Bagi kebanyakan orang menjadi seorang pelacur adalah sesuatu hal yang menjijikan, dipandang rendah, mendapat cemoohan dari mereka, dan selalu terasingkan dari masyarakat. Hal ini seperti momok yang menakutkan, karena selain seorang rendahan, mereka bisa membuat penyakit berbahaya datang apalagi itu adalah sesuatu yang menular.
Tapi, bagi Chanyeol menjadi seorang gigolo adalah istimewa, ia bisa mendapatkan apa yang dia mau, bahkan apapun itu. Kenapa tidak? Baginya, menjadi seorang gigolo itu termasuk profesi. Tidak harus muluk-muluk menjadi seorang pekerja kantoran atau CEO bisa mendapatkan apa yang mereka mau, itu juga banyak orang menggunakan cara belakang.
Jika didunia ini, semua sesuatu berjalan semestinya atau mudah mereka dapatkan. Maka, Chanyeol juga bisa, orang lain juga mampu. Apa yang kurang dari Chanyeol? Ia pintar memiliki IQ diatas rata-rata, memiliki tubuh menarik yang kekar dan berotot. Tapi apa fungsi dari kepintarannya, jika harus ada uang yang mengalir masuk dengan campur tangan orang dalam jika dia ingin mendapat posisi pekerjaan yang lebih baik.
Katakan sekali lagi, semuanya tidak bisa berjalan dengan mudah seperti apa yang kita bayangkan saat masih kecil.
Tapi itu sudah berlalu, dulu... Chanyeol seorang mantan salesman. Kini dengan profesi sekarang, hanya dengan waktu semalam saja mendapatkan uang 2.5 milyar, itu untuk sekali kencan dalam semalam dengan satu orang.
Pelayanan yang diberikannya pun kebanyakan untuk menemani pergi keluar makan malam, minum di mobil atau di bar dan jalan-jalan menghabiskan waktu semalaman.
Tidak semua yang memesannya hanya berurusan untuk sex, mereka biasanya orang-orang kesepian yang membutuhkan teman atau seorang yang membutuhkan pelampiasan dan tidak merasa puas atas apa yang pasangan mereka beri.
Wajahnya yang tampan seperti dewa adonis, tubuh yang sexy dan tampilan yang modis dan bersih membuat bayarannya pantas mahal untuk dirinya.
Dan lagian... dia sudah tidak seaktif dulu, sekarang dia hanya ingin menikmati hasil, walaupun masih dia terima ketika ada seseorang ingin menyewanya, tapi dia akan memilih orang yang menarik baginya dan benar-benar minta bantuannya.
Chanyeol menatap dirinya dalam pantulan cermin sambil membereskan rambutnya menggunakan jemarinya, dirinya hanya memakai jubah mandi. Ia baru saja pulang dari kencan panasnya, sementara orang yang memesannya sudah pergi karena suaminya pasti akan curiga ketika istrinya tidak berada dirumah. Sungguh kasihan, saat mereka bekerja istri atau suami ukenya sibuk kelapayapan mencari tempat pelampiasan hasrat mereka.
Drttt drtttt
Ponselnya bergetar menandakan pesan atau panggilan masuk, Chanyeol melihat sebentar karena ponsel itu tidak bergetar kembali, pasti itu sebuah pesan. Jadi, Chanyeol berjalan kearah nakas dimana ponselnya disimpan, memeriksa isi pesan tersebut.
-Boleh temani aku untuk malam ini, seperti biasa. Aku akan menunggumu di restoran kita biasanya bertemu.- Jisoo
Chanyeol mengangguk seolah dia menyetujui walaupun wanita itu tidak akan tahu.
Chanyeol berbenah memakai pakaian kemeja di padukan dengan jas coklat muda dengan celana bahan berwarna sama. Ia memberikan parfurm yang maskulin dan mahal. Chanyeol melihat tampilannya sekali lagi, setelah itu dia melangkah kearah dimana tempat mobil-mobilnya tersimpan. Ia memilih mobil jaguar untuk kencan malam ini.
Chanyeol membuka pintu itu lalu dia masuk, mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
.
