Declaimer: Masashi Kishimoto
Warning: AU, OOC, gaje, judul gak sama dengan isi, mengecewakan.
Summary: Uzumaki Naruto, seorang pemuda yatim piatu. Dengan segala keterbatasanya dia bekerja menjadi seorang petarung jalanan. Apa jadinya jika seorang Naruto bertemu dengan seorang tuan putri keluarga Hyuga. Dan apa jadinya jika cinta tumbuh di antara mereka?
.
.
xXx
.
.
Chapter 1: pertemuan.
Naruto memandang sekelilingnya. Terang, itulah satu kata yang bisa dideskripsikan oleh kedua bola mata indah seorang Uzumaki. Naruto adalah pemuda berumur 21 tahun, dengan tinggi badan yang di atas rata-rata, rambut kuning secerah matahari, dan juga dua mata indah berwarna blue sea yang menyejukan. Wanita mana yang bisa menahan pesona seorang Uzumki Naruto.
"Apa lawanku belum datang, Kiba?" Tanya Naruto pada sahabat baiknya. "Belum mungkin sebentar lagi, kau istirahat saja dulu" Kiba berucap sembari memijat pundak Naruto.
"Ehhm... Kiba, apa yang kau ketahui tentang lawanku kali ini?" Naruto memandang Kiba dengan muka penasaran.
"Kau tanya saja pada Shikamaru, dia 'kan manager sekaligus teman dekatmu juga!" Kiba menjawab dengan dengan tetap memijit Naruto.
"Shika-" belum selesai Naruto bertanya si empunya nama suadah menyodorkan sebuah kertas berisikan biodata lawan Naruto saat ini.
Dengan teliti Naruto membaca isi dari biodata yang di berikan Shikamaru padanya.
Nama : Jugo
Skill : westling style
Ciri-ciri : badan tinggi tegap, rambut berwarna jingga gelap.
Rekor pertandingan: 21 menang. 2 draw. 6 kalah
"Wow! Sepertinya ini akan menarik. Dia kedengaranya kuat." Dengan muka seperti orang bodoh Naruto mengucapkan kesalutanya akan lawan yang akan ia hadapi.
"Tapi inggat Naruto, jika kau gegabah, aku pastikan lehermu akan patah." Dengan muka ngantuknya Shikamaru berujar kalem.
"Kau tenang saja Shika aku akan baik-baik saja!"
Dan tak lama setelah itu sorai sorai membahana terdengar di cafe sederhana yang di beri nama The Nigtmare ini. Cafe sedehana yang mempunyai semacam ring tinju di tengahnya. Dimana seorang seperti Naruto banyak di temukan di sini. Ya, Naruto adalah seorang petarung jalanan atau yang lebih di kenal sebagai street fighter.
Di pintu masuk terlihat seorang yang telanjang dada, yang di tebak Naruto sebagai Jugo, karena semua ciri-cinya sama dengan biodata yang di berikan oleh Shikamaru. Dan disamping Jugo terlihat beberapa rekanya, yang berambut putih adalah Suigetsu, berambut merah itu Karin.
"Untuk kedua petarung di mohon memasuki ring." Sang wasit akan memulai pertarungan. Dan Jugo bersama Naruto sudah berdiri berhadapan.
Setelah keduanya bersalaman bell pertandigan di mulai pun di bunyikan.
"Ting-ting-ting"
Dan pertandingan pun dimulai...
.
.
xXx
.
.
Hyuga Hinata menggeliat tidak nyaman, sudah tiga jam dia duduk untuk menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan guru les private nya. Sesekali dia melirik ke arah jam dinding, sungguh dia sudah sangat capek.
"Apa kau sudah selesai Hinata?"
"Belum sensei..."
"Cepat selesaikan, supanya kau bisa cepat pulang." ucap sang guru yang menurut Hinata cara senseinya berpakain sangat aneh. Dengan baju serba hijau serta gaya ranbut mirip batok kelapa. Ckckckckc...
dan setelah beberapa lama berkutat dengan buku-buku yang menurut Hinata sangat melelahkan , akhirnya selesai juga dia menerjakan semua apa yang seneinya minta.
