Hello semuanya~

Akhirnya ini adalah fanfic ShikaTema kedua saya di fandom NARUTO ini.

Alasan saya kenapa buat cerita ini karena terinspirasi dari beberapa kalimat-kalimat dari berbagai macam Doujin yang saya baca hehehe.

Untuk setting waktu ceritanya adalah sebulan setelah event dari kencan pertama Shikamaru dan Temari (Novel Shikamaru Hiden)

Maaf kalau ceritanya cringe, gaje banget dan penggunaan bahasa yang tidak enak dibaca T_T

Saya masih newbie dalam membuat cerita

Enjor The Story~


Troublesome Question: Chapter 1

Disclaimer: © Naruto Shippuden by Masashi Kishimoto

Warning: OOC, Typo, Gaje, Cringe, Pemilihan kata yang tidak bagus, dll

Saya membuat cerita ini karena iseng saja.


Sore hari di Sentou Konoha

"Ah… akhirnya aku bisa bersantai sambil berendam di air hangat sentou ini." Seorang pria berambut pirang yang memiliki kumis kucing di pipinya membasuhi kepalanya dengan air hangat di pemandian umum itu.

Naruto sangat menyukai mandi di sentou Konoha, terutama setelah pulang dari misinya. Dia pasti akan menyempatkan diri untuk menghabiskan waktunya di Sentou. Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan baginya, karena sudah 4 hari ini dia menjalankan misi ke Kumogakure untuk menjadi pengawal mantan Hokage kelima, yaitu Tsunade.

Baru saja dia pulang dari desa Kumogakure tersebut, dia menerima ajakkan dari Lee untuk pergi bersama ke sentou di Konoha. Kebetulan dirnya juga sangat ingin bersantai dengan mandi air hangat jadi dia tidak menolak ajakkan temannya itu.

"Naruto, bagaimana perjalananmu selama 4 hari di Kumogakure? Apakah menyenngkan?" Kemudian seorang pria tambun yang sekarang ini memiliki jenggot di wajahnya mendekati Naruto dan bertanya kepadanya.

"Lumayan menyenangkan, disana aku hanya menemani Tsunade-baachan saja. Selebihnya aku bepergian bersama Bee-ossan." Jawab Naruto sambil tetap berendam di dalam bak pemandian umum.

"Apakah kau bertemu dengan Karui-san disana, Naruto?" Naruto sedikit berpikir dengan pertanyaan dari Chouji.

"Karui? Maksud kamu wanita galak berambut merah itu? Oh iya aku baru ingat, dia menanyakan keadaanmu loh, Chouji." Terlihat wajah senang terpancar dari wajah lawan bicara Naruto. Dirinya tidak mengerti mengapa Chouji sepertinya bahagia sekali mendapatkan jawaban darinya mengenai wanita bernama Karui itu.

"Memangnya ada hubungan apa antara Karui-san dan Couji-kun ini?" Tanya seorang Pria bermata bulat yang memiliki nama Rock Lee.

"Aku tidak tahu, mungkin wanita berambut merah itu tertarik dengan Chouji."

"Wogh! Masa muda memang sangat menyenangkan! Apalagi jika ada orang yang menyukai kita!" Rock Lee bersemangat mendengarkan jawaban Naruto sambil bangkit dari posisi duduknya dari bak pemandian. Terlihat seperti ada aura berapi-api dari matanya.

"Kau berbicara seperti orang tua yang sudah berpengalaman saja… lagi pula, kau punya pengalaman apa dengan wanita, oi Lee? Kau bahkan tidak mempunyai kekasih ataupun wanita yang menyukai mu." Kiba yang daritadi hanya mendengarkan percakapan mereka akhirnya berbicara.

"Kau jahat sekali, Kiba-kun. Suatu saat nanti akan ada wanita di Konoha yang menyukaiku. Seperti Sakura-san."

"Oi kau jangan bercanda. Sakura hanya akan menunggu Sasuke pulang ke Konoha." Tegas Kiba kepada Lee.

Naruto yang merasa terganggu dengan berisiknya perdebatan antara Kiba dan Lee akhirnya mengeluh kepada mereka. "Aduh, kalian berisik sekali sih. Kita sedang berada di Sentou, lebih baik kita memanfaatkan waktu kita untuk rileks disini."

