REBORN
By : fukicchi (R.S)
Disclaimer : Aoyama Gosho
Rated : T
Warning : AU, typo, istilah-istilah dalam dunia per-idol-an wwww
Fanfic ini diselesaikan untuk memenuhi event FF dari event milad grup DCMKFI di FB XD hehehe
#FanficAmuroDCMKFI
"Whiskey Trio! Whiskey Trio! Whiskey Trio! Whiskey Trio!"
Riuh rendah sorakan penggemar idol group beranggotakan tiga pria tampan itu memenuhi Yokohama Arena. Hari ini adalah jadwal hari terakhir Arena Tour mereka tahun ini.
Setelah VTR opening mereka selesai ditayangkan, tirai penutup stage terbuka. Diiringi dengan letusan kembang api dan intro salah satu single terlaris mereka tahun ini sebagai pembuka. Terlihat 3 pria tampan yang berdiri di tengah stage yang luas dengan kostum yang warnanya disesuaikan dengan member color mereka masing-masing.
"Hey hey hey, Yokohama Arena~ Are you ready?" Salah satu member dari Whiskey Trio dengan codename Bourbon berseru untuk memberikan semangat pada para penggemarnya. "Bourbon di sini~"
Pria dengan codename Bourbon itu memiliki rambut pirang berponi dan juga kulit tan. Ia merupakan ace atau centre dari grup ini. Member color-nya adalah kuning. Walaupun warna kuning dalam group idol lain identik dengan karakter ceria, tapi berbeda dengan Bourbon. Ia mengusung karakter sedikit do-S, namun ia masih terhitung sangat ramah. Fanservice andalannya adalah tatapan maut beserta senyum miringnya. Nama aslinya adalah Furuya Rei. Instrumen yang dikuasainya adalah gitar.
"Yokohama Arena~ Ayo bersenang-senang hingga akhir!" Scotch, pria bermata sipit itu tersenyum lebar pada penggemarnya. Tak lupa ia melambaikan tangannya dengan semangat pada beberapa penggemar yang membawa uchiwa dengan tulisan 'Scotch' dengan ejaan katakana ataupun romaji di sana.
Scotch, nama aslinya adalah Morofushi Hiromitsu. Pria itu memiliki rambut hitam pendek berponi. Member color-nya adalah biru muda. Karakternya tenang namun penuh semangat. Ia yang paling sering memberikan senyum hangat sebagai fanservice-nya. Bass adalah alat musik yang dikuasainya.
"Ikuzo!" Pendek namun penuh penekanan di dalamnya diucapkan oleh Rye.
Member terakhir dalam Whiskey Trio ini. Nama asli Rye adalah Akai Shuuichi. Ia adalah member tertua, sehingga ia memiliki karakter yang sangat tenang dibanding Scotch ataupun Bourbon. Pria ini juga adalah member tertinggi dan memiliki rambut hitam panjang yang menjadi ciri khasnya. Entah kebetulan atau tidak, member color Rye adalah merah, sama seperti nama aslinya. Berbeda dengan idol group lainnya yang membuat merah sebagai warna untuk ace atau centre grup mereka, Akai lebih sering berada di sisi kiri Bourbon. Sama seperti Bourbon, alat musik yang dikuasainya adalah gitar. Rye memang terkesan sedikit dingin dan tidak terlalu sering memberikan fanservice, namun hal itu tak membuat jumlah penggemarnya menjadi sedikit. Rye lebih senang memandang lurus dan senyum tipis sebagai bentuk fanservice-nya. Karena ia cukup jarang melakukan fanservice, maka jika dirimu mendapat kesempatan langka itu, maka kau harus banyak bersyukur pada Tuhan seumur hidupmu.
Mereka bertiga mulai menyanyikan lagu pembuka. Para penggemar juga ikut bernyanyi dengan mengayunkan official penlight yang mereka bawa. Semua terhanyut dalam suasana. Penampilan mereka bertiga sungguh memukau. Bahkan ada yang berkata jika kau mengedipkan matamu ketika menonton konser Whiskey Trio, maka kau akan melewatkan sepersekian detik yang berharga.
Tanpa terasa, mereka telah sampai pada band corner. Ya, selain menyanyi dan menari, mereka bertiga juga memiliki corner khusus untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam memainkan alat musik. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Rye dan Bourbon memainkan gitar, sedangkan Scotch akan memainkan bass. Mereka bertiga bernyanyi dengan menggunakan wireless ear microphone agar mereka tetap bisa bebas berjalan mengitari stage.
Band corner telah usai, mereka kemudian membawakan lagu ballad. Tak diduga-duga, Scotch menangis ketika menyanyikan lirik mengenai masa depan itu. Judul lagu mereka adalah Our Future. Ini adalah salah satu lagu dari mini album terbaru mereka yang akan resmi dirilis bulan depan. Tak seperti lagu mereka yang lain, biasanya lirik lagu mereka walaupun bernuansa ballad, akan tetap memiliki lirik yang indah dan menggugah semangat. Namun entah kenapa pada lagu yang baru mereka bawakan hari ini, sebagai lagu penutup untuk Arena Tour tahun ini, terasa sedikit berbeda. Airmata Scotch terus mengalir deras. Suaranya semakin bergetar ketika ia menyanyikan solo part-nya yang menceritakan tentang walau berbeda jalan yang harus diambil untuk meraih mimpi, hati kita pasti akan tetap terus terhubung.
Para penonton mulai bertanya-tanya, ada apakah dengan lagu Our Future ini? Perasaan tidak enak mulai menyerang hati ribuan penonton yang hadir. Bagian monitor besar yang tersedia di sana menampilkan jika Bourbon sedikit berkaca-kaca ketika ia mendengarkan solo part Scotch. Tak hanya itu, Rye yang terbiasa tenang, alisnya sedikit berkerut. Ekspresinya sulit dijelaskan.
Setelah lagu Our Future selesai dinyanyikan, Bourbon memulai ucapan terima kasihnya kepada para penonton. Ini adalah corner terakhir sebelum akhirnya mereka akan membawakan lagu encore nanti.