"fuhhhh...akhirnya selesai juga, Genma-san kita langsung pulang saja, saya sudah capek banget."
"Baik nona..."
Dan mobil mewah keluarga Hyuga itupun meninggalkan lapangan parkir tempa les Hinata berada.
.
.
xXx
.
.
"Buaaahhgg..." Naruto meringis merasakan sakit yang amat sangat di bagian punggungnya. Tadi, adalah kesekian kalinya dia di banting oleh Jugo yang memiliki syle bertarung ala westling.
"Hyaaaaa..." tak mau menyianyiakan kesempatan, Jugo naik ke atas ring dan akan menjatuhkan diri ke arah Naruto yang pastinya akan membuat, setidaknya Naruto cacat untuk beberapa waktu atau mungin selamanya.
Tapi, hanya kurang dari sepersekian detik, Naruto berhasil lolos dan menendang Jugo di bagian perut. Dan efeknya? Jugo tak sadarkan diri.
1
2
3
4
5
6
7
8
Dan belum juga ada gerakan yang berarti bagi Jugo.
9
10
"Dan pemenangnya adalah..." sang komentator memeberikan jeda guna menambah efek penasaran.
"Uzumaki Naruto!" Seru komentator dengan suara yang membahana di seluruh antreo cafe The Nightmare.
Dengan cekatan Kiba dan Shikamaru naik ke atas ring, Kiba memeberikan handuk ke pada Naruto dan Shikamaru memberikan air mineral.
"Bagaiman kondisimu Naruto?" Kiba bertanya dengan muka yang menjengkelkan. "Apa kau buta Kiba? Atau kau memang cuma meledeku?" seru Naruto kepada Kiba dengan muka yang di buat seolah-olah dia marah.
"Sudah kalian berdua, lebih baik kita pulang ke apartemen dan mengobati lukamu Naruto," Shikamaru angkat bicara dan melerai kedua pria cerewet itu.
"Baiklah" Ucap Kiba di sertai anggukan dari Naruto.
.
.
xXx
.
.
Jam pun menunjukan pukul 7 malam. Di jalan yang cukup sepi terlihat mobil sedan melaju dengan kecepatan sedang.
"eehhhm... Genma-san kenapa kita tidak lewat jalan yang biasa saja?" Tanya Hinata kepada supir pribadi keluarganya yang sudah bekerja selama 4 tahun lebih itu.
"Saya memilih jalan pintas Hinata-sama, karena di jalan utama terjadi macet."
Hinata hanya bergumam kata 'oh' sebagai tanda mengerti. Bukanya Hinata takut atau apa, da hanya sedikit khawatir. Di jalan yang dia lewati sekarang sedikit sepi, tapi bukan berarti pedesaan, jalan ini tetap di kota Konoha. Hanya sedikit berada di pinggiran.
Di kejauhan Genma melihat banyangan sekelompok orang. Karna tidak mau berpikir yang aneh-aneh. Genma pun melanjutkan perjalanan. Tapi, ternyata Genma salah, dengan cepat setelah Genma melintas dia di hadang orang-orang itu. Dan salah stu di antara mereka mengayunkan balok kayu ke arah kaca mobil Hinata.
"Serahkan barang-barang kalian..."
.
.
xXx
.
.
"Apa kau mau berbuat baik Kiba?" Naruto bertanya kepada Kiba dengan muka babakbelur setelah pertandingan yang di lakukanya tadi.
"Kalau yang maksud aku harus menggendongmu, maaf saja aku tidak mau!"
"Shika-"
"Tidak."
Naruto hanya menggela nafas. Dan melanjutkan acara jalan kakinya. Ya, mereka memang jalan kaki untuk pulang ke apartemenya. Apartemen mereka berada di pinggiran kota, jadi jangan heran kenapa mereka jlan kaki. Tidak ada angutan umun soalnya.
"Hey, kalian berdua apa kalian melihat apa yang aku lihat?" Ucap Kiba ambigu sambil menunjuk direksi yang dia maksud. Dengan cepat Naruto dan Shikamaru mengikuti arrah yang di tunjuk Kiba.
