Jung'S Special Diaries
Author : Nyanil
Rate: T ( aman )
Genre : romance, drama, and family
Pairing : YunJae
Cast:
Kim Jaejoong ( yeoja )
Jung Yunho ( namja )
And The Other
Part : 1/2
Disclaimer : semua member milik Tuhan, Orang tua dan management nya masing-masing
Warning : GS, , alur cerita ngaje. Ini ff buatan aku yang terinspirasi dari kisah baek seungjo Special diaries yang aku remak jd YUNJAE ada sedikit yang aku tambahin . Hehehehe Typo bertebaran di mana-mana udah pasti, penulisannya sedikit ancur gegara ngebut, DON'T LIKE DON'T READ.
SUMMARY :Suara yang rebut itu keluar dari suara ibu yang penuh dengan kegembiraan dan memenuhi rumah ini. Awal penderitaan ini sudah pergi dan sekarang cahaya matahari memebuat semua bersinar. Dan untuk bayi kami juga.
Happy Reading ^^
Yunho Pov ON
Kkong dang kkong dang
Aku dapat mendengar langkah joongieku menaiki tangga. Suara jaejoongie ku yang kembali kepelukanku, membuatku perlahan-lahan tersenyum. Hari ini tepat 2 tahun pernikahan ku dengan istriku, kim aah~ Jung jaejoong.
"aku pulang" jaejoong mengatakannya dengan suara lesu. Dengan tugas akhir jaejoong untuk testnya itu, dia membutuhkan banyak energy bahkan dia harus melindungi dirinya dari hal yang dapat membuatnya sakit. Impian nya untuk menjadi seorang perawat membuatnya benar-benar kelelahan dalam belajar. Ku pikir tujuannya mengambil jurusan perawat hanya main-main agar dia punya alasan untuk selalu bersamaku, tapi ternyata dirinya benar-benar serius. Dia benar –benar gajah cantikku ….. Whoo~ dia datang menghampiriku dan menghembuskan nafas lelahnya dalam dekapanku. Dari balik punggungnya aku mendengar gumaman jaejoong dan itu membuatku menjadi lebih baik. Perlahan-lahan aku mengelus punggungnya dan memberikan ciuman di puncak kepalanya. Dia pun balik memberikan ciuman hangat pada daun telingaku. Skinship itu hanya datang sesaat, seperti salju yang datang di musim semi lalu meleleh. Maklum saja, aku termasul orang yang tidak terlalu peka dengan hal-hal yang berbau romantis.
"apa tes itu begitu sulit"
"ya" jawabnya singkat sambuh menghembuskan nafasnya, ini pasti sulit karena dia tidak mengatakan 'tidak'. Aku memaklumi kemampuan istriku tercinta ini, bukan maksud untuk merendahkannya tetapi memang kemampuan berfikirnya sejak duduk di bangku sekolah adalah dibawah rata-rata.
"cuci muka dan segeralah beristirahat"
"tidak. Aku harus belajar sedikit lagi. Besok adalah tes yang terakhir" alisku mengkerut mendengar bantahannya. Aku berjalan mendekatinya yang tengah bersiap dengan buku-buku di meja belajar yang tepat berada di tengah-tengah kamar kami.
"apa kau memerlukan bantuan" tawarku dengan nada lembut
"tidak. Aku akan melakukan denganya caraku sendiri" aku terdiam sejenak mendengar jawabannya.
" ada apa dengamu ? kau tidak memerlukan bantuanku?"
" ini pasti sulit untukmu juga kan? Aku dengar kau akan tes system saraf besok"
Aku merasa tersentuh mendengarnya. Hari ini aku melihat dia berfikir secara mendalam dan mencoba berdiri di jalannya. Untuk orang jenius sepertiku kesulitan dalam belajar dunia kedokteran adalan menyita tenagaku. Bahan untuk belajar kedokteran sangat besar sehingga tidak ada yang belajar sendiri. Entah itu belajar kelompok atau berbagi informasi dengan teman atau dari catatan senior. Terlalu banyak yang harus dihafalkan. Aku sangat berterimakasih atas nama cinta untuk mengenali dan memikirkan ini. Terima kasih ku untuk istriku tercinta yang selalu dapat mengerti diriku lebih dari apapun.
