Lohalohaloha!
Ini fic kedua Ayano di bleach setelah my first love vampire.
Ayano buat cerita ini karena dapet ide dari drama jepang yang judulnya my boss my hero.
Pemain utamanya yaitu Byakuya Kuchiki.
Aneh ya kalau Byakuya dibuat jadi Makio. Tapi semoga sukses. Hehehe…
.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
Disclaimer : Tak akan pernah menjadi milikku. Selalau milik Tite Kubo…
BOS KU, PAHLAWAN KU
Chapter 1
Disebuah ruangan yang tak begitu banyak lampu, terdapat 2 klan mafia yang sedang bernegosiasi. Tampak seseorang membuka suara.
"Bagaimana kalau 20?" Tanya salah satu mafia yang berasal dari Hueco Mundo.
"Tidak." Jawab mafia yang bernama Byakuya Kuchiki.
"Kalau begitu, ditambah 5."
"Tambah 5?" ucap Byakuya agak bingung. Tampak jari-jarinya bergerak.
"Tidak." Lanjut Byakuya.
"Baiklah, aku tambah 5 lagi." Ucap mafia itu pada Byakuya yang tampak bingung.
"Tidak." Ucap Byakuya.
"Apa? Aku sudah memberikan uang 35 juta. Tapi kau tetap tak mau?" bentak mafia dihadapan Byakuya dan pengawalnya bersiap untuk menyerang. Begitu juga pengawal Byakuya.
"Apa kau idiot? Itu harga yang cukup tinggi!" bentak lagi sang mafia dihadapan Byakuya.
Byakuya bangkit dari duduknya. Dia berjalan perlahan mengitari meja panjang ruangan itu. Begitu pula dengan sang mafia yang membentaknya tadi.
"Kau bilang aku idiot, huhh?" bentak Byakuya tampak sangat marah.
"Iya. karena kau tak bisa berhitungkan?" ucap lantang sang lawan.
"Hiyaaaaa!" teriak Byakuya dengan membalikkan meja itu kearah sang lawan.
Pertarungan sesama mafia itupun tak terhindar. Byakuya tak terima kalau dirinya dianggap bodoh, idiot, baka, dan yang lainnya yang bermakna sama.
"Apa kau gila? 35 juta kau sia-siakan?" bentak seseorang kepada Byakuya.
"maaf…" ucap Byakuya lirih.
"Kalian semua, keluar! Biarkan aku, Kenpachi dan sibodoh ini berbicara." Ucap orang itu yang ternyata ayah Byakuya, Yamamoto.
"Baik." Ucap salah satu dari pengawal Byakuya, Toushiro.
"Kau! Benar-benar bodoh. Sangat bodoh. Dan amat bodoh." Ucap Yamamoto kecewa.
"Ayah…" ucap Byakuya menyesal.
"Tuan…" ucap Kenpachi berusaha menenangkan.
"Kau! Akan kukirim kesekolah kembali. SMU Karakura." Ucap Yamamoto.
"Hanya? SMU?" Byakuya tampak kaget dengan pernyataan sang ayah.
"Benar. Ayah sudah siapkan semuanya. Mulai besok kau harus sekolah. Aku tak mau, penerusku adalah orang yang sangat amat teramat bodoh." Ucap Yamamoto dengan lantang.
"Ta-tapi ayah…" Byakuya berusaha menolak.
"Kalau kau menolak. Akan kuberikan kekuasaan klan Kuchiki pada adimu. Juushiro.
"Ba-baiklah. Aku bersedia!" ucap Byakuya menyerah. Dia memang tak mau posisinya tergantikan.
"Keluarlah. Untukmu Kenpachi, awasi dia." Ucap Yamamoto dan beranjak duduk dikursi kerjanya.
Keesokan paginya, Byakuya tampak siap dengan seragam SMU Karakura. Semua pengawalnya memberi hormat padanya. Byakuya pergi diantar Kenpachi dan Toushiro.
"Tuan, anda tidak boleh membawa rokok, berkelahi, memamerkan tattoo anda, dan harus bersikap manis pada semua orang di SMU Karakura. Mengerti?" perintah Kenpachi.
"Aku tahu." Ucap singkat Byakuya dan langsung berangkat menuju sekolahnya.
Tepat didepan gerbang, sorang penjaga gerbang menghentikan langkahnya. Penjaga gerbang itu memperhatikan Byakuya dengan tatapan heran.
"Apa kau murid disini?" Tanya sang penjaga gerbang dengan tatapan aneh dibalik kacamata hitamnya.
"Saya, murid pindahan." Ucap Byakuya agak gugup.
"Pindahan? Dari mana?" selidik penjaga sekolah itu.
"Oh, Byakuya. Kau sudah datang?" sapa seseorang yang membawa bunga. Pakaiannnya seperti sedang berkebun.
"Oh, kepala sekolah… anda mengenalinya?" Tanya sang penjaga sekolah.
"Tentu, Gin. Dia murid pindahan. Ayo masuk. Ikut aku." Ucap kepala sekolah pada penjaga sekolah dan mengajak Byakuya untuk mengikutinya.
"Ba-baik." Ucap Byakuya dan bergegas mengikuti sang kepala sekolah. 'kepala sekolah? Kenapa berpakaian seperti ini? Kukira penjaga kebun.' Pikir Byakuya.