"Terima kasih banyak sudah mengikuti perjalanan kami selama ini. Lima tahun cukup untuk membuat kita semua terasa seperti keluarga. Kami ada karena dukungan penuh dari kalian semua. Kami tidak akan ada di sini jika kalian tidak ada. Terima kasih sudah datang di Arena Tour kami yang terakhir." Suara Bourbon terdengar gemetar. Wajahnya yang biasanya terlihat penuh percaya diri, kini terlihat sedikit sendu. Ia membungkuk dalam sebagai penutup dari kata-katanya.
Seharusnya ini adalah giliran Scotch, namun tangisnya pecah dan membuatnya sulit berbicara. Suara isakannya terdengar samar-samar karena ia mengusap air matanya dengan tangan yang sedang memegang microphone. Bourbon menghampirinya dan menepuk pelan punggungnya. Pria pirang itu juga merangkul sahabat sedari kecilnya itu agar bisa tenang. Rye mengambil alih giliran Scotch untuk menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para penggemar.
"Terima kasih sudah datang hari ini. Mungkin selama ini aku memang terlihat kurang peduli ataupun terlihat sangat judes. Tapi dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku benar-benar senang bisa tergabung bersama Bourbon dan Scotch di Whiskey Trio ini. Kami bisa melewati hari-hari berat bersama berkat dukungan kalian semua. Aku selalu membaca satu-persatu fanletter yang kalian kirimkan. Aku tidak pernah mengirim balasan seperti halnya yang mereka berdua lakukan karena aku kurang pandai untuk menyampaikan sesuatu dalam kata-kata. Kumohon, mulai sekarang pun, walau apapun yang terjadi, tolong terus dukung kami."
Rye membungkuk sebagai tanda berakhirnya gilirannya. Pria itu melirik dua rekannya. Scotch terlihat masih menyeka air matanya, namun ia terlihat sudah cukup tenang. Bourbon mengangguk sebagai isyarat pada Scotch jika dirinya pasti bisa melakukannya.
"Terima kasih sudah datang di Arena Tour kami yang terakhir! Maaf karena aku tiba-tiba menangis. Lima tahun menurutku bukanlah waktu yang singkat. Merintis karir bersama dari nol, hingga kami berada di sini, bisa berdiri di sini dan menghibur kalian, semua adalah berkat dukungan kalian. Jika diperbolehkan, aku akan mengoceh sepanjang malam untuk menyampaikan rasa terima kasihku untuk kalian semua. Jadi sebelum aku dimarahi oleh staff atau mulai menangis lagi, aku akan mengakhirinya. Terima kasih banyak, aku sayang kalian semua!"
Scotch membungkuk, ia mulai terisak kembali. Bourbon kembali mengambil alih, "Kami ingin minta maaf sebelumnya, karena ini sangatlah mendadak. Tapi keputusan ini sudah tidak bisa diganggu gugat lagi." Bourbon memberi jeda, ia tersenyum tipis dengan mata sendunya. "Bulan Desember tahun ini, Whiskey Trio akan mengadakan 3 Dome Tour sebagai bentuk perpisahan dari kami semua. Karena Whiskey Trio akan bubar terhitung dari tanggal 31 Desember tahun ini."
Tentu saja perkataan Bourbon membuat penonton berteriak histeris. Mereka mulai mengerti kenapa Scotch menangis, dan makna dari lagu Our Future yang mereka bawakan. Air mata beberapa penonton mulai tumpah. Mereka tidak ingin berpisah dengan idolanya.
"Lagu Our Future adalah lagu yang kami ciptakan bersama. Scotch paling banyakmembuat lirik lagunya, sedangkan aku dan Bourbon mengaransemen musiknya. Kami harap perasaan kami semua dapat tersampaikan melalui lagu tersebut." Rye menambahkan. "Semua lagu dari mini album terbaru kami nanti akan penuh dengan perasaan kami. Kami telah berjuang keras agar bisa menyelesaikan mini album ini dengan baik."
Sepuluh menit setelah berakhirnya konser mereka, internet digegerkan dengan berita bubarnya Whiskey Trio yang sangat mendadak. Berbagai headline news membahas tentang alasan bubarnya idol group yang cukup digandrungi itu. Sebelum berita semakin simpang siur, agensi tempat Whiskey Trio bernaung, membuat statement jika mereka akan mengadakan press conference esok hari.
"Otsukare…" Ucap Rei pada kedua rekannya.
"Otsukare." Jawab Shuuichi singkat. Sedangkan Hiro masih berlinang air mata, dadanya naik-turun akibat isak tangis yang hebat. Ia melepas lapisan terluar kostumnya dan duduk di kursi yang ada di backstage. Rei mengambil tempat di samping Hiro dan menepuk pundaknya lembut, "Nakanaide, Hiro…"
"Aku hiks…masih ingin bersam–hiks–bersama dengan kalian…" Hiro berucap disela isakannya. Rei mengusap air mata Hiro yang masih mengalir deras dengan handuk kecil yang disediakan oleh staff. Rei menarik Hiro ke dalam pelukannya, "Kita masih bersama-sama, Hiro…" Pria tan itu menepuk punggung sahabatnya dengan lembut.
Bukannya tenang, isakan Hiro malah semakin menjadi. Shuuichi yang tengah mengganti pakaiannya hanya bisa memandang dalam diam. Walaupun ia terlihat biasa saja, tapi ia bisa memahami perasaan Hiro. Whiskey Trio telah berumur 5 tahun, dan itu bukanlah waktu yang sebentar. Sebelum mereka tergabung dalam Whiskey Trio ini, selama 6 tahun mereka harus menjadi junior yang menjadi back dancer dari debuted group dari agensi yang menaungi mereka.
Ano kata, biasa disebut dengan AK-san merupakan pemilik dari agensi ini. AK Jimusho merupakan agensi yang menaungi banyak sekali ikemen idol group di Jepang. AK-san sengaja untuk tidak membeberkan identitas dirinya, termasuk namanya, dikarenakan banyak hal. Beliau lebih memilih untuk dikenal dengan sebutan nama julukan.
