Halo?
Story by codenameL
Sehun/Kai | Boys Love/Romance/a bit angst? | Oneshot
Summary: Jongin yang iseng mencoba fitur baru pada aplikasi chatnya dan
bertemu seseorang yang menurut aplikasi adalah pasangan yang cocok untuknya
Happy reading!
.
.
.
Bosan.
Jongin siang itu merasa sangat bosan dan haus. Terik matahari di saat musim panas memang lebih kejam dari musim lainnya. Jongin rasanya ingin meleleh karena kepanasan. Beruntung dia menemukan solusi untuk mengatasi kebosanan dan rasa hausnya itu.
"Ah! Ada tutorial baru."
Tangannya segera menekan mouse dengan cepat dan memilih download. Selagi menunggu file unduhannya selesai, Jongin menyeruput es jeruk yang berada di dekatnya. Menghabiskan waktu di warnet memang paling menyenangkan, pikir Jongin.
Di sini lah Jongin sejak dua jam lalu, menghabiskan waktu liburannya di sebuah warnet. Selain karena warnet langganannya ini memiliki paket internet hemat, minuman dan makanannya enak, tempatnya juga ber-AC. Sungguh sebuah surga bagi Jongin.
Satu jam pertama dia lalui dengan bermain game online, Jongin bertemu dengan teman sekolahnya, Baekhyun dan Xiumin di salah satu server. Walaupun dirinya tidak sekelas dengan mereka, namun Jongin cukup mengenal baik dikarenakan mereka sering bermain di server yang sama.
Satu jam berikutnya Jongin memilih untuk menjelajah internet, mulai dari membaca walkthrough, mengecek episode terbaru dari tv seri yang diikutinya hingga menonton video youtube yang di mana berakhir dengan Jongin menonton menu makanan MacDonalds di seluruh dunia, ini masih lebih baik. Jongin belum terlalu bosan menjelajah youtube, bisa-bisa nanti dia memilih untuk menonton cara kuda laut melahirkan.
'Ping!'
'Ping!'
Terdengar bunyi notifikasi dari salah satu situs chat yang sering Jongin gunakan. Ternyata itu dari Baekhyun dan Xiumin, mereka sepertinya beristirahat sejenak dari game online.
[Bthelight] Aaaaaah PC nya tiba-tiba lag :(
[frozenmint] Setidaknya servermu tidak crash seperti milikku Baek
[Bthelight] Server hyung crash? Kekekekeke sabar hyung
[im.darklord] Terjadi sesuatu saat kalian kutinggal?
[Bthelight] NINI!
[im.darklord] -_-
[frozenmint] Hai Jonginie *waves emoji*
[im.darklord] hi hyung(s)
[Bthelight] ngomong-ngomong, kau sudah baca walkthroughnya?
[im.darklord] tadi kubaca sedikit, benar kata xiumin hyung kita harus menemui penyihirnya dulu
[frozenmint] Tuh sudah kubilang
[Bthelight] kukira bisaaaa soalnya ada panah tadi
[im.darklord] ada tanda panah, tahunya kita terbuang ke level 0 - -"
[Bthelight] hehehehe
[frozenmint] untung masih punya spells card
Grup chat itu hanya berisi tiga orang yang umumnya membahas tentang game, makanan dan kadang-kadang tugas sekolah. Display name mereka juga bukan dengan nama asli melainkan nama ID mereka di game. Ya, karena situs ini cukup luas, kalian bisa bertemu dengan banyak orang dari penjuru dunia dan tidak semuanya memakai nama asli. Jongin memiliki kontak Baekhyun dan Xiumin namun dia lebih nyaman menggunakan chat ini, selain fiturnya yang simpel, emoji dan sticker yang dimiliki juga lucu.
[Bthelight] Oh iya sepertinya situs ini baru diupgrade kemarin
[im.darklord] apa bedanya? Tambah emoji?
[frozenmint] *insert baozi emoji*
[frozenmint] wah ada baozi
[im.darklord] pas denganmu hyung haha
[Bthelight] Ish bukan itu
[Bthelight] *insert mad puppy emoji*
[im.darklord] *insert puppy melet emoji*
[Bthelight] tadi baru kucoba, dulu kan kita cuma bisa menambahkan teman kalau tahu idnya, sekarang bisa cari teman secara random
[frozenmint] bukannya memang sudah lama ada baek?
[im.darklord] kudetnya jangan kebangetan juga
[Bthelight] bukaaaaan :(
[im.darklord] ?
[frozenmint] ...?
[Bthelight] maksudnya, servernya yang pilih, bukan kita yang pilih. Itu lho yang ada gambar circle yang tulisan find new mate!
[im.darklord] oooh itu
[frozenmint] lalu kau sudah menemukan matemu baek? Kekeke
[Bthelight] hyung mah :(
[Bthelight] lagi ngobrol sih hehehehhe
[im.darklord] wkwk bilang aja baek mau nyaranin ke kita biar coba fitur yang itu hyung
[frozenmint] kekeke promosi terselebung ya?
[Bthelight] BIAR KALIAN GAK JOMBLO SAMPAI AKHIR MUSIM PANAS. BYE
[frozenmint] aku bisa ditabok luhan kalau ikutan begitu
[im.darklord] lho beneran sama luhan? Luxhan7?
[Bthelight] EEEEEEH?
[frozenmint] hehehe, udah sebulanan
[im.darklord] hyung...
[Bthelight] FROZENMINT HYUNG YANG SELAMA INI KAU LAKUKAN PADAKU ITU JA-HAT
[im.darklord] traktir traktir hyung, items bisa lah *cat wink emoji*
[Bthelight] POKOKNYA MAU DIBELIIN NEW ROBE HYUNG
[frozenmint] tekor bisa-bisa hahaha
[Bthelight] berarti sekarang jongin harus coba. BIAR GA JOMBLO
[im.darklord] -_-
Jongin pun memilih untuk membiarkan kedua temannya itu saling bercengkrama sementara dirinya menyeruput habis es jeruknya. Matanya pun teralih pada fitur baru yang Baekhyun sebutkan tadi. Find New Mate, itu yang tertulis di sana. Mungkin situs ini membuka cabang lain agar para jomblo tidak hanya mengobrol dengan temannya melainkan mencari pasangan juga. Sedikit penasaran, Jongin pun mengarahkan kursornya ke fitur tersebut lalu menekannya dua kali.
'Find Your Mate.
Temukan pasanganmu
bisa jadi dia akan menjadi calon pacarmu atau calon partner kerja kelak!'
Ternyata tidak hanya pasangan, partner kerja juga bisa, pikir Jongin. Mungkin pengunjung situs ini bukan hanya anak sekolahan seperti dia. Hanya terdapat dua pilhan sebelum server memulai untuk mencari pasangan. Pertama adalah pasangan seperti apa yang dicari, berhubung pilihannya hanya mate dan partner, Jongin memilih mate. Lalu yang kedua ada preferensi seksualitas, di sini Jongin agak berpikir lama dan memilih 'bi' sebagai pilhannya. Well, kalau dia dapat gadis cantik, bagus dan kalau dia dapat pria baik lumayan juga, bisa minta dibelikan beberapa items untuk gamesnya.
Iseng juga kau Jongin.
Selesai dengan keduanya Jongin menekan tombol search dan selagi menunggu, Jongin keluar dari bilik warnetnya untuk memesan minuman dan makanan.
.
.
'Searching your mate'
.
.
'Found'
.
.
'lightsaber is your mate'
'Chat with him?'
YES | NO
.
.
Begitu Jongin kembali dengan es teh manis dan sepiring sandwich beserta keripik kentang, layar monitornya menunjukan dua notifikasi. Pertama dari aplikasi yang mengunduh filenya, kedua dari situs chat yang digunakannya tadi.
