Chapter 1

THE TRUTH, is I LOVE YO

Pairing : Kyumin

Rate : T

Genre : Hurt/Comfort, Drama, Romance(maybe)

Summary : Aku mencintaimu bukan membencimu. Namun Ego selalu lebih mendominasi perasaanku. Bantu aku mengalahkan Egoku Lee Sungmin..

Disclimer : Lee Sungmin dan Cho Kyuhyun milik Tuhan YME, Orangtua mereka dan milik diri mereka sendiri, namun mereka saling memiliki. Tapi FF abal ini murni 100% Milik saya…

Warning : YAOI, BOYxBOY, Gaje, Typo di mana-mana, EYD Amburadul..

Satu lagi, setiap kejadian yang bercetak tebal itu Flashback..

Don'y Like,, Don't Read…

Don't COPAS!

Happy Reading… ^^

~Ting~ Tong~ Ting~….

Suara bel terdengar di seluruh penjuru sekolah. SAPPHIRE BLUE HIGH SCHOOL. Sekolah khusus Namja yang berdiri kokoh di salah satu sudut strategis di kota Seoul. Para murid yang baru menginjakan kakinya di gerbang sekolah beserta murid-mirid lain yang masih berada di lingkungan sekolah berhamburan menuju kelas masing-masing, semuanya tak ingin mengambil resiko terlambat dan terkena hukuman. Tak hanya murid yang sibuk, setiap bel pertanda masuk berbunyi, Satpam sekolah pun sibuk mengatur murid-murid yang sedikit terlambat. Gerbang sekolah telah siap di tutup, perlahan Pak Shin Satpam sekolah menarik gerbang kokoh kebanggaan Sapphire Blue High School tersebut. Tinggal sedikit lagi Gerbang tertutup,namun tiba-tiba..

Bluuuussssshhhh….

Seorang Namja mungil masuk dengan secepat kilat sembari memamerkan senyuman lebar beserta deretan gigi kelinci imutnya.

" Lee Sungmin, ini sudah kesekian kalinya kau terlambat " Sang Satpam menahan tangan mungil Namja yang di panggil Lee Sungmin tersebut

" Shin Ahjusshi, bukankah Gerbang belum sepenuhnya tertutup? Berarti aku belum terlambat kan? " Dengan memasang aegyo terbaiknya Lee Sungmin mulai merayu Sang Satpam. Sementara Sang Satpam hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pasti mengisyaratkan tak ada ampun baginya.

Dan sekali lagi Gerbang sekolah yang belum sempat tertutup itu menampilkan tiga sosok Namja yang sering membuat kepala Pak Shin pusing tujuh keliling.

" yyaa! Kalian terlambat! " Pak Shin menatap kesal ke tiga Namja tersebut dengan masih memegang tangan Sungmin.

" ish,,, berisik! Bukankah gerbangnya belum tertutup " ke tiga Namja tersebut berjalan dengan santainya melewati Pak Shin

" kau akan tetap berada di sini Lee Sungmin? " ke tiganya berhenti saat melewati Sungmin, dan salah seorang dari mereka melontarkan pertanyaan kepada Sungmin yang masih mematung di tempatnya.

" yyaa Kim Jungmo! Kalian terlambat 10 menit! " teriak Pak Shin frustasi. Namun yang di teriki tampak tak acuh berjalan santai beserta ke dua temannya. Sungmin pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk kabur setelah dirasa cengkraman Pak Shin di tangannya terlepas kemudian meninggalkan Pak Shin yang makin frustasi dengan kelakuan anak-anak yang dianggapnya nakal tersebut.

.

.

" hosh,, hosh,, hosh,, Park Seongsaengnim belum tiba? " Sungmin terengah duduk di bangkunya dengan bertanya kepada Ryeowook sahabatnya yang duduk tepat di samping Sungmin. sementara Ryeowook hanya menggeleng menjawab pertanyaan Sungmin.

" aigooo,,,, ketua kelas kami terlambat lagi. Eoh? " Eunhyuk yang duduk di depan Sungmin mebalikan badannya menghadap Sungmin.

" sebenarnya tadi aku hanya sedikit terlambat, tapi Shin Ahjusshi menghambatku. Dan lagi, ke tiga anak itu lebih menghambatku untuk melarikan diri " Sungmin menunjuk tiga anak yang duduk di pojokan kelas.