Teringat kembali 5 tahun yang lalu, pada bulan Maret, ketika bunga Sakura mekar dengan indahnya. AK-san dengan tiba-tiba menghubungi Shuuichi, Rei, dan Hiro untuk datang ke gedung agensi mereka. Dengan penuh tanda tanya dalam benak mereka, mereka bertiga datang secepat mungkin untuk menemui AK-san.
"Kalian semua akan tergabung menjadi grup. Yaitu Whiskey Trio. Kalian akan melakukan press conference dengan media minggu depan untuk mengumumkan tanggal rilis debut single kalian." AK-san berkata dengan perlahan. Namun mereka bertiga masih terdiam.
"Debut?"
"Kami?"
"Anda serius?
Mereka bertiga bertanya bergantian dengan wajah shock. Tentu saja, setelah 6 tahun mereka berjuang menjadi trainee, akhirnya hari ini datang juga. Hari dimana AK-san memberitahu dengan siapa dan apa nama grup debut mereka AK-san memandang satu persatu wajah anak-anaknya. Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, beliau hanya mengangguk sebagai jawaban.
Shuuichi, Rei, dan Hiro saling pandang beberapa saat. Hiro mengguncang bahu Rei, "Zero…" Pandangan Rei masih kosong, ia tak tahu harus berkata apa. Shuuichi yang mulai bisa menguasai dirinya, mengulas senyum lebar di bibir tipisnya. Pria jangkung itu kembali menoleh pada dua orang yang akan menjadi rekan satu grupnya mulai sekarang.
"Miyano Akemi mulai sekarang adalah manager kalian. Ia akan menjelaskan kepada kalian lebih lanjut mengenai schedule dan hal lainnya nanti." AK-san kembali berucap, membuat mereka bertiga kembali bersikap sopan. "Selamat atas terbentuknya Whiskey Trio." Lanjut AK-san dengan senyum tipis.
"Terima kasih banyak, AK-san!" Dengan serempak, mereka bertiga membungkuk dengan sopan. Kemudian keluar dari ruangan petinggi agensi itu.
Saat itu, sudah berlalu satu setengah tahun sejak terlaksananya Debut Concert Whiskey Trio. Seperti halnya pada idol kebanyakan, mereka tak hanya berkutat di industri musik. Namun mereka juga merambah ke dunia akting ataupun presenter di acara televisi.
Bourbon memiliki kemampuan akting yang sangat baik sehingga ia kebanjiran tawaran untuk bermain di dalam dorama ataupun film, entah itu adaptasi dari anime ataupun original story. Bourbon dengan kemampuan alami dan kerja kerasnya, dapat memerankan banyak peran utama. Walau masih satu setengah tahun, ia sudah berhasil membintangi 2 film adaptasi dan 1 dorama. Berbagai tawaran tak henti-hentinya berdatangan karena banyak sutradara yang terpukau dengan kemampuan aktingnya. Karena hal itulah, penggemarnya semakin bertambah dengan drastis.
Sedangkan Scotch, dibandingkan dengan akting, kemampuannya dalam membawakan suatu program televisi terlihat sangat baik. Ia adalah pembawa acara regular yang membawakan satu program berita pagi dan juga satu program talkshow. Selain itu, ia juga menjadi penyiar radio bersama dengan Bourbon di setiap Hari Sabtu malam.
Dibandingkan dalam hal MC ataupun akting, Rye lebih banyak dilirik oleh komposer musik. Rye memiliki karakter suara yang unik. Suara lelaki itu cocok untuk banyak genre lagu. Mulai dari ballad, rock, pop, ataupun rap. Ditambah lagi kemampuan memainkan gitar Rye cukup bagus.
Tiga tahun berselang, Rye merilis mini album solo untuk pertama kalinya. Bukan berarti dia keluar dari Whiskey Trio, namun karena kemampuan bernyanyinya yang bagus, ia diberi kesempatan untuk merilis mini album solo. Hal ini tidak membuat Bourbon dan Scotch iri atau sebagainya. Sebaliknya, dua rekannya benar-benar mendukung Rye dengan mini album solo-nya. Rye juga mulai banyak tampil solo di berbagai program musik di televisi. Di dalam konser Whiskey Trio juga menyediakan solo corner khusus untuk Rye dengan durasi yang lebih panjang dibanding solo corner milik Bourbon dan Scotch.
"Hasil Konferensi Pers Mengenai Bubarnya Whiskey Trio
Tertulis besar-besar di headline news koran hari itu. Semua paparan agensi ataupun dari ketiga member-nya telah dirangkum dan dijabarkan dengan apik di dalam setengah halaman bermacam-macam koran.
Dalam berita di televisi juga menyiarkan cuplikan rekaman saat agensi menjelaskan alasan atas bubarnya idol group yang baru saja menyelesaikan Arena Tour-nya.
"Whiskey Trio akan bubar terhitung mulai dari tanggal 31 Desember tahun ini bersama dengan hari terakhir Dome Tour mereka di Tokyo Dome. Walaupun Whiskey Trio bubar, tetapi para member-nya masih berada di bawah naungan AK Jimusho." Ujar salah satu pria paruh baya berjas hitam, ia adalah seseorang dari AK Jimusho.
"Apa alasan bubarnya Whiskey Trio? Apa benar jika ini akibat larisnya Akai-san atau Rye sebagai soloist?" Tanya seorang wartawan dari salah satu televisi swasta.
"Memang benar jika Rye atau Akai-san selama 3 tahun terakhir ini banyak job sebagai soloist. Namun hal itu bukanlah alasan utama atas bubarnya grup ini."
"Lantas, apa alasan utama atas bubarnya Whiskey Trio?" Kembali salah satu wartawan mengajukan pertanyaan. Mereka masih belum puas karena AK Jimusho belum menjawab pertanyaan dengan lengkap.
