Second Hand of Time
Disclaimer : Saint Seiya Masami Kurumada
Warning : Typo, bahasa tidak baku, judul tidak sesuai isi dan kelasahan-kesalahan lainnya.
Pemuda itu terbangun, tubuhnya merasakan rasa sakit yang luar biasa.
'Dimana ini' pikir pemuda itu, tanpa memperdulikan rasa sakit di tubuhnya pemuda itu menatap sekelilingnya.
Tempat itu seperti sebuah kompleks kuil yang sudah hancur, pemuda itu menatap sekelilingnya dengan rasa bingung. Perlahan pemuda itu berjalan meninggalkan tempat itu.
Pemuda itu tanpa sadar melangkah menuju kelaut, langkahnya terhenti saat dia berada dipinggir tebing yang membatasi pemuda itu dengan lautan yang luas. Pemuda itu kembali menatap sekelilingnya dengan wajah bingung.
'sebenarnya ini dimana?' pikir pemuda itu .
pemuda itu mencoba mengingat apa yang terjadi, namun tiba-tiba kepalanya terasa sangat sakit. Tubuh pemuda itu limbung , tanpa sengaja kaki pemuda itu tergelincir di pinggir karang yang licin dan dalam sekejap kesadaran pemuda itu hilang saat tubuh pemuda itu jatuh ke dalam air laut yang berarus deras.
Pemuda itu kembali tersadar saat sesatu yang dingin menghantam wajahnya, Pemuda itu terbatuk-batuk mengeluarkan air dari paru-parunya, dia selamat namun tubuhnya terasa sangat sakit dan dingin, membuat tubuhnya sulit untuk digerakkan. dia dapat merasakan pasir dan air laut yang dingin di tubuhnya.
"seseorang… tolong…" ucap pemuda itu lemah, pemuda itu merasa putus asa, dia tidak tahu dimana dia sekarang, dia bahkan tidak tahu siapa dirinya. Perlahan kesadaran pemuda itu mulai menjauh.
'Apa aku akan mati?' pikir pemuda itu.
Ditengah kesadarannya yang mulai hilang pemuda itu melihat sosok seseorang mendekati dirinya, dia tidak bisa melihatnya dengan jelas namun dia hanya merasa orang itu adalah seorang anak perempuan.
Dengan tenaganya yang tersisa, pemuda itu menjulurkan tangannya yang gemetaran kearah anak itu.
"Tolong…" ucap pemuda itu kepada anak itu sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya.
Anak perempuan itu segera berlari mendekati pemuda itu saat dia melihat pemuda itu pingsan. Dia tidak menyangka akan menemukan manusia terdampar saat dia sedang berjalan-jalan dipinggir pantai.
"Hei, hei, kau tidak apa-apa? " panggil anak itu ke pemuda itu dengan panik, namun pemuda itu tidak menjawab.
Dengan panik anak itu memeriksa denyut nadi pemuda itu, anak itu merasakan denyut nadi pemuda itu dan menghela napas lega.
Perlahan anak itu membalik tubuh pemuda itu, mata anak itu melebar saat melihat wajah pemuda itu.
'Dia…, tidak salah lagi, dia memang orang yang dikatakan oleh nenek' ucap anak perempuan itu dalam hati.
anak itu kembali memeriksa tubuh pemuda itu, dia semain terkejut saat melihat luka di tubuh pemuda itu.
"Ini gawat, lukanya harus segera ditangani atau dia akan meninggal" ucap anak perempuan itu,
Dengan cepat anak itu menggendong pemuda itu dan membawanya ke rumahnya.
TBC
Ano...
Salam kenal senpai-senpai sekalian...m(_ _)m
ini fanfic pertama saya di Fandom ini, semoga anda suka...
maaf jika saya banyak melakukan kesalahan-kesalahan penulisan.
akhir kata, jika anda berkenan, bisakah anda meninggalkan kata-kata di kotak review..
terima kasih (^_^)
