Shade
Pair: Jellal x Erza
Genre: Romance,
.
Requsted by Azusa Vermillion
.
Chapter 1
Shade, sebuah pedang kuno yang memiliki kekuatan besar. Pedang ini dulunya dimiliki oleh sebuah kerajaan makmur dan damai, Shymponia.
Terdapat 10 shade di dunia ini. Shymponia salah satunya. Ke-10 shade ini digunakan untuk menjaga perdamaian dunia.
Namun, seseorang yang licik telah menciptakan sebuah shade yang memiliki daya kehancuran yang besar. Hingga, satu kotapun dapat dihancurkan dalam sekejap mata. Shade ini bernama 'Kehancuran.'
Seluruh kerajaan yang mendengar kabar inipun berkumpul dan membuat sebuah shade yang kekuatannya menyamai shade kehancuran. Shade ini memiliki daya perdamaian yang tinggi.
Beberapa tahun kemudian, kedua Shade yang memiliki kekuatan yang besar ini bertemu dan bertarung. Pertarungan kedua Shade ini menimbulkan kehancuran yang besar. Hampir seluruh kota di negri tempat mereka bertarung hancur, banyak rumah yang terbakar, nyawa yang tak bersalah berterbangan.
Hal ini membuat pemegang Shade kedua iba dan menyegel Shade miliknya dan Shade milik lawannya agar tak menimbulkan kejadian seperti ini kembali.
TING TONG!
"hua! Akhirnya selesai! Dengan ini kita bisa pulang!"ucap Natsu senang
"ingat tugas kalian harus dikumpulkan minggu depan."ucap Porlyusca-sensei lalu pergi
"astaga, aku lupa! Lucy, bantu aku mengerjakan tugas Fisika yang terkutuk ini!"ucap Natsu memohon-mohon kepada Lucy dengan wajah memelas
"ya ya, aku akan membantumu. Nanti datang ke kamarku."ucap Lucy mengabulkan permintaan Natsu, mata Natsu langsung berbinar-binar
"arrigatou, Lucy! Kau memang Dewi Fortunaku!"ucap Natsu girang, Lucy hanya tersenyum kecil
"Lucy, aku juga ya!"ucap Gray, Lucy mengangguk
"ne Erza, apa kau tak mau bergabung juga?"tanya Gray
"ah, iya. Aku akan bergabung dengan kalian nanti."jawab Erza, Lucy mendekati Erza
"apa ada masalah lagi?"tanya Lucy, Erza menggeleng
"apa itu benar? Bagaimana jika aku berkata, apa ada masalah lagi tentang Shade?"tanya Natsu, Erza tersentak
"baik baik, aku akan cerita. Tapi nanti, tidak sekarang."ucap Erza mengalah
"um, kudengar kalian akan mengerjakan tugas Fisika, boleh aku bergabung?"tanya Jellal
"ah, tentu saja. Datang ke rumah Erza selepas pulang sekolah ya."ucap Lucy sambil tersenyum, Jellal mengangguk lalu membereskan buku-bukunya dan pergi keluar kelas
Sejenak Erza melihat keluar kelas, dia melihat gadis dengan pakaian serba hitam sedang melihatnya. Namun, setelah tau Erza melihatnya dia langsung melarikan diri.
Erza tersentak kaget, keringat dingin mengucur di pelipisnya. "kenapa Erza? Kau terlihat ketakutan."tanya Gray cemas, Erza menggeleng
"ti-tidak apa-apa kok, y-ya sudah a-aku akan pulang duluan untuk menyiapkan cemilan. Jaa!"jawab Erza gelagapan lalu pergi keluar kelas
Gray, Lucy dan Natsu hanya melihat Erza dengan aneh, "dia kenapa?"
"entahlah, tapi sekarang kita berempatkan ada jadwal piket."ucap Lucy
Sementara Natsu, Lucy dan Gray melaksanakan kewajiban mereka, Erza tengah berlari menuju rumahnya. Keringat kembali mengucur di pelipisnya
'siapa dia? Sudah seminggu dia mengawasiku.'tanya Erza dalam hati, ia benar-benar takut. Sudah hampir seminggu Erza diuntit oleh seseorang tak dikenal, hal ini membuat Erza takut
Saat tengah berlari, Erza kembali melihat orang yang mengawasinya selama seminggu ini di gang gelap di sebrang jalan. Orang itu keluar dari gang dan menyebrang jalan. Hal ini membuat Erza takut, ia kembali berlari. Namun, ia berlari melawan arah yang ia lewati tadi.
Ia mendengar derap langkah kaki orang yang mengikutinya. Erza dikejar!
Erza terus berlari dengan sekuat tenaga, sampai ia bertemu dengan teman sekelasnya, Jellal
"oh, ha-" Hendak saja menyapa Erza, Jellal dikejutkan oleh kelakuan Erza yang langsung memeluknya erat. Seketika itu pula, orang yang mengejar Erza langsung pergi menjauhi Erza.
