Author : Julz

Main cast : Bang Yongguk & Kim Himchan (BANGHIM)

Gendre : Romance – Yaoi (Boy love / Boy X Boy)

Length : Drabble

Rate : T

Disclameir : The story and plot it's mine, out from my little brain

.

.

.

WARNING:

No Bash!

JUST LEAVE IF YOU DON'T LIKE THE GENDRE OR PAIRING!

Typo's normal

.

.

.

.

.

.

Propose

.

.

.

.

.

"Kau dimana? Waktuku tak banyak"

Sekiranya itu yang seorang pria tampan tuliskan, dalam pesan singkat yang dikirimkannya pada seseorang. Lagi untuk kesekian kalinya mata itu menatap pada jam tangannya dan berlalu kearah jendela besar yang seakan menjadi tembok dari coffee shop yang kini didatanginya, menunggu seseorang di jeda waktu sibuknya.

.

.

.

TRING

Pintu yang menjadi satu-satunya akses masuk kedalam coffe shop itu terbuka ditemani dengan suara lonceng yang sengaja digantung diatas pintu untuk menandakan jika ada pengunjung yang datang. Pria tampan dengan kemeja hitam yang membalut tubuh alteltisnya itu menatap seorang pria cantik yang baru saja memasuki coffee shop.

"Maaf telat. Kau tau, jalanan sangat padat. Ada apa?"

Pandangannya dialihkan keluar kaca besar penghalang posisi tempatnya duduk dengan sisi luar coffee shop yang mengusung tema artistik itu, banyaknya lukisan-lukisan serta barang-barang yang penuh akan nilai seni memenuhi tiap sisi, menjadi interior yang cukup menyenangkan mata. Tangan itu meraih cangkir yang berisi kopi hitam pekat, menyesapnya pelan guna menikmati rasa pahitnya.

"Ada apa? Tidak ada, hanya menyempatkan waktu untuk seseorang yang selalu mengeluh padaku jika aku tidak pernah ada waktu untuknya"

Pria cantik itu tersenyum tipis, mata marbelnya melirik gemas pada sang kekasih hati yang sangat dicintainya. Tangan halusnya diletakkan diatas tangan sang kekasih, sedangkan sebelah tangan lainnya diangkat guna memanggil pelayan untuk memesan sesuatu. "Iced Americano dan cake coklat" senyum pria cantik, sebut saja Kim Himchan pada sang pelayan setelah selesai menyebutkan pesanannya lalu kembali menatap pria tampan disampingnya. "Terima kasih sudah menyempatkan waktu untukku. Presdir Bang" hanya gumaman yang diterima Himchan untuk jawaban atas ucapan terima kasihnya. Senyum manis dari bibir pinknya masih terkembang, menemani usapan halus tangannya pada tangan kekar pria tampannya.

Pelayan menghampiri meja keduanya dengan satu nampan berisikan iced Americano juga cake coklat pesanan Himchan. Setelah berucap terima kasih Himchan mulai menggapai cup kopinya dan menyadari jika ada secarik kertas cukup besar menutupi bagian cup kopinya. Membaca satu kalimat disana.

.

.

.

Would you marry me?

Marbel hitam indah itu membesar, pandangannya langsung tertuju pada pria tampan yang berada disampingnya, yang duduk diam sambil memandang lurus padanya.

You're my all

So beautifully radiant, my bride

A gift from god

Are you happy?

Tears fall from your dark eyes

Until your dark hair turn white

My love, my girl

I'll swear my love

Saying I love you

I want to do it everyday for a lifetime

Would you marry me?

Loving you, cherishing you

I want to live this way

Ever time you fall asleep

I want it to be in my arms

Would you marry me?

Would you consent to this heart of mine

Himchan hanya bisa menutup mulutnya, menahan segala perasaan yang kini menghampirinya mendengarkan lagu manis yang seakan memintanya untuk bersama dengan sang kekasih, Bang Yongguk. Yah, Yongguk yang meminta pada pihak coffee shop ini untuk memutar lagu yang sekiranya bisa mewakilkan keinginanya saat ini, meminta Kim Himchan untuk menjadi teman hidup selamanya.

.

.

.

"B-bang ,,"

Jemari itu mengusap lembut sudut mata marbel yang mengeluarkan air mata bahagianya. Bagaimana tidak bahagia, jika saat ini kekasih yang kau cintai sepenuh hati dengan usahanya memberikan kejutan hanya untuk melamarmu, seseorang yang bahkan kesehariannya tidak biasa berbuat manis dan kini seseorang itu melakukannya untukmu, karenanya kini Himchan sudah sangat pantas merasa terharu akan apa yang Yongguk lakukan padanya.

"Would you marry me. Would you spend your life with me?"

Beberapa orang yang berada di coffee shop kini memandang pada sepasang kekasih itu, ikut menikmati moment indah mereka. Himchan sebisa mungkin tersenyum ditengah rasa harunya, dianggukkan kepalanya pelan yang menghantarkan rasa lega luar biasa pada Yongguk. Direngkuhnya sosok cantik itu kedalam pelukkannya, mengusap lembut punggung yang bergetar itu. "Hime, aku melamarmu bukan memutuskanmu. Jangan menangis koala" atas ucapannya Yongguk mendapatkan cubitan kasih sayang Himchan di perutnya, "Jangan merusak moodku, tigger jelek" Yongguk terkekeh sedangkan Himchan menyamankan dirinya dipelukkan Yongguk, menyesap nyaman aroma maskulin yang menempel ditubuh kekasihnya.

Pelukan hangat itu dilepas Himchan, tangannya terulur pada sang kekasih. Meminta sesuatu darinya. "Apa?" tanya bingung Yongguk yang tergambar dengan baik diwajah tampannya. "Jangan bilang kau tidak membelinya?" Yongguk hanya bisa menekuk wajahnya bingung, sekiranya apa yang Himchan minta padanya saat ini.

"Bang Yongguk jinjja?! Kau tidak membelinya? Kau tidak membeli cincin untukku? Yak! Melamar seseorang itu harus pakai cincin! Dasar tigger bodoh"

Yongguk benar-benar merusak mood bahagia Himchan saat ini dengan tidak memberikannya sebuah cincin yang biasanya menjadi barang wajib untuk seseorang berikan ketika melamar orang yang dicintai. Mendengus kesal dengan tangannya yang dilipat didada, bibir pinknya mengerucut.

"Aku membelinya princess" ucap Yongguk sambil menyodorkan sebuah cincin kehadapan Himchan yang baru saja diambilnya disaku celana. "Aku tidak sebodoh itu Koala" meraih jari putih itu untuk disematkan cincin dengan ukiran BANGHIM didalamnya, gabungan dari nama mereka berdua. Himchan lantas tersenyum manis, memandangi cincin perak dijarinya. "Gomawo" senyum manis Himchan.

.

.

.

-The End-

Maaf kalo Julz lagi gak produktif banget belakangan ini, mood nulis lagi hilang entah kemana. Jadi kalau ada yang nungguin Sunlight / Not Chocolate but Rollercoaster / Perfect Love, dimohon untuk bersabar ya, karena kalo dipaksain nulis nanti malah jadi kacau (meskipun emang gak bener juga ceritanya XD).

#ForeverWithBAP

#EarthNeedsRespect

Mind to review?