Sherlock Holmes © Sir Arthur Conan Doyle
Sherlock: TV Series © Steven Moffat & Mark Gariss by BBC ONE
saya tidak mengambil keuntungan materiil dari pembuatan fanfiksi ini
kontradiktif
Katanya, Sherlock Holmes lebih suka berpikir daripada berbicara.
Dia sendiri yang bilang, saat pertemuan pertamanya dengan John Watson, kalau dia bisa menghabiskan beberapa hari berturut-turut tanpa mengatakan apa pun, hanya diam begitu, tak ingin diganggu. John Watson mencoba memahami; karena toh ia sendiri 'kan, yang butuh teman seapartemen? Jadi merupakan hal yang aneh kalau setelah itu Sherlock Holmes selalu (benar-benar selalu) tak bisa menutup mulutnya. Ke mana-mana selalu mengoceh tentang apa pun di kepala - bahkan saat di tengah-tengah kasus, yang seharusnya memikirkan strategi menjebak pelaku, ia justru mengajak mampir makan. (Apa?)
"Sekarang pukul enam. Kita sudah sepakat kalau apa pun yang terjadi, aku tidak akan meninggalkan apartemen sebelum pukul tujuh." Sherlock Holmes berkata pada suatu pagi.
Tanda tanya besar bagi John Watson saat itu. "Kapan kita menyepakatinya?"
"Kemarin."
"Aku bahkan tidak ada di rumah kemarin."
"Bukan salahku kalau kamu tidak mendengarkan."
"Kamu berbicara padaku saat aku pergi?"
Awalnya John Watson maklum kalau barangkali hal ini karena keberadaannya, karena bisa jadi Sherlock Holmes akan menghabiskan waktunya dengan berpikir ketika ia pada dasarnya memang sedang sendirian,
tapi jelas kontradiktif kalau Sherlock Holmes masih mengajaknya bicara bahkan saat ia tak ada di sana.
.
.
.
.
.
Katanya, Sherlock Holmes seorang sosiopat.
Dia sendiri yang bilang, kepada semua orang yang menuduhnya psikopat, kalau dia berada dalam kondisi tak bisa berempati pada orang lain. Sherlock Holmes bisa menebak apa yang dilakukan oleh seseorang yang baru saja ia temui dan langsung mengutarakannya dengan gaya congkak yang biasa. (Tidak biasa bagi orang lain, tapi oh ayolah, John Watson melihatnya setiap saat, 'kan?)
Semua orang selalu menganggap hal itu kasar dan membicarakan yang buruk-buruk tentang Sherlock Holmes sepanjang waktu, dan sekalipun ia tahu, Sherlock Holmes tidak pernah peduli. Dan kalau ia sesiopatik itu, kenapa mempertanyakan John Watson yang berjalan mondar-mandir nyaris mengitari ruangan, menggerundel tentang apa kira-kira yang dipikirkan orang-orang?
"Apakah sebegitu mengganggumu, apa yang orang-orang pikirkan tentangku?" Sherlock Holmes menekankan subjek dua arah yang ia selipkan dalam kalimatnya, "Aku tidak mengerti, kenapa mereka membuatmu marah?"
Saat itulah John Watson sadar bahwa ia telah membuat Sherlock Holmes terusik dengan apa yang ia pikirkan.
Barangkali Sherlock Holmes selalu berada di situasi di mana orang-orang menganggapnya gila,
jadi kentara kalau hal baru bagi Sherlock Holmes melihat ada orang yang justru mengkhawatirkannya.
tamat
a/n
sherlock s5 dikonfirmasiii yey! saya telat nih ngerayainnya. telat juga bikin fanfik merayakan ulang tahunnya benedict cumberbatch, pemeran sherlock tv series, yang ke 41. jadi kita dobel aja ya XD selamat ulang tahun ben, selamat atas dikonfirmasinya season 5 tv series sherlock! XD maafkan saya atas pendeknya fanfiksi ini ;v; alhamdulillah saya tahun ini masuk kampus idaman saya, dan persiapan ospeknya nggak mau diduakan oleh apa pun juga, jadi saya harus hiatus bentar ;v;
terima kasih sudah membaca!