"Ini adalah keinginan dari AK-san sendiri. Beliau tidak memungkiri bahwa Whiskey Trio adalah salah satu grup yang cukup banyak penggemarnya. Namun AK-san telah mempersiapkan banyak hal untuk rencana pasca bubarnya Whiskey Trio. AK-san mengatakan bahwa para member akan berada dalam masa hiatus dan akan muncul kembali ketika saatnya tiba. Dengan kata lain, Whiskey Trio akan kembali dalam wujud baru nantinya. Mereka tak bisa melanjutkan sebagai Whiskey Trio, karena itulah grup ini dibubarkan. Hingga saat Whiskey Trio terlahir kembali, tolong terus dukung Akai Shuuichi-san, Furuya Rei-san, dan Morofushi Hiromitsu-san."
"Terima kasih karena selama ini terus mendukung kami sebagai Whiskey Trio. Aku pribadi sangat menyayangi grup ini, kami sayang pada semua penggemar kami. Mohon untuk terus mendukung kami semua hingga waktunya tiba nanti." Shuuichi selaku member tertua, mewakili grupnya untuk menyampaikan kata-kata terakhirnya. "Sebagai penutup, aku tekankan sekali lagi, jika diantara kami bertiga tidak ada permusuhan atau perpecahan. Ini semua murni karena keinginan dari AK-san. Sekali lagi, terima kasih atas dukungan kalian kepada Whiskey Trio. Aku harap kalian masih bisa terus mendukung kami. Kami tunggu kedatangan kalian semua saat Dome Tour nanti. Terima kasih."
Di akhir kalimat itu, ketiga member Whiskey Trio dan juga dua orang perwakilan dari agensi berdiri bersamaan. Kemudian mereka menunduk dalam sebagai penutup konferensi pers itu diiringi dengan silaunya sahutan blitz.
Sudah lewat delapan bulan sejak Dome Tour sebagai perpisahan Whiskey Trio. Hari terakhir sangatlah mengharukan. Ketiga member menangis ketika diberi kejutan oleh para penggemar sesudah encore. Ribuan bahkan puluhan ribu penggemar yang memenuhi Tokyo Dome menyanyikan dengan penuh perasaan lagu Our Future. Konser yang seharusnya sudah selesai, berkat nyanyian para penggemar, ketiga member langsung kembali ke atas stage. Mereka merangkul pundak satu sama lain, menguatkan satu sama lain. Scotch telah menangis hingga tak dapat berkata-kata, Bourbon juga menggigit kuat-kuat bibir bawahnya agar tak menimbulkan isakan lebih hebat. Rye menunduk dan meneteskan air mata yang sudah sangat lama ditahannya. Perasaan para penggemar tersampaikan dengan baik pada Whiskey Trio. Ini adalah salah satu kenangan yang akan terus mereka ingat.
Hari ini adalah 8 Agustus yang digadang-gadang adalah hari terpanas dalam musim panas setiap tahunnya. Membuat setiap orang di Jepang jika bisa akan memilih untuk berdiam diri di kamar dengan AC yang menyala dengan makan es krim. Rei dan Hiro adalah dua orang dari sekian banyak orang yang ingin berdiam diri di kamar untuk menghindari teriknya sengatan sinar matahari. Namun takdir berkata lain, mereka berdua tengah dalam perjalanan menuju kantor agensi karena telepon mendadak dari AK-san yang menyuruh mereka segera datang menghadap padanya.
Hiro cukup beruntung karena Rei menjemput di rumahnya menggunakan mobilnya. Setidaknya ia tidak harus menyeret kakinya menuju stasiun yang jaraknya walau cuma 15 menit berjalan dari rumahnya, namun di tengah teriknya matahari di musim panas ini akan sungguh benar-benar terasa berjalan sepanjang hari di padang pasir.
"Menurutmu ada apa AK-san memanggil kita tiba-tiba?" Tanya Rei memecah keheningan. Sedari tadi yang terdengar hanyalah lagu terbaru band kesayangan Hiro yang diputar melalui ponselnya yang disambungkan dengan kabel AUX pada audio mobil Rei. Hiro menggumam sebentar, "Entahlah… Mungkin beliau ingin meminta kita untuk kembali bermain butai dengan para Junior?"
"Jadi itu artinya masa hiatus kita sudah selesai? Apa menurutmu Akai juga dipanggil?"
"Entahlah. Dia tidak menghubungiku sama sekali sejak seminggu yang lalu dia menanyakan tentang toko gitar listrik yang pernah kurekomendasikan dulu..."
"Kuharap apapun yang akan terjadi nanti adalah hal yang bagus…" Jantung Rei tak bisa berhenti berdebar-debar. Ia merasakan suatu firasat. Ia tak bisa mengatakan apakah firasatnya mengarah pada suatu hal yang baik atau buruk. Yang pasti ia dapat merasakan jika ia akan segera memulai sesuatu hal yang tak disangka nantinya.
Tok.. Tok..
"Masuklah."
Terdengar suara serak dari dalam ruangan yang dilapisi cat cokelat muda itu. Setelah memantapkan hatinya, Rei menarik handle pintu. Disusul dengan Hiro di belakangnya.
"Eh?!"
"Ah?!"
Kedua pria yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu terkejut bukan main. Netra mereka membulat sempurna ketika melihat dua sosok pria lain yang sangat mereka kenal berdiri di hadapan meja AK-san. Tak hanya Rei dan Hiro yang terkejut, namun dua pria lainnya juga menganga tidak menyangka.
Mereka berempat tidak punya keberanian yang cukup untuk menanyakan hal yang menjadi pertanyaan di benak mereka pada AK-san sebelum pemilik agensi itu menjelaskan semuanya. AK-san menautkan kedua tangannya dan menggunakannya sebagai tumpuan dagunya. "Kalian berempat pernah menjadi grup yang cukup terkenal saat masih Junior dengan nama grup FOUR. Setelah Morofushi dan Furuya debut menjadi Whiskey Trio bersama Akai, kalian berdua debut sebagai aktor butai. Benar begitu, Hagiwara, Matsuda?"
"Hai." Jawab Hagiwara Kenji dan Matsuda Jinpei bersamaan.
