The Case

NCT Fanfiction

Jung Jaehyun x Kim Doyoung

Cast: Ikuti saja ceritanya, Tidak hanya NCT saja banyak member grup idol lain yang akan bermunculan.

Warning: OOC, AU, Typo(?), Gaje, Gagal Horror, Gagal Mystery, DLDR, dll.

By El Lavender

.

.

#JaeDoWritingChallenge

Indigo

.

.

Doyoung merupakan salah satu orang yang diberikan anugrah oleh tuhan. Di dunia ini tidak banyak orang yang seperti Doyoung, hanya orang-orang yang terpilihlah yang mempunyai kemampuan seperti dirinya. Terkadang Doyoung berpikir dia ingin hidup normal seperti orang biasa pada umumnya.

Awalnya Doyoung kecil dikatakan aneh oleh orang-orang sekitar karena kelakuannya yang sering berbicara sendiri dan tak jarang apa yang dikatakan oleh Doyoung menjadi kenyataan sehingga orang lain takut akan dirinya. Dia tidak menangis saat semua orang menjauhinya bahkan membencinya karena dia mempunyai 'teman-teman' yang setia selalu menemaninya.

Ibunya yang sedih serta khawatir akan Doyoung memutuskan membawa Doyoung ke Psikiater karena dia tidak kuat melihat anaknya yang seperti itu. Dia takut jika Doyoung tidak bisa bersosialisasi ketika besar nanti dan dia ingin anaknya hidup normal seperti anak kecil kebanyakan. Awalnya Ibunya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan Indigo tetapi setelah Psikiater itu menjelaskan apa itu Indigo sang Ibu langsung menatap sedih kearahnya.

Ibunya mengatakan kepadanya jika 'teman-temannya' itu bukanlah manusia dan orang biasa tidak dapat melihatnya Ibunya menyuruh Doyoung untuk mengabaikan 'teman-temannya' itu jika ingin hidup normal. Doyoung kecil awalnya tidak mengerti maksud Ibunya seiring berjalannya waktu dia paham apa yang dimaksud Ibunya dan mulai mengabaikan keberadaan para Roh disekitarnya.

.

.

.

Doyoung baru saja pulang dari kegiatan ekskul sekolahnya. Siswa kelas 3 NCT Senior High School itu memang sering pulang malam selain karena ekskul, itu juga karena ia mengikuti bimbingan belajar yang diadakan sekolahnya mengingat saat ini dia sudah kelas 3 SMA.

Doyoung juga lebih bisa bergaul dengan teman-teman sekolahnya seperti siswa normal pada umumnya, walaupun terkadang masih ada saja roh-roh yang mengganggunya dan meminta pertolongannya.

"Selamat malam, terjadi sebuah pembunuhan di SM Apartemen. Korban yang diduga bernama Chittaphon Leechaiyapornkul atau yang biasa di panggil dengan Ten dilaporkan menghilang sejak beberapa hari yang lalu, sang mantan kekasih yang memutuskan ke Apartemennya di kejutkan oleh darah yang berceceran di kamarnya, sampai saat ini mayat pemuda tersebut masih belum ditemukan. Di duga pria yang berusia 22 tahun ini dibunuh oleh seseorang, saat ini polisi sedang menyelidiki kasus pembunuhan ini-"

"Oh sial, kenapa pembunuhan itu terjadi di gedung Apartemenku." Doyoung yang melihat Breaking News di jalan segera pulang menuju Apartemennya. Doyoung memang tinggal sendiri di Apartemen, orangtuanya memang membebaskan Doyoung untuk memilih tinggal di Apartemen terkadang dia akan pulang ke rumahnya satu minggu sekali tidak jarang keluarganya juga mengunjungi Apartemennya.

Sesampainya di gedung Apartemen Doyoung melihat banyak sekali mobil polisi dan juga orang-orang yang bergerombol disana, dapat dipastikan mereka semua adalah penghuni Apartemen ini.

"Apa kau tahu pria yang terbunuh itu adalah tetanggaku, sepertinya aku akan pindah Apartemen saja setelah ini."

"Kenapa hal ini bisa terjadi? Apakah ada pembunuh di Apartemen ini?"

"Aku akan pulang kerumah orangtuaku saja malam ini."

"Kenapa Camera CCTVnya mati? Sepertinya pembunuhan ini sudah direncanakan sebelumnya."

