terus-terusan melotot begitu."

Junmyeon hanya mendengus kesal mendengarnya. "Aku mau ke Baekhyun dulu!"

Dan ketika perempuan itu beranjak pergi, seorang laki-laki berlesung pipi berjalan menghampiri Kris yang tengah memasukkan potongan mango mousse.

Tanpa sadar laki-laki berdimple itu bersiul ketika melihat kedua kaki jenjang milik Junmyeon.

"Aku tidak sangka, perempuan itu punya kaki yang sangat seksi."

Kris hanya tersenyum miring ketika teman baiknya berkata begitu.

"Kau tahu, kau sangat beruntung memilikinya."

Laki-laki Kanada itu tersenyum tipis ketika eagle eyesnya menangkap Junmyeon yang tengah tertawa kecil bersama Byun Baekhyun.

"Ya. Aku benar-benar beruntung."

.

.

.

"Sehun-ah!"

Yang dipanggil sontak menoleh kesumber suara, dan ia langsung mengangkat sebelah tangannya. Karena sebelah lagi tengah dipeluk posesif oleh Xi Luhan.

"Oh! Kris-hyung!"

Kris menghampiri Sehun, kemudian melempar sebuah kunci pada adik laki-lakinya itu.

"Pulanglah dengan motorku."

Laki-laki berkulit pucat itu mengerutkan keningnya heran. Masalahnya ia berangkat terpisah dengan Kris tadi, dan dirinya naik mobil untuk datang kemari.

"Uh?"

Baru saja dirinya ingin bertanya, tapi sosok perempuan cantik datang menghampiri kakak lelakinya kemudian memeluk lengan kakaknya. Membuat semuanya tampak jelas.

"Ganti uang bensinku."

Sehun berujar dengan wajah datarnya, sambil menyerahkan kunci mobil pada kakaknya. Luhan hanya mendecak pelan melihat tingkah kekasihnya.

"Jangan pelit, Sehun-ah. Kris kan kakakmu,"

Laki-laki pucat itu hanya menggumam pelan menyahuti perkataan pacarnya.

"Jangan pulang malam-malam, adikku sayang."

Kris berucap, kemudian berlalu pergi sambil merangkul Kim Junmyeon. Sehun hanya menatap kakaknya itu sambil mendesis pelan.

"Aku berani bertaruh kalau mobilku pasti penuh sperma besok."

.

.

.

Kris menyetir dengan kecepatan yang benar-benar sangat tinggi, bukannya tidak takut kecelakaan, hanya saja jalanan didaerah sini benar-benar sepi.

Junmyeon sendiri hanya duduk manis disebelahnya. Tanpa sedikitpun protes yang terlontar dari mulutnya. Dirinya juga ingin merasakan bagaimana rasanya melanggar aturan.

Tanpa banyak bicara laki-laki tinggi itu keluar dari mobil, diikuti oleh Junmyeon yang lebih memilih untuk memandang langit malam sekarang.

"Jun, kemari."

Perempuan itu menurunkan wajahnya dari langit ketika kekasihnya menyuruh untuk mendekat. Gadis cantik itu langsung berjalan, dan berdiri tepat disebelah kekasih tingginya ini.

Kris yang 'geregetan' karena pacarnya memakai baju minim itu menarik Junmyeon untuk masuk kedalam pelukannya. Dan merengkuh tubuh kecil itu dari belakang.

Laki-laki Kanada itu mengaitkan jemarinya didepan perut ramping milik Junmyeon, kemudian meletekkan dagunya dipuncak kepala perempuan cantik itu. Junmyeon sendiri hanya memejamkan kedua matanya rapat, sambil meresapi tiap-tiap kehangatan yang diberikan kekasihnya.

"Kamu melanggar janjimu."

Kris membuka suara sambil menghirup kuat-kuat aroma rambut pacarnya.

"Apa berfoto termasuk melanggar janji?"

"Apa berfoto termasuk dalam acara prom nite?"

Junmyeon hanya mendecak kesal, pacarnya ini paling bisa memutar kata-kata.