" aaaahh anak-anak Trax. Sudah biasa mereka membuat onar " Ryeowook manggut-manggut menepuk bahu Sungmin.

.

" pagi anak-anak….. " Suara Park Seongsaengnim menghentikan semua kasak-kusuk murid di dalam kelas tersebut.

" ketua kelas, setelah pelajaran selesai kumpulkan semua tugas rumah yang kemarin. Arraseo,,, "

" Ne,, " ucap Sungmin patuh.

Yah, Lee Sungmin. Namja mugil dengan senyum kelinci andalannya merupakan salah satu murid kelas 2 di sekolah khusus Namja tersebut. Dan bukan hanya itu, dia juga mempunyai jabatan penting di kelas. Yaitu ketua kelas. Entah apa yang membuat semua murid di kelasnya mempercayakan dia menjadi ketua kelas. Mengingat kebiasaannya yang ceroboh dan juga sering terlambat. Dan juga jangan lupakan tampang imutnya tak sedikitpun memancarkan aura kepeminpinan. kkkkkk,,, Namun ada satu kelebihan yang memungkinkan dia di pilih menjadi ketua kelas. Dia terlalu peduli terhadap orang lain. Amat sangat peduli bahkan mendekati gampang di tipu. Bayangkan saja, setiap ada yang terlambat, asalkan memasang tampang sedih saja, tak akan di pungut biaya keterlambatan oleh Sungmin. Sungguh peduli kan?

Sungmin mebolak-balikan bukunya malas. Dia memilih memperhatikan keadaan di luar kelasnya melalui jendela yang ada di samping kirinya. Ini keburukan Sungmin yang lainnya, Bukannya bandel tak ingin belajar dan tak memperhatikan Guru, Sungmin hanya sedikit malas. Bahkan kadang saat kelas malam dia sering tertidur saat belajar. Sungguh bukan ketua kelas yang patut di contoh.

.

Pelajaran selesai, Sungmin berdiri memimpin anak-anak untuk memberi penghormatan kepada Guru.

" teman-teman, kumpulkan tugas kalian " Sungmin mulai beranjak menghampiri satu per satu bangku teman sekelasnya.

" yyaa! Mana tugas kalian? " Ucapnya saat tiba di bangku pojokan kelas

" aku tak mengerjakannya " jawab Jungmo singkat yang di susul kikikan dari kedua temannya.

"ish,, " Sungmin berdesis kesal meninggalkan ketiga anak yang di anggapnya menyeballkan tersebut.

.

" Sungmin benar-benar lucu saat kesal, kau lihat Jungmo~ya, bibirnya terpout lucu " Minwoo salah satu diantara ke tiga anak nakal tersebut mengutarakan pendapatnya.

" itu yang membuat uri Jungmo menyukainya. Benarkan? " kali ini Jay yang bersuara.

" yya,, kalian berdua berisik sekali. " Jungmo meninggalkan kedua temannya yang masih terkikik geli

" yyaa Jungmo~ya,, mau kemana kau? Tunggu kami " akhirnya Minwoo dan Jay menyusul Jungmo dengan menimbulkan sedikit kekacauan kecil di kelas karena kursi yang tertendang atau sengaja di tending karena menghalangi jalan mereka. Dan murid yang lain tampak acuh karena terbiasa dengan pemandangan seperti ini. Mereka memilih diam daripada harus berurusan dengan ketiga anak nakal di kelas itu. Jungmo dan teman-temannya memang sedikit ditakuti murid lainnya. Bukan hanya sering terlambat dan bolos, Jungmo dan teman-temannya yang lebih akrab di sebut Trax itu sering kali menindas anak-anak di kelas untuk sekedar membelikan makanan. dan mereka juga tak jarang menindas anak-anak lemah yang otaknya encer untuk mengerjakan semua tugas-tugas mereka. Sebenarnya kalau boleh jujur, banyak yang tertarik dengan mereka, siapa yang tak tertarik melihat Namja-Namja tampan seperti mereka. Tapi jika mengingat kelakuan mereka, semua murid hanya dapat menikmati ketampanan mereka dari kejauhan dan lebih menghindar tak berurusan dengan ketiga perusuh tampan tersebut. Namun ada satu yang tak di ketahui semua murid, Jungmo yang merupakan ketua di genk Trax itu diam-diam menyukai ketua kelas mereka.

