Story By: Razen.

Disclaimer: Kazuki Takahashi.

Rate: T

Genre: Drama, Family, Hurt/Comfort.

Main Chara: Yuugi.

Warning: Typo, AU, Fanon, maybe—OOC, some mistakes EYD.

A/N: Ketidakberadaan seseorang bukan berarti tidak bagus.

xXx

Kebebasan

xXx

.

.

.


"Hari ini juga tidak buka."

"Jangan berkata begitu! Dia pasti masih trauma!"

"Kasihan sekali dia."

"Padahal dia anak yang baik."

"Orangtuanya telah meninggal semenjak dia masih kecil."

"Pasti berat, ya. Hanya Kakek Sugoroku saja keluarga yang dimilikinya selama ini."

"Apa? Jadi dia tak punya kerabat keluarga yang lain?"

"Tidak. Dia hanya hidup dengan kakeknya."

"Jadi sekarang dia sebatang kara?"

"Yuugi anak yang tabah, ya."

"Dia anak yang ramah. Selalu tersenyum dan tak pernah mengeluh."

"Anak yang hebat."

Dan anak yang hebat itu, selalu menanti-nantikan hari ini.

Yuugi terkekeh diam-diam. Sambil mengendap-endap, ia keluar lewat pintu belakang. Begitu yakin tidak ada yang melihat, bergegas Yuugi berlalu menuju jalan raya.

Rambut disembunyikan dalam topi. Ia sudah mengganti warna rambutnya. Tak lupa memotongnya, mengganti model rambutnya. Lensa kontak kuning tak lupa dipakai. Tas berisi segepok uang dan beberapa potong baju.

Kame Game Shop tidak dikunci. Yuugi tidak membutuhkannya. Pemuda itu mengeluarkan ponsel, medsos penuh notif pesan dari teman-temannya. Dengan keji, ponsel diinjak keras hingga menimbulkan bunyi pecahan yang membuat ngilu.

"Persetan dengan keluarga. Persetan dengan tabah. Kapan aku pernah bilang kalau aku suka kehidupan ini?"

Yuugi tersenyum puas. Dengan langkah tegap, ia berjalan menjauhi rumah tempatnya tumbuh hingga saat ini. Hingga waktu yang sudah lama ia nantikan.

Yuugi akhirnya sebatang kara.

Betapa ia merasa sangat hidup! Ia tak pernah lagi merasakan adanya lubang besar yang penuh akan kehampaan. Lubang menganga yang timbul di tengah-tengah tubuhnya. Setiap hari, Yuugi bisa merasakannya, angin mampu berlalu melintasi lubang tersebut yang kian lama semakin membesar.

Hilang sudah gembok besar yang selalu mengekangnya. Lenyap sudah dinding besar yang mengelilinginya selama ini. Tidak ada lagi kakeknya. Tidak perlu ada lagi yang mengenalnya. Tidak ada lagi yang bisa membawanya ke dalam kegilaan monoton yang hanya mampu menambah besar lubang.

Tidak ada lagi penghalang! Tidak ada lagi pengganggu!

Ya!

Tidak ada!

Penantian Yuugi telah berakhir.

Ia telah bebas.

xXx

The End

xXx