"O-oh," Jongin sedikit membuka mulutnya. Tidak menyangka kalau server yang mencari pasangannya cukup unik, mengingat bahwa asal usul id name yang Jongin gunakan berasal dari film juga. Pemuda tan itu meletakan makanannya lalu mengklik tombol yes, entah kenapa dirinya menjadi berdebar-debar, padahal hanya mengajak chat seseorang–yang menurut server adalah matenya– yang cukup asing bagi Jongin.
Jongin terdiam sejenak di depan keyboardnya. Apa dia harus mengatakan halo?
'Halo, kau juga mencoba fitur mencari mate?'
'Halo namaku Jongin, kau siapa?'
'Halo? Pedang?'
Masih banyak halo-halo lainnya yang terpikirkan oleh Jongin. Pemuda itu mengacak rambutnya, bingung. Bahkan Jongin tidak tahu apakah dia pria atau perempuan?!
Oh.
Tadi tertulis 'chat with him' berarti laki-laki. Oke, mungkin Jongin bisa berbasa-basi dulu.
[lightsaber] halo?
Belum sempat Jongin menulis kata 'halo bro,' pemuda itu tersentak dengan suara notifikasi chat dari matenya. Mungkin dirinya terlalu lama berpikir sehingga pria diujung sana memulai chat duluan.
[im.darklord] halo juga...
.
Ugh, dia malah terkesan kaku.
.
[lightsaber] jangan kaku begitu, santai saja
.
Sepertinya dia membaca atmosfir dari Jongin.
.
[im.darklord] apakah kelihatan?
[lightsaber] sedikit
[im.darklord] kenapa id mu pedang?
.
Jongin otomatis menutup mulutnya, reflek karena kebodohannya sendiri. Ya, dia memang sudah penasaran dari tadi.
.
[lightsaber] aku suka star wars dan menurutku lightsaber itu senjata keren
[im.darklord] ooh begitu
[lightsaber] apa kau suka menonton star wars?
[im.darklord] ya baru tahun ini, sejak episode ke-7 nya keluar
[im.darklord] aku jadi menonton semua episode sebelumnya
[lightsaber] wah keren, lalu idmu itu apa karena Darth Vader?
.
Jongin tersenyum tipis sambil membaca pertanyaan itu lalu membalas chatnya.
.
[im.darklord] sebenarnya gabungan, bisa untuk Darth Vader, bisa juga untuk You-Know-Who, kau tahu kan?
[lightsaber] ah, kau menonton Harry Potter juga ternyata
[im.darklord] tingtong! Kau betul
[lightsaber] berarti aku ada di sisi the Forces dan kau di dark forces...?
[im.darklord] bisa dibilang begitu
[lightsaber] berarti kau jahat dong? *grins emoji*
.
Pertama kalinya Jongin melihat pemuda lightsaber itu menggunakan emoji, walupun hanya emoji normal.
.
[im.darklord] jahat tidak yaa
[lightsaber] apa aku harus melawanmu dengan pedang laser? Kekeke
[im.darklord] hahaha tidak perlu, aku orang baik kok hanya saja menyukai karakter jahat, itu saja
Cukup lama Jongin berbicara dengan pemuda lightsaber tersebut, sampai beberapa kali sempat mengabaikan notif chat dari grupnya dan membalas pesan Junmyeon–kakaknya, secara singkat, karena dirinya sudah diminta pulang ke rumah.
[im.darklord] aku sudah dihubungi orang rumah untuk kembali
[lightsaber] oh? Kau sedang tidak di rumah?
[im.darklord] iya, begitulah
[lightsaber] hati-hati di jalan
[im.darklord] thank you, sampai jumpa lightsaber!
[lightsaber] sampai jumpa, dark lord
- im.darklord added lightsaber as a friend -
- im.darklord is offline -
Jongin mematikan PC itu sebelum berjalan ke kasir untuk membayar biaya warnet dan juga makannya tadi. Tidak menyangka hari ini akan berakhir cukup menyenangkan bagi Jongin. Senyuman tidak luput dari wajahnya hingga dia tiba di rumah. Dirinya bahkan melupakan rencananya untuk meminta dibelikan items jika orang yang diajak chat adalah pria. Entahlah sepertinya pemuda dengan ID lightsaber itu menarik.
"Pasti tempo hari kau menemukan matemu?" tanya Baekhyun saat Jongin baru tiba di kafe dan mendudukan bokongnya. Jongin mendelik ke arah Baekhyun, tatapannya seakan mengatakan come-on-bro-ini-baru-juga-sampai tapi Baekhyun tidak memedulikan itu, dia masih penasaran kenapa Jongin mengabaikan chat mereka kemarin.
"Jawab aku Jongin," rengek Baekhyun saat melihat Jongin asyik memesan makanan. Biasanya jika dirinya tidak berada di warnet. Jongin memilih untuk menghabiskan waktu bersama Baekhyun dan Xiumin di sebuah cafe, yang juga menyediakan jasa wifi. Ya, ujungnya dia akan bermain game online juga teman-temannya.
"Kau sendiri bagaimana Baek?" tanya Jongin seusai memesan makanan. Baekhyun melipat tangannya, tidak senang. "Yah, kau jangan mengalihkan pembicaraan. Aku yang bertanya padamu Dark Lord!" gerutu Baekhyun yang akan selalu mengucapkan ID jika orang itu sedang menyebalkan baginya. Jongin terkikik melihat ekspresi Baekhyun yang sedang kesal. "Iya, aku menemukannya. Puas?"
"Eh? Benarkah? Kau tidak bohong?"
"Tadi yakin kalau aku menemukan mate, kenapa sekarang ragu," gerutu Jongin sambil memutar bola matanya. "Tidak seru nih."
Baekhyun hanya memberi cengiran khasnya, lalu memajukan badannya. "Jadi, siapa namanya? Asalnya dari mana?" tanya pemuda manis itu seakan menginterogasi Jongin.
"Tidak tahu," Jongin mengangkat bahunya.
"Kenapa kau tidak tahu? Kau tidak tanya?"
Jongin pun menggeleng. "Tidak terpikirkan olehku. Lagipula fungsinya untuk mengobrol kan bukan untuk mencari tahu identitas asli teman ngobrolmu,"
Baekhyun rasanya ingin menjambak rambut Jongin karena frustasi dan pemuda itu benar-benar melakukannya pada Jongin. Baekhyun baru melepasnya saat Jongin memohon untuk melepaskannya. "Sakit tahu," gerutu Jongin samil mengelus kepalanya. "Memangnya kau tahu nama matemu?"
"Tentu saja! Namanya Kim Jongdae, tapi dia memintaku untuk memanggilnya Chen, tinggalnya di...Siheung!"
Pemuda tan itu memutar bola matanya malas saat melihat ekspresi ceria dari Baekhyun. "Kalian semudah itu memberi informasi," komentar Jongin. "Xiumin hyung begitu juga?" tanya Jongin mengalihkan pandangannya pada Xiumin yang sejak tadi berkutat dengan laptopnya.
Xiumin yang merasa dirinya dipanggil hanya menoleh sejenak. "Ha? Apa?"
"Kau dengan Luhan, hyung. Apa langsung memberi tahu identitas saat pertama bertemu?" tanya Jongin mengulang pertanyaannya. Xiumin mengerutkan dahinya, tampak sedang berpikir. "Seingatku tidak saat pertama bertemu,"
"Tuh kan!" sahut Jongin melirik ke arah Baekhyun.
"Tapi di pertemuan kedua atau ketiga."
"Lihat, sama saja cepat!" balas Baekhyun tak mau kalah. "Kau yang terlalu sering menyembunyikan identitasmu, nini," goda Baekhyun dengan memanggil nama kecil Jongin. Sedikitnya Jongin agak menyalahkan Junmyeon yang selalu memanggilnya 'Nini' di telepon atau saat ada Baekhyun.