"Sepertinya itu bukan hal yang bagus, iya kan?" Shikamaru berkata dengan malas-malasan.
"Ayo kita selesaikan ini!" Ucap Naruto seraya melepas baju yang ia pakai.
.
.
xXx
.
.
"Cepat serahkan barang-barang kalian!" Ucap salah satu pria dari gerombolan itu. Dengan cepat Genma menyerahkan uang dan dompetnya. Bukanya Genma takut, tapi dia lebih mementingkan keselamatan Hinata dan juga dia kalah jumlah bukan?
Tapi, sebelum Genma memberikan barang-barangnya seseorang melepaskan tinjuanya ke arah para penjahaat itu, dan dia adalah Naruto. Dan dia topless.
Reflek salah satu dari penjahat itu melayangkan tinjuanya ke arah kepala belakang Naruto. Tapi sebelum tangan itu menyentuh Naruto, Kiba lebih dulu menendang punggung orang itu dari belakang. Dan pekelahian di jalan itu pun di mulai...
.
.
xXx
.
.
"Hei, Naruto? Kau lihat keadaan orang yang ada di dalam mobil. Aku dan Kiba akan menggurus mereka!" Shikamaru berkata kepada Naruto sambil menunjuk kearah sekumpulan orang tidak berguna itu.
"Baik."
Dengan tetap tidak pakai baju Naruto pergi kearah mobil itu dan membuka pintu penumpang.
"Hei, buka matamu," Naruto mengguncangkan bahu Hinata pelan.
"Kyaaaaaa~ kalian bisa mengambil semuanya tapi jangan sakiti aku" Saking takutnya Hinata sampai meninggalkan sikap pemalunya.
"Aku tidak akan menyakitimu, aku hanya berusaha menolongmu." Ucap Naruto dengan lirih.
Dengan perlahan Hinata membuka matanya pelan. Dan di detik itulah keduanya saling beradu pandang, menelusuri keindahan mata massing-masing. Seakan hanya lewat tatapan mata mereka bisa berkomunikasi.
Tapi semua keindahan itu hanya sementara karena di kagetkan dengan batuk 'buatan' dari Genma.
"Terima kasih karena sudah menyelamatkan kami." Ucap Genma pelan. Di sertai dengan anggukan kepala Hinata.
"Sama-sama!" Jawab Naruto dengan senyum 1000 watt andalanya.
"I-iya te-terima kasi-sih!" Ucap Hnata gugup dengan menundukan kepala. Ad dua alasan kenapa Hinata gugup. Yang pertama dia melihat pria tampan dan yang kedua dia topless. Sekali lagi hanya senyum lebar Naruto sebagai jawabanya.
"Kami pergi dulu. Mungkin Hiashi-sama sudah cemas menunggu kami. Dan sampaikan ucapan terima kasih kami kepada temanmu." Genma berkata dengan sedikit membungkukan badan.
Dan dengan itu mobil Hinata pun berjalan meninggalkan Naruto. Naruto pun kembali kepada Kiba dan Shikamaru yang sedang mengurusi para penjahat tadi.
"Kita apakan dia Shika?" Kiba berkata kepada Shikamaru dengan muka binggung.
"Kita bebaskan saja, tidak usah membawa mereka ke polisi. Tapi ingat jika kalian berulah lagi, kalian aku pastikan akan tinggal di penjara. Denagn muka ketakutan para penjahat itu pun berlari menjauhi dari ketiga remaja yang beranjak dewasa itu. Lau meraka kembali berjalan pulang dengan diam.
"GAWAT! Gawat Shika Kiba!" Tapi ketenangan itu hanya sementara.
"Apa Naruto?"
"Hn... Apa?
"Aku lupa kenalan dan minta nomer hp kepada wanita yang kita tolong tadi!"
Dan perjalanan mereka di warnai dengan tangis memilukan Naruto.
..
.
.
T.B.C
.
.
Hai mainna! Sebelumnya maap bukanya malah nerusin fic ehh malah bikin yang baru lagi #hajared
Tapi tenang sebenarnya ini semua ori fic ku yang udah selesai, jadi tinggal ketik ulang dan benerin sana-sini. Masih ada yang mau review?