Wanita cantik dengan memakai gaun berwarna softpink itu beberapa kali menghembuskam nafasnya kasar. Ia membutuhkan teman untuk bercerita masalah pribadi dengan seseorang yang dapat dia andalkan.
Wanita itu melihat ke sekeliling restoran mewah itu, berharap orang yang dia harapkan segera hadir.
"Jisoo... Maaf menunggu lama." Barulah suara baritone yang dia kenal itu terdengar didekatnya, membuat wanita cantik itu menoleh.
Wanita muda itu tersenyum, "Hai... tidak apa-apa, Chan. Aku ingin mencurahkan masalah rumah tanggaku dengan Bobby." Jisoo menunduk sedih mengingat kembali masalah yang dia hadapi akhir-akhir ini.
Chanyeol mengambil minuman yang sudah disediakan Jisoo, "Ada apa lagi?" Matanya tetap menatap Jisoo sambil meneguk minumannya.
Jisoo menghela nafas kasar, "Dia kembali berulah,dia membawa selingkuhannya kerumah. Tanpa mempedulikan aku yang melihat, Chan. Dia berubah setelah mendapat jabatan yang tinggi." Jisoo mengurut dahinya yang dirasa pusing.
Chanyeol mengangguk paham, "Apa ini yang menjadi masalahmu?" Yang diangguki oleh Jisoo.
"Kau harus terbuka dan berani padanya, Jisoo. Katakan bahwa ada apa, apakah ada sesuatu yang mengganggunya. Aku yakin kau hanya dia saja ketika melihat dia membawa selingkuhannya kan?" Kembali Jisoo mengangguk mengakui karena dia bingung barus bersikap seperti apa.
"Cobalah mengerti dirinya, mungkin dia membutuhkan perhatianmu." Chanyeol tersenyum saat Jisoo mengangkat wajahnya yang awalnya memandang kosong kearah makanan yang sudah tersedia.
Jisoo tersenyum sedikit cerah, "Kau memang yang terbaik dan bisa diandalkan. Aku akan mencoba memperbaiki diriku, Chan." Yang di angguki Chanyeol.
"Kalo begitu ayo kita makan, aku akan mentransfer uang kedalam rekeningmu." Ajak Jisoo, setelahnya mereka mulai menyantap dengan tenang dengan selingan pertanyaan yang Jisoo layangkan.
"Aku kenyang. Aku ingin jalan-jalan." Ujar jisoo yang di angguki oleh gigolo.
.
Di lain tempat dalam sebuah kamar hotel sangat berisik oleh suara desahan dan suara kulit yang saling beradu, menghasilkan aroma yang menyengat.
"Ah ah ahh yeahhh." Namja cantik yang berada diatas tubuh pria itu bergerak mencari kesenangan untuk mereka.
Penis lelaki di bawahnya terus menyodok-nyodok lubang ketat itu, sungguh lelaki diatasnya adalah namja tercantik yang lelaki itu dapat.
"Lu!! Berikan aku kunci, aku tidak tahan lagi ish!" Lelaki cantik yang sejak tadi berdiam melihat kejadian didepannya. Sungguh menjijikan apalagi suara sesuatu yang basah itu, sangat mengganggu pikirannya.
Luhan, lelaki yang tengah menikmati sex utu, menoleh kesal kearah sahabatnya, "Sialan kau!! PERGI!!" Teriak marah Luhan karena acara sexnya terganggu, ia melempar kunci kamar kesal.
Sahabatnya itu hanya terkekeh tidak merasa bersalah, lalu mengambil kunci di lantai. Berlalu meninggalkan sahabatnya disana tengah melakukan sex ria.
Ia keluar dengan riang, ia seperti mendapat udara segar yang baru ia dapatkan lagi setelah keluar dari kamar hotel itu, menyusuri lorong menuju lift, ia bersenandung mengeratkan jaket yang ia kenakan sambil menunduk.
"Agh." Lelaki munyil itu mendongak melihat siapa yang dia tubruk. Setelahnya, ia membungkuk untuk meminta maaf, "Maaf, tuan." Lelaki munyil itu sungguh menyesal.