"Kan tidak semua orang ingin identitasnya langsung diketahui, bisa jadi dia sasaeng, stalker atau hacker," ujar Jongin. Baekhyun sedikit tertawa saat mendengar Jongin menyebut kata sasaeng. "Memangnya kau artis," ledeknya. "Lagipula, kalau mereka tahu namaku mereka akan mudah menemukanku di sosial media." tambah Jongin.
"Good point!" celetuk Xiumin yang sejak tadi diam mendengar. Matanya tidak mengarah pada Jongin dan Baekhyun melainkan ke laptop dan bahkan sekarang pemuda itu sedang meminum ice cappucinonya. Jongin dan Baekhyun sudah biasa dengan pemandangan seperti ini, mereka hanya menghela nafas.
Keadaan menjadi hening sejak makanan pesanan Jongin datang, karena mereka semua sedang sibuk menatap laptop masing-masing. Hanya alunan musik dari dalam kafe itu yang terdengar. "Situs yang kemarin ada aplikasinya tidak?" tanya Jongin memecahkan keheningan tersebut. "Mungkin, coba cek playstore," usul Xiumin. Jongin pun menyikut Baekhyun yang sedang asyik menyumpal telinganya dengan headphone. "Situs kemarin ada aplikasinya tidak?"
Baekhyun hanya mengangkat bahunya lalu kembali melantunkan lagu yang sedang didengarnya. Jongin menghela nafasnya lalu mengeluarkan ponselnya dari saku, sementara dirinya sibuk memeriksa playstore, Jongin mendengar bunyi notifikasi chat dari laptopnya.
[lightsaber] halo?
Senyuman tipis muncul di wajah Jongin, tangannya segera mengetik pesan balasan.
[im.darklord] halo lightsaber
[lightsaber] kekeke halo dark lord
[lightsaber] apa kabarmu?
[im.darklord] lumayan kenyang, kau?
[lightsaber] wah, sudah makan duluan, tidak ajak-ajak nih
[im.darklord] kapan-kapan kuajak kalau tempatmu dekat hahaha
[lightsaber] kalau dari London itu dekat kah?
[im.darklord] he? Kau dari London?
[lightsaber] bukan, kan hanya berandai-andai
[im.darklord] kukira...tentu saja itu jauh! Aku tidak bisa berbahasa Inggris
[lightsaber] memangnya sejak tadi kita berbahasa Inggris?
Jongin tersipu malu saat membacanya. Benar juga kata pria itu, sejak tadi mereka berkomunikasi dalam bahasa Korea. Mereka membahas banyak hal, paling banyak tentang film dan juga game sampai Jongin tidak sengaja cerita kalau dia bermain game online dan ternyata pria lightsaber itu juga bermain game yang sama dengannya.
[im.darklord] kau juga bermain?
[lightsaber] hanya sesekali, menghilangkan jenuhku
[im.darklord] sering bermain di server berapa?
[lightsaber] hmm...kurasa di server 12 atau 14, terkadang di server 9
[im.darklord] kenapa kita tidak pernah bertemu ya?
[im.darklord] biasanya main di server 7, tapi sering ke server 14 atau 12 juga
[lightsaber] aku sudah hampir dua bulan tidak bermain game
[im.darklord] hoo, kau sibuk?
[lightsaber] ya... begitulah
[im.darklord] kalau kau ada waktu, mungkin kita bisa bermain bersama
[lightsaber] kuusahakan
[lightsaber] *smiles emoji*
Entah kenapa Jongin tidak suka dengan emoji yang dipakai pria lightsaber itu, senyumnya seakan dipaksa.
"He? Dia bermain juga?" tanya Baekhyun dari belakang Jongin tanpa sadar. Jongin yang tidak memerhatikan sekelilingnya sejak tadi, akhirnya menoleh. "Tanyakan namanya, tanyakan!" desak Baekhyun sambil menepuk pundak Jongin semangat. "Nanti saja."
"Ah, Nini tidak seru!" gerutu Baekhyun mencoba mengambil alih keyboard milik Jongin. Namun pemuda tan itu berhasil menghalaunya, sayang hasil dari aduan tangan mereka terkirim ke chat.
[im.darklord] HEAFANMAEUALAM;AMA;EIPF;AM
[lightsaber] ?
[im.darklord] maaf maaf, itu temanku
[im.darklord] maksudku, dia ingin mengetik di chat ini
[im.darklord] tapi berhasil kuhalangi
[lightsaber] kekeke kalian sedang rebutan keyboard?
[im.darklord] aku sedang menyelamatkan keyboardku! *puppy mad emoji*
.
Untuk pertama kalinya Jongin menggunakan emoji saat chat dengan lightsaber. Dia tidak sadar meluapkan ekspresinya.
.
[lightsaber] emojimu lucu, pas denganmu
.
Rasanya Jongin ingin bersembunyi di dalam lemari pendingin sekarang.
.
[im.darklord] ti-tidak!
[im.darklord] kalau sticker puppy memang lucu, aku tidak
[lightsaber] benarkah?
[im.darklord] iya, benar!
[lightsaber] tapi dari caramu berbicara, aku bisa membayangkannya
[lightsaber] pasti lucu
.
Jongin dapat mendengar suara Baekhyun dan Xiumin yang tertawa di sampingnya karena melilhat ekspresinya yang semerah tomat.
.
[lightsaber] jadi, temanmu ingin mengatakan apa tadi?
[im.darklord] dia ingin bertanya...
[im.darklord] apa situs ini ada aplikasinya di ponsel?
[im.darklord] hehe
.
Butuh waktu semenit sebelum pemuda lightsaber itu menjawab.
.
[lightsaber] kurasa ada, coba cek playstore atau applestore di ponselmu
[im.darklord] cari namanya?
[lightsaber] ex'act chat
[im.darklord] hoo, oke, thank you pedang laser!
[lightsaber] sama-sama tuan kegelapan
Sesampainya di rumah, Jongin segera merebahkan dirinya di tempat tidur, mencari nama situs tersebut di playstore dan ternyata ada. Tidak butuh lama untuk melakukan registrasi karena Jongin sudah memiliki ID, dia pun memeriksa daftar temannya dan sedikit berharap bahwa pemuda lightsaber itu masih online. Didapatinya ada lambang hijau di sebelah nama lightsaber Jongin tersenyum tanpa sadar dan memulai chat kembali.
[im.darklord] ternyata benar-benar ada
[lightsaber] kau kira aku bercanda? kekeke
[im.darklord] hehe, teman-temanku terkadang suka mengerjai
[lightsaber] mungkin karena kau gampang ditipu
[im.darklord] ti-tidak mungkin
[lightsaber] bisa saja, seperti saat kubilang kota London
[im.darklord] aku kan memang mengira kau tinggal di sana
[lightsaber] kau terlewat polos sepertinya
Percakapan itu pun berlanjut hingga Jongin tertidur dan esoknya dia mendapatkan ucapan selamat pagi dari lightsaber. Paginya dimulai dengan senyuman cerah. Kegiatan Jongin selama liburan musim panas, sama seperti biasanya. Mulai dari tidur, makan, bermain game, berkumpul bersama Baekhyun dan Xiumin, berjalan-jalan dengan Junmyeon dan tidak lepas mengobrol dengan pemuda yang memiliki ID lightsaber. Lama kelamaan, Jongin mulai mengetahui kalau pemuda itu sudah lulus sekolah dan bekerja di suatu tempat. Awalnya cukup membuat kaget karena selama ini dia berbicara dengan om-om! Namun, perbedaan umurnya tidak terlampau jauh, hanya berbeda lima tahun.