"Iya, kalian benar-benar merepotkan." Laki-laki berambut hitam panajang bernama Shikamaru pun merasa terganggu dengan berisiknya teman-temannya.

"Naruto-kun kau berbicara seperti itu karena kau banyak memiliki penggemar wanita kan? Jadi kamu tidak akan mengerti perasaan kami yang tidak terkenal di kalangan wanita ini."

"Hey, apa maksud kamu kita ini aku juga? Enak saja! aku masih jauh lebih terkenal di kalangan wanita daripada kamu, Lee!" Kiba tidak terima dengan ucapan Lee.

Shikamaru nampaknya makin merasa tidak nyaman dengan ulah Kiba dan Lee yang masih saja berdebat. "Kalian selalu saja memikirkan wanita. Wanita itu bukan apa-apa selain dari merepotkan."

"Oi Shikamaru, kau berani berkata seperti itu karena kau sudah memiliki wanita bukan? Aku sempat meilhatmu kencan bersama seorang wanita yang tak lain adalah Temari di suatu restoran di Konoha beberapa hari setelah kau pulang dari misi di negeri sunyi itu!" Kiba berkata dan mengungkapkan fakta yang pernah dia lihat sebelumnya seraya membalas perkataan Shikamaru.

"Tunggu dulu… jadi benar Suna no Neechan sudah menjadi kekasih Shikamaru?" Naruto terkejut dengan fakta yang diungkapkan oleh Kiba.

"Sepertinya begitu, makanya pria ini sangat sombong sekali."

"Sudahlah kalian jangan ribut di sentou. Ini kan tempat umum." Chouji berusaha menenagkan teman-temannya yang terlihat seperti berkelahi dengan perdebatan.

"Berbicara soal wanita, akhir-akhir ini aku perhatikan wanita-wanita di Konoha semakin cantik yah. Terutama generasi kita. Tidak hanya Sakura-san, aku perhatikan Hinata-san, Ino, dan Tenten juga." Tiba-tiba terlintas pikiran tersebut dari kepala Lee.

"Aku juga perhatikan, Hinata memang cantik, tapi akhir-akhir ini semakin cantik saja." Kiba mengemukakan opininya tentang teman wanita satu teamnya.

"Aku tidak terlalu memperhatikan semua wanita sih. Tapi memang iya, aku yang satu team dengan Sakura-chan juga melihatnya sekarang jadi lebih cantik."

"Aku tidak tahu, tapi aku rasa mengapa mereka sekarang semakin cantik karena mereka memiliki orang yang dia suka. Seperti Ino yang sekarang terlihat lebih cantik karena dia ingin terlihat cantik di depan orang yang dia suka, yaitu Sai." Chouji mencoba mengikuti topik pembicaraan teman-temannya.

Tiba-tiba terlintas sebuah pertanyaan dari kepala Naruto. "Ngomong-ngomong soal kecantikan wanita, menurut kalian siapa yang paling cantik diantara mereka?"

"Tentu saja Sakura-san, selain cantik dia juga pintar dan kuat." Lee menjawab sambil menunjukkan jempol tangan kanannya.

"Hey Lee, seharusnya kau menyebutkan Tenten, bukan Sakura!" Naruto nampaknya tidak senang dengan pendapat Lee.

Kiba tidak mau kalah, secara spontan dia menyebutkan siapa wanita yang paling cantik menurutnya di Konoha "Tentu saja Hinata! Dia wanita yang lemah lembut yang cantik dan kuat bukan?"

"Dasar Kiba! Kau mencuri peluangku untuk mengucapkannya." Lagi-lagi Naruto merasa tidak senang dengan pendapat temannya itu.

"Karena aku tidak terlalu mengenal wanita-wanita Konoha, aku rasa Ino yang paling cantik. Ino selain cantik dia juga wanita yang pantang menyerah untuk mengejar impiannya terhadap pria."

"Bagaimana dengan kau, Shikamaru? Pasti ada kan wanita yang menurut kamu paling cantik di Konoha?" Kiba bertanya kepada salah satu temannya yang dari tadi tidak mengemukakan pendapatnya tentang pertanyaan dari Naruto.

"Apa maksudmu? Merepotkan saja jika aku harus menjawab pertanyaan bodoh itu."

"Shikamaru berkata seperti itu karena baginya wanita yang paling cantik bukan dari Konoha, tapi dari desa Sunagakure. Siapa lagi kalau bukan Suna no Neechan." Kalimat usil Naruto barusan sukses membuat Shikamaru terkejut.

