KONNICHIWA MINNA SAN~!

Hohohoho, saia author nyasar ingin mempersembahkan anda... :

Blue Prince

Eits... tunggu duluuu ...

Saia pengen ngumumin disclaimer ! *teteeetetet terompet pun bergema*

Kepada Readers sekalian ...

Saya mengucapkan terima kasih sebanyak banyak nya keada anda...

Dan

Tokoh tokoh vocaloid bukan milik saya... tetapi YAMAHA

Ok ?

Heappy reading ~!

Normal POV

:.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.:

Di taman yg berada di sebuah mansion yg besar...

"Waka-sama, sore ini saya menyiapkan Earl Grey tea untuk menikmati sore anda" ucap seorang pelayan. "ya" jawab tuannya coret waka-sama nya secara singkat, padat, dan jelas. Sang Pelayan atau lebih tepatnya butler pergi menyingkir dari waka-samanya. Butler ini bernama Akaito Shin, butler tampan berambut merah ini, digosipkan berpacaran dengan Meiko Sakine sang yakuza wanita legendaris di daerah Kanto. "heuhhh..." sang waka – sama menghela napas sangat berat saya tekankan sangat berat. Sang Waka-sama ini adalah Kaito Shion sekilas namanya dengan butlernya sama, tetapi mereka berbeda, Sangat Berbeda. Kaito ini adalah bangsawan Jepang. Walaupun tidak ada lagi bangsawan di jepang tapi, keluarga Shion tetap ada karena, menurut gosip mereka adalah pemegang takhta Jepang ketika keluarga utama mati. Sehingga Shion adalah bangsawan yg sangat berpengaruh. "waka, ada masalah?" tanya Akaito. "aku hanya mengingat dia sung-" ucap Kaito terhenti lalu mendesah, "lupakan..." ucapnya pelan. Akaito hanya menganggukkan kepalanya, ia mengerti masalah waka-samanya yang ini.

Kaito POV

:.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: :.: 'Mawar biru indaaaah sekali!'

Sial!

'kenapa harus kata – kata itu lagi !' pikir Kaito

"waka, ada masalah?" tanya Akaito. "aku hanya mengingat dia sung-" ucapku terhenti lalu aku mendesah 'oh tuhan...' , "lupakan..." ucapku pelan. Akupun menyesap tehku. Entah mengapa, mataku menatap lurus mawar biru yg baru mekar itu. Kepalaku pun mulai memutar kenangan yg selalu membuatku galau, tersipu dan kesal...

Flashback

"Neumiiiii... chotto kudasaiiiii!" seorang anak laki laki berumur 5 thn berlari mengejar kucingnya yg imut itu. "BOO-CHAAAAN !" teriak pengawal bocah itu. Bocah tersebut bernama Kaito . Sayang, sang kucing lari melompati celah celah pagar mansion shion itu. "sial!" teriak bocah itu lalu berlari menuju ke pintu gerbang. "kucing manis~" terdengar suara bocah perempuan yang imut dan merdu membuat Kaito terperangah. Bukan karena suara bocah cewe itu, melainkan kucingnya patuh dengan manusia. "neumi ?" ucapku yang menandakan dia harus kembali padaku. "miaw?" eong sang kucing yang menandakan kata KEBERATAN. "hahaha... lucunyaa... nah Ms. Neumi kembalilah kepada tuanmu..." ucap sang gadis tersenyum. Ia sangat manis, rambutnya yg teal dan di twintail membuat wajah kaito memerah. Apalagi gadis itu mengenakan gaun musim semi yang lucu. "anooo, kamu demam?" tanya sang gadis polos namun raut wajahnya menampakkan kecemasannya. "ahh tidak aku hanya... hanya... etto... oh iya, aku hanya kepanasan... hehehe" ucap kaito malu. "aku kira apaan..." ucap gadis itu, lalu ia melihat ke arah mawar biru. Kaito memperhatikannya. "ano, kau suka dengan bunga itu?" Tanyanya. "etto... aku sukaa" ucap gadis itu malu malu. "kalau begitu..." gumam Kaito lalu, ia menuju ke tempat bunga itu. "tunggu sebentar!" ucapnya. "ya" jawab gadis itu. Dalam waktu semenit kaito datang membawa sebuah pot kecil. "ano, apa yang kau lakukan?" Tanya sang gadis. "lihat saja..." jawab kaito. Kaito menggali tanah disekitar mawar itu. Sedangkan sang cewe hanya mengikuti apa yg dilakukan kaito. Setelah cukup dalam, kaito menarik mawar itu, walaupun tangan nya terluka... . "chotto!" ucap sang gadis. "nani?" ucap kaito bingung. "aku..aku...aku sangat jahat..."ucap gadis itu dengan mata yang berkaca-kaca. Kaito terkejut. "karena aku ingin mawar itu... kau... kau.. sampai terluka..." sang gadis pun menangis. Kaito bingung, tapi.. ia tersenyum. "tenang" ucapnya lembut, dan menepuk kepala gadis itu dengan lembut. Sang gadis teal itu berhenti menangis, mukanya memerah. "aku rela tanganku terluka... karena aku... ingin mengambil apa yang diinginkan temanku.." ucap kaito tersenyum. "souka... soredemo,daijoubu ?kimi wa...?" tanya gadis teal itu memastikan. "nee, daijoubu" ucap kaito tersenyum. Lalu ia mencabut mawar biru itu.

