an K fanfiction:

Kamu

K © GoRa x GoHands

Saya tidak mengambil keuntungan materiil dari pembuatan fanfiksi ini


Coba lihat

Ini semua gara-gara kamu

.

.

Munakata mengembus napas. Damocles-nya kembali berjatuhan.

.

.

Biruku tak lagi indah

Langit jadi merajai semuanya

Ini gara-gara kamu

.

.

Dia mencuri dengar dari seseorang bahwa Damocles-nya tak lagi segagah dulu.

.

.

Kamu tahu?

Ini persis seperti merahmu dulu

Dan itu juga gara-gara kamu

.

.

Sesal memang selalu belakangan. Munakata tetap gagal untuk mencegah sebagai teman.

.

.

Biru itu selalu indah bila bersanding dekat merah

Biruku, lalu merahmu

Bukan punya dia

Dan ini juga karenamu

.

.

Munakata selalu berpikir bahwa Damocles Anna itu indah. Walau yang terindah memang milik sebelumnya.

.

.

Tapi punyamu hancur

Pun punyaku

Dan ini juga masih karenamu

.

.

Dia tertawa. Hari itu, dIa sudah tahu bahwa dirinya tak lama lagi akan menyusul.

.

.

Kau tahu?

Milikku benar-benar remuk

Pedangku, hidupku, hatiku

Dan lagi, ini juga karenamu

.

.

Wajah cemas Awashima membuatnya tahu. Dia pasti berubah. Lihat saja wajah tak bersahabat persis pikirnya dimulai saat itu.

.

.

Dan dengan seenaknya kau berbisik

Katamu, aku jadi tidak seperti aku

Aku tersenyum

Jangan tanyakan karena siapa hatiku menghangat

.

.

Munakata tertawa dalam hati. Mengapa dia yang seharusnya tiada malah menyelamatkannya begini?

.

.

Tapi kupikir hari ini tepat

Pedang itu akan menghujamku

Dan aku akan menyusulmu

Coba tebak, karena siapa lagi ini?

.

.

Munakata tak gentar. Damocles-nya sudah diambang batas dan dia tak gemetar.

.

.

Tapi katanya aku punya harapan

Jika biru ini hilang maka aku tak hilang

Coba tebak, aku sedih atau senang?

Dan gara-gara siapa aku dilema?

.

.

Munakata sudah siap. Apapun yang terjadi. Sekalipun dia melebur bersama birunya sendiri.

.

.

Lalu sosokmu berdiri di situ

Kembali dilingkup merah

Kembali bersama merah

Jangan tersenyum begitu seakan tidak apa-apa

Hatiku kembali perih disisip hangat

Sudah jelas salah siapa

.

.

Itu bukan bayangannya. Dia jelas di situ. Menyampaikan pesan agar dirinya tetap hidup. Sebab mata dan senyumnya berkata begitu.

.

.

Akhirnya biruku tak lagi menari di udara

Setidaknya tak ada lagi yang sepertimu

Yang hidup oleh merah

Yang mati oleh merah

Dengan tanganku terguyur merah

Salahku, atau salahmu?

.

.

Hilangnya Damocles membuat bebannya hilang. Tapi dia heran, mengapa perih ini tak kunjung hilang walau sudah setahun lamanya?

.

.

Merah pun tak lagi ada

Padahal perempuan itu begitu suka

Dan diam-diam aku juga sama

Mungkin bila kau di sini aku masih bisa lihat merah

Rambutmu, atau cintamu

Ini salahmu karena buatku merindu

.

.

Munakata mengembuskan napas lagi. Fushimi benar. Tidak ada gunanya memikirkan apa yang sudah tiada.

.

.

Aku mungkin sudah bebas dari biru

Tapi nyatanya aku terikat merah sejak pertama bertemu

Kau tiada, tapi ikatan ini masih ada

Salahmu, ya salahmu

.

.

Mungkin yang dia harus lakukan hanya satu. Tetap hidup dan jaga merah itu. Sampai mereka kembali bertemu. Karena yakin takdir akan sebaik itu.

.

.

Jangan buat aku jatuh lagi

Saat kita bertemu lagi

Namun jika aku jatuh lagi

Jangan salahkan aku

Itu semua jelas salahmu

Salahmu, Suoh


end.


a/n: semacam fanfiksi pertama saya di K, dan diawali dengan yang begini. Salahkan saja mereka, yang ngebuat saya baper mati-matian di penghujung liburan. /melipir