"Aku dan Chen beda tiga tahun, dia anak kuliahan," celetuk Baekhyun yang sedang bermain playstation di kamar Jongin. "Kau hyung?" tanya Baekhyun pada Xiumin yang juga bermain di sebelahnya. "Hanya beda beberapa bulan," jawab Xiumin tenang. "Berarti di antara kita, Jongin yang paling senior," ledek Baekhyun sambil tertawa dan mendapat lemparan bantal dari Jongin.
"Apanya senior?" tanya Jongin yang duduk di atas tempat tidurnya sambil memakan keripik kentang. "Pacarmu beda lima tahun, berarti sekarang umurnya...22 tahun, aw!" kembali Baekhyun mendapat bogeman dari Jongin. "Sakit, nini!"
"Dia bukan pacarku,"
"Tapi akan kan?"
"Belum tentu,"
"Gebetan deh," celetuk Xiumin dan setelah itu tidak ada lagi yang beragumentasi, karena apa yang selalu Xiumin bilang itu lebih tepat dan Jongin terkadang susah membantahnya. "Lalu dia tahu kau anak sekolahan, Jong?" tanya Xiumin sambil memberi pukulan combo pada player Baekhyun. "Tahu hyung, dia malah sudah menebak-nebak karena aku gampang sekali dikerjai,"
"Dia kerja di mana?" kali Baekhyun yang penasaran. Jongin menaikan bahunya, sesungguhnya dia belum berani bertanya sejauh itu. Pria itu susah sekali untuk bercerita tentang identitasnya, bahkan jika Jongin sengaja memancingnya, hasilnya dia selalu mengalihkan pembicaraan. "Dia bilang, dia kerja di tempat yang disukainya,"
Baekhyun menoleh ke arah Jongin dengan tatapan heran, seakan baru pertama kali mendengar jawaban seperti itu. Jongin menatap ke arah Baekhyun lalu mengangguk. "Aku serius. Dia memang tidak menceritakan apa pekerjaannya, tapi dia selalu cerita kalau pekerjaannya itu dapat membantu banyak orang kelak,"
"Apa dia ilmuwan?"
"Entahlah,"
"Yes!"
"Ah, Xiumin hyung! Kau curang!" protes Baekhyun saat melihat playernya dikalahkan oleh Xiumin. Pemuda yang mirip seperti baozi itu hanya tersenyum cengengesan sementara menghindari cubitan Baekhyun, Jongin tertawa melihat kedua sahabatnya itu. Pandangannya pun teralih pada layar ponselnya yang berkedip, menandakan ada notifikasi baru.
[lightsaber] kau sedang apa? Sudah makan?
Jongin selalu tersenyum dengan pertanyaan yang diberikannya. Seakan lightsaber adalah pacarnya yang sedang menanyakan keadaan pacarnya. Eh, tunggu- pacar? Jongin menggelengkan kepalanya. Kenapa tiba-tiba berpikir seperti itu?
[im.darklord] biasa, bermain ps dengan temanku
[im.darklord] aku sudah makan, kau sedang apa?
[lightsaber] seru sekali sepertinya, aku jadi rindu bermain ps
[im.darklord] mungkin kapan-kapan kita bisa bermain *insert peace emoji*
[lightsaber] aku sedang berbaring saja
[lightsaber] boleh saja kalau aku tidak sibuk kekeke
Dulu saat mereka berkenalan, lightsaber akan susah menerima ajakan Jongin atau bahkan berkelit dengan alasan dia tinggal di negara antah berantah. Setidaknya sekarang jawabannya sudah mulai berubah. Namun, pria itu selalu sibuk kelihatannya.
[im.darklord] kau pernah bermain Guitar Hero? Itu seru!
[im.darklord] Tekken juga seru, Basara, Dynasty Warrior, semuanya seru-seru
[im.darklord] habis pulang kerja? Jangan lupa Istirahat
Jongin meletakan ponselnya dan kembali fokus pada layar tv di mana Baekhyun dan Xiumin sedang bermain Guitar Hero sekarang. Hingga sepuluh menit belum ada jawaban bahkan sampai Jongin bertukar posisi dengan Xiumin belum ada jawaban dari pria itu.
Ke mana dia?
Mungkin saja ketiduran, pikir Jongin positif. Terkadang jika pria itu lama menjawab, berbagai pikran berkecamuk di kepala Jongin dan berakhir dengan pemuda itu menjadi uring-uringan lalu saat realita menyadarkan Jongin, dia hanya terdiam. Dia kan bukan siapa-siapa pria itu?
Jongin tidak tahu apa dia benar-benar jadi menyukai pria tersebut atau tidak. Bahkan sampai sekarang tidak mengenal namanya saja membuat Jongin agak kesal. Dia sedikitnya iri dengan Baekhyun yang selalu bercerita tentang Chen ini, Chen itu dan bahkan pernah sekali menunjukan fotonya, berarti pria bernama Kim Jongdae alias Chen itu nyata, bukan? Tidak seperti pria yang selalu sibuk dan menghilang tiba-tiba ini. Entah di mana dia tinggal pun, Jongin masih belum tahu. Bisa jadi dia tinggal di suatu negara yang bahkan susah dilacak peta.
Kejauhan sekali kau berpikirnya Jongin.
'Ping!'
Jongin yang hampir tertidur kala itu segera mencari ponselnya yang tertiban olehnya. Ada rasa lega, ada rasa senang saat mengetahui pesan itu dari orang yang ditunggunya.
[lightsaber] maaf, tadi ketiduran
[im.darklord] sudah kutebak hehe
[lightsaber] kau sudah mau tidur?
[im.darklord] hampir sih
[lightsaber] maaf membangunkanmu, kau tidur saja dulu
[im.darklord] tidak apa kok, kau masih belum mau tidur kan?
[lightsaber] tergantung kapan mataku mengantuk
[im.darklord] jangan begadang - -"
[lightsaber] harusnya aku yang bilang seperti itu
[lightsaber] sekarang hampir jam 12
[im.darklord] oh iya *insert shy bear emoji*
[lightsaber] beruang...lucu juga
[im.darklord] semuanya bagimu pasti lucu =_=
[lightsaber] karena kau memang imut
Imut.
Jongin tidak salah baca kan? Apa dirinya yang mengantuk? Dia dibilang imut? Seumur-umur baru kali ini ada yang bilang dia imut selain keluarganya. Entah kenapa dia jadi berdebar saat dibilang seperti itu. Jongin kembali menguap setelah beberapa chat, sepertinya rasa kantuknya kembali menyerang. Dengan kesadaran yang hampir hilang dan mata sudah lima watt, otaknya melakukan sesuatu yang sebenarnya belum berani Jongin lakukan.
[im.darklord] ne, lightsabre
[lightsaber] ...iya?
[im.darklord] boleh ktahu suapa namamu?
Saking mengantuknya, Jongin sampai tidak menyadari kesalahan ketik yang dilakukannya, agak lama Jongin menunggu, matanya sudah tidak kuat.
.
[lightsaber] namaku sehun
.
.
Samar-samar sebelum Jongin tertidur dia membaca sebuah nama.
Sehun, ya. Nama yang bagus.
.
.
.
"Jongin. Jongin-ah. Ayo bangun,"
Bunyi weker dan suara yang membangunkannya mengusik jam tidur Jongin. Pemuda tan itu menggerutu pelan sambil menarik gulingnya, dirinya masih mengantuk.
"Nini~ ayo bangun," suara Junmyeon semakin pelan berbisik di telinga Jongin dan itu bahkan lebih menyeramkan daripada suara yang tiba-tiba muncul di film horor. Jongin segera terbangun dengan wajah horor, sempat membayangkan Junmyeon membawakan mesin pemotong rumput dengan senyuman yang mengerikan. "Ah! Aku bangun, aku bangun!" teriak Jongin reflek segera berlari ke kamar mandi untuk cuci muka. Junmyeon menggeleng pelan melihat tingkah laku adiknya itu. Tidak disangka cara membangunkan ini lebih ampuh. "Sarapan sudah ada di meja ya, Jongin!" teriak Junmyeon sebelum pergi meninggalkan kamarnya.
