~BELONG~
NARUTO © MASASHI KISHIMOTO
GIRLFRIEND © AKIYAMA HARA
.
.
.
Pairing : Sasuke Uchiha & Sakura Haruno
Genre : Romance
Rated: T
.
.
.
Attention : Masih banyak miss typo, kalimat kurang jelas dan tidak efisien, alur kecepatan *maybe*, Dll
Warning : Don't Like Don't Read
.
.
.
Untuk membayar fict yang dipending ^^ maaf kalo ini masih kurang bahagia SasuSaku nya, karena nyatanya aku masih kalah dengan keinginan reader agar konflik nya ringan :)
.
.
.
~!~
.
.
.
CHAPTER 1
TANTANGAN
"Hey teman-teman! Bisa kita bayangkan bagaimana jika Sasuke mencium seorang gadis disekolah kita?!" tanya Naruto pada Sai, Neji, dan Shikamaru. Mereka bertiga tertawa pelan, bahkan Shikamaru yang pemalas tertawa pelan mendengar pertanyaan sahabat kuningnya.
Sasuke yang merasa tersudut sedikit mendengus untuk tidak tersulut emosi oleh ucapan Naruto. Namun semakin ia menahan semakin panas rasa hatinya karena pertanyaan yang Naruto tanyakan semakin ekstream ditelinganya.
"Bagaimana ekspresi Teme jika ia mencium gadis? Haha... tidak pernah terbayangkan!" tambah Naruto membuat Sai semakin tersenyum manis namun sarat akan kepolosan.
Sasuke menggertak giginya, apalagi katanya? Bagaimana ekspresi ia mencium gadis? Yang benar saja! Bahkan jika ingin Sasuke tinggal menjetikan jari telunjuknya pada gadis manapun, apalagi gadis disekolahnya yang rata-rata adalah penggemar beratnya. Dan soal ciuman? Sasuke sudah sering mendengar dan melihat caranya dari Itachi kakaknya yang sering berbuat hal demikian dengan kakak iparnya.
"Teme kenapa kau diam saja Huh? Kau benar-benar sedang berpikir tentang ucapanku yah? Hehe... memangnya kau berani mencium gadis? Jika iya, siapa gadis beruntung itu yah?" Naruto memasang gaya seolah ia sedang berpikir dengan idenya sendiri.
Sasuke mengeratkan genggaman botol bekas jut tomat yang sudah habis, rasanya emosi kali ini sudah ada diubun-ubun. Tidak dikelas, tidak dikantin selalu saja Naruto bahas sesuatu langka yang belum ada dalam silsilah hidup Sasuke.
"Sasuke, apa kau berani dengan tantangan Naruto?" tanya Sai angkat bicara, walaupun Sai tersenyum manis tetap saja dimata Sasuke itu sukses membuatnya mual setengah mati.
"Hn, aku akan mencium gadis yang jatuh dihadapanku!" jelas Sasuke menatap sahabat-sahabatnya tajam, termasuk Neji dan Shikamaru yang tidak bicara apapun itu Sasuke menatap tajam juga.
"Baiklah! Akan aku buat jebakan!" dan Naruto memang sengaja menjatuhkan minyak yang sudah ia pinta dari salah satu Bibi penjaga kantin.
Tapi rupanya Sasuke serius, karena pemuda bungsu keluarga Uchiha itu tampak menunggu korban yang akan ia cium. "Teme, ingat jangan dipipi! Itu sama saja bohong! Berikan kecupan ringan atau bahkan dibibir gadis yang jatuh nanti!" nasehat Naruto semakin membuat Sasuke memerah wajahnya, amarahnya sudah berada diambang batas dan Sasuke mencoba mengenyahkan itu demi sikap Uchihanya.
Sasuke menunggu siapa korban yang akan ia cium karena jatuh, Naruto menyimpan jebakan minyak dari kantin sekolah dan ia haburkan disana agar yang melewat kelantai itu menjadi licin dan tidak ada keseimbangan. Walau minyak tidak terlalu banyak tapi jika berpengaruh pada lantai licin akan sama saja bukan? Membahayakan, tapi demi rencana yang harus dilaksanakan.
~!~
"Hinata-chan, tugas dari Kakashi-sensei aku kerjakan dirumahmu juga yah?" tanya Sakura menatap Hinata meminta jawaban. Hinata sendiri mengangguk walau ragu-ragu, untuk sahabat pink ini apa sih yang tidak Hinata berikan?
"A-aku akan menunggumu di rumah setelah jam pulang sekolah selesai Sa-Sakura-chan," jelas Hinata menolehkan kepalanya kearah Sakura.