.

.

" kalian tahu, aku dan Yesung hyung sudah jadian " cerita Ryeowook gembira

" jinjja? Wuaah Chukkae Wookie.. " Sungmin memeluk sahabat kecilnya itu dengan erat

" yyaa,, kau mau membunuhku Minnie? " Ryeowook tebatuk-batuk merasakan sesak didadanya akibat pelukan berlebihan Sungmin

" haha,, Mian Wookie, aku terlalu bahagia mendengarnya " Sungmin menggaruk kepalanya yang memang gatal.

" kau hebat Wookie, sekarang kau harus mentraktir kami. WAJIB..! " Eunhyuk menepuk pundak sahabatnya dengan pasti.

" kau ini, dasar pelit paling suka gratisan " Ryeowook menggetok kepala Eunyuk dengan sendok yang di pegangnya. Mereka memang sedang berada di kantin jadwal makan siang para murid.

" tapi aku juga setuju Wookie, kau harus mentraktir kami " Sungmin menyetujui pendapat Eunhyuk.

" haahh baiklah,, pulang sekolah nanti, kita ke Café biasa " akhirnya Ryeowook hanya bisa pasrah dengan kedua sahabatnya itu.

" aahh sekalian bayar denda keterlambatanku Wookie, aku belum membayarnya " dengan tampang polosnya SUngmin meminta lebih

" yyaa,, kau itu ketua kelas Minnie, berikan contoh yang baik. Mentang-mentang ketua kelas, jadi lalai membayar denda keterlambatan " Ryeowook pura-pura pasang tampang kesal

" Wokkieeeeeee,,,, aku tadi lupa. Bukankah kau baru jadian? Jangan pelit-pelit ne,,, ne,, ne,, " Sungmin berusaha memasang aegyo terbaiknya untuk memperdaya Ryeowook

"ne,, ne,, ne,, kalian puas sekarang?"

" Yippiiiiiiii….. " Sungmin dan Eunhyuk ber High Five ria berhasil mengerjai sahabat kecilnya itu.

.

.

Sementara di pojokan kantin, terlihat anak-anak Trax sedang memperhatikan tingkah imut Sungmin. Aah sepertinya mereka memang suka mojok. Di manapun mereka duduk pasti memilih tempat paling pojok. -abaikan-

" Jungmo~ya,, berhenti memandangnya seperti itu, bola matamu sebentar lagi keluar " Minwoo tak tahan melihat tingkah sahabatnya yang dirasa sedikit aneh itu.

" biarkan saja Minwoo~ya, bos kita yang satu ini memang terlihat garang dari luar, namun aslinya pengecut. Tak berani mengungkapkan perasaannya. " Jay lebih membuat suasana panas

" bisakah kalian tak berisik? Kalian meributkan hal yang tak penting. Dan lagi sudah berapa kali aku bilang. Jangan memanggilku dengan sebutan Bos. Itu menggelikan. Kita itu sahabat bukan majikan dan anak buah. ARRAAA…! "

" Arraseo,,, Arraseo,, B-O-S… " Jay dan Minwoo terkikik geli melihat tingkah Jungmo.

" aigooooo,,, uri Jungmo kenapa masih tertutup pada kami. Eoh? " Minwoo makin gencar menggoda Jungmo.

" ish,, kalian menyebalkan! " Jungmo beranjak meninggalkan kedua sahabatnya menimbulkan suara decitan keras kursi yang di geser paksa. Murid yang berada di kantin hanya dapat menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah ketiga Namja tampan yang nakal tersebut.

" yyaaa Jungmo~ya,, kau ini suka sekali meninggalkan kami. Tunggu kamiiii… " akhirnya Jay dan Minwoo berlari mengejar Jungmo dan sekali lagi membuat kegaduhan di kantin tersebut.

.

.

~*The Truth, is I Love You*~

Pulang sekolah, Sungmin beserta kedua sahabatnya Ryeowook dan Eunhyuk menyusuri koridor sekolah seperti biasa pulang bersama. Ah kali ini mereka tidak bertiga tapi berempat.

