hay! ini dia new fanfiction yang akhirnya bisa di buat purricane. kali ini genre nya 'romance comedy' wkwk. Author mau minta maaf dulu nih kalau ada typo/ salah pengetikan :( okedeh langsung aja. selamat membaca dan jangan lupa review nya karna komen dari kalian bisa membuat author menjadi lebih baik lagi ^^
STORY OF MY LIFE
Sebuah radio berdiri diam di atas sebuah meja yang berdekatan dengan jendela kamar. Jendela itu menampilkan pemandangan gang kecil yang cukup menarik. Bunyi radio kecil itu memenuhi ruang kamar. "trik yang ketiga. Kamu harus bisa menatap si dia dengan tatapan perempuan cantik yang akan membuat jantungnya berdebar-debar". KLIK! Setelah seorang perempuan menekan salah satu tombol radio tersebut, ruangan menjadi tidak bersuara. "Aaaa!" teriak perempuan itu dengan kesal. Namanya jung soojung tetapi teman dekatnya, chanyeol dan sulli, biasa memanggilnya krystal. Krystal mengambil radio itu lalu mengarahkannya pada kedua matanya yang coklat. "Semua trikmu sudah lama aku ikuti tapi kenapa dia tidak pernah melihatku?!" bentaknya pada radio tersebut. Ia meletakkan benda itu kembali ke tempatnya semula lalu berbaring dengan asal di atas kasurnya. Krystal menghela nafas. Sesuatu membuatnya bersedih. Ia hanya terus memandangi langit-langit atap kamarnya. "tentu saja semua triknya tidak berhasil". Krystal diam. Hatinya bergumam.
Karna orang yang ku sukai adalah chanyeol, dan dia..
Seorang Gay.
_"Story of my life : Meet Rival [part one] _
Krystal bermimpi aneh. Mimpi yang seperti nyata tentang kejadian tidak menyenangkan itu. Waktu itu, ia bermaksud menyatakan cintanya pada chanyeol tapi tertunda karna chanyeol membisikkan sebuah kata di telinganya.
"aku sedang menyukai seseorang".
"siapa dia?"
"aku takut jika kau mengetahuinya kau akan menjauhiku".
"kenapa? Bilang saja. Mm apa dia sangat cantik?".
"tidak. Bukan".
"lalu siapa?"
Chanyeol menunjuk seseorang yang memakai seragam sekolah menengah pertama. "dia".
"ckck dasar pedofil!" krystal mengarahkan matanya mengikuti petunjuk yang di berikan chanyeol.
"maksudmu dia? Anak perempuan berambut ikal itu?" lanjutnya.
"bukan. Tapi dia. Laki-laki yang sedang makan sandwich di sana".
Krystal terbelengok kaget. Yang ada di pikirannya adalah kata-kata untuk membuatnya positive thinking.
"kau pasti bercanda kan? Tidak..tidak. ayo kita kembali ke kelas saja yeol".
"aku tidak bercanda. Dia tetangga ku. Memang, dia baru beberapa minggu disini tapi saat aku bersamanya.. kupikir dia imut. Tanpa sadar, ternyata aku menyukainya".
Krystal menatap chanyeol heran seolah chanyeol telah membuat sebuah lawakan yang idiot.
"chanyeol, apa kau sakit? Apa kau bermimpi?" krystal menepuk keras pipi chanyeol.
"argg.. hey itu menyakitkan. aku juga berpikir kalau aku sakit jiwa. Bagaimana ini krystal?" wajah lugu chanyeol memelas.
"hey. chanyeol?"
"ya?"
"KAU IDIOT! BAGAIMANA BISA KAU JADI GAY DENGAN BEGITU MUDAHNYA! BAHKAN LAKI-LAKI YANG KAU SUKAI HANYA BOCAH SMP?!" krystal meneriaki chanyeol lalu pergi berlari ke dalam gedung sekolahnya. Saat mendengar Chanyeol menyukai orang lain, dirinya seperti jatuh dari langit dan terbentur permukaan bumi dengan dasyat . Tapi saat mendengar kenyataan bahwa yang Ia sukai adalah seorang laki-laki, Ia hanya diam dan tidak tahu apa yang harus ia pikirkan. Bagaimana bisa seorang laki-laki lebih tertarik dengan 'sejenisnya' daripada dirinya.
Krystal membuka matanya. Ia terbangun dari kasurnya. Badanya terasa sakit karna posisi tidur yang tidak baik. Ia memakaikan sandal berhias telinga kelinci pada kaki mungilnya itu lalu pergi ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Ia mengoleskan pasta gigi pada sikat giginya. Sambil melihat cermin kamar mandi, ia menggosok giginya dengan malas.
Apa kemarin aku terlalu kasar padanya?
Apa dia marah padaku?
Tapi ini benar-benar membuat ku sport jantung.