Mereka tertawa bersama ketika mengalihkan info pada hal unik lainnya. Namun...
"KYYAAA" Hinata terpeleset jatuh, Sakura mencoba menyelamatkan gadis itu tapi yang terjadi ia sendiri yang ditindih tubuh Hinata karena licinnya lantai kantin. Yang terjadi akhirnya adalah Hinata yang berada diatas tubuh Sakura yang meringis kesakitan.
"Sa-Sakura-chan!" teriak Hinata kaget, refleks Hinata tidak bisa menahan tubuhnya karena ia sendiri kurang keseimbangan. Segera Hinata membantu Sakura berdiri dari jatuhnya.
Untung saja minyak hanya mengenai bagian lengannya saja karena Sakura terkapar dilantai tepat disebelah minyak yang sengaja di jatuhkan Naruto.
"HAHAHA LIHAT SI JIDAT LEBAR!" tawa Karin bersama dengan genk nya.
"Ka-kau baik-baik saja Sakura-chan?" tanya Hinata memandang sahabat pink nya dengan tatapan khawatir dan bersalah.
Sakura menganggukan kepalanya, ia masih sedikit disibukan karena harus mengusap-ngusap pantatnya yang kotor. Namun perasaan Sakura berkata, ada seseorang yang sedang berada dihadapannya dengan badan yang menjulang lebih tinggi darinya.
Penasaran siapa yang berdiri dihadapannya Sakura mendongakan kepalanya dan seketika emerald hijaunya membulat sempurna.
CUP
Seseorang mencium dirinya dibibir tepat dihadapan umum, bahkan Karin yang sempat menertawakan membulatkan mata ruby nya karena tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Sasuke Uchiha, mencium Sakura Haruno dihadapan umum, didepan seluruh siswi dan siswa, didepan seluruh pengguna kantin mau itu adik kelas atau kakak kelas bahkan sepantarannya. Juga didepan guru yang sedang beristirahat. Tanpa rasa malu!
Dirasa gadis dihadapannya ini kehabisan pasokan oksigen Sasuke segera mengakhiri ciumannya dan berjalan menajuhi Sakura dengan datarnya, seolah-olah tidak ada hal apapun yang terjadi.
~!~
Sesaat sesudah meminta maaf pada Neji, Naruto melihat Sasuke mendekat kearah meja kantin mereka. "T-Teme! Untung saja Hinata-chan tidak sepenuhnya jatuh! H-hehe maafkan aku dan Sai, kita berdua sudah percaya jika kau memang ahli dan bisa mencium gadis dengan ekspresi datarmu," ujar Naruto disertai cengiran canggungnya. Bahkan Sai terlihat tersenyum kikuk mengikuti saran Naruto.
Sasuke sendiri mengendikan bahunya dan meminum jus tomat baru yang dibelikan Naruto dan Sai dengan tenang. Neji menatapnya aneh, sedangkan Shikamaru menatap Sasuke heran. Walau sama arti tapi berbeda ekspresi yang dilancarkan keduanya.
Sasuke tampak biasa saja, bibirnya sama sekali tidak ia hapus dengan punggung atau tisu kantin karena sudah mencium Sakura. Dan Sasuke sendiri malah menjilati bagian permukaan bibirnya sendiri.
"Sasuke bagaimana rasanya? Manis?" tanya Sai masih dengan senyuman polosnya, walau Naruto sudah menyikut pinggangnya tapi Sai tetap tidak menghancurkan niatnya untuk bertanya sesuatu yang bahkan ia belum pernah lakukan, dan ia sangat penasaran.
"Enak," jawab Sasuke singkat. "Rasanya candu." Lanjut Sasuke santai dengan nada datar biasanya. Sasuke memang terlihat Sasuke seperti biasa, namun yang membuat Neji, Shikamaru, Naruto, dan Sai membulatkan matanya adalah kalimat yang diucapkan Sasuke.
"Ja-jadi kau berniat akan menciumnya lagi?!" tanya Naruto terbelalak, mata birunya sudah hampir terlihat menyerupai bulan purnama yang bersinar.
"Hn, jika ada waktu," jawab Sasuke singkat, Sasuke terlihat enjoy saat menjawab pertanyaan Naruto.
Bagaimana rencana Sasuke untuk mencium Sakura lagi? Pikir Naruto. 'Oh maafkan aku Sakura-chan, kau sudah terlibat dalam permainan kami.' Ujar Naruto dalam hatinya.
TBC
A/N
Yosh! Fic pelepas penat^^ RnR nya reader-san :)