"Apa kalian berdua masih ingin menjadi idol? Menyanyi dan menari di atas stage?" Tanya AK-san pada Kenji dan Jinpei.
Kedua pria itu saling pandang, kemudian Kenji menjawab, "Jika Anda bertanya demikian, maka saya pribadi masih ingin menjadi idol. Menyanyi, menari, dan menyapa banyak penggemar dalam konser adalah hal yang sangat saya sukai…"
AK-san mengalihkan pandangannya pada Jinpei yang terlihat cukup gelisah. Merasa gilirannya untuk menjawab, pemuda berambut hitam itu angkat bicara, "Menjadi aktor butai adalah hal yang sangat menyenangkan… Aku bisa bernyanyi dan berakting disaat bersamaan. Terkadang ada pula butai yang diikuti dengan koreografi, sehingga aku masih bisa merasakan menari. Namun jika dihadapkan dengan pertanyaan seperti itu, aku tidak akan segan untuk menjawab jika aku masih ingin menjadi seorang idol."
"Okay..." Satu kata yang menggantung dari AK-san membuat jantung keempat pria jangkung itu serasa hendak berhenti berdetak. AK-san menatap keempat anaknya bergantian. "Kalian akan debut menjadi idol group dengan nama Vier Sterne. Nama itu aku ambil dari Bahasa Jerman yang memiliki arti empat bintang. Dua minggu lagi kalian akan mengumumkan judul CD debut kalian. Selama itu pula kalian akan berlatih menghafal koreo dan lirik lagunya."
Semua kata yang dilontarkan oleh AK-san tak ayal membuat keempat pria itu terkejut bukan main. Jadi ini rupanya yang disebutkan oleh AK-san jika Rei dan Hiro akan lahir kembali setelah masa hiatus pasca bubarnya Whiskey Trio? Lalu bagaimana dengan Shuuichi? Apakah ia masih dalam masa hiatus? Rei dan Hiro sangat ingin menanyakan hal tersebut, namun mereka tak cukup nyali untuk dapat menanyakannya.
"Ah, manager kalian mulai saat ini adalah Date Wataru. Aku sudah menyerahkan semua rencana ke depan kalian padanya dan dia yang akan menyusun jadwal latihan kalian." Tambah AK-san dengan lugas.
"Ohayo~" Sapa Hiro pada Rei yang baru saja datang pada ruang latihan gedung agensi mereka. Rei melepas kacamata hitam dan maskernya, "Ohayo.. Mana yang lain? Pria pirang itu menyapu pandangannya di ruang latihan yang masih terisi dirinya dan Hiro.
"Mereka masih belum datang." Jawab Hiro sambil meregangkan sendi dan ototnya sebagai pemanasan sebelum berlatih koreo nanti. Rei hanya menjawab dengan gumaman, ia mengeluarkan kaos dan celana training dari dalam ranselnya. "Aku ganti baju dulu." Ucapnya kemudian pergi menuju ruang ganti yang tersedia di sana.
CKLEK
"Oh, kau sudah datang rupanya. Rajin seperti biasanya.." Ucap seorang pria dengan rambut dan poni yang cukup panjang. Disusul dengan seorang pria berkacamata hitam dengan rambut ikal pendek.
"Ohayou, Hagiwara, Matsuda.." Sapa Hiro. "Zero juga sudah datang, dia masih ganti baju."
"Hmmm.." Kenji menjawab dengan gumaman. "Besok adalah hari pengumuman judul CD debut kita… Apa kalian tidak gugup?" Tanya Kenji pada Jinpei dan Hiro. Belum sempat mereka merespon, Rei kembali dengan pakaian yang digunakan untuk latihan.
"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya Rei sambil mulai melakukan pemanasan.
"Kenji bertanya, besok adalah hari pengumuman, apa tidak gugup?" Hiro mengulangi pertanyaan Kenji guna menjelaskan pada Rei.
Rei tersenyum tipis, "Tentu saja aku gugup. Tapi aku juga sangat senang bisa satu grup lagi dengan kalian seperti halnya ketika kita masih Junior. Akhirnya mimpi kita ketika masih menjadi FOUR, bisa terwujud sekarang…"
Kenji tersenyum tipis, "Kau memang tidak berubah, Furuya! Masih jadi anak manis seperti dulu.." Ia mengacak surai pirang Rei yang jatuh lurus tanpa styling. Jinpei terkekeh, "Kalau begitu, kita harus berjuang sebaik mungkin demi penggemarkita."
Hiro merangkul Rei dengan senyum lebar, "Terkadang aku takjub, mungkin AK-san benar-benar utusan dewa. Karena beliau bisa melakukan banyak hal gila yang tak terpikirkan oleh manusia biasa." Jinpei menjitak kepala Hiro, Oi! Kemudian tawa mereka berempat menggema di ruang latihan itu.
Di lapangan luas yang terletak di tengah kota Tokyo itu telah disulap sedemikian rupa dengan banyak pagar pembatas untuk penggemar yang menonton dan juga satu stage yang tidak cukup besar yang masih tertutupi oleh tirai. Sehari setelah AK-san memanggil keempat pria itu, berbagai media mengabarkan jika pada tanggal 22 Agustus akan diumumkan satu grup dari AK Jimusho yang akan debut. Nama dan member grup masih dirahasiakan, namun foto siluet keempat member-nya telah bisa ditebak oleh banyak penggemar.
"Aku yakin itu adalah FOUR! Furuya-kun, Morofushi-kun, Hagiwara-kun, dan Matsuda-kun!"
"Apa ini artinya mereka berempat benar-benar debut sebagai idol group setelah terpisah selama 5-6 tahun?"
"Aku tidak menyangka hari ini akan datang!"
Berbagai macam komentar mengenai FOUR penggemar menjadi perbincangan hangat di Twitter dan berbagai macam media sosial lainnya. Bahkan FOUR sempat menduduki Top Trending Japan karena banyak penggemar yang menge-tweet mengenai mereka.