" Chagiya,, kau benar-benar menginap di rumah Sungmin malam ini? " Yesung merangkul pundak Ryeowook posesif

" emm,, kami ada tugas Hyung " Ryeowook ikut mengeratkan pelukannya di pinggang Yesung

" baiklah kalau begitu. Sungminnie, kau harus menjaga Wookieku okeee,,!? "

" aigoooo,,, Hyung, kau terlalu posesif. " Eunhyuk tak tahan melihat kelakuan dua sejoli yang sedang jatuh cinta tersebut.

" biarkan saja Hyukie, mereka sedang jatuh cinta " Sungmin mengangguk-anggukan kepala menepuk pundak Eunhyuk.

" kau ini Minnie, sejak kapan menjadi bijaksana seperti itu?"

" aahh kau kemana saja Hyukie, aku memang Dewasa dan bijaksana. Buktinya anak-anak memilihku menjadi ketua kelas " dengan bangganya Sungmin mengangkat kerah baju miliknya

" itu karena kau pandai di tipu Minnie, jadi semua murid memilihmu " kali ini Ryeowook menimpali perdebatan ke dua sahabatnya

" ish,, yyaa! kalau lagi bermesraan jangan ikut-ikutan " Sungin akhirnya kesal juga di keroyok sendirian.

" Sungminnie, kau perlu bantuanku? " pertanyaan Yesung di sambut bahagia oleh Sungmin. Bahkan saat ini senyuman lebar telah berkembang di pipi Chubynya memperlihatkan deretan Gigi kelinci menggemaskannya.

"yyaa Hyung, sebenarnya pacarmu di sini siapa? Dan lagi. Minnie, jangan tersenyum seperti itu. Bisa-bisa Hyung pabbo ku ini tergoda " Ryeowook manyun mendapati pacarnya membela Sungmin.

" ahahaha uri Wookie, lucu sekali saat cemburu " Yesung hanya bisa tertawa riang melihat pacar imutnya yang di susul dengan gelak tawa Sungmin dan EUnhyuk yang tak kalah kerasnya dari tawa Yesung.

.

.

Malam hari di Apartemen Sungmin, ketiga sahabat itu sejak tadi tak beranjak dari ruang tengah yang terlihat ekhem,, sangat berantakan. Bungkus snack di mana-mana, bantal kursi bertebaran tak karuan. Begitulah keadaan Apartemen Sungmin setiap ke dua sahabatnya menginap di sana. Niat awal mereka ingin mengerjakan tugas, tapi ujung-ujungnya hanya ada acara makan-makan ria.

" Minnie, setiap ke sini aku selalu penasaran dengan isi kotak besar yang ada di kamarmu. kalau boleh tahu apa isinya? "

" emm,, aku juga sama Minnie, sebenarnya setiap ke sini aku ingin menanyakan hal itu, namun selalu lupa " Ryeowook menyetujui pertanyaan Eunhyk barusan

" aahh itu hanya barang-barang masa laluku. Tak ada yang penting ko " jawab Sungmin dengan senyum yang kentara jelas sangat terpaksa itu. Dan untuk sesaat keheningan tercipta diantara mereka

" ooh baiklah, hah tugas Kim Seongsaengnim bagaimana? Aku benar-benar malsa mengerjakannya. " Eunhyuk memecah keadaan yang canggung tersebut.

" aahh kau benar Hyukie, tapi kalau kita tak mengerjakannya, Kim Seongsaeng yang killer itu bisa murka " Ryeowook mulai mengambil tas sekolahnya

" kajja Minnie, kita kerjakan tugas menyebalkan ini dengan segenap hati. Hahaha " Eunhyuk yang menyadari Sungmin masih mematung di tempatnya berusaha mencairkan suasana

" ah ne,, " hanya anggukan kecil yang dapat Sungmin berikan kepada ke dua sahabatnya itu. Kalau sudah menyinggung masa lalunya Mood Sungmin akan berada di titik paling bawah. Meskipun begitu, Sungmin tak ingin ke dua sahabatnya khawatir dan menanyakan hal-hal yang lebih mendalam. Dia pun bergabung bersama Ryeowook dan Eunhyuk yang telah lebih dulu berkutat dengan buku pelajarannya.

