IT AIN'T YOUR FAULT, ИВАН
{ rusame - amerus }
Hetalia - Axis Powers (c) Himaruya Hidekazu, Jepang.
penulis tidak mengambil keuntungan material apapun atas pembuatan karya.
rated: T (R-14) /mungkin?
aliran: poetry/angst
bahasa: Bahasa Indonesia (Indonesian)
note: A B A L.
•
{ aku ini tanpa warna. sekadar tinta di atas buramnya kertas. aku ini iblis, calon penghuni neraka abadi. }
.
[ INDONESIAN KARA ]
Alfred memeluki tubuh itu, tubuh yang tidak lagi berdaya. Dia membenamkan kepalanya pada bahu tubuh, berharap mencium kembali parfum dan aroma tubuh dari sosok yang ingin dia miliki selamanya.
"Kemari ..., wahai, kembalilah, sayang. Kautelah sangaaatt lama meninggalkan orang berdosa ini dalam lembah kemuraman karena kepeninggalanmu..."
•
Tanpakan tega tapak tengah,
... jaluran tengah mendemi nyawa.
Seribu napas menghidupragakan arwah,
... tarik-menarik dapat kembali pada sang dunia.
•
Alfred melepaskan pelukan eratnya, lantas merogoh saku jubah hitam yang dia kenakan, mengambil sesuatu, berukuran lebih-kurang setelapak tangannya sendiri.
Sepaku kayu, yang cukup besar.
"Tidak salah, bukan, jika aku ingin engkau kembali?" Alfred mundur. Menuju meja taksidermis, dia menarik laci meja, mengeluarkan satu buku tebal dengan lukisan timbul beringin hijau rimbun nan gelap sebagai sampul depannya.
"Jikalau aku harus jauh lebih berdosa, dan neraka paling membakar ialah hukumanku, maka itu lebih baik dari pada aku kehilangan 'kehangatan'mu ..."
•
Aku hancur, karenamu.
Aku rapuh, karena kamu.
Aku terjatuh, karena engkau.
Aku mati, sebab engkau.
Aku lumpuh, itu semua karenamu.
•
"Kautahu, Ivan? Aku ini tidak dapat mati oleh apapun, seribu satu nyawa dalam setiap embusan dan tarikan napasku adalah abadi.
"Jadi, boleh aku berikan salah satu nyawaku kepadamu, wahai?"
Alfred menahan sakit, perapian lara yang membakar batin.
Sang pelipur lara telah sampai di alam baka.
••
'Engkau ialah alasan mengapa aku bisa bertahan di dunia, menunda kepulanganku kepada sang nirwana atau neraka; engkau memanusiakan penyihir reinkarnasi yang terkutuk macam aku.
'Rapuh sekali aku, rancu sekali pita deruan setiap napasku. Aku ini sekadar makhluk hina, bukan manusia, melainkan penyihir hitam yang direinkarnasikan sebab sang dosa ...'
Infinitasi, aku tanpa definisi. Aku tanpa penjelasan. Aku tanpa memori. Aku tanpa uraian penjelas yang terperinci dalam gabungan para kata. Tanpa warna, sekadar buram yang tersuram lebih dari si hitam. Aku inilah calon penghuni neraka nan abadi.
'Namun kamu, Ivan Braginski. Kauberi aku warna. Kauberi aku cahaya. Kau beri aku secercah indah sang nirwana ...'
••
Sepincingan tajam terarah pada tubuh yang tadi dipeluknya, Alfred melangkah penuh gontai, menuju tubuh itu kembali. "Engkau mungkin akan merasa sakit, namun percayalah kepada aku: Kau dan aku; kita akan abadi."
Alfred mengambil napasan panjang, siap untuk 'menghidupkan kembali' mayat tanpa jelas rupa di hadapannya.
end.
...
cuilan fanfiksi: It Ain't [Y]Our Fault.
Bingung? Kalian tidak sendiri, saya juga bingung 8v.
#MariBerpuisi, oleh Kak Kenzeira. Terima kasih telah mengadakan event menyenangkan ini! :D