Jellal masih terkejut atas kelakuan Erza yang tiba-tiba. Wajahnya memunculkan semburat merah merona, perlahan Jellal melepas pelukan Erza.
"E-Erza, daijob-" Ucapannyapun terpotong kembali melihat wajah Erza yang ketakutan. Wajah Jellal kini kian memerah melihat wajah Erza yang menurutnya 'imut' itu
Jellal memberanikan dirinya untuk bertanya lagi, "Erza, daijobou ka?"tanya Jellal
"a-aku takut... Jellal, to-tolong antar aku pulang."pinta Erza, Jellal yang masih mengeluarkan tanda tanya hanya bisa mengangguk dan mengantar Erza pulang
Tak ada yang memulai pembicaraan, hanya suara angin dan suara langkah kaki mereka dan orang-orang yang terdengar.
Tap.
Erza menghentikan langkahnya di depan toko kue, "tunggu disini ya, aku akan membeli beberapa."ucap Erza sebelum dia masuk ke dalam toko dan membeli kue, Jellal hanya mengangguk
'dia kenapa ya? Raut wajahnya tadi sangat ketakutan.'tanya Jellal dalam hati sambil melihat Erza bingung
"...lal... Jellal..."ucap Erza sambil melambaikan tangannya di depan wajah Jellal
Jellal tersadar, "apa?"tanya Jellal
"kamu ngelamunin apa sih? Kelihatannya enak banget."tanya Erza, Jellal menggeleng
"enggak, bukan apa-apa kok."jawab Jellal berbohong, Erza menyeringai
"jangan-jangan mikirin kotor nih,"selidik Erza
"ha? Ng-nggak lah, mana mungkin!"bantah Jellal yang pipinya sudah memerah, Erza tertawa kecil membuat Jellal kebingungan
"apa yang lucu sih? apa ada sesuatu di wajahku?"tanya Jellal
"kau lucu, wajahmu yang memerah tadi sangat lucu."jawab Erza, Jellal tersentak lalu blushing
"s-sudahlah, jangan bahas itu!"ucap Jellal yang masih blushing, Erza mengangguk pelan
Jellal tersadar melihat pemandangan di sekitarnya, "ini dimana ya? Aku tak pernah melihat tempat ini sebelumnya."tanya Jellal yang membuat Erza tersadar dan melihat sekeliling
"eh, benar juga. Ini dimana ya? Perasaan tadi kita ada di depan toko kue deh, kok jadi nyasar disini?"tanya Erza bingung
"balik aja yuk, daripada kita tambah nyasar."ucap Jellal, Erza mengangguk
Namun, saat hendak kembali Erza dan Jellal melihat orang yang mengenakan pakaian serba hitam dengan membawa sebilah pedang samurai
Tubuh Erza langsung bergetar, keringat dingin mulai membasahi pelipisnya. Jellal yang melihat itu langsung menenangkan Erza, "si-siapa kau?"tanya Jellal pada orang di depannya
"kau tak perlu tau siapa aku sebenarnya, tapi yang pasti tolong serahkan gadis itu padaku."ucap orang asing ini
"apa yang kau bicarakan? Aku tak akan menyerahkan Erza pada orang aneh sepertimu!"tolak Jellal keras, orang ini menyeringai licik
"serahkan atau nyawamu jadi taruhannya."ucap orang ini menodongkan pedangnya
Erza tersentak, ia sangat mengenal hawa kegelapan ini. saat ia mendongak, Erza melihat orang aneh yang menguntitnya menodongkan sebuah pedang pada Jellal. Pedang itu mengeluarkan hawa kegelapan yang kuat
"Shade Kegelapan!"batin Erza
Erza menarik tangan Jellal hingga Jellal berada tepat di belakangnya, "jangan bergerak dari tempatmu sekarang."ucap Erza
"apa maksudmu?"tanya Jellal
"aku akan melawan orang ini, jadi jangan bergerak dari tempatmu."jawab Erza tanpa mengalihkan pandangannya dari orang di depannya
"hei, kau barusaja memasang wajah ketakutan tadi. Sekarang, kau akan melawannya? Kau aneh tau gak."ucap Jellal
"aneh apanya? Tadi aku hanya takut karena dia adalah orang yang menguntitku selama seminggu, tapi ternyata aku mengenalnya."ucap Erza, orang ini menyeringai
"lalu, siapa orang ini?"tanya Jellal
"orang yang kejam, licik dan terlalu pandai untuk mencari solusi agar bisa membunuh orang disekitarnya."jawab Erza dengan senyum kemenangan
.
.
.
TBC
Kira-kira siapa ya orang yang menguntit Erza selama seminggu? Dan kenapa pula Erza mengenalinya setelah merasakan hawa kehancuran?
Tunggu di chap selanjutnya!
Gomenasai! Gomenasai Azusa, kelihatannya ficnya masih kurang ya? Gomenasai!
Tapi tenang, author ada jalan kok supaya fic ini memenuhi kapasitas (?) request Azusa.
Review ya! Yang banyak, jangan nanggung. Flame? Boleh kok.
Oke, bye!