Lelaki yang berjalan bersama wanita itu mengangguk, lalu pergi melewati namja munyil itu. Namja munyil melihat kebelakang, tapi ia mengangkat bahunya tidak tahu.
Dia melanjutkan langkahnya menyusuri lorong itu sambil sesekali menatap kebelakang.
.
.
Chanyeol tengah berada di gym, melatih kebugaran tubuhnya. Ia tidak akan membiarkan tubuhnya gampang sakit, jadi ia selalu menjaga kebugaran selain kesehatan itu adalah daya tarik seseorang.
Chanyeol tengah berlari kecik diatas treadmill. Mengatur sesuatu diatas itu, membuat laju treadmill ini semakin melambat. Sudah 30 menit ia disana, jadi ia sebentar lagi ia akan istirahat.
"Appa saja, ne. Aku hanya akan melihat."
Suara itu membuat konsentrasi Chanyeol terganggu, ia menengok melihat siapa gerangan yang bercakap. Ia melihat lelaki munyil dan seorang pria paruh baya, yang pasti itu adalah appanya.
Chanyeol kembali melihat kedepan, memfokuskan olahraganya. Ia melirik ke samping saat pria paruh baya itu juga menaiki treadmill disampingnya.
Treadmill milik Chanyeol berhenti membuat Chanyeol megambil handuk mengelap keringat di wajah dan tubuh. Ia mendekat kearah tempat duduk dimana disana ada namja munyil itu, tengah menunggu ayahnya olahraga.
Lelaki munyil melirik, melihat sesekali pada Chanyeol yang terlihat tidak peduli. Chanyeol pergi dari sana menuju toilet.
Lelaki itu megikuti gerakan Chanyeol dengan matanya, lalu ia menyentuh dadanya merasakan sebuah degupan disana.
Ia tersenyum kecil, "Ada apa ini?"
"Baekki, ayo kemarilah." Ujar ayahnya melihat anaknya yang hanya bengong sambil tersenyum, entah apa yang anaknya pikirkan, "Apakah hari ini kau memiliki jadwal kelas?" Lanjutnya.
Yang dipanggil mengangguk membenarkan, ia kembali asyik dengan bukunya. Membaca novel adalah kesukaannya.
Chanyeol mengusap wajah dan tubuh di bawah guyuran air, membersihkan sabun yang menempel, dia juga mengusak rambutnya dengan cara sexy. Dia memejamkan mata seolah menikmati guyuran ini. Dalam pikirannya, dia tidak pernah memiliki ayah tidak sekalipun karena dulu dia hanya anak panti. Melihat sosok tadi begitu dekat dengan lelaki paruhbaya membuat Chanyeol tersenyum separo.
.
Terlihat lelaki-lelaki bertubuh munyil dan para wanita berkumpul di sebuah kantin. Mereka adalah kumpulan idola kampus, sangat cantik baik namja atau wanita, dan termasuk orang-orang berada membuat mereka bisa membeli apapun yang mereka inginkan. Mereka terdiri dari Baekhyun, Luhan, Kyungsoo, Irene, dan joy.
"Guys.. Bagaimana kalau kita malam ini hiburan?" Tanya Luhan saat ia telah menelan makanannya.
"Hiburan? Ayo! Aku juga merasa butuh refeshing." Balas irene menyetujui ucapan Luhan, yang diangguki oleh yang lain.
Maksud dari hiburan mereka yang seperti biasa adalah pergi ke club malam dan bersenang-senang dengan lelaki. Club yang mereka datangi jelas bukan club murahan tapi High Class. Biasanya mereka minum-minum lalu menari seperti orang gila, berakhir melakukan one night stand dengan seseorang. Itu kebiasaan mereka tapi tidak berlaku bagi Baekhyun.
Baekhyun adalah pribadi yang menghormati ayahnya, ia tidak mau membuat ayahnya malu karena tingkahnya yang bebas bisa membuat dirinya masuk ke jurang yang mengerikan, ia juga ingin memberikan kepada orang yang tepat yang memikat hatinya dan sampai saat ini tidak ada yang memikatnya. Dia selalu pergi ke club bersama sahabatnya tapi dia tidak akan pernah sampai melakukan sex dengan sembarangan orang.