Sepertinya Jongin bermimpi buruk tadi, sekilas melihat Junmyeon dengan mesin pemotong rumput namun seingatnya dia melihat sebuah nama di mimpinya, Se...sehun? Di mana dia melihat nama itu ya? Jongin tidak terlalu memusingkannya, dia memilih untuk mengisi perutnya terlebih dahulu.
"Salah satu perusahaan korea akan mengeluarkan teknologi baru?"
Jongin mengalihkan pandangannya ke arah televisi saat mendengar komentar Junmyeon. Berita berisi tentang teknologi baru yang berhubungan dengan smartphone yang dapat menangkap suara si pemiliknya. "Tapi itu bukannya sudah ada?"
"Berbeda dengan temuan yang sebelumnya dibuat, teknologi akan menangkap suara orang pemilik atau orang yang anda inginkan hanya dalam sekali dengar, yang didapatkan saat merekam atau menelepon. Nantinya suara itu dapat digunakan sebagai default voice di smartphone anda atau pun untuk komputer anda." Jelas pembaca berita tersebut.
"Berarti bisa menangkap suara artis yang diinginkan?" tanya Jongin yang ternyata ikut memperhatikan. Junmyeon menoleh ke arah Jongin lalu mengangguk. "Bukannya agak mengerikan? Suara siapapun bisa ditangkap dengan mudah,"
"Entahlah, mungkin akan ada pengaturan sendiri dari mereka," jawab Junmyeon. "Perusahaan apa yang membuatnya hyung?" tanya Jongin sambil menghabiskan susu coklatnya.
"Oh Corporation, kurasa."
.
.
.
[lightsaber] namaku sehun
Jongin hampir melonjak melihat pesan terakhir. Dia akhirnya mengetahui nama pria lightsaber itu, tidak perlu repot-repot lagi untuk memanggil nama ID atau memanggilnya pedang laser.
[im.darklord] ooh, hai sehun
[im.darklord] namaku jongin, kim jongin
Bodoh, kenapa dia menyebutkan nama lengkapnya? Jongin merutuk dalam hati. Tidak lama kemudian balasan pun datang.
[lightsaber] kim jongin?
[lightsaber] nama yang bagus
[im.darklord] namamu juga
Bodoh kuadrat. Jongin tidak tahu kenapa jarinya mengetik seperti itu.
[lightsaber] *wide smiles emoji* terima kasih jongin
Untuk kali ini, entah kenapa Jongin yakin pemuda bernama Sehun itu sedang tersenyum sama seperti emojinya sekarang.
[lightsaber] hampir sebulan dan kau baru menanyakan namaku, wow sebuah rekor *applause emoji*
[im.darklord] kau sendiri yang selalu misterius =_=
[lightsaber] aku tidak misterius kalau pada pacarku
[im.darklord] oh benarkah?
[lightsaber] tentu saja, kau mau coba?
Ha? Coba? Apa yang dicoba?
Jongin terdiam sejenak untuk mencerna arti chat dari Sehun. Apa Sehun secara tidak langsung memintanya untuk menjadi pacar? Jantung Jongin tiba-tiba berdebar cepat.
[im.darklord] apanya yang dicoba?
[lightsaber] menjadi pacarku
[im.darklord] kau...serius?
[lightsaber] memangnya kapan aku tidak serius?
[im.darklord] sering!
[lightsaber] kekeke yang ingin aku serius
[lightsaber] jongin, kau mau jadi pacarku?
.
.
"JAWAB IYA JONGIN, JAWAB IYA!" Baekhyun begitu bersemangat setelah membaca chat di ponsel Jongin. Saat ini mereka berkumpul di kafe, seperti biasanya. Suara Baekhyun yang keras sedikit menarik perhatian pengunjung di situ. "Kecilkan suaramu, Baek," bisik Jongin sambil menarik Baekhyun untuk duduk. Baekhyun yang menyadari kegaduhannya, membungkukan badan seraya memberikan senyuman termanisnya pada pengunjung di tempat itu.
"Itu chat kapan?" tanya Xiumin setelah sekilas melihat ponsel Jongin.
"Tiga jam lalu," jawab Jongin agak pelan. Xiumin hanya mengangguk sambil menepuk pundak Jongin. "Tidak apa Jongin, Luhan membuatku menunggu seharian." Jongin menatap datar ke arah Xiumin, dia kira Xiumin akan memberi masukan, namun nihil.
"Lalu apa yang membuatmu ragu?" tanya Baekhyun.
"Aku tidak tahu, tapi kami belum pernah bertemu secara fisik dan aku baru saja mengetahui namanya kemarin,"
"Tapi kau menyukainya?"
Sejujurnya jika dipikirkan lagi, dirinya memang menyukai Sehun. Bahkan tanpa tahu seperti apa wujud pria tersebut. Jongin rasa dia jatuh cinta. Jatuh cinta dengan kalimat Sehun, cara dia berbicara, cara berpikirnya, kesukaannya walaupun hanya lewat teks. Setelah cukup lama, Jongin pun mengangguk, Baekhyun dan Xiumin pun ikut mengangguk.
"Kalau begitu, apa yang kau tunggu? Jawab saja!"
Jongin kembali mengangguk lalu membalaskan pesan chat yang sempat terbengkalai.
[im.darklord] maaf baru balas
[im.darklord] aku...mau...
[im.darklord] jadi pacarmu *insert shy bear emoji*
Jongin menunggu harap-harap cemas, takut kalau Sehun marah karena pesannya baru dibalas sekarang.
[lightsaber] fiuh, kukira aku ditolak
[im.darklord] kau...tidak marah kan?
[lightsaber] kenapa aku harus marah pada pacarku?
Rasanya pipi Jongin memanas.
.
.
.
Jatuh cinta dengan orang hanya karena teks? Jongin kira kisah itu hanya lelucon dan tidak mungkin terjadi. Sekarang, karma seakan memukulnya keras. Dia benar-benar jatuh cinta pada seorang pria yang bahkan belum pernah ditemuinya dan akan selalu tersipu hanya karena kata-kata yang diberikan oleh pacarnya, terkadang juga bisa marah tapi dia tahan untuk marah lama-lama pada Sehun. Lucunya, Sehun akan selalu ngambek apabila Jongin memanggilnya dengan embel-embel 'hyung' bahkan pria 22 tahun bisa merajuk seperti itu.
Akhirnya setelah dua bulan bersama, Sehun memiliki waktu bermain game online bersama Jongin, tapi waktunya hanya bisa sebentar, begitu katanya. Jongin tentu saja senang mendengar itu, dia pun bertemu Sehun di server 12 bersama dengan Baekhyun dan Xiumin.
[Server 12]
[Bthelight] Helloooo paman Sehun!
[frozenmint] halo hyung
[lastskywalker] kalian -_-
[lastskywalker] ingin armor kalian kuambil? Aku cukup tahu caranya *smirk emoji*
[Bthelight] DARK LORD PACARMU JAHAT ! :(
[im.darklord] hahaha
[im.darklord] sesepuh nih jangan dilawan
[lastskywalker kissed im.darklord]
[im.darklord] ...
[frozenmint] aku tidak tahu ada fitur itu di player
[Bthelight] GET A ROOM!