Dibalik respon positif, tentunya di sana juga ada respon negatif. Masih banyak yang mempertanyakan kemana perginya Shuuichi jika memang benar grup yang akan debut itu adalah FOUR.
"Dimana Akai-san?! Kau pasti bercanda!"
"Kembalikan saja Whiskey Trio daripada men-debut-kan kembali grup yang sudah bubar!"
"Aku tidak percaya, bagaimana bisa Scotch dan Bourbon meninggalkan Rye sendirian dan debut bersama dengan dua aktor butai?!"
"Apa ini berarti jika Kenji-kun dan Jinpei-kun tidak akan bermain butai lagi?"
Walau komentar negatif masih terus bertebaran, hal itu tidak menyurutkan semangat penggemar untuk datang di lokasi debut 'mysterious group' ini. Mulai terdengar suara MC yang mengumumkan jika sebentar lagi 'mysterious group' akan segera datang ke lokasi. Hal itu membuat penggemar semakin bersemangat.
"Ini adalah saat yang ditunggu-tunggu! Apa kalian sudah siap menyambut 'mysterious group'?"
Sorakan penggemar menjawab dengan penuh semangat. Tentu saja mereka sudah tidak sabar lagi.
"Kalau begitu, kita sambut, inilah mereka!"
Tirai stage terangkat perlahan. Menampakkan sosok empat pria yang terbalut kostum berwarna hitam keabuan dengan aksen emas yang membuatmereka terlihat classy. Penggemar semakin menjerit ketika mereka bisa melihat warna dan gaya rambut yang sangat mereka kenal. Dari ujung kiri, satu pria bersurai hitam kecokelatan, disebelahnya seorang pria tan yang memiliki surai pirang. Sedangkan di sebelah pria pirang tadi ada seorang pria berambut sedikit panjang berwarna hitam kecokelatan. Pria terakhir memiliki rambut ikal pendek berwarna senada dengan ketiga rekannya yang lain.
Lampu stage menyorot sosok mereka berempat, kamera dari berbagai macam stasiun televisi maupun blitz dari kamera wartawan majalah atau koran terus terfokus pada keempat pria itu, berartus-ratus pasang mata penggemar yang datang juga membuat suasana semakin memanas.
Setelah beberapa saat mereka masih diam dalam posisi membelakangi penggemar, akhirnya dalam gerakan serempak, mereka mengayunkan kaki mereka sehingga mereka berbalik arah dan menyambut semua penggemar dan lensa kamera yang ada di sana dengan senyuman dan ekspresi terbaik yang bisa mereka berikan.
Senyuman mereka berempat benar-benar sangat lebar dan sangat menunjukkan jika mereka gembira. Terutama Jinpei dan Kenji yang benar-benar merindukan jati diri mereka sebagai idol.
Teriakan histeris para penggemar semakin meninggi mengiringi langkah kaki mereka berempat untuk maju beberapa langkah pada tepi stage. Mereka berempat mengenakan kemeja berwarna sesuai dengan member color mereka masing-masing yang dirangkap dengan jas panjang ataupun pendek berwarna hitam keabuan. Dipadu dengan celana panjang berwarna senada dengan jasnya. Sebagai sepatunya, mereka mengenakan pantofel hitam yang mengkilat. Mereka memakai wireless ear microphone agar lebih leluasa melakukan koreo nantinya.
Member color mereka adalah kuning untuk Rei, biru muda untuk Hiro, ungu untuk Kenji, dan yang terakhir adalah hitam untuk Jinpei. Berbeda dengan idol group senpai mereka yang selalu memiliki member color merah sebagai ace atau centre, Vier Sterne tak memiliki warna merah, namun yang menjadi ace group adalah Rei.
"Semuanya, terima kasih telah datang kemari!" Sapa si pria blonde. Tak ayal, para penggemar semakin berteriak histeris untuk menjawab sapaan idolanya.
Setelah teriakan penggemar sudah cukup tenang, MC memulai perkenalan satu persatu member sebelum akhirnya mereka mengumumkan nama grup mereka yang baru.
"Oretachi wa Vier Sterne!" Seru keempat member dengan penuh semangat. Di saat yang sama, letusan confetti menghujani stage dan banyak yang terbawa angin hingga sampai ke arah penggemar. Tidak hanya itu, monitor raksasa di stage menampilkan nama grup itu dengan sangat jelas. Ditulis menggunakan romaji beserta dengan katakana sehingga para penggemar bisa membacanya.
"Diambil dari Bahasa Jerman, arti dari nama grup ini adalah empat bintang." Kali ini Kenji yang menjelaskan.
"AK-san memilih nama ini untuk kami karena beliau mengatakan jika kami adalah empat bintang yang akan menerangi hari-hari kalian semua!" Tambah Hiro dengan senyum lebarnya.
Jinpei melepas kacamata hitamnya dan melipatnya pada saku jasnya. "Jadi, apa kalian sudah siap dengan judul CD debut kita?" Lagi-lagi, para penonton bersorak sebagai jawaban. Jinpei memandang Rei untuk memberi isyarat untuk melanjutkannya.
Sebelum Rei melanjutkan, MC sedikit memberi awalan bagi Rei untuk menyebutkan judulnya, "Judul CD debut Vier Sterne adalah…"
"Vier Sterne!"
Penggemar berteriak lagi, tak hanya para member, tapi ternyata para penggemar juga sangat menantikan datangnya hari ini. Dimana mereka berempat debut sebagai satu grup.
Tanpa berlama-lama, mereka berempat mulai menuju posisi mereka masing-masing untuk membawakan lagu itu untuk pertama kalinya di hadapan penggemar.
Lagu Vier Sterne, sesuai dengan nama grup mereka, menceritakan mengenai 4 bintang yang memiliki mimpi yang sama dan berkumpul sebagai rasi bintang yang menyinari hari esok yang tak terlihat. Ya, hal itu diibaratkan sebagai mereka berempat yang berkumpul sebagai satu grup yang sama dan terus menyebarkan kebahagiaan untuk para fans.