Cup

Kris hanya terkekeh pelan ketika gadis dalam pelukannya ini cemberut. Ia langsung mengecup kilat sudut bibir perempuan ini.

"Dan apa ini.. Kenapa bajumu benar-benar kurang bahan?"

Laki-laki itu berucap, sambil mengusap paha dalam Junmyeon yang terjangkau oleh tangannya yang panjang. Membuat perempuan cantik itu sontak merinding.

"Ugh. Gaun ini pemberian ibu,"

"Dan kenapa bagian depan baju ini benar-benar rendah dan terbuka?"

Kris kembali bertanya, sambil menaikkan usapannya kedepan dada kekasihnya. Kemudian melakukan gerakan memutar tepat didepan payudara Junmyeon.

"Nghh"

Kedua kaki yang dibalut high heels tujuh senti itu mulai bergerak gelisah, apalagi ketika dua tangan besar Kris yang mulai iseng meremas dua payudara yang lumayan besar itu dengan kencang.

"Ooh!"

Kris tersenyum miring, dan mulai menengokkan kepalanya ke kiri-dan kanan. Takut-takut ada orang yang akan menganggu 'kegiatan' mereka nanti.

Sekarang sudah pukul sebelas tepat, dan daerah ini –Han river sudah sangat sepi. Benar-benar hanya ada mereka disini.

"Junmyeon-ah.."

Laki-laki tampan itu mendekatkan bibirnya kearah daun telinga Junmyeon, kemudian mengecupnya dengan lembut.

"Nghh. Apa? "

Kris meremas dua payudara itu secara bersamaan, membuat Junmyeon terpekik pelan.

"Mau mencoba bercinta di alam terbuka?"

Tiba-tiba Junmyeon membalikkan tubuhnya, menghadap Kris yang setengah terkejut ketika dengan tiba-tiba perempuan cantik itu mencium bibirnya sensual.

"Tentu saja, sayang."

.

.

.

Sang laki-laki memagut bibir sewarna peach milik kekasihnya dalam, mengulum kedua belah bibir itu bergantian. Tautan yang tadinya lembut, berakhir dengan kesan menuntut dan penuh gairah.

"Ngh."

Junmyeon melenguh pelan, ketika lidah Kris menyambut lidahnya didalam. Mengecupnya dengan penuh gairah.

"Ouh!"

Dan tautan yang benar-benar memabukkan itu terlepas ketika pihak perempuan yang mendesah keras akibat sang lelaki mencubit klitorisnya dalam sekali tarikan.

Lututnya terasa lemas, ia benar-benar menyenderkan tubuhnya pada tubuh Kris yang juga menyender di pagar pembatas. Menahan berat tubuh mereka berdua.

"Ngh. Masukkan, Kris."

Perempuan itu memohon dengan wajah sayu miliknya. Terkesan erotis dan menggairahkan, membuat lelaki Kanada itu tidak tahan untuk mencium bibir tipis yang menawan itu.

"Hm! Aaahn!"

Junmyeon tersentak kaget ketika Kris memasukkan dua jarinya sekaligus, kemudian menggerakkannya dalam tempo yang cepat. Memaju-mundurkannya.

"Kamu suka ini?"

Kris menusukkan jarinya makin dalam, sambil berbisik dengan suara rendah. Junmyeon mengangkat kepalanya sambil memejamkan mata, menahan gairah yang sudah memuncak.

"Oouh! Yes Kris, lebih dalam!"

Junmyeon mengerang ketika jari-jari dalam lubang vaginanya itu bergerak memutar. Mengaduk apapun didalam vaginanya.

"Aaaah!"

Laki-laki tampan itu menyeringai ketika dua jarinya tepat mengenai g-spot milik Junmyeon. Ia kembali menggerakkan jari-jarinya keluar masuk lubang Junmyeon dengan cepat dan dalam. Dan perempuan itu hanya bisa mendesah kencang.

"AAAH Kris!"

Kris mengangkat tubuh gadisnya, kemudian meletakkannya diatas kap mobil. Membuka lebar dua paha Junmyeon, sambil menyingkap keatas gaun minim itu. Tanpa membukanya.