" joongie, lanjutkan belajarmu setelah kau makan snack ini. Oh tuhan! Bagaimana bisa test itu begitu sulit? Kau cukup memiliki anak dan hidup dengan tenang dan manis sebagai gantinya" ucap eommaku.
Begitu aku tertidur eomma datang diam-diam. Hari ini eomma sangat sibuk menyiapkan snack untuk jaejoong. Semakin lama joongie-ku akan terlihat seperti babi. Lihat saja badannya yang mulai terlihat berisi.
" Ya, terima kasih. eomma tak perlu melakukan ini, eomma bahkan tidak tidur untuk menunggu ku tidur dan selalu membuatkan ku makanan untuk teman belajar. Jika aku lapar maka aku akan mengambilnya sendiri"
" Tidak… tidak.. Inilah bagaimana aku hidup sekarang. Aku selama ini hidup tanpa bersenang-senang setelah aku membesarkan dua adik kakak yang begitu kaku seperti mayat. Tapi mulai sekarang tidak lagi, karena aku sudah mempunyai menantu semanis mu joongie " ucap eomma penuh antusias dengan mata berbinar.
Tentu saja itu adalah sesuatu yang pasti akan eommaku katakana.
Ok! Tiba-tiba saja jaejoong muntah. Ada apa ini? Wajahnya terlihat pucat dan langsung berlari ke wastafel kamar mandi yang kemudian di susul eommaku.
" apa ada yang salah dengan rasanya? Apa tidak enak? Aku hanya membuat snack kue favouritmu joongie chagi" Tanya eomma penasaran sambil memijit tengkuk my boojae kemudian kembali kekamar sambil memapah tubuh jaejoong.
"tidak, aku hanya merasa tidak enak badan. Ini pasti karena aku sedikit kelelahan akibat belajar, eomma kan tahu kekampuan otakku hehe" ucap jaejoong menjelaskan agar eomma berhenti khawatir.
"kau….. apa kau memiliki berita bagus…?" Tanya eomma penasaran sambil melirik kearah perut jaejoong.
eomma pasti berfikir jaejoong hamil, aku sebaiknya menghentikan pembicaraan ini agar eomma tidak berfikir macam-macam.
"eomma, kumohon berhenti berbicara dan turunlah kebawah untuk tidur. Aku harus pergi besok pagi. Kau tak perlu menceritakan kisahmu tentang hubungan ibu mertua dan anak menantu. Semua sudah mengetahui hal itu" tegur ku sambil berpura-pura terbangun meski sebenarnya aku belom tidur.
"omo! Apa kau terbangun karena aku? Mianhae! Joongie jika kau merasa tidak enak badan maka sebaiknya kau cepat minum obat dan segeralah istirahat . ok! "
eomma mengatakanya dengan suara yang lembut dan nyaris hilang. Lalu kemudian eomma pun pergi kebawah.
~In The Morning~
Setelah mendengar suara alarm, jaejoong tidak juga bangun. Meski itu adalah kebiasaanya 2 tahun lalu, tapi sebenarnya sekarang biasanya dia terbangun jika alarm berbunyi. Tapi kini? Ada apa dengannya?
"bukankah ini waktunya kau pergi kekampus? Kau harus bangun" ucapku sambil menggoyangkan sedikit tubuh jaejoong agar dia segera bangun karena dia ada test pagi ini.
"baiklah" jaejoong mengatakannya namun saat dia mengatakan itu suaranya terdengar tidak ada kekuatan sama sekali.
Saat aku meletakkan tanganku di keningnya, dia sedang demam, suhu tubuhnya sangat tinggi. Saat memeriksanya, aku melihat lingkaran hitam di bawah matanya dan wajahnya tidak terlihat segar hari ini. Dia pasti sedang sakit
" kau sepertinya sedang demam, jadi pergilah kerumah sakit nanti" nasehatku. Meski sebenarnya aku orang yang dingin dan tak bisa mengucapkan kata-kata yang romantis sebagai seorang suami, tapi aku benar-benar khawatir jika melihatnya sakit seperti sekarang ini.
