Aku lemparkan sebuah batu keatas sebuah makam. Makam yang sangat usang Karena dipenuhi dedaunan yang rontok saat musim semi.
Sekali lagi, aku lemparkan batu keatasnya, sudah tidak terhitung lagi. Berapa banyak batu yang ada disana.
Tapi, setelah itu aku berhenti.
Berhenti , lalu aku menangis.
Membaringkan tubuhku disamping makam itu.
Makam seseorang yang aku cintai.
Yang aku tunggu.
Yang selalu mengisi hati-hariku dengan melody.
Dari sebuah piano kebanggaannya.
Min Yoongi.
Nama yang tertera disana.
Melukai dan menggores-gores hatiku.
Dia,
Sang kekasih.
Sang musisi.
Sang peredup hati yang gundah.
Menciptakan suasana hatiku menjadi tentram dengan hanya mendengarkannya memainkan piano.
.
.
"jimin, aku hadiahkan tubuhku, jariku, dan jiwaku"
"apa maksudmu, tuan min? kau sudah menjadi milikku dari dulu"
"dengarkan aku jimin. Aku bersungguh-sungguh sekarang. Aku mungkin akan pergi jauh"
"kemana? Katakan padaku. Aku tidak ingin jauh darimu, min yoongi-ssi"
"jimin, aku mohon. Bisakah kau mendengarkanku?"
"baiklah. Aku hanya akan turut padamu"
"simpanlah piano ini bersamamu, ini adalah jiwaku. Aku alirkan semua jiwa dan hatiku kepadamu melalui jari-jari ini, biarkan melodi indah ini bermain bersama dengan jiwaku didalam ingatanmu. Dan aku, tubuhku, sudah aku serahkan semua untukmu. Aku rela mati demi cintaku padamu. Walaupun ribuan pedang menancap ditubuhku, tetaplah berada dalam perlindunganku. Semakin sakit akan semakin dalam rasaku padamu. Dan kau Park Jimin, kau adalah hidupku. Jangan pernah menyalahkan hidup indah mu, aku disini hanya untukmu Karena aku berada dalam kehidupanmu. Begitu juga bagimu."
"a..aku tidak mengerti. Tolong jangan mengatakan ini. Apa artinya?"
"tidak apa jika kau tidak mengerti. Aku akan membimbingmu"
"yoongi, min yoongi"
Saat itu dia merasa kesakitan didadanya. Hingga mengeluarkan darah dari kedua telinganya. Dia menggenggam tanganku erat saat dia mulai terjatuh kedalam pelukanku. Dia terus memanggil namaku saat matanya perlahan mulai tertutup.
Dia, tidak akan meninggalkan aku dan begitu juga aku.
Aku akan tetap menjagamu meski ribuan mulut meledekku.
Kau, min yoongi. Aku akan segera menemukanmu.
-kkut-