Mereka menghabiskan waktu selama sejam dan selama bermain Sehun memberikan banyak tips dan juga pilihan-pilihan lain yang bisa dilakukan oleh player, seperti fitur tadi yang hanya bisa dilakukan apabila dua player sudah resmi berhubungan di profil mereka. Pantas saja sebelum bermain, Sehun mengirimkan notifikasi untuk berpacaran ke akun milih Jongin.
[im.darklord] Baekhyun memuji permainanmu tadi
[im.darklord] dan xiumin hyung berterima kasih atas tips-tipsnya
[lightsaber] iya, kan master
[im.darklord] jangan sombong =_=
[lightsaber] *insert kiss emoji*
Ya, walaupun begitu kekurangannya adalah sebuah pelukan dan ciuman hanya bisa secara virtual tidak bisa dirasakan secara nyata. Terkadang ingin rasanya Jongin memeluk Sehun di kala dirinya sedang merindukan pria itu atau sedang kedinginan dan mengantuk. Sehun pun sempat mengatakan hal yang sama. Hubungan itu pun berlanjut hingga masa sekolah dimulai. Jongin dan Baekhyun menginjak bangku kelas 12 sekarang, Xiumin sudah lulus sebelum liburan musim panas dimulai dan sekarang memulai masa kuliahnya.
[im.darklord] morning! First day of school
[im.darklord] - added new picture -
[im.darklord] hehe. Jangan telat masuk kerja. Love you!
Akhir-akhir ini Jongin gemar mengirimkan foto pada Sehun, seperti foto makanan, anjing peliharaannya, jalanan atau apa pun yang sedang Jongin lakukan. Sehun menanggapi itu dengan baik, dia selalu mengomentari foto-foto Jongin dengan komentar lucu. Sebenarnya tidak ada niatan lain, Jongin hanya ingin membagikan apa yang dilihatnya kepada Sehun.
[lightsaber] aku jadi penasaran
[im.darklord] soal?
[lightsaber] aku jadi penasaran ingin melihatmu
[im.darklord] eh? Kenapa?
[lightsaber] melihat foto-fotomu sepertinya menyenangkan sekali berada di sana
[lightsaber] pasti jika bersamamu akan lebih menyenangkan
Pipi Jongin kembali bersemu merah. Sebenarnya dia juga menginginkan hal yang sama, sedikitnya ada bagian dari hatinya yang ingin tahu apa yang sedang Sehun lakukan sekarang. Apa itu hal yang menyenangkan atau lucu?
[im.darklord] sebenarnya aku juga
[im.darklord] penasaran...melihatmu
[lightsaber] kau mau kalau kita bertukar foto?
[im.darklord] bo-boleh!
.
[im.darklord] - added new picture -
[im.darklord] aku baru selesai mandi jadi rambutku masih basah
[im.darklord] jangan komentar handuknya! Iya, itu gambar beruang
[lightsaber] kekeke, kau membaca pikiranku?
[im.darklord] kau kan selalu begitu :(
Butuh waktu lima menit bagi Sehun untuk mengirimkan foto dirinya dan Jongin terdiam sejenak, karena Sehun sangat tampan! Rambut hitam disisir rapi ke belakang, hidung mancung, memakai kemeja putih sambil memberikan tanda peace dengan jarinya.
[im.darklord] aku punya pacar tampan ternyata *insert shy bear emoji*
[lightsaber] berarti kalau aku tidak tampan tidak mau ya *heartbreak emoji*
[im.darklord] bercandaa
[im.darklord] toh sebelum melihat mukamu aku sudah jatuh cinta duluan
.
[lightsaber] menurutmu kenapa itu bisa terjadi jongin?
[im.darklord] soal?
[lightsaber] tidak melihat wujud namun bisa mencintai?
.
.
[im.darklord] karena jatuh cinta dengan kata-katanya?
[lightsaber] tapi banyak yang bilang kata-kata tidak bisa dipercayai
[im.darklord] aku juga kurang mengerti
[im.darklord] menurutku, berkomunikasi seperti ini, aku secara tidak langsung melihat kepribadianmu, sedikitnya
[im.darklord] yang mungkin hanya dirasakan olehku, secara kau pacarku...
[im.darklord] tapi, saat kita mencintai seseorang, pasti karna tulus dan tidak penuh kepura-puraan kan?
[lightsaber] wow
[lightsaber] super sekali
[lightsaber] #JonginTeguh
[im.darklord] =_= rusak suasana nih
[lightsaber] *insert laugh emoji*
[lightsaber] maaf, aku jarang melihatmu berpikir sedalam ini
[im.darklord] jadi menurutmu sendiri kenapa bisa begitu?
Agak lama Jongin menunggu pesan balasan dari Sehun, mungkin pria itu sedang berpikir atau di perjalanan pulang mengingat ini sudah malam. Hingga akhirnya, Jongin bosan menunggu dan memilih untuk tidur.
'Ping!'
[lightsaber] menurutku, walaupun tidak pernah bertemu, kita membaca kepribadian orang tersebut melalui pemikiran dan juga kata-katanya.
[lightsaber] secara tidak langsung kita jatuh cinta dengan jiwa mereka
.
.
Jongin membaca pesan Sehun di pagi harinya dan menurutnya kata-kata Sehun bagus. Jika diumpamakan, kita sama seperti orang yang tidak bisa melihat, namun kita bisa mendengar suara orang tersebut dan kita memilih mana yang baik dan tidak melalui perlakuan mereka bukan karena tampilan mereka.
Selanjutnya, Jongin masih mengirimkan foto-foto yang ingin dia bagi pada Sehun dan terkadang Sehun juga mengirimkan foto makanan atau ruang kerjanya. Jongin pernah tidak sengaja mengirim pesan suara pada Sehun dan mendapat komentar suara Jongin cukup unik, pemuda tan itu hanya tersipu malu. Hubungan mereka pun berlanjut hingga mencapai bulan kelima dan pada saat perayaan hari jadi mereka, untuk pertama kalinya Sehun meminta sesuatu pada Jongin. Dia meminta Jongin untuk mengucapkan selamat malam, selamat pagi dan selamat siang dalam pesan suara yang berbeda. Jongin yang sedikit iseng pun mengirim pesan suara terakhir yang isinya mengatakan 'I love you, Sehun' dan pesan suara itu yang paling disukai Sehun, katanya dia menjadikan itu sebagai alarm bangun tidurnya.
[im.darklord] kau menjadikan suaraku sebagai alarm?
[lightsaber] hahaha iya
[im.darklord] harusnya kubuat yang lebih heboh
[lightsaber] seperti?
[im.darklord] Sehun-ah! Bangun! Ayo bangun nanti telat!
[lightsaber] pasti berisik
[im.darklord] harus! Biar bisa bangun pagi
[lightsaber] aku butuh yang halus-halus saja
[im.darklord] dikira bihun, halus
[lightsaber] sejak kapan pacarku pintar melawak?
[im.darklord] sejak berkenalan dengan kakak kelas yang bernama sehun!
[lightsaber] aku bukan kakak kelasmu
[im.darklord] om!
[lightsaber] dasar bocah
[im.darklord] aku sudah kelas 12
[lightsaber] kapan kau ujian semester?
[im.darklord] uh, jangan tanyakan itu. Frustasi
[lightsaber] kau pasti bisa melewatinya *pats*
[im.darklord] tapi kalau aku sudah selesai ujian, boleh aku bertemu denganmu?
Diam. Selama beberapa menit Sehun tidak membalas chatnya. Jongin menghela nafasnya, pemuda itu akan selalu menghindar apabila ditanya soal ketemuan. Kau pasti punya keinginan untuk langsung bertemu pacarmu kan, mendengar suaranya, menggenggam tangannya, berpelukan dengannya, mengobrol segala hal yang tidak bisa disampaikan hanya lewat teks.