"Baiklah. Hisana, ini murid barumu dikelasmu." Ucap Aizen sang kepala sekolah pada Hisana sang wali kelas yang akan ditempati Byakuya. "Byakuya. Ini wali kelasmu." Lanjutnya.
"Be-benarkah? Kau tampak… berapa umurmu?" Tanya seorang pengajar yang bernama Rangiku.
"Umurku? Aku… 17 tahun." Ucap Byakuya kebingungan. Karena sebenarnya dia berumur 27 tahun.
"Kau tampak lebih tua dari pada itu." Ucap Rangiku. "Tapi kau sangat tampan." Lanjutnya yang membuat Byakuya sedikit merinding.
"Ikut aku." Ucap Hisana dan Byakuyapun menurut.
"Minna-san! Kita punya teman baru. Ayo masuk." Ucap Hisana.
"Halo." Sapa Byakuya pada orang-orang dihadapnnya.
"Coba beritahu namamu." Ucap Hisana.
"Byakuya. Byakuya Kuchiki." Ucap Byakuya agak gerogi.
"Baiklah. Silakan duduk." Ucap Hisana.
"Terimakasih." Balas Byakuya dengan senyumnya. Membuat Hisana terpesona sesaat.
"Hallo. Byakuya." Sapa Byakuya pada teman disebelah kirinya.
"Rukia. Rukia Sousuke." Balas Rukia.
"Kau benar-benar mirip Hisana-sensei. Apa kau adiknya?" tebak Byakuya.
"Iya." jawab Rukia. 'tapi lebih manis kakaknya.' Pikir Byakuya.
"Hallo. Byakuya." Sapa Byakuya lagi pada teman sebelah kanannya.
"…" tak ada balasan. Byakuyapun merasa sebal telah dikacangin.
Saat istirahat, Byakuya memilih untuk pergi kebelakang sekolah. Dia bersembunyi dibalik dinding. Dia ingin merokok. Ternyata tak semua rokoknya disita oleh Kenpachi. Beberapa rokok dia letakkan di kaoskakinya.
"Akhinya bebas juga. Si Hisana itu… terlalu lembut saat mengajar." Ucapnya lirih dan menyunggingkan sedikit senyumnya saat mengingat Hisana mengajar.
"Cepat! Berikan uangmu!" bentak seseorang. mendengar itu, Byakuya langsung mengintip.
"A-aku tak punya uang." Ucap orang yang tadi diajak kenalan oleh Byakuya yang duduk disebelah kanan Byakuya.
"Serahkan dompetmu!" bentak orang itu lagi.
'tak bisa dibiarkan.' Pikir Byakuya. Jiwa kepahlawanannya muncul dan menghadang orang nakal itu.
"Sedang apa kalian?" Tanya Byakuya dengan nada tinggi.
"Huhh! Anak baru. Mau mencoba melawan huhh?" tantang anak itu.
"Siapa namamu?" Tanya Byakuya.
"Grimmjow Jaegerjaquez. Kenapa?" ucap anak nakal itu.
"Lepaskan dia." Ucap Byakuya.
"Huhh! Kau berani melawanku?" ucap Grimmjow.
"Pergilah rambut Oranye. Akan kuhadapi dia." Ucap Byakuya dengan tenang.
"Ta-tapi…" ucap si rambut Oranye ragu.
"Tak apa." Ucap Byakuya dengan membenarkan kerah seragamnya.
"Hiyaa!" pukul Grimmjow pada perutnya.
Sebenarnya Byakuya ingin menghajarnya balik. Tapi tiba-tiba pengawal setianya Kenpachi dan Toushiro datang. Mereka menyilangkan tangan mereka. Dan Byakuyapun mengurungkan niatnya untuk memukul bocah itu. Tiba-tiba…
"Aw! Sakit." Rintih Byakuya pura-pura.
"Apa kubilang. Berikan uangmu!" bentak Grimmjow dengan seringainya.
"Ini…" Byakuyapun mengeluarkan uangnya.
"Banyak juga uangmu. Kau memang teman baikku. Terimakasih ya." Ucap Grimmjow dengan senang.
"Siapa nama kalian berdua?" Tanya Byakuya pada dua orang teman Grimmjow.
"Aku Ulquiorra Schiffer." Ucap orang yang bermata hijau.
"Aku Szayel Apporo Granz." Ucap satunya lagi yang berambut pink.
"Baiklah." Ucap Byakuya mengerti.
"Terimakasih sobat!" ucap Grimmjow dan merangkul Byakuya lalu pergi.
"Dasar bocah tak tahu sopan santun." Ucapnya.
"Terimakasih. Kau tidak apa-apa?" Tanya si rambut Oranye yang menghampiri Byakuya.
"Aku itu kuat. Siapa namamu?" ucap Byakuya dengan tubuh tegak.
"Aku. Ichigo Kurosaki." Ucapnya dan tersenyum.
"Baiklah. Kita teman." Ucapnya agak memaksa.
"I-iya." ucap Ichigo sedikit kaget. Tapi setelah itu, dia tersenyum.
T.B.C
Bagaimana dengan kegiatan Byakuya kedepannya? Dia sudah mendapat teman sekarang. Apakah Ichigo memang teman yang baik untuknya? Lalu bagaimana dengan identitasnya sebagai anak dari Mafia? Apakah kebohongannya tak akan terungkap? Atau sebaliknya?
Ikuti terus ya kelanjutan ceritanya…
Akhir kata R&R please…