Laki-laki itu membuka simpul celana dalam milik gadisnya, kemudian bersiul ketika melihat vagina dan celana dalam perempuan cantik itu sudah basah akibat cairan orgasmenya.

"Kamu benar-benar basah, Jun."

Kris menaik-turunkan jari telunjuknya dibibir vagina Junmyeon, dan perempuan itu mengerang frustasi.

"Aaahn.. Bisakah kamu langsung ke inti?"

Junmyeon mengerang kesal, dan Kris hanya menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Sayangnya aku masih mau bermain-main,"

"Kris wu mati kau –AHH!"

Ketika laki-laki itu telah menyelesaikan kalimatnya, ia langsung menjilat bibir vagina perempuan cantik itu dengan sangat pelan. Membuat Junmyeon benar-benar tersiksa.

"Masukkan lidahmu. Angghhh"

Kris malah membuka bibir vagina perempuan ini dan memasukkan telunjuknya. Kemudian menggerakkannya dengan sangat cepat.

"Stupid! I say, your tongue! Aaahn."

Laki-laki itu menyeringai jahil, kemudian melesakkan lidahnya masuk kedalam lubang vagina gadisnya. Menggerakkannya keluar-masuk dengan cepat.

"Kamu suka ini?"

Junmyeon memejamkan kedua matanya, ketika ia mendapatkan yang dia mau. Lidah Kris.

"Yeaah. Suck it!"

Tanpa perempuan itu sadari, Kris sudah menurunkan sleting celananya dan mengeluarkan penis besar itu dari 'tempatnya'. Dan tanpa aba-aba, laki-laki itu memasukkan penis berdiameter abnormal itu kedalam lubang vagina basah milik Junmyeon.

"OUGH!"

Junmyeon langsung mengerang kencang ketika penis besar itu memenuhi lubang vaginanya. Penis yang seakan menggaruk dinding-dinding sempit vaginanya.

"Lebih dalam. Aah, Kris!"

Perempuan itu menarik leher laki-laki tinggi yang tengah menyetubuhinya ini, lalu mencium bibir plum Kris dengan berantakan. Membuat saliva mereka tercecer kemana-mana.

Kris dengan senang hati menghentakkan pinggulnya agar semakin dalam memasukki lubang pacarnya. Membuat tautan itu dengan mudahnya terlepas.

"Aah! Aah!"

Gotcha

g-spot Kim Junmyeon yang sudah tertumbuk penis besar miliknya, dan membuat perempuan ini mengerang kencang sambil menarik pelan surai hitam miliknya.

"Aku sampai, Kris! Aahn!"

Laki-laki itu menaikkan tempo sodokkannya, membuat tubuh Junmyeon yang berbaring diatas kap mobil makin terlonjak-lonjak kencang. Tangan besar miliknya digunakan untuk meremas dua payudara besar itu secara bersamaan.

"Yes. Cum for me, darling."

Kris berbisik dengan suaranya yang dalam, sambil memperdalam tusukkannya di vagina kekasihnya ini. Ia menggeram pelan ketika penisnya terasa dipijat dengan lembut dan dalam oleh otot-otot polos dalam vagina Junmyeon.

"Ouuh, Kris!"

Baik Junmyeon maupun Kris, keduanya memejamkan mata mereka ketika menikmati dua sensasi yang berbeda. Junmyeon yang menikmati ekstasi dari orgasmenya, dan Kris yang menikmati sensasi yang diterima penisnya akibat pijatan oleh dinding vagina Junmyeon.

"Berbalik!"

Tapi, Kris masih belum orgasme dan kepuasan duniawi itu masih akan berlanjut. Mau tidak mau, Junmyeon membalikkan tubuhnya dan laki-laki itu memasukkan penisnya dari belakang. Doggy style.

"Eungh!"

Nafsu itu kembali memuncak ketika penis Kris yang dalam satu kali hentakkan langsung mengenai g-spotnya, kemudian memacunya dengan cepat.

Kris menarik rambut perempuan itu dari belakang, kemudian mencium bibir Junmyeon dengan sangat dalam dan penuh nafsu. Kemudian dirinya menusukkan penisnya semakin dalam.

"Ouh. Ride me, Kris! Aah!"