Ini sudah ketiga kalinya Sehun menghindar apabila ditanya seperti itu, dia tidak tahu apa yang membuat Sehun tidak mau bertemu dengannya. Apa karena wajahnya jelek? Sehun bilang jika dia hanya melihat wajah Jongin, berarti sudah dari bulan lalu mereka putus, berarti Sehun tidak menilai dari wajahnya. Jadi apa?
[lightsaber] boleh, selesai ujian kita bertemu
Tanpa sadar Jongin melonjak kesenangan di atas kasurnya. Akhirnya kepala es Sehun bisa meleleh.
[im.darklord] benarkah?
[lightsaber] tentu, tapi kau harus belajar sungguh-sungguh
[im.darklord] siap pak bos!
[lightsaber] alamatnya akan kukirim saat hari H nanti
Jongin sedikit mengerucutkan bibirnya saat membaca pesan terakhir Sehun. Tetap saja masih ada misteriusnya setelah lima bulan.
.
.
.
Hari ujian pun selesai. Jongin sudah sangat menunggu hari ini tiba, dia sudah tidak sabar untuk bertemu Sehun. Beberapa menit setelah Jongin mengatakan bahwa dia telah menyelesaikan ujian terakhirnya, Sehun mengirimkan alamat tempat mereka bertemu. Alamatnya cukup jauh dari sekolahnya, namun ternyata masih di daerah Seoul. Jongin hampir mengira Sehun tinggal di Inggris.
'Ping!'
Bunyi notifikasi berbeda khusus untuk grup chat Jongin.
[frozenmint] selamat bersenang-senang Jongin!
[Bthelight] kau sudah makan? Mandi? Sikat gigi?
[im.darklord] aku sudah pulang untuk berganti pakaian dan mandi, tapi belum makan
[im.darklord] tunggu kenapa harus sikat gigi?
[Bthelight] :-) nanti kau tahu
[frozenmint] jangan cemarkan otak baik jongin, baek
[frozenmint] oh iya jongin, sudah bawa pengaman?
[im.darklord] ...
[im.darklord] sama saja kalian!
Jongin tidak tahu kenapa memiliki sahabat yang seperti ini. Mereka kira bertemu Sehun untuk melakukan- ah, sudah lupakan, pipi Jongin jadi bersemu sendiri. Sehun pria baik-baik kan, tidak mungkin dia seberani itu di pertemuan pertama mereka.
"Pak, tolong antarkan ke tempat ini," pinta Jongin sambil menunjukan secarik kertas pada supir taksi. Supir itu pun mengangguk lalu mengendarakan mobilnya ke tempat tujuan. Seingat Jongin kawasan Gangnam itu kawasan elit, berarti Sehun kerja di tempat yang berpenghasilan tinggi atau memang Sehun sendiri adalah orang kaya.
Jongin tidak menyangka.
"Wow,"
Jongin semakin tidak menyangka saat melihat pemandangan di depannya. Sebuah rumah elit berpagar otomatis dengan halaman yang cukup luas, tidak jauh dari pintu depannya Jongin melihat beberapa pelayan dan seseorang yang tinggi berambut merah. Rasanya Jongin pernah lihat di televisi. Taksi itu berhenti tepat di depan pintu rumah tersebut.
"Selamat datang, Jongin," sapa pria berambut merah sambil menunduk singkat ke arahnya. Jongin yang masih terpaku hanya membalas sapaan pria tersebut dengan canggung. "Sehun sudah menunggu." Pria berambut merah itu pun mempersilahkan Jongin untuk masuk ke dalam rumah.
Ada terbesit di pikiran Jongin setelah memasuki rumah Sehun. Kenapa pria seperti Sehun menggunakan menggunakan aplikasi chat dan ikut bermain game online? Apa karena bosan?
Pikiran lain pun melintas di kepalanya, kenapa orang Sehun mau memilihnya menjadi pacar?
"Sebentar lagi kita akan tiba di ruangan Sehun," ucap pria berambut merah itu setelah mengetikan sesuatu di ponselnya. Jongin hanya mengangguk, tak disangka yang menuntunnya kali ini tinggi juga. Semakin lama lorong yang dia jalani semakin ramai dengan hilir mudik pelayan, namun pintu ruangannya semakin sedikit.
Pemuda berambut merah itu pun menghentikan langkahnya, berhenti di depan sebuah pintu. Dia memegang kenop pintu tersebut.
Jantung Jongin berdebar-debar, akan seperti apa nantinya? Apa Sehun sedang menunggu tepat di depan pintu atau pria itu sedang mengurus pekerjaannya dari meja kerja? Jangan-jangan Sehun sudah menunggu untuk candle light dinner? Ah, Jongin makin mengada-ada saja.
Namun Jongin tidak menangkap tatapan sedih dan helaan nafas dari Park Chanyeol, pemuda berambut merah itu.
Pintu itu terbuka lebar.
Semua yang Jongin bayangkan tidak akan terjadi, karena yang berada di hadapannya sekarang adalah seorang pria yang terbaring di kasur dengan bantuan alat. Sosoknya sama seperti Sehun yang dia ingat dari foto, namun ada sedikit luka gores dan tubuhnya sedikit kurus. Jongin rasanya lupa untuk bernafas sampai dia bertanya pada Chanyeol.
"Se-sehun?"
Chanyeol mengangguk pelan, menuntun Jongin untuk masuk ke dalam kamar. Jongin masih tidak bisa berkata-kata, walaupun seorang pelayan telah memberinya kursi untuk duduk di sebelah ranjang Sehun.
"A-apa yang terjadi dengannya?"
"Kecelakaan, sudah hampir setengah tahun keadaannya seperti ini,"
"Setengah tahun?" suara Jongin begitu pelan seperti berbisik, bahkan Chanyeol mungkin tidak mendengarnya. Otak Jongin berpikir keras. Jika Sehun sudah setengah tahun koma, siapa yang selama ini membalas chatnya?
Chanyeol yang sepertinya mengetahui hal yang mengganggu Jongin, mengajak pemuda tan itu untuk keluar sejenak.
"Mungkin kau sangat kaget hari ini," ujar Chanyeol seraya pelayan memberikan dua cangkir teh untuk dirinya dan Jongin. "Semua chat yang Sehun kirimkan padamu adalah murni dari dirinya."
Jongin mengangkat kepalanya untuk menatap Chanyeol. "Bagaimana bisa?"
"Setengah tahun lalu, Sehun mengalami kecelakaan mobil setelah perusahaan kami mengadakan charity event. Tubuh Sehun memang lumpuh namun otaknya tidak, karena itu walaupun berbaring Sehun tetap melakukan pekerjaannya, untuk merampungkan teknologi baru dan sesekali berselancar di internet untuk menghilangkan kejenuhannya," jelas Chanyeol.
"Apa ada alat seperti itu? Yang bisa membaca gelombang otak dan menyalurkannya menjadi sebuah kalimat?" tanya Jongin penasaran. Chanyeol mengangguk. "Itu temuan Sehun sendiri, belum pernah diumumkan. Awalnya untuk klien kami dari Amerika, tapi mengingat Sehun lebih membutuhkannya saat ini, jadi kugunakan untuknya,"
"La-lalu, soal foto-foto yang pernah dikirimnya?"
Chanyeol menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Itu sebenarnya aku yang mengirim tapi seijin Sehun, karena mungkin kau akan penasaran dan dia takut kau mengira dirinya misterius walau sudah pacaran,"
"Dia memang misterius," Jongin melipat tangannya. Perasaan sedih dan kesal mulai dirasakannya. "Kenapa dia melakukan hal ini?"
"Dia punya alasan tersendiri. Kau mungkin bisa menanyakannya nanti."
.
.
Di sini lah Jongin, memandang sendu ke arah tubuh yang sedang terbaring tak berdaya. Dada pria itu bergerak pelan, naik turun, menunjukan bahwa pria masih bernafas. Di kepalanya terdapat sesuatu yang mungkin menghubungkan otak Sehun dengan laptop di sebelahnya.