"Kau ada benarnya juga, Naruto-kun. Tetapi sayang sekali Shikamaru-kun, Temari-san bukan wanita dari Konoha."

"Tapi jika dipikir-pikir, aku bingung, kenapa Shikamaru bisa jatuh cinta kepada Suna no Neechan yah? Dia kan wanita yang terlihat kejam dan galak. Aku bahkan tidak pernah melihatnya menangis. Waktu Gaara pernah hampir tewas saja dia tidak menangis." Naruto mencoba mengingat tentang Temari pada saat mereka berada dalam satu misi.

"Kenapa kita tidak menanyakannya kepada kekasihnya saja, Naruto." Saran Kiba

"Kau benar juga, Oi Shikamaru, Kenapa kau bisa sih jadian dengan Suna no Neechan? Apakah ada bagian yang kamu sukai dari dia?" Tanya Naruto secara tiba-tiba kepada Shikamaru.

"Kalau misalkan ada, apa itu bagian yang kau sukai?" Kiba mencoba memperjelas pertanyaan Naruto.

"Iya, Shikamaru, aku bahkan yang teman terdekatnya tidak mengetahuinya." Chouji yang teman dekat dari Shikamaru merasa dirinya pun tidak tahu tentang sahabatnya itu dengan urusan percintaannya.

"Ayolah Jawab dengan jujur Shikamaru-kun. Kami penasaran!" Lee bersemangat menunggu jawaban dari Shikamaru.

"Merepotkan saja. Kalau aku tidak memberitahu, kalian pasti akan tetap terus bertanya…"

"Makanya, beri tahu kami sekarang juga! Kami sangat penasaran." Naruto memaksa Shikamaru untuk menjawab pertanyaannya.

"Baiklah aku akan beri tahu… Bagian yang aku sukai dari Temari adalah…."

'Dia memang keras, kepada ku ataupun kepada orang lain juga.'

'Hanya sedikit orang yang tahu sisi menyedihkanku, tetapi dia yang mengetahui semuanya.'

'Dia sudah beberapa kali 'mendorongku' ketika aku dalam keadaan yang menyedihkan"

'Meskupun dia keras dan terlihat memiliki image yang dingin, dia juga orang yang baik dan perhatian.'

'Selain dari pada itu semua, dia hanyalah wanita yang merepotkan.'

'Tetapi itu semua bukan jawaban yang dimaksud oleh Naruto….'

"Senyumannya, mungkin?"

"Oi Shikamaru, Cuman Senyuman saja? Apakah yang kau maksud senyumannya ketika dia mengibaskan kipas besarnya kepada musuh di depannya? Aku melihatnya memang bibirnya tersenyum, tapi dari matanya…. Jadi terlihat senyuman mematikan. " Kiba nampaknya tidak puas dengan jawaban Shikamaru.

"Hey, apakah itu juga bisa dibilang senyuman? Kalau ninja level bawah yang melihatnya, dia akan diperlihatkan kematiannya dengan senyuman Temari-san yang seperti itu." Lee mengingat kembali senyuman yang pernah dia lihat dari Temari

"Karena aku orang yang tidak peka, jadi aku tidak mengerti apa yang dimaksud Shikamaru dengan senyumannya Suna no Neechan."

Kiba memikirkan apa yang dia liat dari seorang Temari "Tapi ngomong-ngomong Temari itu termasuk katagori kunoichi cantik juga loh, mungkin jika dia memang tersenyum yang benar-benar senyum pasti ada pria yang bisa saja menjadi jatuh cinta bukan? Meskipun dia sedikit dingin dan kejam." Terlintas pemikiran itu mengenai Temari dari kepala Kiba.

"Betul juga. Mungkin saja kalau dia ke Konoha dan sering menunjukkan senyumannya, pasti Temari-san akan terkenal di kalangan shinobi-shinobi muda " Lee setuju dengan pemikiran Kiba.

Kemudian, terlintas juga pemikiran Naruto terhadap Temari "Ah aku tahu! Tidak hanya karena senyumannya saja yang disukai mereka, tetapi postur badan dan pakaian Suna no Neechan juga bukan?"

"Benar juga. Karena selalu memakai rok mini, Temari jadi terlalu banyak mengeskpos tubuhnya." Kiba terlihat bersemangat merespon pendapat dari Naruto.