Mereka bertiga memang tak termasuk murid-murid yang berfrestasi. Bahkan terkesan malas-malasan dalam masalah pelajaran. Namun mereka tetap seorang murid sekolah yang mempunyai kewajiban mengerjakan tugas rumah yang diberikan Guru mereka. Yah meskipun mengerjakannya dengan ogah-ogahan namun mereka tetap mengerjakannya, apalagi kalau tugas tersebut di berikan oleh Guru yang mereka anggap Killer, seperti Kim Young Woon.

.

.

.

~ *The Truth is I Love You*~

Keesokan harinya..

" sepertinya perutku bermasalah, aku ke toilet sebentar ya kalian duluan saja " Eunhyuk memegang perutnya hendak pergi ke Toilet

" Tunggu Hyukie, aku juga ingin pergi ke toilet " Ryeowook menyusul Eunhyuk dan langkahnya terhenti saat pertanyaan terlontar dari mulut Sungmin

" kau sakin perut juga Wookie? "

" aah ani,, aku hanya ingin membenarkan penampilanku sebelum bertemu dengan Yesung Hyung " dengan mengedipkan sebelah matanya Ryewook kembali menyusul langkah Eunhyuk yang sudah mulai menjauh

" tskk,, dasar.. orang jatuh cinta kenapa menjadi aneh seperti itu " Sungmin menggeleng-gelengkan kepalanya gemas melihat aksi Ryeowook

Sungmin melangkahkan kakinya mendekati Gerbang Sekolah mereka. Hari ini dia tak terlambat karena ada Ryewook yang tadi pagi menabuh gendering perang. Eh maksudnya membangunkan Sungmin dan Eunhyuk dengan berteriak-teriak gaje di telinganya. 'ada baiknya juga mereka menginap. Aku jadi tak terlambat ' pikir Sungmin.

" pagi ketua kelaaaaasss " karena sibuk dengan lamunannya, Sungmin tak menyadari kini tas yang berada di gendongannya telah berpindah tempat pada tangan dua Namja Tampan di hadapannya

" yyaaa kembalikan tasku! " Sungmin berteriak berniat mengambil tas yang di pegang Minwoo. Namun Minwoo dengan sigap mengoper tas yang ada di tangannya kepada Jay yang menyebabkan Sungmin berhenti sebentar dan berbelok menghampiri Jay. Dan lagi-lagi Jay melempar tasnya kearah Minwoo hingga mau tak mau Sungmin harus menghentikan langkahnya di depan Jay.

" yyaa! Apa kalian mau mati. Eoh? Kembalikan tasku sekarang! " Sungmin sudah tak tahan dengan kelakuan menyebalkan ke dua Namja yang di takuti seluruh isi kelas itu.

" woooww,,, ketua kelas kita bernyali besar rupanya, kau tak takut pada kami? " Minwoo menimang-nimang tas Sungmin dengan seringaian menyeramkan di bibirnya

" takut? Menggelikan.. untuk apa takut pada kalian. Kalian lupa, aku ketua kelas. Dan seharusnya kalian yang patuh padaku " Sungmin sedikit membagakan dirinya. Konyol!

" aahh,, baiklah ketua kelaass,, maafkan kami. Ini ambilah tasmu " Jay seperti menyodorkan tas Sungmin yang entah sejak kapan telah beralih di tangannya. Namun saat Sungmin nyaris menarik tasnya, Jay kembali melemparkannya ke arah Minwoo. Sungmin yang kesal berniat merebutnya dari Minwoo. Tapi lagi, tas itu terus berpindah tangan melayang-layang dari Jay ke Minwoo, dari Minwoo ke Jay begitu seterusnya. Dan tiba-tiba..

Hup…

Tas Sungmin kini berpindah tangan lagi, bukan di tangan Jay maupun Minwoo. Sungmin yang hampir menubruk tubuh tinggi yang kini menggenggam tasnya mendongakan kepala menatap siapa lagi yang bergabung dengan mereka dan merusak Mood di pagi harinya. 'pasti Jungmo ' pikir Sungmin karena sedari tadi hanya Jay dan Minwoo yang mengerjainya.