'Ping!'
[lightsaber] kau sudah bertemu Chanyeol?
Jongin melihat ke arah Sehun, tidak ada perubahan pada ekspresi pemuda itu. Dirinya seperti tidur.
[im.darklord] sudah
[lightsaber] dia cukup esentrik ya?
[lightsaber] warna rambutnya merah kekeke
[im.darklord] iya
[lightsaber] jongin
[im.darklord] iya?
[lightsaber] maaf
Jongin memandang ke arah Sehun, menggenggam jemari pemuda itu erat sejak tadi berharap akan ada respon dari Sehun, namun nihil.
[im.darklord] kenapa...
"Kau harus berbohong padaku..." tanpa sadar Jongin menitikan air matanya. Menyenderkan kepalanya dekat lengan Sehun dan menangis dalam diam.
'Ping!'
'Ping!'
[lightsaber] kau sudah melihatku ya?
[lightsaber] maaf jika mengecewakanmu
[im.darklord] kau jahat
[im.darklord] kenapa berbohong padaku?
[im.darklord] kau sendiri yang mengatakan seseorang bisa jatuh cinta hanya melalui jiwa
[im.darklord] tidak peduli bagaimanapun rupanya atau keadaannya
[im.darklord] kenapa...
[lightsaber] aku takut, Jongin
[lightsaber] takut mengecewakanmu
[lightsaber] menghancurkan semua imajinasimu
[im.darklord] aku tidak peduli
[im.darklord] pacar macam apa yang tidak menjenguk pacarnya selama setengah tahun?
Jongin seakan mendengarkan mesin detak jantung Sehun berbunyi lebih cepat. Namun bukan berarti gawat, hanya seperti kaget.
[im.darklord] jangan bilang kau tersipu?
[lightsaber] ...
[im.darklord] kukira kau tidak merasakan
[lightsaber] kalau tidak merasakan, aku tidak akan menembakmu
Jongin tersenyum membacanya. Cukup aneh memang. Sehun berada di sebelahnya sekarang, tertidur. Namun, dia seakan berbicara langsung dengan pria itu. Tanpa sadar Jongin mengeluarkan suaranya saat mengetik pesannnya pada Sehun.
[im.darklord] lalu kenapa kau meminta pesan suaraku?
[lightsaber] oh itu, Chanyeol bilang aku bereaksi saat kau mengirim pesan suaramu yang pertama
[im.darklord] benarkah?
[lightsaber] ntahlah, aku kurang yakin
[im.darklord] kenapa?
[lightsaber] ada di mana badanku bereaksi, ada saatnya tidak. Apalagi sejak pesan suaramu dipasang setiap harinya
[im.darklord] memang benar-benar jadi alarm?
[lightsaber] kurang lebih seperti itu
Banyak sekali yang ingin Jongin tanyakan pada Sehun, namun waktu sudah larut dan orang tuanya sudah memintanya untuk pulang. Mau tidak mau dia harus pulang.
[lightsaber] pakai jaket tebal biar tidak sakit
[im.darklord] aku pulang dulu ya
"Sampai jumpa besok, Sehun," bisik Jongin di dekat telinga pria itu. Sepintas Jongin melihat alis Sehun sedikit bergerak atau mungkin itu hanya perasaannya?
Sudah menjadi rutinitas bagi Jongin untuk mengunjungi Sehun satu minggu sekali. Awalnya dia meminta untuk setiap hari, tapi Sehun tidak setuju takut membuat jadwal Jongin terganggu. Lalu Jongin meminta lima hari, tiga hari dan akhirnya setuju seminggu sekali. Terkadang dia akan mengajak Sehun berbicara langsung sebelum berbicara dengan pria itu lewat ponsel. Memang tidak ada respon, namun Jongin berharap Sehun dapat mendengarnya walaupun samar-samar.
[im.darklord] jadi teknologimu akan rampung minggu depan?
[lightsaber] ya dan Chanyeol yang akan mengumumkannya
[im.darklord] tapi kurasa kau harus mengurangi fitur yang bisa merekam saat menelepon
[lightsaber] kenapa?
[im.darklord] agak berbahaya? Saat menelepon suaramu bisa direkam secara tidak sadar oleh orang yang tidak dikenal
[im.darklord] apalagi jika ditelepon stalker, hiiih
[lightsaber] hmm...bisa dipertimbangkan
[lightsaber] idemu bagus juga, Jongin
[lightsaber] sini kucium
[im.darklord] tidak mau :(
[lightsaber] kenapa?
[im.darklord] di sini udah sering...
[lightsaber] ah, rasanya ingin cepat bangun
[lightsaber] supaya bisa mencium mu
[im.darklord] aku lebih ingin mendengar suaramu...
Hening. Hanya terdengar suara monitor detak jantung Sehun. Jongin memainkan jarinya di telapak tangan Sehun, kepalanya masih disenderkan ke arah ranjang pemuda itu.
[lightsaber] mungkin pangeran membutuhkan ciuman sang putrinya
[im.darklord] aku laki-laki =_=
[lightsaber] *grins emoji*
[lightsaber] kau ingat kisah putri tidur?
[im.darklord] ingat
[lightsaber] sekarang ada pangeran tidur yang membutuhkan ciuman orang yang dicintainya
[im.darklord] kau tahu kisah putri tidur ada versi aslinya
[lightsaber] jangan hancurkan imajinasiku jongin...
[im.darklord] kekeke, iya pak bos
Mungkin ini gila, tapi bisa saja ide Sehun berhasil? Kata orang keajaiban bisa terjadi bukan?
Beberapa kali Jongin mendengar dari Chanyeol bahwa tidak ada perubah dari gelombang otak Sehun. Tidak ada tanda-tanda untuk siuman, walaupun otaknya masih aktif bekerja. Tubuh Sehun seutuhnya lumpuh.
Jongin pun berdiri dari tempat duduknya dan mendekatkan wajahnya pada wajah Sehun. Dalam hati berdoa agar Sehun dapat bangun, mungkin keajaiban dapat terjadi. Jongin berharap pada kemungkinan yang kecil itu.
Hening sejenak setelah Jongin mencium bibir Sehun, tidak terjadi sesuatu. Jongin mengerucutkan bibirnya, sedikit kesal.
[im.darklord] kurasa tidak berhasil
[im.darklord] maaf...
"Kau harus bangun Sehun," gumam Jongin sambil menyeka air mata yang sudah mengumpul di pelupuknya. Jongin sampai tidak menyadari sebuah tangan bergerak ke arahnya untuk menepuk kepalanya pelan.
"Eh?"
Jongin segera menoleh dan mendapati Sehun tersenyum lemah ke arahnya. Sehun sudah membuka matanya. Sehun berada di sini, bersamanya.
"Chanyeol!" teriak Jongin memanggil tangan kanan Sehun.
Jongin kembali menoleh pada Sehun yang sekarang sedang mengelus pipinya, memandang lama ke arah Jongin seakan memandang jauh ke dalam jiwanya. Pandangan Jongin mulai berkaca-kaca saat melihat Sehun. Pemuda itu membuka mulutnya, mencoba ingin mengatakan sesuatu.
"Ha...lo?"
Jongin menangis bahagia untuk pertama kali.
.
.
.
END
a/n : Holaaa readers, bisa rampung juga ffnya, idenya muncul pas lagi beli belanjaan ke supermarket (sungguh absurb) niatnya mau dibikin angst sampai akhir tapi jadinya tetep happy (?) end, angst feelku mungkin lagi pergi.
Thanks for reading!
(yang mungkin nunggu updatean cerita lain, harap sabar sedang dikerjakan~ )