"Kamu terlihat seperti pelacur, sayang."

Junmyeon dengan gaun merah yang hanya menutupi bagian perutnya, bibirnya yang terbuka dan wajah yang terlihat sangat erotis dan berpeluh. Jangan lupakan kedua mata yang tertutup, dan sesekali terbuka ketika Kris menusukkan penisnya dalam-dalam.

"Ouh! Aku pelacurmu, Kris. Aah!"

Kris meremas dua payudara itu dari belakang, lalu menghentakkan penisnya dalam-dalam. Bersamaan dengan itu, mereka berdua sampai pada puncak dari ekstasi kesenangan dunia.

Junmyeon membuka kedua matanya, walaupun tubuhnya masih tertindih tubuh Kris tidak dapat dipungkiri bahwa dinginnya udara malam makin menusuk tulang rusuknya.

Mereka benar-benar bercinta di alam terbuka.

"Kris bangun. Dingin!"

Laki-laki itu menggulingkan tubuhnya kesamping tubuh Junmyeon, membuat tautan mereka dibawah sana terlepas.

"Menikmatinya?"

Junmyeon mengangguk pelan sambil mengelus lengan Kris yang tengah mengusap puncak kepalanya dengan lembut.

"Well.. Kamu tahu, kalau itu hukumanmu."

Perempuan itu mendengus kesal, "Sudah kuduga."

Kris menyeringai jahil, kemudian memeluk tubuh Junmyeon yang tiba-tiba membelakanginya.

"One more round?"

Perempuan itu menggeleng cepat, tanpa memalingkan tubuhnya. Tapi naas, sebelum dirinya mampu menolak, laki –laki itu sudah memasukkan penis yang sudah tegak kembali itu dari celah kakinya.

"Ouuhh!"

Laki-laki tinggi itu langsung membopong tubuh Junmyeon masuk kedalam mobil, dan melanjutkan beberapa ronde didalam sana.

.

.

.

Sehun mendengus kesal sambil melirik jam tangan hitam miliknya. Apa-apaan kakaknya itu? Berpesan padanya untuk tidak pulang malam, tapi malah dia yang belum pulang bahkan ketika jam masuk sekolah sudah setengah jam lagi.

Treek. Krieet

Drap drap drap

Kemudian terdengar langkah kaki yang terkesan terburu-buru masuk kedalam kediaman mereka.

"Oy, Sehun-ah!"

Kris –orang itu berlari menghampiri adiknya yang memasang wajah bete diatas meja makan, kemudian melemparkan kunci mobil dan sebuah kartu.

"Aku belum sempat beli bensin. Sekalian bawa ke car wash, ya!"

Laki-laki jangkung itu berlari menaikki tangga, menyisakan Oh Sehun yang mengerutkan dahinya heran.

Tapi dirinya tidak mau ambil pusing, dan lebih memilih pergi menuju pekarangan. Tempat dimana mobilnya berada.

"Ugh."

Laki-laki itu langsung menutup hidung ketika bau sperma dan percintaan menyeruak hebat dari dalam, ketika ia membuka pintu mobil.

"Dasar kakak tidak tahu diuntung."

Pagi yang lumayan cerah itu berakhir dengan Kris wu yang terpaksa berlari menuju sekolah, karena adiknya yang pergi membawa kabur motornya.

"OH SEHUN. HABIS KAU ADIK SIALAN."

.

.

.

Woaaaah apaan tuh!

NGAHAHAHAH *witch laugh* anjrit gue bikin apaaan *nengok keatas*

Haduuuuhhh, this is not my first NC. Tapi, untuk FFn, aku bener-bener pertama kali ngepost disini. Sorry yaaa kalau Ncnya abal dan gak hot. Maklum, anak polos *jeduak!

Btw, My girlfriend is Hapkido Atlet Chapter 3 bakal aku post soon! Tenang aja, aku pasti bakal nuntasin fanfic-ku yang itu kok :3

Silahkan review, kasih kritik dan saran dan bash juga boleh. Asalkan jangan flame, dan nggak ngebash pairingnya. Hahahaha

Enjoy!

Kmldr100