Chapter 1

A KyuMin FanFic

Snow Boy ©

By Jo Vian

.

oOo

Sungmin indah seperti salju; cantik, putih dan lembut, tapi dingin, sedingin salju-es. Begitulah Kyuhyun melukiskan namja kelinci yang baru di temuinya barusan.

.

.

.

Suasana ramai di sekolah SM high School membawa keceriaan di dalamnya. Hari ini bukan lah hari-hari biasa yang membosankan di sekolah tersebut, hari ini adalah acara tahunan yang sangat di tunggu-tunggu semua siswa yang bersekolah disana. Bagaimana tidak, ini adalah acara pentas seni yang sangat meriah. Bahkan siswa dari sekolah lain pun turut hadir untuk memenuhi undang khusus.

Semua siswa dapat menunjukkan bakat mereka diatas panggung mewah yang telah disediakan. Dan akan keluar seorang paling berbakat yang akan memegang tropi The Winner. Dan itu merupakan impian para siswa karena pamor mereka akan naik 180 derajat.

Tidak untuk seorang siswa yang satu ini. Dia lebih memilih mengasingkan diri di toilet sekolah, padahal teman-temannya sudah sibuk mencari keberadaannya—yang sebentar lagi dia juga akan naik pentas.

oOo

.::Genre: general, romance::.

.::Warning: AU, slash/ sho-ai/ Boys Love, typo(s), un-beta::.

.::Disclaimer: The boys are not mine, but story is mine!::.

.::Rating: T::.

oOo

Suara air mengalir terdengar dari salah satu bilik toilet cowok disekolah itu –saat Kyuhyun sedang buang air seni. Namja tinggi itu menikmati sebatang rokok—seraya menyalurkan urinnya yang meronta keluar (?).

Klek.

Pintu toilet terbuka. Suara langkah kaki terdengar sampai di depan westafel, dan keran air dibuka. Kyuhyun enggan menoleh hanya untuk melihat siapa yang baru masuk.

"Rokok tidak baik untuk kesehatan," sebuah suara halus dan lembut terdengar namun datar.

Kyuhyun menoleh cuek, lalu kembali menghisap rokoknya dengan santai. Beberapa saat berikutnya, dengan gerakan cepat batang rokok yang tinggal setengah itu di buang kelantai lalu dipinjak agar apinya mati. Tangannya segera meraih resleting untuk menutup celananya.

Setelah mencici tangan, orang dengan suara lembut itu beranjak hendak keluar sebelum Kyuhyun memanggilnya, "Tunggu!

Ia itu berhenti, lalu menoleh pada Kyuhyun. Kyuhyun tercekat saat mengetahui sosok itu sangat cantik dan manis hingga namja tinggi itu menahan napasnya untuk memperhatikan sosok indah tersebut. Kelinci yang manis, itulah pendapat Kyuhyun pertama kali.

Merasa pemuda yang memanggilnya tak kunjung bicara, orang itu melanjutkan langkah melewati pintu toilet.

Kyuhyun tersadar bahwa orang yang dipanggil olehnya sudah beranjak, maka ia pun mengejarnya, "Hei!"

Namja cantik itu berhenti—lagi, "Ada apa?" suaranya masih dingin dan datar.

"Kenapa kau pergi, aku belum bicara,"

"Kupikir kau tak berniat bicara,"

"Kenapa?"

"Apanya 'kenapa'?"

"Lupakan. Aku hanya ingin mengenalmu," Kyuhyun mengulurkan tangannya. "Namaku Kyuhyun. Kau?" senyum lebar ditunjukkan untuk namja kelinci.

Kelinci manis itu hanya memandang tangan Kyuhyun yang terulur dihadapannya. Kyuhyun sadar kalau tadi dia lupa mencuci tangan habis dari toilet- langsung menurunkan tangannya.

"Sungmin," namja kelinci berkata pelan.

Kyuhyun tersenyum, "Nama yang indah, seperti orangnya," entah itu basa-basi, pujian atau gombalan, Kyuhyun hanya merasa senang dengan nama itu. Ekspresi namja kelinci tetap datar, tidak membalas senyum Kyuhyun maupun pernyataan Kyuhyun tadi.

"Kau dari SMA Shinwa?" Tanya Kyuhyun. 'Tentu saja Kyuhyun pabo, kau tidak lihat seragam yang dipakai Sungmin adalah seragam SMA Shinwa yang terkenal itu' Kyuhyun mengutuk dirinya.

Sungmin hanya mengangguk datar.

Cukup Cho Khyuhyun, kesan awal saja kau sudah terlihat tidak bagus dimatanya, kenapa kau malah berniat basa-basi tidak penting dengan orang yang berekspresi datar ini. Dia pasti mengira kau anak yang nakal yang hanya mau menggodanya.

Untuk kedua kalinya Sungmin meninggalkan Kyuhyun yang bengong sendiri. Kyuhyun selalu cengo pada namja manis itu, tak banyak bicara, suara datar, dan ekspresi datar. Tapi hal tertutup itu membuat Kyuhyun ingin mengenal lebih sosok Sungmin.