Namun saat kedua manik Foxy itu mengarahkan pandangannya, tangan Sungmin langsung gemetaran, dadanya sesak, lututnya beanar-benar lemas. Kalau saja dia belum sarapan tadi pagi, sudah pasti dia akan pingsan atau minimal duduk lemas di tanah. Mata itu, kedua manik coklat yang amat Sungmin kenali, wajah dingin dengan ekspresi datar yang Sungmin takuti. Kenapa? Kenapa dia ada di hadapannya saat ini. Itu lah yang terbaca jelas di raut Sungmin saat ini

" Sudah lama tak bertemu Lee Sungmin " seringaian mengerikan tercipta di bibir Namja yang kini memandang Sungmin tajam.

" yyaa! Apa yang kalian lakukan? Apa kalian akan bolos? 5 menit lagi bel berbunyi! " Pak Shin memecah keadaan yang mencekam di depan Gerbang Sekolah itu. Jay dan Minwoo yang merasa aneh dengan keadaan yang ada di hadapan mereka memilih berlari sebelum Pak Shin benar-benar menutup Gerbangnya. Sementara Sungmin masih lekat memandang kedua manik Coklat di hadapannya.

" Lee Sungmin, satu detik lagi kau tak masuk. Gerbang akan benar-benar di tutup " Sungmin yang mendengar teriakan Pak Shin mau tak mau harus meninggalkan Namja tinggi yang masih memamerkan seringaian tajam kepadanya. Sesekali Sungmin melirik kebelakang di mana Namja tersebut masih berdiri angkuh.

.

.

" Kyu,, Cho Kyuhyun,, benarkan itu kau? " Sungmin tak bisa menopang beban tubuhnya lagi. Lututnya benar-benar lemas. Dia hanya bisa bersimpun di bawah pohon yang ada di belakang sekolah. Sungmin masih belum bisa mencerna apa yang di alaminya barusan. Dia memutuskan untuk pergi kebelakang sekolah sebelum bel berbunyi.

.

.

3 Tahun Lalu

Lima murid yang memakai seragam SMP menyeret seorang murid yang berseragam sama ke pojokan sekolah mereka.

" yyaa Lee Sungmin! Kau benar-benar menyebalkan! " ucap salah seorang dari ke lima murid tersebut

" apa yang kalian inginkan? " Sungmin yang masih mempunyai sedikit keberanian menatap tajam mereka

" apa yang kita inginkan? Kau lucu sekali Lee Sungmin. Kami ingin menghabisimu Lee Sungmin "

" mwo? Memang apa salahku? "

" apa salahmu? Tsk.. kau masih bertanya apa salahmu? "

" kau sengaja melaporkan kami ke wali kelas? Apa kau sudah bosan hidup Lee Sungmin? "

" aku sudah tak tahan dengan kelakuan kalian. Kalian sedah keterlaluan. Menindas anak lain, merokok di sekolah. Kita masih murid SMP tapi kalian sudah seperti Preman "

" kau bernyali sekali Lee Sungmin. Bukankah ketua kami Kyuhyun dekat denganmu? Tapi kau tega sekali melaporkan kami "

" aku tahu Kyuhyun,,, " perkataan Sungmin terpotong melihat Kyuhyun yang kini berdiri di belakang ke lima murid yang mengerubunginya. Tatapan itu, tatapan tajam dengan ekspresi datar yang sangat menakutkan. Kyuhyun yang sekarang berada di hadapannya bukan Kyuhyun yang selama ini dia kenali. Tatapan matanya penuh amarah. Benar-benar menghunus tepat ke jantung Sungmin..

.

.

~ Ting,, ~ Tong,, ~ Ting,,~….

Suara Bel membuyarkan lamunan Sungmin yang masih terduduk lemas di bawah pohon besar itu. Dengan gontai dia melangkahkan kakinya menuju kelas. Ingin rasanya hari ini bolos. Namun jabatannya sebagai ketua kelas mengalahkan egonya. Lagipula tugas Kim Seongsaengnim yang harus di kumpulkan memaksanya menyeret langkah berat ke dalam kelas.

.

" Jungmo~ya, tadi kemana saja? Kami menyaksikan adegan yang sedikit ganjil " Minwoo berbisik di sebelah Jungmo dengan memandang Sungmin yang baru saja mendudukan dirinya di kursi kemudian tiduran menghadap jendela dengan tangan kanan menjadi bantalnya.

" apa? " tanya Jungmo malas. Soalnya info yang sering di bawa kedua sahabatnya itu biasanya tidak penting.