SKIP

"saa, ini bungamu, ohime-sama!" ucap kaito sambil memberikan pot bunga mawar itu. "nee, arigatou!" ucap gadis teal tersebut. "boo-chan, ayo pulang!" ucap Akaito. Kaito terkejut kapan butlernya ini tiba?. "nee, aku dan maid yg lain mengintip kalian, hehehehe..." ucap Akaito dengan Watados. Kaito hanya bisa sweatdrop. "nee, aku pulang ya... Janji ya, kalau besar kita bertemu, teman baru!" ucap gadis teal itu pergi. "saa, aku janji !" balas kaito.

Flashback end

'sungguh bodohnya aku, tak menanyakan nama gadis teal itu...' pikirku.

"Okaa –san tadaimaa!" terdengar suara okaa-san ku yg menggema di seluruh mansion kami. "okaeri..." ucapku sambil berdiri. "Kaito-kun kuuuu" ucap ibuku Kaiko shion sambil memelukku. Aku hanya sweatdrop. "okaa-san rindu kamuuu... Di Dubai sangat membosankan tanpa kaito.." ucapnya sedih. "saa, kenapa okaa san tak pulang dari awal?" tanya ku balik. "etto... yang mulia permaisuri, menahan ku agar aku bisa menemaninya.." jawabnya murung. "souka... kalau begitu ibu harus beristirahat" ucapku. "yes, my lovely son!" jawabnya bahagia. Jujur, aku kasihan melihat ibuku satu ini, ayahku meninggal saat ia di London. Beliau meninggal karena adanya percobaan pembunuhan. Dulu, ibu sampai mengurung diri di kamarnya selama 7 hari 7 malam. Kami semua sungguh khawatir dengan ibu. Oleh karena itu, aku harus menyayangi ibuku. Walau aku merasa galau ataupun sibuk. " ah ya, karena Kaito homeschooling... okaa-san merencanakan kaito masuk VocaVoca High School... bagaimana? Jujur, ibu tak ingin kaito sendiri.." ucapnya tiba-tiba. "nee, bagaimana ya..." gumamku, jujur aku bingung, masuk sekolah baru? Bagaimana kalau teman temanku mengejekku, membully atau...

Pikiranku terhenti sejenak, mataku menatap mata ibuku, oh tidak...

Aku...

Aku...

Aku...

Tak kuat akan puppy eyes ibuku...

Sejenak aku memijat kepalaku, dan aku memutuskan "baiklah ibu.."