Kyuhyun mengikuti Sungmin dengan jarak beberapa meter dibelakang. Jelas Sungmin merasa diikuti, langsung berbalik dan mendapati Kyuhyun yang baru saja menunduk—pura-pura mengikat tali sepatu. Sungmin tidak peduli dengan namja itu dan melanjutkan langkahnya.

.

.

.

Salju bulan Desember sangat indah dengan butiran putih melayang diudara lalu mendarat empuk ditanah, membuat tumpukan kapas putih di sepanjang mata memandang.

Sungmin sangat menyukai salju. Benda putih dingin itu sangat cantik.

"Salju," gumamnya senang, ia melukiskan sebuah senyuman—senyuman yang tidak terlihat oleh orang. Namja kelinci itu berhenti ketika menyadari butiran salju turun. Sungmin melihatnya dari jendela kaca disepanjang koridor sekolah tersebut. Tangannya mengarah membukan jendela kaca, udara dingin langsung berhembus menerpa kulit putihnya, dan tak segan-segan tanganya terulur untuk merasakan butiran es tersebut.

Beberapa meter dibelakangnya, Kyuhyun memandang Sungmin ditempatnya berdiiri, kemudian mengikuti apa yang Sungmin lakukan. Dari jendela yang selang empat dari tempat Sungmin berdiri. Ia berdiri memandang dan merasakan alam yang dilapisi salju.

Indahnya. Sangat indah.

Sungmin seperti salju, indah, cantik, putih dan lembut, namun dingin, sedingin salju es. Begitulah Kyuhyun melukiskan namja kelinci yang baru di temuinya barusan.

.

.

.

"Cho Kyuhyun!"

Suara tenor memanggil nama Kyuhyun dari kejauhan. Namja tinggi itu menoleh, mendapati Leeteuk di ujung koridor. Leeteuk—namja manis itu berjalan ke arah Kyuhyun yang masih berdiri di depan jendela.

"Yak! Cho Kyuhyun, kau merepotkan kami semua. Ternyata kau sedang bersanta disini!" tanda marah berjejer dua dikepala Leeteuk. Kyuhyun menelan ludahnya melihat wajah horor dari sang Angel Teukie. Akhirnya dia ketahuan.

"Acara akan dimulai lima menit lagi dan kau belum bersiap-siap. Ayo!" Leeteuk menyeret Kyuhyun yang hanya bisa pasrah.

Kyuhyun sempat menoleh kepada Sungmin, matanya menangkap sebuah senyuman dari bibir namja kelinci itu. Hati Kyuhyun berdesir hangat.

Paduan suara dari sekelompok namja terdengar sangat indah. Alunan simphoni indah mengalir lembut menyelinap di kuping-kuping pendengar. Hasil perpaduan suara-suara malaikat yang diturunkan dari surga. Apalagi dengan tehnik yang sangat apik dan profesional. Kyuhyun andil mengambil suara dua pada paduan suara sekolah mereka, suaranya Bass-nya mampu mencapai nada-nada tinggi.

Yah, cukup mudah bagi Kyuhyun dalam hal sing to song. Tanpa konsentrasi yang keras, suaranya mampu terkontrol dengan sangat baik. Namun tidak kali ini, saat matanya tidak sengaja menangkap sosok Sungmin dideretan bangku penonton. Tiba-tiba saja nada tingginya menjad fales karena menahan nafas ketika melihat Sungmin. Jelas suaranya sangat terdengar karena dia salah satu vocal yang paling mendominasi dalam kelompok tersebut.

Spontan seluruh penonton tertawa—termasuk sosok indah itu. Kyuhyun senang ketika melihat Sungmin tersenyum karena ulahnya tadi.

'Dia tersenyum, berarti dia memperhatikanku,'

Ide gila (bodoh) muncul dikepala Kyuhyun. Dengan sengaja dia mengulang kembali nada fales, kali ini membuat kelompok koor itu sedikit berantakan karena saling melirik. Sungmin tersenyum diantara penonton yang tertawa.

Kyuhyun berhasil membuat senyum indah itu terulang. Tak peduli nanti resikonya bagaimana, yang penting dia mendapatkan senyum Sungmin.

"Bagaimana kau bisa berbuat seperti itu, Kyu!" kembali, Kyuhyun membuat Leeteuk—bahkan seluruh anggota paduan suara—marah karena ulahnya. "Kau tidak tau berapa nilai yang kita dapat jika memenangkan piala itu. Kau menghancurkan segalanya!" kali ini Donghae yang mengangkat suara untuk memarahi Kyuhyun. Leeteuk pasrah akan kekalahan mereka yang disebabkan oleh kesengajaan Kyuhyun.

Namja tampan itu memberikan alasan kepada anggota paduan suaranya yang membuat mereka bisa mengerti, "Maafkan aku, tapi kesehatan tenggorokanku sedang tidak baik," alasan yang tepat untuk saat ini, dikarenakan udara juga sedang dingin—kemungkinan seseorang bisa saja sakit di udara seperti ini, jadi mereka percaya saja.

TBC

A/N: terinspirasi dari film korea, tapi aku lupa judul filmnya.

Fic jadul yang udah berontak(?) minta di publish, fic ini aku buat pas lagi masa-masa UAN tahun kemarin –emang kalo UAN banyak inspirasi =.= tapi menghasilkan fic yang berantakan T_T

oke deh, ga mau banyak bacot.

R/R please