Banyak orang memujanya meminta melakukan sex dengan mereka tapi Baekhyun tetap menolak bahkan sahabatnya terus mencekokinya lelaki-lelaki yang bisa saja type Baekhyun, mereka ingin Baekhyun merasakan syurga dunia. Tapi mereka menyerah nyatanya, Byun Baekhyun itu orang yang keras kepala pada pendiriannya dan tidak asyik begitu kata sahabatnya.
Sedangkan Luhan, namja namun wajahnya yang cantik dengan tubuh seperti wanita sayang dia sangat binal. Tapi walaupun demikian para lelaki mengejarnya, jika orang itu menarik baginya bisa tidur dengannya. Dan dia sudah memilik kekasih seorang CEO group, Oh Sehun.
Kyungsoo atau dio , banyak orang mengatakan dia mirip pinguin. Namja bertubuh munyil namun sekel alias berisi membuat dia imut disenangi para lelaki. Walaupun tidak binal seperti Luhan dia diam-diam lelaki malam selalu tidur dengan om-om atau siapapun jika dirinya dalam mood baik.
Irene, Cantik, langsing dan munyil. Menurut orang yang tidak mengenalnya dia adalah wanita sinis. Dan dia orang yang jual mahal di public. Tapi akan menjadi murahan diatas ranjang, meminta lebih dan lebih dan begitu juga joy.
"Dimana kita akan berkumpul?" Tanya Baekhyun sambil menyuapkan makanannya menatap sahabatnya.
"Bagaimana jika di Swings?" Joy menaik turunkan alisnya menggoda sahabatnya, "Otthe?".
"Okeee!" Jawab serempak.
Baekhyun mengentuk bibirnya terlihat bingung, "Baiklah... walaupun aku tidak tahu dimana, aku akan melihatnya di map."
"By the way... Aku harus mengerjakan tugas dari dosen lee agar malam ini aku bisa bersenang-senang. Jadi aku pergi keperpustakan dulu ya?" Baekhyun bangkit meninggalkan sahabatnya menuju perpustakaan setelah mendapat anggukan dari para sahabatnya itu.
"Aku ingin dia merasakan surga dunia." Luhan menatap Baekhyun sampai menghilang di balik tembok.
"Aku juga! Tapi dia adalah si bebal. Pacarnya saja meninggalkannya gara-gara dia menolak dan menamparnya ketika diajak melakukan sex." Balas irene.
"Padahal Changmin lelaki yang bertubuh oke, ughh." Ucap joy sambil membayangkan tubuh kekar mantan kekasih Baekhyun sambil menjilat bibirnya.
Plakk
"Awww!" Joy langsung mengusap kepalanya.
"Berhentilah... Nanti juga dia mau, jika menemukan seseorang yang cocok atau memikat hatinya. Lagipula, Changmin itu brengsek memaksa Baekhyun dan hampir menyakitinya, dia pantas mendapatkannya ," Balas Kyungsoo setelah menggeplak kepala Joy, yang menurutnya menjijikan melihat ekspresi itu.
Biarkanlah mereka membicarakan sahabat polosnya, dan mari kita beralih ke pemeran utama.
Baekhyun melihat-lihat buku yang bersangkutan dengan tugasnya, setelah menemukan ia langsung membaca dan menandai mana saja yang harus dia masukan, setelahnya dia mengetik di laptopnya untuk dia kirim pada dosennya lewat email, dimana tugas ini terakhir dikerjakan untuk hari rabu besok.
Baekhyun sosok yang tenang dan menawan, wajahnya manis dengan bibir cerinya. Banyak orang menyukainya karena senyumnya, parasnya dan Baekhyun orang yang paling ramah diantara sahabatnya, dia adalah anak pemilik universitas dimana dia sekolah. Namun, dia sangat rendah hati dan tidak ingin diperlakukan istimewa oleh pihak universitas, dimana biasanya banyak orang ingin melakukan semena-mena terhadap apa yang menurut oranglain milik keluarganya.
"Annyeong Baekhyun oppa" Juniornya menyapa saat melihat Baekhyun sendiri.