Kulihat wajah ibu begitu bahagia, bibirku pun membentuk pose 'smile'. "arigatoooo... kaitoo kuuun" ucap ibu lalu, berlari ke dalam mansion kami. "tenang saja, my boy ! aku akan siapkan perlengkapan sekolah" teriak ibuku girang. "saa" jawabku singkat sambil menyesap tehku. "Akaito, aku butuh eskrim, sekarang GE PE EL !" ucap Kaito. "ya, waka-sama!" ucapnya dengan hormat lalu berlari mengambil es-krim kesayanganku. Sambil menunggu, aku megusap –usap mawar biru yang menjadi lambang keluargaku. Entah mengapa, mataku berlari dan berrenti di mawar berwarna teal , aku tertegun melihat mawar teal itu. 'Mengapa mereka ada disitu?' batinku. Seolah olah Kami-sama melihatku, otakkupun memberikan jawabannya, jawaban dari kami sama. Mawar itu hasil persilangan mawar hijau dan mawar biru yang ada di tamanku. Mawar teal itu bukan mawar hijau tetapi dibilang hijau dan bukan mawar biru tapi dibilang biru. Apakah ini takdir?. Apakah ini jimatku yang diberikan kami-sama untuk menemaniku?. 'diam, bodoh!' batinku. Aku bingung, kenapa harus warna teal ?. "waka-sama, kenapa waka harus jongkok?" panggil Akaito watados. Mukaku memerah, "ah tidak, aku hanya aneh dengan mawar itu" ucapku sambil menunjuk ke arah mawar teal itu. Akaito hanya cengo, aku heran melihatnya . "by the way in the busway, ice cream ane mana?" ucapku. "oh iya, maap tuan saya lupa!" ucapnya sambil meminta maaf lalu menyodorkan ice cream ku. 'oh ice cream, datanglah kepada tuanmu yang agung ini !' batinku dengan gajenya. Aku pun duduk dan menikmati eskrim ku yang sangat enak ini.

Setelah malampun datang, aku menuju ruang makan. Aku terkejut dengan sosok cewe berambut pink itu. Dialah Megurine Luka, tunangan ku. 'siaaal...' batinku, ingin rasanya headbang ditempat. "halo, Kaito-kun ku yang manis!" ucapnya sambil mengalungkan tangannya di leher ku, tepat setelah 5 detik aku duduk di meja makanku ini. "udeh, jangan lebay, baka !" ucapku sinis dan menyingkirkan dia secara paksa. Kalau bukan ibuku dengan puppy eyes mautnya pasti aku akan membatalkannya, huh. Makanan dihidangkan, tampak ibuku berbicara dengan riang dengan anak setan satu itu, 'dasar munafik!' umpatku di dalam hati. Tanpa berpikir panjang, aku kabur dari sini, menuju kamarku. Akaito hanya cengo melihatku. "siaaaall, kenapa hidupku berantakan seperti iniiii?" teriakku di dalam kamar. Disini aku bisa berteriak sepuasnya karena suara yg bising dikamar ini bisa diredam. Tak terasa aku pun tertidur, aku bermimpi gadis berambut teal itu menyapaku dan mengajakku pergi, bermain dan makan eskrim bersama. Di dalam mimpi itu, aku berkata "Ohime-sama, bolehkah kau menjadi malaikat penerang hidupku?" ya, aku menembaknya. "nee, aku..." ucapnya terputus saat aku mendegar Akaito membangunkan ku...

"Waka –samaaa banguuun, anda harus sekolaaaah" teriaknya. Aku terkejut dan , kulihat mulut Akaito di telingaku, pantas saja telingaku berdengung. Denan segera aku mandi lalu makan di ruang makanku. Sehabis makan, aku melihat ibbuku memanggilku.

"kaito-kun, antar luka ke sekolah ya... sekolah kalian kan sama..." perintah ibuku.

'What The Hell !' teriakku di dalam hati.

TBC

Makasih minna-san uda baca ^^b

Review atau ga review itu keputusan minna-san !

^.^/ dadaaaaaa~! \^.^