" tadi aku beserta Jay dan juga Sung-min bertemu Namja aneh " Minwoo sengaja menekankan kata Sungmin di ucapannya agar Jungmo tertarik.

" Sungmin? Maksudnya? " benar saja, Jungmo langsung membalikan badannya menghadap Minwoo di samping kirinya.

" kami sedang bermain-main sebentar bersama Sungmin, kemudian Namja itu datang. Yang membuat aneh, sepertinya Sungmin dan Namja itu saling mengenal " Minwoo mengetuk-ngetukan jarinya di meja memasang tampang berpikir. Sementara Jungmo menatap Sungmin dari belakang dengan mulai bermunculan berbagai pertanyaan di kepalanya.

.

.

" pagi anak-anak.. " Kim Seongsaengnim masuk ke dalam kelas di ikuti sosok Namja tampan yang berjalan angkuh di belakangnya.

" hari ini, kalian kedatangan teman baru. Silahkan perkenalkan dirimu " Kim Seongsaengnim mempersilahkan murid yang katanya teman baru di kelas mereka untuk memperkenalkan diri.

" Annyeong haseo,, Cho Kyuhyun imnida… " ucapnya sedikit membungkukan badan.

Sungmin yang semula tak berniat beranjak dari posisinya tiduran langsung tersentak mendengar suara dan nama yang amat di kenalinya tersebut. Sungmin hanya dapat terbelalak lebar melihat apa yang ada di hadapannya. Pikirannya tak focus, dadanya terlalu sesak.

" baiklah Kyuhyun, kau boleh duduk di sana " Kim Seongsaengnim menunjuk bangku kosong yang hanya berjarak satu kursi Ryeowook dari Sungmin.

" Ketua kelas, tugasnya kumpulkan ke ruangan saya " Kim Seongsaengnim memandang Sungmin meminta persetujuan, namun Sungmin masih mematung di tempatnya tanpa bergeming sedikitpun. Hingga Ryeowook yang merasa ada keanehan di diri sahabatnya itu menyenggol sikut Sungmin.

" ketua kelas. Kau mendengarku? " Kim Seongsaengnim kembali bertanya

" a,, aah,, Ne.. Saem.. " dengan masih Shock Sungmin menjawab ragu Kim Seongsaengnim.

" anak-anak sekarang kalian belajar sendiri. Semua Guru ada rapat di ruang Kepala Sekolah. " Ucap Kim Seongsaengnim kemudian berlalu meninggalkan kelas dan menyebabkan keributan yang tak bisa di hindari. Yah, tak dapat dipungkiri, ini lah yang sebagian besar para murid inginkan. Tidak belajar.

" Wookie, bisakan kau bantu aku mengumpulkan tugas anak-anak? " Sungmin yang masih merasa seluruh persendiannya lemas meminta tolong Ryeowook yang memang menjabat sebagai Wakil ketua kelas.

Sungmin masih mematung di tempatnya hingga sebuah suara Bass menginterupsinya.

" hidupmu sungguh baik, Ke-tua- Ke-las.. " Ucapan penuh penekanan Kyuhyun membuat Sungmin memandangnya. Dan sekali lagi, tatapan keduanya bertemu kembali. Namun sangat kentara jelas perbedaan dari tatapan keduanya. Kedua manik Foxy menatap sendu dengan tatapan yang penuh dengan penyesalan. Sementara kedua manik Obisidian di depannya menatap tajam dengan kebencian yang terpancar dalam tatapannya.

_TBC_

Yah, ff ini terinspirasi dari Drama School 2013. Meskipun ada sedikit kejadian yang sama dengan film aslinya, namun seluruh alur cerinya aku bikin beda di sesuaikan dengan karakter Uri Kyumin.. ^^

baiklah ini saatnya meminta Review. Pantaskan ff ini di lanjut? Mohon Reviewnya ya.. karena Review yang membuat Author baru ini semangat untuk menulis Chap selanjutnya. Chap Selanjutnya tergantung bagaimana Review.. kalau tak ada yang Review,, terpaksa ffnya selesai di Chapter pertama.. *Nangis Peluk Bada* kkkkkk,,

Kamsahamnidaaaaa…. ^^

*Lambai-Lambai bareng Kyumin

_Princess Kyumin215_