Baekhyun menghentikan ketikannya dan berbalik sama memberikan tundukan kecil, "Annyeong" lalu sambil tersenyum menatap juniornya.
Dan para juniornya pergi setelah Baekhyun menyapanya dan melanjutkan tugasnya. Mereka tidak ingin mengganggu Baekhyun yang tengah focus pada tugasnya.
.
.
Tempat club itu gemerlap akan lampu-lampu dengan suara musik yang keras, para pengunjung dan pelayan berlalu lalang disana sedangkan dilantai dance dipenuhi para pengunjung yang berjoged mengikuti alunan musik.
Baekhyun dan sahabat-sahabatnya duduk disofa yang berada di sudut untuk menghindari keramaian. Mereka minum sambil bersulang lalu meneguknya.
"Ahhhh" Luhan mengangkat gelasnya yang kosong.
"Segarr!" Joy mengikuti sedangkan yang lain hanya geleng-geleng melihat kekonyolan sahabatnya.
Baekhyun menyesap minumannya lalu menyimpannya, dia tidak ingin mabuk. Jadi, Baekhyun menjaga takarannya.
Baekhyun menatap sekeliling yang banyak sekali pengunjung datang ke club ini.
"Disini banyak sekali pengunjung"
"Tentu saja, ahhh... dulu kau tidak ikut saat kita mencari hiburan kemari bukan?" Balas Irene yang ikut menatap sekeliling.
Baekhyun hanya membulatkan bibirnya sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
Club swings adalah Club yang paling terkenal dan banyak diminati karena club itu tidak bisa didatangi sembarang orang. Hanya orang-orang tertentu yang bisa disana dan disana tempat gay dan staight, pria-pria disana nomor satu, Tampan, berbody oke dan kaya-raya.
"Disini banyak gigolo." Ucap Luhan tiba-tiba membuat Baekhyun terkejut lalu menatap Luhan.
"Woww.." Komentar Baekhyun.
"Aku ingin gila-gilaan disana" Joy bangkit dan pergi ke lantai yang banyak kumpulan orang tengah bejoged ria.
"Hey... Bukankah dia gigolo dengan bayaran termahal? Dia yang tengah menikmati cerutunya. " Kyungsoo menatap minat pada lelaki yang tengah duduk menikmati cerutu lalu kepulan asap keluar menghalanginya wajahnya.
Luhan,Irene dan Baekhyun menatap kearah yang Kyungsoo lihat.
"Gilaa.. Aku jadi basah sendiri." Irene mengigit bibirnya menatap lelaki itu.
Baekhyun hanya diam menatap lelaki tampan itu, Baekhyun tidak berkomentar seperti sahabatnya dia hanya diam menatap lelaki itu, lalu Baekhyun mengalihkan pandangannyasaat Luhan mengatakan sesuatu.
"Boleh juga... aku jadi ingin bermain. Tapi dia sangat mahal sayang hanya dinikmati sendiri." Ucap Luhan sambil menjilat bibirnya, dia tidak peduli kekasihnya. Lubangnya sudah biasa disumpal banyak penis asal dia tidak hamil bibit yang lain, dia selalu bermain aman. Maka Sehun tidak akan tahu. Karena kekasihnya itu lebih mementingkan perusahaan.
"Bolehh..." Mereka, Luhan , Kyungsoo dan Irene saling menatap lalu menyeringai. Baekhyun hanya menatap sahabatnya aneh, tahu kemana arah setelah ini.
Baekhyun menatap lelaki itu lagi, matanya bulat, rambutnya hitam dengan style hair up dan tanganya memakai seperti cincin besar dijari tengah.
"Kita akan bersenang-senang dengan Park Chanyeol." Ucap Kyungsoo menatap lelaki bernama Park Chanyeol itu.
"A-aku juga ingin ikut."Ucapan Baekhyun jelas membuat orang disana kaget, "Aku hanya akan duduk melihat saja." Baekhyun meralat ketika sahabatnya menatap aneh dirinya, itu membuatnya tidak nyaman.
.
.
.
TBC
Kalo ada yang minat aku lanjut nih. Aku lanjut setelah FF sign selesai. karena bisa dibilang ff ini pengganti ff ituㅠㅠ