" baiklah. Setelah dari kampus aku akan pergi ke rumah sakit dan pulang" jawabnya kemudian beranjak ke kamar mandi dan bersiap pergi test.
Yunho POV End
Jaejoong POV On
Apa yang harus aku lakukan? Aku hamil. Aku tidak dapat menjadi perawat dan tidak dapat menyelesaikan apapun. Ini benar-benar di luar dugaanku.
Pertama kali menjadi seorang ibu. Aku benar-benar merasa bodoh. Yunho juga sedang sibuk belajar dan jika tiba-tiba dia tahu menganai akan memiliki anak maka itu akan menjadi sulit untuknya kan? Dan jika jung eomma mengetahui hal ini maka dia akan memintaku untuk menyerah menjadi perawat. Apakah aku harus menyerah dengan cita-cita ku ini? Apa yang harus ku lalukan?
Aku merasa hatiku terbebani saat aku berfikir bahwa aku tidak bisa meneruskan mimpiku untuk menjadi perawat demi memiliki bayi. Begitu aku pulang, jung eomma langsung menanyakan beberapa pertanyaan kepadaku. Aku rasa dia mulai mengantisipasi sesuatu. Aku hanya berkata bahwa aku sedang sakit perut dan aku langsung menaiki tangga menuju kamar. 'yunho, cepatlah pulang, apa yang harus kulakukan?' gumamku dengan lirih.
Walau aku dengan sabar menunggu yunho pulang, dia tetap pulang terlambat seperti hari ini. Mahasiswa yang lain dari kelompok belajarnya tinggal bersama namun karena yunho sudah menikah maka dia pulang kerumah walau sudah sangat larut. Apakah dia akan senang jika tiba-tiba kami memiliki anak di tengah-tengah kesibukkan kami? Saat sedang menunggu yunho, sejumlah pemikiran datang menghantui pikiranku. 'aku harus menunggu dan mengatakan kepadanya mengenai ini saat test kami sudah berakhir. Jika aku mengatakannya sekarang maka dia akan sulit konsentrasi dalam belajar. Baby, maafkan aku! Aku bukannya tidak senang mendapakanmu, tapi eommamu dan appamu sedang sedikit sibuk dengan test kami. Maaf my baby…'
" Apa yang mereka katakana saat dirumah sakit? Apa kau baik-baik saja?" Tanya yunho khawatir. Baru kali ini aku melihat kecemasan di wajah yunho.
aku menegang dan cemas melihat yunho. Dengan sedikit helaan nafas aku pun menjawab "ya"
" Minggu depan saatnya test, apa kau yakin?"
" ya. Aku harus lulus! Untukku,untukmu dan untuk ba..Hmpm!"
Saat aku sedang berbicara namun tiba-tiba menutup mulutnya dengan tangan dan berhenti bicara. Tidak, tidak boleh. Yunho tidak boleh tahu dulu akan hal ini. Aku tidak mau yunho terganggu dengan testnya hanya karena aku dan baby ini.
" apa?" Tanya yunho sambil sedikit menautkan alisnya.
" ah tidak apa-apa" kulihat wajah wajah khawatir yunho menghilang begitu mendengar jawabanku. Dia datang menghampiriku dan langsung memelukku. Dekapannya begitu hangat. Benar-benar hangat dan menenangkan.
" kau sudah bekerja keras jaejoongku! Tunggulah beban berat ini untuk beberapa hari lagi."
Jaejoong pov end
T.B.C
/
Kyaaaa mian klo banyak typo… ini sebenarnya catatan sekuel dr drama playful kiss yang judul nyy 'baek seungjo special diaries' aku mengkutipnya tp ada beberapa kata yang aku tambahain .. buat yang pernah baca pasti tau….
Trima kasih yang udah membaca dan perhatian kalian.. sebenernya aku belom sembuh benar, jadi mian klo lama post nyy soalnya butuh waktu untuk mengetik..
Aku suka panggilan semua, tp aku akan lebih suka lagi kalo hanya di panggil Nyanil ajja biar lebih akrab gitu :p… hehehehe
Gomawo…