"Timelessly connected 4 stars only one heart
The important things are, yeah, always the same
Collecting dreams 4 stars, as one of the constellations
We will still shine on the unseen tomorrow
Sing together Vier Sterne"
Itu adalah bagian reff dari Lagu Vier Sterne yang sangat menjelaskan makna dari keseluruhan lirik lagu. Diakhir penampilan mereka, penonton bertepuk tangan dan bersorak dengan penuh semangat. Mereka kembali berdiri berjajar di tengah panggung. "CD debut kami akan dirilis pada bulan Desember nanti. Zehi, katte kudasai!" Ucap Rei diakhiri dengan senyuman memukau.
"Katte kudasai ne, Minna~~~" Kemudian ketiga rekannya juga menyahut dengan penuh semangat.
"Haaaaiii~!" Jawab penggemar dalam satu suara.
"Arigatou, daisuki dayo." Kini giliran Kenji yang berbicara. Di akhir kalimatnya, ia melemparkan ciumannya ke arah penggemar dan hal itu membuat mereka semakin histeris.
"Hal ini pasti sudah membuat para penggemar penasaran," MC kembali mengambil alih dan menggantung kalimatnya. "Kapankah Vier Sterne akan melakukan Debut Concert?" Sorakan penggemar menjadi tanda jika mereka setuju dengan perkataan MC.
"Debut Concert Vier Sterne, " Rei menggantung kalimatnya dengan senyum lebar sembari melemparkan pandangan ke arah penggemar. "Akan dilaksanakan pada bulan Juni tahun depan."
"Apa kalian akan datang di Debut Concert kami?" Kali ini Hiro bertanya pada para penggemar untuk membuat mereka semakin bersemangat. Sama dengan sebelumnya, mereka menjawab dengan satu suara, "Haaaaii!"
"Kalau begitu, kita akan berkencan di Debut Concert. Pastikan kalian berdandan dengan manis, karena kami semua akan melihat kalian satu persatu dari stage." Tanpa diduga, Jinpei yang biasanya tidak banyak bicara dan cenderung memiliki karakter tsundere, bisa membuat banyak penggemar berteriak histeris.
Debut Concert Vier Sterne telah memasuki hari terakhir yang dilangsungkan di Tokyo Dome. Sungguh tidak terduga, jika official fansclub mereka bahkan sudah mencapai kurang lebih 500.000 anggota dalam waktu 4 bulan. Bahkan untuk penjualan CD Debut mereka menduduki peringkat tiga besar selama empat minggu berturut-turut dalam weekly oricon singles chart.
Sebagai setlist lagu yang mereka bawakan adalah kebanyakan lagu-lagu dari para senpai mereka karena grup mereka masih belum mempunyai banyak lagu yang cukup untuk memenuhi satu setlist konser. Seperti halnya Whiskey Trio, Vier Sterne juga memiliki band corner. Rei dan Hiro masih memegang alat musik yang sama, yaitu gitar dan bass. Sedangkan Kenji memainkan saxophone dan Jinpei memainkan keyboard karena ia memiliki kemampuan jari yang dapat bergerak dengan cepat dan tepat. Ketika kecil, Jinpei memang sudah belajar bermain piano dan terus diasah hingga kini. Ia mengaku jika bermain piano atau keyboard adalah hobinya.
Tiba waktunya di penghujung konser, para penggemar mulai serempak berseru dengan satu nada yang sama, "Encore! Encore! Encore!" Mereka terus menyerukannya hingga akhirnya lampu stage yang sudah padam, kembali menyala dan menyorot keempat member yang telah mengganti kostum mereka dengan T-shirt yang bergambar logo Debut Concert mereka yang dipadukan dengan damage jeans.
Mereka mulai menyanyikan dua lagu dengan berkeliling dan lebih mendekat ke arah bangku penonton. Melemparkan beberapa bola plastik yang telah mereka beri tanda tangan sebagai fanservice dan rasa terima kasih mereka untuk para penggemar yang terus mendukung mereka dengan datang ke konser. Ketika lagu ketiga selesai dinyanyikan, mereka berempat sudah berkumpul kembali di atas stage.
"Lagu ini akan menjadi lagu penutup dari konser ini. Terima kasih untuk kalian yang sudah selalu mendukung dan percaya pada kami." Rei menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga kanannya. Mereka berempat telah bermandikan peluh dan memegang hand towel yang merupakan goodies konser mereka kali ini untuk menyeka keringat yang masih bercucuran di wajah mereka. Mereka terlihat lelah namun senyum masih terus terpatri di bibir empat bintang itu.
Intro lagu terakhir mulai mengalun, keempat pria itu mulai bernyanyi. Tidak seperti sebelumnya, hal ini membuat seisi Tokyo Dome kebingungan. Vier Sterne membawakan lagu Our Future yang merupakan single terakhir dari Whiskey Trio. Tentu saja para penggemar kebingungan, kenapa Vier Sterne membawakan lagu tersebut.
Tanpa diduga, terdengar suara baritone yang mereka yakini bukan milik keempat member Vier Sterne, mengambil alih beberapa bagian laguPara penggemar mulai berteriak histeris ketika seorang pria tinggi tegap dengan pakaian serba hitam memasuki stage dan bergabung di tengah-tengah Vier Sterne.
"EH? USO!" Pekik beberapa penggemar tak percaya dengan apa yang mereka saksikan.
"Akai-kun?!"
Ya, orang itu adalah Akai Shuuichi. Penampilannya sedikit berbeda dengan rambut pendeknya. Pria jangkung itu berdiri tepat di tengah dan mereka berlima bernyanyi dengan saling merangkul pundak. Beberapa penggemar menangis haru karena ini adalah hal yang sangat tak terduga bagi mereka. Walau mereka belum tahu pasti alasan kenapa Shuuichi muncul.
Our Future berakhir, dan Rei mulai bersuara, "Kami memiliki satu tamu rahasia yang khusus datang pada hari terakhir Debut Concert kami." Rei menepuk punggung lebar Shuuichi. "Akai Shuuichi!"