"Terkadang Temari-san juga suka terlihat celah-celahnya yang bisa dilihat dari pakaiannya." Tidak mau kalah, Lee pun mendukung apa yang dia pikirkan tentang postur dan pakaian dari Temari.

"Dan juga pakaiannya memperlihatkan celah di bagian dadanya. Benarkan Naruto?"

"Kau benar juga, Kiba. Oi, Shikamaru, Kau sangat beruntung sekali mendapatkan wanita seperti Suna no Neechan."

"Kau benar-benar pria sejati sekali, Shikamaru-kun. Bisa mendapatkan wanita seksi seperti Temari-san." Lee memuji Shikamaru, tapi pujian tersebut tentunya tidak membuat Shikamaru merasa senang.

"Kalian ini apa-apaan sih…" Keluhan dari seorang pria bernama Shikamaru atas kelakuan teman-temannya.

"Shikamaru, kau tidak khawatir dengan Temari karena pakaiannya? Kau tahu kan, kalau perempuan berpakaian seperti itu pasti ada saja pria mesum yang senang melihatnya." Kiba penasaran dengan perasaan Shikamaru dengan cara berpakaian Temari yang menurutnya sangat terbuka untuk seorang wanita.

"Mungkin saja diam-diam di Konoha atau bahkan di negeri Suna ada yang menyukai Suna no Neechan selain Shikamaru. Kalian pasti mengerti, siapa sih pria yang tidak suka melihat wanita yang seksi?"

Shikamaru yang mendengarkan percakapan teman-temannya hanya bisa berpikir. Dia tidak pernah berpikir sampai sejauh itu. Shikamaru merasa ada benarnya juga dari perkataan Naruto dan Kiba.

'Kalau dipikir-pikir benar juga apa yang dikatakan mereka. Tetapi aku yakin, dia berpakaian begitu mempunyai maksud agar dapat mudah bergerak ketika menghadapi musuh, bukan untuk memamerkan tubuhnya… Ah sial, kenapa aku jadi terbawa suasana memikirkan hal seperti itu… '

Setelah puas menghabiskan waktu bersama teman-temannya di pemandian umum di Konoha. Naruto mengajak teman-temannya makan malam bersama di kedai Ichiraku. Chouji, Kiba, dan Lee tentunya tidak menolak ajakkan dari Naruto, kecuali Shikamaru yang mengatakan bahwa dirinya tidak bisa ikut mereka karena dia tidak mau membuat ibunya makan malam sendirian di rumah. Karena situasi seperti itu, Naruto tidak bisa memaksakan keputusan dari Shikamaru.

Akhirnya mereka berpisah. Naruto , Kiba, Lee dan Chouji pergi menuju arah jalan ke kedai Ichiraku, sedangkan Shikamaru berjalan menuju rumahnya yang harus melewati shopping district Konoha.

-BERSAMBUNG-


Akhirnya selesai untuk chapter pertama

Maaf banget ShikaTemanya belom muncul di chapter ini

Tadinya aku mau membuat cerita ini menjadi one-shot saja, tapi berhubung terlalu panjang, dan ada part yang belum fix dari ceritanya, jadi saya sengaja buat jadi (mungki) 2 chapter

Buat yang tidak tahu apa itu sentou, sentou itu sejenis tempat pemandian umum di Jepang. di filler anime Naruto ada episode dimana mereka semua pada megunjungi sentou untuk mandi bersama-sama.

Kemudian, di dalam cerita juga saya menggunakan kata Suna no Neechan untuk panggilan Naruto kepada Temari karena Naruto emang identik nyebut nama orang dengan nama panggilan seenak jidatnya . (saya ngikutin dari doujin yang pernah saya baca kalau Naruto manggil Temari dengan sebutan itu)

Mohon maaf kalau banyak sekali kekurangannya

Kritik dan Saran melalui review sangat saya butuhkan untuk pembuatan chapter berikutnya

Terima kasih banyak buat yang sudah membaca cerita ini sampai selesai ^^

Kalau banyak yang suka, mungkin saya akan cepat-cepat selesaikan chapter 2nya yang sebenernya sudah mau selesai tinggal difixin saja

*SPOILER*

chapter berikutnya bakalan muncul kekasihnya Shikamaru.

Regards,

Ninopyon