Doyoung mendengar bisik-bisik dari para penghuni Apartemen ini. Sebenarnya dia sangat malas untuk berurusan dengan hal-hal yang seperti ini lagi tetapi rasa penasarannya membuatnya ingin melihat ke lokasi kejadian. Semua lift tidak boleh digunakan sebelum penyelidikan selesai, sayangnya Apartemen Doyoung berada di lantai 11 sedangkan pembunuhan terjadi di lantai 8 jadi dia tidak bisa menuju kamarnya.

Doyoung memutuskan naik melewati tangga darurat, dia tidak peduli ratusan anak tangga yang akan dilewatinya ia hanya ingin segera bertemu dengan kasur empuknya karena hari ini cukup melelahkan bagi Doyoung.

Tidak terasa Doyoung telah sampai di lantai 8, ia merasakan aura yang berbeda di lantai ini. Doyoung memutuskan untuk melihat apa yang terjadi. Banyak garis polisi yang terpasang di lantai ini dan segerombolan detektif dan polisi juga terlihat oleh mata Doyoung. Doyoung memutuskan untuk melihat lebih dekat.

"Hei anak muda, apa yang kau lakukan disini? Bagaimana caramu bisa sampai kesini? Bukankah tidak boleh seorangpun yang menggunakan lift." Salah satu polisi menegur Doyoung.

"Hei Seungcheol ada apa?" Polisi lain bertanya kepada polisi yang bernama Seungcheol yang menegur Doyoung tadi.

"Pemuda ini tiba-tiba berada disini lihatlah." Kata polisi yang bernama Seungcheol kepada temannya.

"Hei hei mau kemana kau?" Kedua polisi itu terkejut karena pemuda tadi langsung masuk ke TKP begitu saja.

"Hmm ada sesuatu yang tidak beres, sepertinya pembunuhan ini sudah direncanakan sebelumnya." Doyoung melihat bercak darah yang berceceran dengan bergumam sendiri.

"Aku setuju, ini bukanlah pembunuhan biasa. Mayat pemuda ini menghilang, apa sebenarnya motif dibalik semua ini." Seorang polisi menyahuti apa yang dibicarakan oleh Doyoung.

"Eh kau siapa?" Polisi tersebut sadar akan pemuda asing disampingnya itu.

"Aku Kim Doyoung, aku tinggal di lantai 11 dan tidak sengaja melewati lantai ini. Aku menggunakan tangga darurat, aku juga merasakan aura yang berbeda dari lantai ini jadi aku mampir untuk melihat apa yang terjadi disini." Ujar Doyoung kepada polisi itu.

"Hei seharusnya orang asing tidak boleh masuk kesini. Aura yang berbeda? Apa maksudmu?" Polisi tersebut sedikit kesal karena ada orang luar yang mengganggu penyelidikannya tertapi dia juga penasaran dengan yang dimaksud oleh pemuda itu.

"Hosh... Hosh... Jaehyun maafkan kami, kami akan segera membawa bocah ini keluar." Polisi yang bernama Seungcheol dengan temannya yang bernama Mingyu menghampiri Doyoung dan Polisi yang bernama Jaehyun tersebut.

"Sudah tidak apa-apa, dia bersamaku. Kalian bisa kembali bertugas." Ujar Jaehyun kepada teman-temannya. Kedua orang itu keluar dari TKP dan melanjutkan tugas mereka.

"Jadi... Bisa kau jelaskan apa maksudmu Kim Doyoung." Polisi tampan itu kembali bertanya kepada Doyoung yang sejak tadi melihat bercak darah yang berceceran tanpa memandang ke arahnya sedikitpun.

"Sepertinya..."

.

.

TBC

.

.

Hai Hai~ Minggu ini sudah memasuki #JaeDoWritingChallenge minggu ke 2 loh~ tema kita adalah Indigo~ xD #JaeDoIndigoChallenge

Ayo JaeDo Shipper ikut meramaikan event writing challengenya~ ditunggu loh ff JaeDo yang lainnya~

Bagi yang belum sempat publish yang #JaeDoVampireChallenge waktu publishnya di perpanjang minggu ini ya~

Jangan lupa diramaikan ya para JaeDo Shipper~ Bulan Oktober penuh dengan tema yang sesuatu(?) nantikan kehadiran kami(?) minggu depan dengan tema yang berbeda~ xD

Ayo lestarikan fanfic Jaedo walaupun moment mereka sekarang jarang T.T *dihajar*

Siders? Review Please~ *Kitty eyes*