Apa kurangnya aku chanyeol?!
Ia mengerutkan dahinya dan menatap sinis pantulan bayangannya di cermin.
Kau bilang kau menyukai wanita yang berambut panjang kan?! Lihat! Aku memanjangkan rambutku untukmu!
Ia mengibas rambutnya dengan lembut sambil tersenyum seperti malaikat.
"CHANYEOL IDIOT!" kini wajahnya berubah menjadi seperti perempuan yang kerasukan.
'DRRR…DRRRRTT'. getaran handphone memanggil krystal yang tengah sibuk menyisir rambutnya. Ia mengambil handphone tersebut dan meletakkannya di telinga.
"sulli, ada apa?". sahutnya.
"ya baiklah aku akan kesana. Mood ku juga sedang tidak bagus saat ini". lanjut krystal memelas.
Krystal pun bergegas pergi ke suatu tempat.
Terlihat seorang perempuan berambut pendek duduk di atas sofa merah dekat jendela di sebuah kafe. Perempuan itu terlihat manis dengan t-shirt dan rok mininya. Krystal menyapa gadis itu. "hey sulli!" panggilnya sambil melambaikan tangan putihnya. Ia menghampiri Sulli dan duduk di depannya.
"mau ku pesankan segelas milkshake?"
"tidak, nanti saja" .jawab krystal sambil tersenyum.
Ya, Sulli adalah sahabat perempuan krystal. Mereka terlihat sangat dekat. Di sekolah, murid laki-laki dan perempuan menyebut mereka 'dua putri kastil' karna keduanya mempunya wajah cantik dan manis. Tetapi sebenarnya mereka mempunyai kepribadian yang berbeda. Kepribadian sulli sangatlah imut namun ia sangat keras kepala. Sementara krystal mempunya kepribadian yang apa adanya namun terlalu moody.
"hey krystal, kau tau senior kelas tiga yang ku taksir? " sulli memulai pembicaraan.
"ya, yang tinggi itu kan? Dia memang lumayan tampan juga. Ada apa?"
"sekarang dia sudah punya pacar!". sulli merengek seperti anak kecil.
"benarkah? Pacarnya laki-laki atau perempuan?!" Tanya krystal serius.
Sulli terdiam. "apa maksudmu? Tentu saja perempuan". Sulli kembali merengek.
"huh syukurlah kalau begitu".
"apa yang harus di syukuri bodoh?! ngomong-ngomong, Bagaimana perkembangan cintamu dengan chanyeol?"
"jangan tanyakan aku tentang hal itu dulu. Aku sedang tidak ingin mendengarnya".
"apa kalian bertengkar? Atau dia menyukai orang lain juga?"
"sebenarnya aku yang menjauhinya. Ya, dia menyukai orang lain. Tapi dia aneh. Benar-benar idiot" krystal menggeramkan tangannya di atas meja. Sulli melihatnya dengan ekspresi ketakutan.
"kau terlihat seperti kesurupan. Hentikan". suruhnya dengan nada pelan.
Krystal mulai mengerutkan bibirnya. Sulli mengikuti perilakunya dan duduk di sebelahnya. Mereka berdua saling bertatap-tatapan.
"DING..DONG". Chanyeol berlari menuju pintu saat mendengar suara bel rumahnya lalu ia membuka pintu tersebut.
"hai yeol".
"krystal?"
"aku membawakanmu ice cappuccino" sahut krystal dengan tersenyum sambil mengangkat papper bag ke arah chanyeol. "maaf soal kemarin. Aku benar-bena.."
Tiba-tiba chanyeol memeluk krystal dengan erat sehingga membuat jantungnya berdegup lebih kencang. Waktu seperti terhenti. Seperti ada suara lonceng terdengar di telinganya.
"kupikir kau marah dan tidak mau berteman lagi dengan ku". chanyeol melepaskan pelukannya. Tubuh krystal membeku. Chanyeol meletakkan kedua tangannya di bahu perempuan cantik tersebut sambil berkaca-kaca.
"chanyeol, kau sedang apa?" tiba-tiba seorang laki-laki menghampiri chanyeol dari dalam rumah. Kulitnya yang seputih susu terlihat sangat jelas.
"hey kyungsoo,perkenalkan! dia adalah sahabat yang sering ku bicarakan, krystal".
Krystal menganga kaget lalu menelan air liurnya. Ia mengerutkan dahinya sambil menatap anak laki-laki itu. krystal menyadari sesuatu, bahwa anak laki-laki itu adalah orang yang disukai oleh chanyeol. Krystal menatap laki-laki itu dengan senyuman yang di buat-buat sambil bergumam.
Dasar bocah!
Tak ku duga kita bisa bertemu di sini.
Tidak akan ku biarkan kau merebut chanyeol yang idiot dari ku!
- to be continued-