Penonton semakin berteriak histeris ketika Shuuichi tersenyum tipis dan membungkukkan badannya sekilas sebagai salam. "Tidak kusangka ternyata kalian masih ingat padaku. Kukira ketika aku hiatus, kalian sudah tidak mengingatku lagi." Ucap Shuuichi dengan nada bercanda.
"Jadi, untuk apa kau datang kemari, Akai?" Kali ini Hiro bertanya dengan menghadap Shuuichi. "Tentunya kau tidak datang hanya untuk bernayi satu lagu saat encore, kan?" Canda Kenji.
Shuuichi terkekeh, "Aku akan mengambil alih konser kalian."
"Konser kami sudah hampir berakhir, kau tahu." Sanggah Jinpei cepat dengan tawa di akhir kalimatnya. Shuuichi menggumam, "Benar juga. Kalau begitu aku akan mengumumkan sesuatu di detik-detik terakhir konser ini."
"Nani? Nani? Alasan kau potong rambut?" Kenji kembali menyahut dengan candaan. Shuuichi terkekeh pelan, "Bukan. Tentang itu aku akan memberi tahu kalian nanti."
"Baiklah, segera sampaikan pengumumanmu, sepertinya semuanya sudah tidak sabar." Rei menunjuk pada arah penggemar. "Douzo."
Kemudian Shuuichi maju beberapa langkah. "Doumo, mina-san. Akai Shuuichi desu." Ia menjeda dan membungkuk sekilas. "Aku berterima kasih pada Vier Sterne dan juga para staff yang memperbolehkan aku mengganggu konser ini. Aku juga senang ternyata kalian masih mengingatku walau aku sudah cukup lama hiatus."
Pria itu tersenyum tipis, "Jadi, untuk mengakhiri masa hiatus, aku akan melakukan comeback sebagai soloist." Suara para penggemar menggema di seisi Tokyo Dome. "Aku akan melakukan Comeback Tour Concert yang akan dimulai pada bulan September nanti. Kuharap kalian masih mau mendukungku." Pekikan histeris kembali memenuhi Tokyo Dome.
Shuuichi berbalik menoleh pada Rei sebagai kode jika dirinya telah selesai. Kemudian Vier Sterne melangkah maju mensejajarkan diri dengan Shuuichi. Rei tersenyum lebar, "Selamat untuk comeback tour concert-mu sebagai soloist. Kami, Vier Sterne, akan selalu mendukungmu."
"Arigatou." Ucap Shuiichi singkat dengan suara baritone -nya.
"Kalau begitu, ini adalah akhir dari konser ini. Terima kasih kalian sudah datang dan terima kasih telah selalu mendukung kami. Untuk selanjutnya, kami berharap kalian bisa terus mendukung kami sebagai Vier Sterne dan juga Akai Shuuichi yang akan menjadi soloist."
Sebagai penutup, mereka membungkuk sebagai rasa terima kasih dan meminta dukungan pada para penggemar yang terus mendukung mereka walaupun jalan yang mereka tempuh berbeda. Rei dan Hiro sebagai member Vier Sterne bersama dengan Jinpei dan Kenji. Kemudian Shuuichi yang akan segera comeback sebagai soloist.
END
Akhirnya! Ini FF fandom DC pertama aku yang selesai dan published! Wwwww Sebelumnya suka bikin tapi malah mangkrak dan nge-draft :"))) Aku yakin kayaknya ini bakal jadi FF yang ngebosenin karena mungkin banyak yang ngga kenal fandom idol, jadi banyak yang asing sama istilah-istilah di FF ini. Jadi aku bakal kasih beberapa list buat menjawab rasa penasaran kalian /g/
VTR : video yang digunakan untuk kepentingan saat konser (bisa berupa visual masing-masing member, prolog ataupun epilog untuk lagu tertentu, atau bisa juga sebagai 'mengisi waktu' ketika para member sedang bersiap-siap).
Member color : warna yang dimiliki atau untuk menunjukkan ciri khas setiap member).
Ace / centre : member yang biasa menjadi sorotan utama atau andalan suatu grup, gampangnya sih kalau misal jumlah member-nya ganjil, yang biasa berdiri di tengah itu ace / centre nya wwwww.
Fanservice : hal-hal yang dilakukan para idol untuk menyenangkan hati penggemarnya. Bisa berupa rayuan (daisuki, aishiteru), wink (kedipan mata), nage kisu (melempar ciuman), atau bahkan hanya sekedar interaksi akrab para member satu sama lain.
Penlight : bisa disebut sebagai light stick, namun berbeda dengan light stick kebanyakan yang hanya berbentuk bulat panjang, bentuk penglight bisa bermacam-macam.
Ballad : lagu yang slow.
Encore : sesi untuk menyanyikan lagu tambahan setelah setlst konser utama telah usai.
Junior : trainee
Butai : bisa disebut dengan drama stage atau stage play yang biasanya mengusung tema musical.
FOUR : nama grup Rei, Hiro, Jinpei, Kenji saat masih junior.
Lirik dan makna dari lagu yang berjudul Vier Sterne, aku ambil dan sedikit memodifikasi dari lagu asli milik ABC-Z dengan judul 5 Stars. Yang aku selipkan di atas adalah English translation dari lagu 5 Stars. Credits source English translation : .com
Official fansclub : fansclub berbayar yang dikelola langsung oleh agensi. Dengan mendaftar sebagai anggota fansclub, para penggemar bisa mengakses blog pribadi yang akan di-update dalam kurun waktu terntentu oleh para idol
Oriconchart : tangga lagu standar industri musik Jepang yang diterbitkan harian, mingguan, bulanan dan tahunan oleh Oricon. Tangga lagu ini berdasarkan pada penjualan single/album fisik.
Setlist : lagu-lagu yang dibawakan di konser.
Kira-kira itu adalah list dari istilah-istilah aneh. Kalau ada yang masih ngga ngerti, bisa langsung tanya aja XD Sekian dari FF saya yang membosankan ini wwwwww. Terima kasih sudah berkenan membaca hingga akhir!
